Jumat, 25 Oktober 2013

JPP(Jilbab Pamer Paha)

"Hadeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh"


  Demikian komentar yang lebih tinggi levelnya dibanding "Aduh dan Waduh". Objek yang dikomentaripun pastinya lebih berat sehingga membuat beban bagi pikiran ataupun perasaan. 

  Sepertinya semakin banyaknya perempuan yang memakai celana leging. Dari balita sampai nenek-nenekpun memakainya. Entah dimana perasaan risih mereka ketika lekuk tubuh mereka khususnya bagian paha dan itu,hehehe juelas sekali terlihat telanjang.

 "Hadeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh"

  -kira sanksi sosial buat mereka apa ya, jika terang-terangan merangsang banyak hasrat laki-laki. Kalo laki-laki yang sudah berkeluarga saja masih merasa tersiksa dengan pemandangan tersebut apalagi anak-anak /saudara laki-laki kita yang tengah mendapat rangsangan dimanapun kapanpun. 

  Bayangkan mereka harus menahan hasrat tsb untuk sekian tahun hingga usia pernikahan tiba hingga mendapatkan yang halal. Jelas ini adalah pemaksaan tuk mencoba yang haram. 

  So, mari kita kasihani anak-anak laki-laki kita terlebih perempuan yang sangat mungkin menjadi korban pelecehan seksual.

"Hadeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh"

Jilbab Pamer Paha (JPP)

  Ibu-ibu, bapak-bapak, abang-abang nyok kita ingatkan saudara-saudara perempuan kita khususnya yang menginjak remaja tuk menggunakan celana panjang di dalam rok mereka. 

  Ironi sekali melihat remaja putri umur 17 tahun menggunakan baju kurung dan jilbab yang rapih akan tetapi harus terlihat jelas pahanya ketika diboncengi motor oleh ayahnya sendiri.

 "MBOK diingatkan PAEEEEEE!"

"Hadeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh"

  "So, pake celana panjang dalam rok nyooooooooooooooooook!, tapi jangan leging ya,sama aje dooong. Buayya, eh ..Buhayya"

(luthfimulyadi,26Oktober2013)

Say Me "Nice" Please!

"nice"
"tks ya"
"nice"
"ah,kakak bisa aja, biasa kale"
"cantik, sayang km, pin BBnya dong"
"**********"
"........................"
"........................"
Dalam ranah psikologi  pujian adalah suatu kebutuhan di atas pangan, sandang dan papan. Kebutuhan ini menempati level yang cukup tinggi dibanding kebutuhan pokok yang disebutkan di atas. Wajar jika manusia pada umumnya masih membutuhkan pujian. Pujian bisa jadi sebuah support dan motivasi agar seseorang tampil / melakukan suatu hal lebih baik lagi dalam banyak bidang.
Celakanya pujian juga dapat menjatuhkan harga diri seseorang. Demi mendapat komentar "NICE" buanyak sekali perempuan dalam media sosial "show kemolekan tubuhnya, semakin terbuka semua auratnya semakin NICE". Yang seperti ini sudah haram hukumnya bagi seorang muslimah yang baik. Jika mereka gunakan otaknya, harusnya berpikir "aku tak mau dinilai dihargai hanya dari fisik saja".
  Komentar "NICE" seharus juga dapat diperuntukkan bagi mereka yang berprestasi, komentar kata-kata bijak yang dapat menginspirasi, foto-foto panorama yang indah, pengalaman keren dll.
 So, mulailah gunakan kata/komentar "NICE" dengan bijak jangan melulu tentang kemolekan perempuan. Karena perempuan bukan hanya tentang kecantikan yang meragsang. Perempuan itu cerdas, menginspirasi, anggun, misterius,tegas,solihah.
(luthfimulyadi,26Oktober2013)

