Selasa, 31 Desember 2013

cikuray2821mdpl

Cikuray&Me
   Di Inggris remaja 19tahun itu melompati lebih dari 2 mobil di bawahnya dengan mengendarai mobil sebagai hadiah ulang tahunnya. Ia pun menjuarai ajang “Car Jumping” tersebut. Di 23Desember 2013 ini akupun ingin menghadiahkan pendakian istimewa ke puncak Gunung Cikuray. Alhamdulillah akupun mencapainya.
    Yang juga tak boleh dilupakan akhir tahun ini adalah Tim Futsal MTs.N1, Fauzan Izami, Firhan,Andhika berhasil finish di urutan kedua KKM1 Futsal di AK. Semoga menjadi kenangan indah kita bersama, meski aku belum puas jika belum menjadi yang pertama.
   Di samping itu, kabar sedih lainya adalah Om Syukri sahabat karib Bapakku meninggal dunia saat aku mendaki gunung. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un.
   Padahal waktu kecil cukup sering aku menginap di rumahnya demi nonton video Zabogar, Batman Betawi atau main layangan dengan benang gelasan gratis anaknya,hehehe.
   22Desember 2013 Alhamdulillah genap usiaku 32tahun. Setelah antar umi dan bapakku melihat air terjun di daerah sentul aku menatap rencana esok hari meraih puncak Cikuray Garut Jawa Barat.
“ Innaa Lillahi Wa Innaa Ilaihi Rooji’un”
    Pukul 22.00, Sesampainya di pancoran tempatku tinggal, terpasang bendera kuning di samping rumah. Ternyata kakek Abdul Choir yang ramah samping rumahku telah meninggal dunia tadi sore. Segera aku mandi dan melayat bersama istriku. Setelah itu aku cicil packing. Ada kekhawatiran rencanaku esok tidak berjalan lancar karena harus mensalatkan jenazah terlebih dahulu dll. Di luar dugaan, aku berhasil menjaga Izza saat ibunya rapat, mengantar Cing Ati melayat, dan belanja keperluan logistikku. Alhamdulillah.
   Setelah ikut salat jenazah di Musholla Al-Hamid dekat rumah, segera aku ambil langkah seribu. Konsentrasi sekarang terpusat di liang lahat depan Masjid Al-Munawwar, sehingga sekitar rumah sepi. Waktunya aku keluar membawa carier 80literku yang cukup tinggi. Jika masih ramai pasti tak nyaman menjadi pusat perhatian di tengah kesedihan keluarganya.
“Maaf ya, mungkin lusa malam aku baru bisa ikut membaca dzikir dan arwah di kediaman bapak”
   Gerimis kecil menghiasi perjalananku menuju PO. Primajasa di daerah Cawang. Bus meninggalkan PO. Pada pukul 14.00. Sedikit  terhambat macet di Bekasi seperti biasa. Pukul 19.30 bus sampai di terminal Guntur Garut. Alhamdulillah. Ojek antarku menuju pangkalan Ojek Genteng Cilawu sekitar 6KM dari terminal. Rp.20.000,- sepertinya cukup wajar sebagai ongkosnya. Hujan rintik-rintik dan angin pegunungan yang sejuk mulai menyapaku dengan lembut menyusul tanjakan mendaki bukit lewati pesantren Darul Arqom yang pernah kusinggahi. Tepatnya kediamannya Pak Andi Yusuf teman PPG PBA 2012-2013.
   Pukul 20.00 aku tiba di pangkalam Ojeg Genteng Cilawu. Kuhubungi Pak Deni yang juga teman PPG untuk menjemputku. Untung sekali punya teman di banyak daerah. Tak lama Pak Deni sampai dan aku langsung diboncengnya menuju Istananya. Jalan menurun lalu menanjak cukup ektrem segera tersaji di tengah-tengah hamparan sawah yang indah. Meski gelap lampu motor beberapa kali sempat menyorot ke rimbunan sawah yang hijau. Jalan yang rusak dan menanjak kembali menjadi hambatan. Jalan ini rusak karena aliran air hujan yang begitu deras mengalir serta sanitasi yang tidak baik di desa tersebut.
    Pak Deni yang rendah hati ternyata punya Istana yang bagus dengan kolam ikan di depan rumahnya. Bisa jadi aku adalah teman pertamanya yang menikmati menginap di rumah yang baru di renovasinya itu. Alhamdulillah. Hidangan teh dan nasi panas segera disuguhkan. Subhanallah, Alhamdulillah betapa nikmatnya di tengah dinginnya udara di malam hari di kaki gunung dengan menyeruput teh dan makan nasi panas+telur+tahu+ikan goreng.
   Malam itu kita cukup banyak berbincang. Ternyata Pak Deni  juga aktifis remaja masjid dan cukup dikenal di Cilawu. Beberapa kali diminta menyerahkan pengantin dalam suatu akad nikah, bahkan sampai selevel anak Bupati pernah ia lakoni. Katanya Universitas kehidupan memaksanya kompeten dalam banyak tugas sosial. Jika ujian kampus salah satu kita masih dapat nilai 90, tidak dengan Universitas Kehidupan. Kita dituntut tampil sempurna, makanya perispannyapun harus dengan sangat baik. Subhanallah.
   Tak lama pagipun menjelang. Tidur di kasur yang empuk buatku prima di pagi hari. Alhamdulillah. Pukul 05.00 bangun, sikat gigi lalu salat subuh. Setelah itu pak Deni sempat mengajakku berkeliling desa melihat-lihat SMP tempat ia mengajar sementara istrinya menyiapkan sarapan. Pukul 08.00 barulah pak Deni antarku menuju pemancar, tempat melapor sebelum pendakian dimulai. Sebelum sampai di sana pak Deni sempat jatuh terperosok karena jalan lumpur yang licin. Di tengah kebun teh pagi hari itu sempat juga aku mencoba mengurut tangannya yang terkilir meski belum sempurna hasilnya.

    Pukul 09.30 sampailah kita di sana. Pak deni membuka bekal  sarapannya. Kitapun makan dengan lahapnya. Subhanallah,nikmatnya sarapan dengan telur dadar,ikan goreng, tahu dan cabai pagi hari itu. Lebih dari tiga rombongan telah siap memulai pendakian. Rata-rata mereka dari Bandung dan sekitarnya. Melihat cukup banyak orang yang akan melakukan pendakian, akupun tambah bersemangat, meskipun pak Deni tidak ikut karena kurang fit.

   10.30 akupun memulai pendakian setelah foto-foto bersama pak Deni.
“Bismillahirrahmanirrahim”
“sukses ya fi,hati-hati di jalan!”
“oh iya, nuhun kang”

   Track awal pendakian disuguhi oleh kebun teh dengan tanjakan tanah liat yang licin kala diguyur hujan. Panjangnya kurang lebih 500m. Menyusul kemudian adalah ladang kol petani dengan hiasan alang-alang rumput liar di sekitarnya, seperti halnya jalur gunung putri gunung Gede sepanjang 700m. setelah itu barulah kita memasuki pintu hutan dengan pohon-pohon cukup tinggi dan rindang.
   Dua rombongan di depan tak tersusul. Cepat sekali pergerakan mereka. Herannya satu rombongan justru turun kembali karena cuaca tidak bersahabat dan rekannya yang sakit kata salah seorang dari mereka. Pikirku kabut adalah hal yang biasa terjadi di banyak gunung. Luar biasanya solidaritas mereka.

   Masyaallah. Artinya tinggal aku yang tersisa harus menyusul dua rombongan yang telah jauh meninggalkan pos1 jika ingin bersama. Kejadian itupun terulang kembali seperti di gunung Slamet dan Ciremai. Mendaki sendiri sejak pos 1 entah akan bertemu di mana teman-teman yang lain. Menikmati dingin, dan gelapnya hutan yang tertutup kabut  sendiri, ya sendiri.
“Memasuki  Hutan,Waspadalah”
   Tulisan yang terpampang jauh sebelum pos1 itu benar-benar membuatku cukup waspada. Teringat cerita pak Deni waktu ia diikuti oleh anak macan tutul karena amisnya bau darah entog yang dibawanya ke puncak Cikuray. Teringat juga jejak macan yang kutemukan di lumpur kebun teh. Jejak itu jelas berbeda  sekali dengan jejak babi hutan yang khas dengan kukunya yang pecah dua. Ada pemangsa berarti ada yang dimangsa. Lucunya pak Deni menyebut macan tutul gunung Cikuray dengan sebutan meong. Mungkin biar tidak terlalu menakutkan. Ya sudahlah, semoga saja aku tidak berjumpa dengan mereka. Amin.
   Alhamdulillah,tiap pos  kutempuh rata-rata 1 setengah jam perjalanan. Sehingga di sampai di Pos 4 saat itu sekitar pukul  15.30. Di sana barulah aku bertemu salah satu rombongan dari Bandung. Mereka adalah  Elis ITB, Luthfi, Nafis ITENAS,Jeese, Gilang UPI. Sampai pos 6 dengan angina kencang, hujan dan kabut kita bersama dengan joke2 ala mahasiswa yang kerap menyebut istilah-istilah ilmiah seperti parameter, rumusan masalah, ukuran,etimologi dll. Untung ada mereka yang membuatku tambah semangat. Semakin banyak pendaki semakin banyak energy yang berkumpul saling menguatkan. Gengsi juga kalau tidak kuat,hehehe..

   Pukul 17.50 kita sampai di pos7. Anehnya walau suasana sudah remang teman-teman tidak buru-buru untuk membuka tenda. Mereka lebih memilih mengejar sunset yang tersisa di puncak. Tak peduli dengan keamanan barang-barang, mereka berlomba menuju puncak yang hanya berjarak 100 meter. Melihat mereka berlari, akupun ikut. Benar saja, senja itucantik sekali  di hiasi oleh lautan awan khas puncak gunung Cikuray dan sunset yang sempurna. Pasti sangat rugi jika aku tidak mengikuti mereka. Mereka pasti memiliki pengalaman yang lebih banyak dariku, dilihat dari ketenangan mereka menghadapi situasi seperti ini. Situasi ketika harus memilih mendirikan tenda  sebelum hari bertambah gelap atau menikmati sunset yang mungkin akan tergantikan dengan sunrise esok harinya.