Allah Pasti Cukupkanku

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil'alamiin.Innal Hamda Lillah. Nahmaduh Wanasta'inuh. Wa Na'udzubillahi Min Syururi Anfusina Wa Min Sayyiaati A'maalina. Man Yahdihillahu Fala Mudhilla Lahu Wa Man Yudhlill  Falaa Hadiya Lahu. 
Satu mimpi terwujudkan. Senang sekali hati ini. Mengajak istri dan anak berwisata ke  Jogja dengan pesawat bisa jadi hal yang sangat biasa bagi banyak orang, akan tetapi suatu impian bagiku. Pastinya semua telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Subhanallah. Bukan melalui perjuanganku di MLM. Allah berkehendak lain. Dengan mudahnya Allah memberi jalan bagiku. Pastinya karena sebelumnya mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Alhamdulillahirabbil 'Alamiin.

Pintu Rezeki Allah

Rizki Allah begitu buanyaknya  dimana-mana. Kita harus selalu meyakininya. Jadi seharusnya tak perlu khawatir jika  PNS tidak sampai di tangan, kalau salah satu syaratnya adalah membayar puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Na'udzubillahi Min Dzalik.
Mari lihat mereka yang bukan PNS akan tetapi pengabdiannya pada bangsa dan negara begitu besarnya. Mereka hidup bahagia berkecukupan bahkan berlimpah.
Sekali lagi mari yakinkan bahwa pintu Rizki Allah swt terbuka begitu besarnya. Jangan korbankan harga diri dan hati nurani kita hanya untuk rezeki yang tak seberapa yang didapat dari PNS. 
Allah Maha Kaya, pasti sangat mudah bagi Allah membuat kita berkecukupan bahkan berlimpah. Subhanallah!
وللأخرة خير لك من الأولى
(Pancoran,26Oktober2013)

Senin, 07 Oktober 2013

bagaimana jika...

Bagaimana Jika…
Bagaimana jika
Buang es batu di pot bunga
Plastik dan sedotannya di tempat sampah
Sedekah untuk tanaman
Ringankan beban bang Ali
Bayangkan jika tidak
Minimal seperempat ember di tiap tempat sampah
Lengkap dengan sampah plastik harus diangkatnya
Mari hitung berapa tempat sampah yang ada
Bagaimana jika tak kau tawar lagi
Tugas dan instruksi dari guru-gurumu
Sudah terlalu banyak yang menawarnya
Bukankah kita ingin  menjadi anak-anak soleh
Sebagaimana kau perlihatkan
Bersolawat kapanpun dimanapun 
Ya, ini tentang kita  yang belum bertaubat
                                                                     Ini juga tentangmu yang terpilih
                                                 Kau atau kita yang katanya terpilih
Mari semua berbuat yang terbaik untuk kita
     (luthfimulyadi,03/10/13-10.00)



bukan hanya dagingku

Karena Kita Manusia

Aku tidak suka hari ini
Bau amis
Banjir darah dan kotoran dimana-mana
Perlakuan yang tidak manusiawi
Manusia seharusnya pandai merasa
Bukan merasa pandai
Nabi kalian tlah ajarkan
Akhlaq-akhlaq yang baik bagi semua makhluk-NYa
Sembelih kami dengan baik
Sekali lagi kami juga makhluk-Nya
Jangan sembelih kami tepat di depan teman-teman
Puluhan tahun kalian lakukan  
Jelas lihat, dengar dan rasakan perihnya
Ditarik leher dengan tali
Dipukul dibanting-banting, untuk dijatuhkan
Dan kemudian dibantai jelas dihadapan kami
Sebagai manusia tentunya terpikirkan
Bagaimana membuat mata dan telinga kami
Tertutup saat mengerikan itu
Belai kami hingga tenang sebagaimana Nabimu ajarkan
Kami sadar taqdir takkan terlawan
Kalianpun dengan nikmat santap daging kami yang lezat
Jika tidak, Selamanya jadi hamba-hamba-Nya yang sombong
Santap daging-daging yang tak sedap

(luthfimulyadi,03/10/13-07.15)

Rabu, 02 Oktober 2013

jangan!