   Kurang dari setengah jam berada di puncak kamipun turun. Keadaan sudah semaki gelap. Merekapun dengan tenang mulai bekerjasama mendirikan dua buah tenda. Menurut mereka tendaku tak perlu didirikan karena 2 tenda cukup menampung kita semua. Langsung saja aku mengeluarkan lampu badai dan alat masakku dan mulai memasak air panas. Di situasi letih dan sangat dingin ini kita pasti butuh air panas. Seduh energen dan langsung berbagi bersama mereka. Alhamdulillah dengan sangat senang hati menerimanya.
   Selanjutnya adalah mengobati rasa laparku. Kurebus mie dengan telur ,campur nasi , ikan, tahu yang kubawa dari bawah. Benar kata kang Deni. Makan cabai di gunung sangat-sangat nikmat. Sebelum makan kupastikan memberitahu kalau aku sudah sangat lapar sehingga harus makan terlebih dahulu. Sepertinya egois, tapi pikirku ini sangat penting demi menjaga kesehatan tubuh. 1jam di luar tenda 19.00-20.00 masak indomie+telur+telur asin+nasi+ikan+tahu+makan minum susu bear brand. Nikmat sekali rasanya. Alhamdulillah.
   Buang air kecil, ganti celana &cd. Mantaaaaaaap. Ini adalah pertama kali aku kuat berada di luar tenda karena tidak nyaman jika buru-buru masuk ke dalam tenda orang lain. Makanya alternatifnya adalah berkegiatan di luar dalam keadaan gelap.
   Pukul 20.10 masuk tenda,salat istirahat sementara yang lain memasak makanan.baik sekali mereka meski tahu aku sudah makan, tetap mereka menawariku makan. Akupun menolaknya dengan baik.
   Seperti biasa, malam terasa panjang sekali karena dinginnya udara yang membuat kita sering terbangun. Akhirnya jam waker membangunkan kita pada pukul 04.30. Tayammum dan salat subuh. Segera kita melawan dingin berharap mendapat sunrise di puncak. Menunggu 1jam sunrise tak kunjung keluar. Pagi ini cuaca mendung khususnya di sebelah timur. Untung saja kemarin sore sempat menikmati dan mendokumentasikan cantiknya sunset Cikuray.

 
Pukul 09.00 setelah sarapan bersama, aku pamit turun terlebih dahulu setelah packing pastinya. Perjalanan yang masih panjang ke Jakarta dan factor fisik menjadi pertimbangannya.

“Toh bisa jadi aku yang turun terlebih dahulu akan tersusul oleh mereka karena muda usia dan fisik yang prima”
“Terimakasih semuanya ya, mudah2an kita bias silaturrahim lagi, Assalamu’alaikum”
“Sama-sama kang, wa’alaikumussalam”
   Alhamdulillah pukul 11.00 aku tiba di pos pendaftaran. Cukup cepat bagi seorang yang sudah berkepala tiga. Seperti prediksiku, mereka menyusulku di pos2.
   Tak lama setelah melapor diri, segera kulanjutkan perjalanan ke rumah kang Deni. Jaraknya sekitar 4km dari pemancar menuruni kebun teh yang berkelok-kelok dan ladang petani setelah itu. Siang itu panas sekali meskipun berada di daerah kebu the. Masyaallah. Beberapa kali aku harus beristirahat karena panas dan sangat lunglainya kaki ini yang telah berjalan lebih dari 10km.
   Di ujung desa yang bernama Ciharus aku digonggong anjing. Masyarakat di sini banyak memelihara anjing untuk berburu babi hutan,musang dan tupai. Anjingpun terus menggonggong dan mulai mendekatiku. Segera aku menunduk dan mengambil batu berpura-pura ingin melemparnya. Ia tak berhenti menggonggong. Bahkan pemiliknya sempat berkata kasar padaku karena menganggap aku melempar anjingnya.
   Anjing menggonggong kafilah harus berlalu. Istilah ini agaknya tak begitu tepat dalam situasi ini. Seorang kang Deni yang cukup dikenal di Cilawu saja pernah digigit oleh anjing yang pemiliknya yang tak bertanggungjawab. Pemilik dan anjingnya melarikan diri saat diminta pertanggungjawaban. Jika anjing punya insting yang kuat  apalagi manusia. Sikap waspadaku menundukkan diri dan mengambil batu adalah antisipasi agar tidak menjadi korban gigit lari.hehehe…
   Pukul 14.00 tiba di rumah kang Deni. Mandi, packing, serta makan siang leunca,sambel, ikan asin,tahu dan pastinya nasi panas. Subhanallah, Alhamdulillah, nikmatnya. Waktu asarpun tiba. Salat ‘Asar +Zuhur lalu pamit kepada kang Deni dan keluarga.
“Nuhun kang Deni, maaf dah banyak ngerepotin”
“Jangan kapok ya”
“Enggaklah kang dikasih makan enak gini masa kapok, masih ada papandayan kang,hehehe..”
   Pukul 16.00 tiba di terminal Guntur. Primajasa berangkat setengah jam kemudian.
Alhamdulillah tiba di Jakarta pukul 22.00.

P20 Pancoran – Cililitan                                                                   Rp.    3000,-
Angkot Cililitan – PO Primajasa                                                       Rp.    3000,-
Primajasa Garut                - Jakarta PP                                            Rp. 84.000,-
Ojeg Terminal Guntur-Pangkalan ojeg genteng  Cilawu                     Rp. 20.000,-
Ojeg rumah kang Deni – Ojeg Genteng                                            Rp  10.000,-
Angkot Cilawu – Terminal Guntur                                                    Rp.    3000,-
Taxi pasar Rebo – Pancoran                                                            Rp. 45.000,-
                                                                                                                   Rp.168.000,-


(Luthfi mulyadi, 01 Januari 2014)

Selasa, 10 Desember 2013

"ngomong mulu,gak aus ape?"

“Ngomong mulu…!”

“Ngomong mulu, gak aus ape?”
Komentar seorang siswa yang tak mau ditegur saat kerjasama pada ujian akhir semester. Anggota kelas pun tertawa lewat komandonya. Menertawai guru bisa jadi suatu yang membanggakan bagi anak-anak bermasalah berkaca pada contoh-contoh salah yang banyak terjadi di lingkungan.
Gurupun  berpikir keras bagaimana ia dapat membalas siswanya tersebut. Gelak tawa masih terdengar di kelas tersebut. Segera guru tersebut melontarkan pertanyaan.
“Kamu ketawa aja, gak aus ape?”
Menirukan pertanyaan siswa tersebut. Kelaspun kembali riuh dengan tawa teman-temannya. Kekalahan sementara bagi sang provokator.
Beberapa kali guru masih menegur beberapa siswa yang masih bandel bekerjasama dalam ujian tersebut. Tak lama kembali sang provokator dengan jurus yang sama berkomentar.
“Ngomong mulu, gak aus ape?”
Sang guru pun menjawab dengan tenang.
“Kamu gak liat saya minum?”
Sambil mengangkat cangkir yang dipegangnya. Sang guru memperlihatkan cangkir bawaannya yang berisi teh manis. Sengaja ia bawa agar energik saat mengawas.
Kelaspun kembali riuh dengan tawa para siswa/I menyusul kekalahan kedua sang provokator.
Refleksi   
Penting kiranya guru mempelajari strategi menjawab pertanyaan menjatuhkan dari anak bermasalah sehingga tidak disepelekan. Candaan menjatuhkan seperti ini didapat anak dari para seniornya yang juga bermasalah. Jika guru menanggapinya dengan positif dengan dialog dan jawaban yang logis serta sikap yang santun Insyaallah hal tersebut merupakan media pembelajaran yang sangat baik demi perubahan sikap dan pola pikir siswa tersebut. Semoga bermanfaat. Amin.

(luthfimulyadi,10Desember2013)

Minggu, 08 Desember 2013

pidato tka al-bayyinah

Aku Hebat Karena  Al-Qur’an

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin. Allahumma  Sholli ‘Ala Muhammad
 Wa ‘Ala  Ali Muhammad. Amma Ba’du.
Yang saya hormati, Dewan juri, para Asatidz dan Asatidzah, para hadirin dan teman-teman yang saya sayangi.
Siapa tak kenal sahabat Rasulullah saw Ali Karramahullahu Wajhah?, Sang pemuda gagah perkasa serta cerdas luar biasa hingga  di juluki “Bab Madinatul Ilmi, Pintu Kotanya Ilmu.
“Ana Madiinatul Ilm, Wa Aliyyun Babuha 2X”
“Faman Aradal Madinah, Falya’tiha Min Babiha2X”
“Saya kotanya ilmu, dan Ali adalah pintunya, Maka jika seorang ingin kekota, hendaklah ia melewati pintu kota tersebut”,kata Rasulullah saw. Subhanallah, begitu hebatnya sahabat Rasulullah saw yang bernama Ali bin Abi Thalib Karramahullahullahu Wajhah.

Para hadirin sekalian yang saya hormati.
Kira-kira bagaimana Ali bin Abi Thalib bisa sehebat itu. Hadirin Ada yang tahu?
Apakah ia setiap saat  update status di Twitter dan facebook?,apakah ia BBM-an terus sama teman-temannya?, apakah ia selalu jajan di Seven Eleven hingga punya fisik sangat sehat dan kuat?
Jawabannya adalah karena selalu pelajari dan berusaha amalkan Al-Qur’an. Subhanallah!,
Begitu hebatnya Al-Qur’an sebagai mu’jizat akhir zaman, sehingga sangat masuk akal jika kita mau hebat maka kita pelajari  “AL-QUR-AN”.
Jadi teman-teman ,Insyaallah jika kita terus mempelajari dan berusaha mengamalkannya dengan mudah kita akan menjadi hebat. Amiin Ya Rabbal, ‘Alamin.
            Betapa tidak Al-Qur’an adalah Kalamullah. Allah Yang Maha Hebat Yang Maha Besar  turunkan Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada kita lewat Rasulullah saw.