"Jangan katakan aku hebat"
     Demikian kesimpulan sementara yang kudapat dari perilakunya merobek lembar ucapan selamat pada mading madrasah. Anak yang aneh. Penyakit macam apa lagi yang menjangkiti siswaku. Normalnya anak sesusianya, senang jika dipuji. Jujur aku salut pada remaja belasan tahun yang telah berhasil menginjakkan kaki di pucak Gunung Gede. Menyusul aku yang baru bisa mencapainya waktu berumur 20tahun.
    Sebagai sesama penggiat alam agaknya pantas jika kutuliskan ucapan selamat atas keberhasilannya mencapai ketinggian 2958mdpl dengan waktu tempuh sedikitnya 5jam. Harapanku, semoga hal ini bisa menjadi hobinya dan bisa mengalihkannya dari kegiatan-kegiatan negatif. Terlebih ia dapat menularkan virus positif tersebut pada teman-temannya. Selain ucapan tersebut, kupampang beberapa foto di Gunung Gede dengan segala keindahannya yang luarbiasa.
    Segera kupanggil ia untuk bicara. Ada apa sehingga ia merobek ucapan tersebut. Jawaban yang cukup aneh keluar dari mulutnya.
"Malu pak, lagi ada-ada aja bapak ngucapin selamat ke saya"
"Masyaallah, malu kenapa?, apa yang bikin kamu malu?"
"Pokoke malu dah pak!"
"Tapi kamu akuin kan kesalahan kamu robek mading?"
"Iya pak, saya salah, nanti saya benerin lagi"
Ia pun segera meninggalkan ruangan tanpa bisa lagi menjawab. Terus aku berpikir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
 "Mengapa seorang anak bisa merasa malu dengan prestasi yang ia buat?"
"Apakah kegiatan positif mendaki gunung memalukan?"
    Terpikir olehku sepertinya ini tentang tidak terbiasanya kita memuji dan dipuji, menghargai dan dihargai. Padahal dalam ilmu psikologi jelas menghargai dan dihargai adalah kebutuhan seorang manusia sebagai makhluk sosial. Ini tentang orang tua, saudara, tetangga lingkungan sekolah yang tidak terbiasa dengan hal-hal baik di atas. Semoga cepat kita belajar menghargai dan memperaktekkannya. Sehingga akan tambah indah hidup kita. Amin
(luthfimulyadi,30September2013)

tas barbie

Tas Barbie

Sebenarnya bukan hanya tas bergambar Barbie. Tas bergambar Hello Kitty,Tinker Bell, Micky Mouse, Donald dan gambar-gambar tokoh kartun Disney lainnya pun banyak digunakan -gadis-gadis centil kelas VIII, IX ,X sampai kelas XII. Penulis menduga ada pegaburan opini di sini.

1. Analisis penulis yang tumpul ingin mengatakan ada perubahan perilaku sosial di tengah masyarakat, khususnya remaja pra dewasa Ini tentang remaja pra dewasa yang tidak siap menghadapi   norma adat, budaya bahkan agama. Seakan meminta kebebasan bergaul layaknya anak-anak kecil dengan menggunakan simbol tas bergambar tokoh-tokoh idola anak-anak. Ternyata pergaulan mereka di keremangan gang sempit atau di kos-kosan yang jauh dari kontrol sosial masyarakat terlebih orangtua begitu bebasnya. Sekali lagi, logikanya adalah menonjolkan simbol anak-anak agar mereka dianggap sebagai anak-anak yang bebas memeluk, mencium, meraba dll layaknya anak-anak. Simbol anak-anak ini adalah topeng bagi buruknya perilaku mereka. Semoga kita para orang tua dan orang-orang dewasa lainnya bisa mensikapi hal ini dengan baik.
2. Analisis selanjutnya adalah, simbol anak-anak yang digunakan mereka adalah ketakutan menghadapi dunia dewasa. Ketakutan mereka menghadapi ganasnya persaingan yang pastinya akan mereka hadapi, sehingga ada kerinduan kembali ke dunia anak yang selalu menyenangkan.