“Arrahmaaan, Allamal Qur’an, ‘Allamahul Bayaan”
Allah yang Maha Pengasih Ajarkan kita Al-Qur’an yang begitu banyak ilmu pengetahuan di dalamnya jika kita ingin mempelajarinya, menggali rahasia-rahasianya. Tak dapat lagi disangsikan, siapapun akan kuasai dunia dengan banyak ilmu. Semoga kita semua dapat menguasai banyak ilmu pengetahuan yang bersumber dari Al-Qur’an.Amin
Para hadirin sekalian yang saya hormati.
Lengkaplah kiranya sabda Rasulullah saw :
“Khoirukum Man Ta’allamal Qur’an Wa ‘Allamah”
Adalah manusia terbaik yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.
Dengan ini,saya mengajak teman-teman dan hadirin sekalian untuk maksimalkan mempelajari dan berusaha mengamalkannya tidak cukup membacanyanya, sehingga kita bisa menjadi hebat dengan Al-Qur’an”.
Terakhir, mari kita baca surat Al-Fatihah, semoga kita diberi kekuatan untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh sehingga kita menjadi generasi Islam yang hebat di kemudian hari. Al-Fatihah
Mohon maaf atas segala kekurangan. Wabillahittawfiiq Wal Hidayah.
 Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.





pidato selekcam tpa al-bayyinah

Alqur’an Jalan Hidupku

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirobbil ‘alamin. Wal ‘Aqibatu lil Muttaqiin. Fala ‘Udwaana Illa ‘Alazzholimin. Allahumma Solli ‘ala Hadzannabiyyil Kariim, Sayyidina Muhammadin, Wa’ala Alihi, Wa Ashhabihi Ajma’in.
Robbisyrohliy Sodriy, Wayassirliy Amriy, Wahlul ‘Uqdatam Min Lisaaniy, Yafqohuu Qouliy. Amma Ba’du
Yang saya hormati, Dewan Juri,Asatidz Asatidzah, para hadirin dan teman-teman yang saya banggakan.
Begitu banyak jalan sengaja dihadapkan, ditawarkan pada remaja-remaja muslim. Jalan Kekacauan-kekacauan, kerusakan-kerusakan, kemunkaran-kemunkaran diajarkan pada kita anak-anak muslim -Indonesia. Kemunkaran-kemunkaran tersebut bahkan dengan mudahnya masuk rumah kita sendiri lewat tayangan sinetron, yang ajarkan maksiat sedini mungkin, antara laki-laki dan perempuan. Sehingga tanpa pemahaman yang baik tentang Islam, dan tantangannya, pastilah banyak yang katakan.
“Ah, lebay ah, biasa aja kale!”,
“Masyaallah, sudah demikian bodoh ummat  tentang Islam”
Nah, jika sudah demikian membingungkan kemana jalan yang harus ditempuh, akhirnya semakin sesatlah remaja-remaja muslim kita. Lupa kewajiban belajar, lupa berakhlakul karimah, lupa harus tinggalkan maksiat, lupa kewajiban-kewajiban lainnya yang diajarkan Al-Qur’an. Jika demikian sesungguhnya kiamat kecil telah terjadi di bumi ini.
Penjungkirbalikan makna kebenaran, yang salah dibenarkan yang benar disalahkan. Ditanamkan di dalam pikiran kita, “anak-anak  yang hebat adalah yang berani  gaul bebas, yang bisa hafal nyanyi bahasa inggris walaupun gak ngerti artinya, yang hebat yang berani mencoba minuman keras. Baru aja coba dikit terus dibilang :
“Yah, baru gitu aja dah teler, no temen kita tuh hebat, nyungsep di got”
“Nyungsep hebat?...”
Para hadirin sekalian yang dirahmati Allah swt.
 Pembodohan lewat banyak media. Sukses misi Yahudi melemahkan generasi muda Islam, membuat kita terus berleha-leha, santai  tanpa kerja keras meraih kemajuan-kemajuan berarti.
Para hadirin sekalian yang dirahmati Allah swt.
Begitu banyak kemunkaran dan proses pembodohan pelemahan generasi muda Islam di sekitar kita sehingga tidak berlebihan jika dikatakan,
Untuk menghancurkan Islam di Indonesia tidak perlu menutup masjid, musholla, menggusur pesantren madrasah dan majlis ta’lim. Tidak perlu. Untuk menghancurkan Islam Indonesia cukup racuni pikiran remaja dan anak-anak muslim. Pada gilirannya, jika kita telah jauh dari agama, karena terus terbuai dengan kesenangan-kesenangan maksiat, pada saat itu juga Islam kita semakin lemah, bahkan bisa hilang sama sekali. Faktanya masjid,musholla, majlis ta’lim semakin sepi, seven eleven di mall-mall semakin ramai kita kunjungi. Seakan-akan di depan masjid dipajang tulisan
“Masjid hanya untuk 60tahun ke atas, yang belum tua gak usah ke masjid”
“Baca Al-Qur’an Koloooooooooooot”
“Masyaallah.”

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah swt.
Sekali lagi, sejauh ini setan dan Yahudi sukses menjebak kita, dengan banyak kesenangan, sehingga kita terlena dan lemah. Dengan ini saya mengajak hadirin dan teman-teman sekalian untuk bangkit menjadi generasi yang kuat dan hebat.
Nah, masalahnya sekarang,  gimana caranya menjadi generasi yang hebat dan kuat?
Jawabannya tak lain adalah kembali mempelajari dan terus mempelajari Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh. Sesungguhnya generasi emas Khulafaurrasyidin bisa  mengguncang dunia karena mereka menjadikan Al-Qur’an sebagai jalan hidup. Jelas dalam Al-Qur’an dikatakan:
المّ.ذلِكَ اْلِكتَابُ لَا رَيْبَ فِيْهِ.هُدًى لِّلْمُتَّقِيْن.
Wahai manusia. Sungguh Al-Qur’an adalah petunjuk tanpa ada keraguan sedikitpun di dalamnya.
Tanpa ragu mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai jalan hidup kita, bukan yang lain.
“Al-Qur’an adalah jalan hidupku, Al-Qur’an adalah jalan hidup kita”
Terlebih Rasulullah saw bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْانَ وَعَلَّمَهُ
Manusia terbaik adalah pembelajar Al-Qur’an dan pengajarnya.
Subhanallah begitu hebatnya seorang pembelajar Al-Qur’an dan pengajarnya. Pertanyaannya mengapa kita malas bahkan malu mempelajari Al-Qur’an?. Semoga Allah swt segera menyembuhkan penyakit-penyakit hati kita. Amin.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah swt, mari kita bacakan surat Al-Fatihah semoga kita terus dberikan kekuatan untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh, sehingga Al-Qur’an menjadi jalan hidup kita semua.
“Al-Fatihah”
Sebelum menutup pidato ini saya ingin menyanyikan sebait lagu semoga kita sebagai anak-anak muslim terus bersemangat dalam menuntut ilmu.

“Dimana dicari pemuda kahfi”
“Terasing demi kebenaran hakiki”
“Dimana jiwa pasukan badar berani”
“Menoreh nama mulia perkasa abadi””Ugh!”   2x

Takbiir, Allahu Akbar!3X
Demikian pidato saya, mohon maaf atas segala kekurangan.
Wabillahittawfiiq Walhidayah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.




al-'assoy = as-syay

Al-Assoy = As-Say –العصيّ = السّيّ
Alhamdulillah momen itu datang lagi. Momen yang insyaallah  membuat seorang semakin mendekati kematangannya sebagai orang dewasa. Ya, adu argumen dengan anak-anak cerdas 91. Buang rasa malu, kendalikan emosi agar bisa terus berpikir jernih. Semoga kita semua disini dapat belajar dari apapun dan siapapun.
Awalnya
Al-Assoy (baca : Al-‘Assoy) menurutku berakar dari kata عصى – يعصي – معصية sehingga perlu kuluruskan bahwa maknanya kurang baik jika terus digunakan. Nah, kita kumpul di sini tuk diskusikan 2 kata tersebut.
Yang pertama pengertian Al-Assoy.
Yang kedua pemahaman games Islami.
1.     Pengertian Al-Assoy
Al-Assoy (baca : Al-‘Assoy) menurutku berakar dari kata عصى – يعصي – معصية sehingga perlu kuluruskan bahwa maknanya kurang baik jika terus digunakan. Penggunaan ((ال dalam Al-Assoy memastikan kata ini merujuk pada makrifat dalam bahasa Arab. Sehingga jika dicoba untuk menerjemahkan, sangat tepat terjemah Arab ke Indonesia. Belum terpikirkan oleh mereka sebagian kecil bangsa  Spanyol  dan Prancis juga menggunakan (Al) yang ditulis (El).
“Kita menulis Al-Assoy tanpa huruf (H) bapak, jadi tidak dapat diterjemahkan sebagai maksiat”
Dengan santun mereka sampaikan argument mereka tentang pengambilan kata tersebut sebagai nama Bani (komunitas/kaum)  mereka. Sangat positif, dengan begitu mereka menghindari penggunaan kata “geng” dengan konotasi negatif dan justru mengadopsi kata Arab بنيّ semoga lebih mengakrabkan mereka dengan bahasa Arab. Amin.


“Jika tanpa huruf (H) sebagai transliterasi huruf ص maka tak a da pilihan huruf lain selain huruf س ,sehingga tak lagi dibaca Al-‘Assoy tetap Al-Assay. Nah disini menunjukkan ketidakkonsistenan kalian dalam memilih kata sesuai dengan kaidah.”
Bantahku.
“kita tidak sejauh itu bapak, wong kita belum ngerti kok,hehehe” “Waktu itu yang terpikirkan adalah bagaimana komunitas ini Asoy, geboy pokoke assik”,
tambah seorang dari mereka.
“So, kalo bunyinya sudah begini kira-kira artinya apa ya?, maksud saya membahas ini adalah memperkaya wawasan kebahasaan kalian.”,
tantangku kembali.
“teh pak, iya kan?”
“mantap, Alhamdulillah masih ada yang ingat kosa kata yang satu itu. So kesimpulan bahasan yang pertama, kalian akan tetap gunakan kata “Al-Assoy” dengan makna “As-Say”  lebih tepat “Asy-Syay” yang paling dekat terjemahnya adalah teh. Teh itu bisa manis menyegarkan, pahitpun akan menjadi obat. Jika salah maknanya segera setelah ini kita lihat kamus. Subhanallah.”

2.     Pemahaman Games Islami

Berdasarkan salah satu makna hadits bahwa
 “menyentuh babi lebih baik dari pada menyentuh wanita budak hitam yang bukan mahram”
 Inilah yang membuat saya semakin semangat ajak kalian diskusi.  Sebagai gambaran mereka mengadakan games “blind man” mereka akan menyentuh bagian kepala atau bahkan wajah laki-laki atau perempuan dan menebak siapa yang disentuhnya.




 Terlebih ada hadits lagi :
من رأ منكم منكرا فليغيّره بيده وإن لم يستطع فبلسانه, وإن لم يستطع فبقلبه وهو أضعف الإيمان

Seorang yang melihat kemunkaran hendaklah ia rubah dengan kekuasaan, jika tak mampu dengan ucapan, jika tidak juga mampu dengan hati. Dan yang terakhir adalah selemah-lemahnya iman. Masyaallah.
Maka alternatifnya yang pastinya halal adalah target sentuh perempuan adalah perempuan bukan sebaliknya.
“Gak seru dong pak”,salah seorang pun mulai berkomentar.
“Nah kalo seru gak seru, ini sudah jadi nafsu yang bicara”
“kita sudah pada dewasa kok, paham batasan-batasannya, sesama saudara gak pake nafsu ”
bantah mereka.
“Nah, ini yang menarik. Bagaimana kemudian kalian buktikan,  media sentuhan dalam games meski bukan mahram dapat menguatkan persaudaraan, bukan malah merangsang nafsu. Sementara beberapa kasus di luar sana seorang sahabat laki2 bisa menghamili sahabat perempuannya sendiri. Karena setiap manusia memiliki nafsu khususnya laki-laki terhadap perempuan, sehingga pantas dibuat batasan-batasan. Minimal tidak terlalu tersiksa dengan dampak memulai sentuhan berupa momogi (candu mau lagi mau lagi)  Semua berawal dari sentuhan yang kita anggap sepele”.
“Mungkin gak kita bahas ini tanpa kaitkan Al-Qur’an dan hadits?”,
“kan kita muslim?”. tambahku


Jadi sebenarnya saya masih sangat tidak setuju dengan games tersebut berlandaskan makna hadits di atas.”
Tantangku
“Masyaallah sudah demikian kacau pemahaman mereka tentang pergaulan. Apa memang sudah waktunya yang demikian dianggap wajar?,Tanya kenapa?”,tanyaku dalam hati.
“Adapun begitu banyak yang melakukan games2 yang cukup melanggar batas itu karena penafian mereka tentang Islam dan batasan-batasannya. Sehingga anggapan atau argumentasi games ini bisa jadi halal karena banyak sekali yang melakukan adalah suatu kesalahpahaman yang bisa jadi belum kamu pahami apalagi terima. Tentang  ghazwul fikri kaitannya dengan opini publik”
Tambahku.
“selain kita, ada beberapa geng lagi yang sebenarnya lebih pantas dikomentari dengan nama dan segala prilaku negatifannya lagi pak.”
“oh, iya, jika banyak waktu pasti akan saya ajak bicara. Petimbangannya adalah, mereka tak sematang kalian yang insyaallah mudah diajak diskusi seperti ini. Pendekatannya akan berbeda.”
Mereka masih tidak puas dengan jawabanku. Maklum namanya juga anak-anak. Di usia mereka, banyak yang merasa dewasa padahal belum memenuhi indikator dewasa. Silahkan “indikator orang2 dewasa” di cari sebagai PR para pembaca tulisan ini. Hehehe.
Menyadari diskusi ini tidak akan tuntas hanya dalam setengah jam, maka segera kusimpulkan termin kedua ini. Segera akan kita bahas pula tetang suau komunitas yang laki-lakinya tidak berhasrat/bernafsu jika dekat dengan teman perempuannya.
“Nah loh,kok bisa?”
“Bisa lah kalo diusahakan,hehehe,kira2 apa saja factor yang dapat membuat mereka bisa tidak berhasrat/nafsu kepada teman perempuannya?”
Insyaallah mereka akan menjawab pertanyaan2 kita.
Semoga bisa difollowup.
“Mari berdoa, semoga kita dapat menjadi hamba-Nya yang soleh,amiiin”
“Al-fatihah”

(Luthfimulyadi,Jum’at,06Desember2013)

Minggu, 01 Desember 2013

beauty&thebeast

Beauty & The Beast


Orang cerdas seharusnya memilih bibit, bebet & bobot pasangannya. Sehingga tidak menjadi pasangan beauty &the beast. Beauty seutuhnya dan handsome seutuhnya adalah pasangan ideal guna mencetak generasi unggul. Beauty dan handsome, akhlaqnya ,fisik, intelektual, ekonomi, spiritual, mental, emosi. Film b&b beda lahir karena kerinduan pada karakter mulia lelaki meskipun buruk rupa.

Fenomena Kini

Beauty & the beast, adalah seorang lelaki yang buruk akhlaknya sukses merebut kehormatan perempuan-perempuan yang cantik dan baik. Lebih-lebih seorang buruk rupa & perangai telah banyak sukses merebut mahkota-mahkota calon-calon anak-anak solehah harapan orangtua & bangsa tentunya.

Strategi  sentuh, raba, cium  berarti sayang,  dan demi cinta seharusnya perempuan rela berkorban masih menjadi andalannya. 
Gaul  adalah berani bergaul & digauli. Santai, santai, santai dan nikmati hidup ini yang penting tidak merugikan orang lain adalah pemahaman yang keliru yang terus dihembuskan oleh musik-musik menyesatkan Pemahaman pemahaman seperti ini jelas berlawanan dengan sikap serius dan kerja keras yang diajarkan oleh founding father kita.

Saat Cowok Bandel Menjadi Pilihan

Sekali lagi Strategi  di atas telah banyak memakan korban. Demi  kebebasan anak-anak perempuan lebih memilih teman-temannya  yang relatif bandel. 

Definisi bandel memang masih bisa kita perdebatkan, tetapi tetap ketika anak-anak ini terus dibela tanpa mendapat pendidikan khususnya sanksi yang tepat, anak-anak yang baik akan menjadi korban.
“Sebab nila setitik rusak susu sebelanga”

 Agaknya masih ungkapan di atas cukup relevan dan membuat pertimbangan menyikapi dua model anak yang berbeda ini. Penanganan anak bermasalah dan pengayaan bagi anak cerdas/berprestasi dengan segala tekniknya.

Setelah usaha dan kerja keras kita dalam mendidik pantaslah kita tawakkal pada Allah swt apapun hasilnya,  jika memang pada akhirnya tetap akan ada positif dan negatif, pertempuran abadi antara hak dan batil hingga hari kiamat. (21/11/13)


lagu1muharram al-bayyinah

Lagu 1Muharram Al-Bayyinah
Dinyanyikan dengan nada “anak gembala”

Kami  adalah
Santri albayyinah
Tak pernah lelah
Untuk  sedekah

Bulan  Muharrom
Ayo semangat
Luruskan niat
Tingkatkan taat

Ayo tobat, ayo taat
Ayo tobat, ayo kita solat 2x

Sedekah banyak  joss!


Masih Kaku Aja!

Gak Kaku = Gak Malu

Saat ramai-ramai membaca surat Ar-Rahman dan Al-Waqi’ah, ada saja oknum-oknum yang berkeliaran di kantin untuk ngobrol-ngobrol. Wajarlah karena tidak lebih dari4guru yang menanganinya dan ratusan anak yang tidak ditempatkan dengan cukup nyaman karena kurang koordinasi.
“Nah, kebetulan kamu ada disini”,segera kutegur dia, khawatir jika ditunda akan lupa tuk proses ini. Alhamdulillah kutemukan kembali energi sebagai pendidik setelah mengikuti pembinaan kemarin. Sangat jelas diatur oleh banyak kementerian di Indonesia tentang guru. Salah satunya adalah guru sebagai pendidik. Ya, pendidik bukan hanya pengajar.
“Kenapa pak?”
“Kira-kira kenapa ya”?,desak dia untuk berpikir.
“gak ada apa2 pak”sambil terus terlihat berpikir. Cukup lama ia seperti itu. Wajarlah karena banyak teman-teman yang mengganggu konsentrasinya, positif thingkigku.
“oh, yang kemarin itu?, kan dah selesai pak?”
“ada lagi neh, yuk inget-inget” kembali aku latih dia introspeksi.
“wah, aku gak inget lagi pak”,terlihat putus asa untuk mengingat kembali.
“ok, aku kasih tau deh. Ini tentang komen kamu  ke teman kamu yang rangkul pacarnya dari belakang di FB”
“Oh, itu.emang kenapa pak?”,masih belum merasa bahwa komennya salah.
“kamu komen (masih kaku) kan?”
“iya pak, emang kenapa?, kelas 9 banyak kok pak yang komen” masih terus berkelit.
“Pak cepetan dong, kita mau jalan lagi nih!” Menyusul teman-temannya membantu untuk kabur dariku tanpa mengindahkan kesopanan/etika.
“kalo mau jalan, jalan aja, kan kalian tau saya lagi ada perlu sama Nisa”
“Abis lama banget sih”,suasana makin panas. Mereka tanpa sadar memancing emosiku.
“yang bikin lama itu kalian, kalo kalian bantu jawab dengan jujur pastinya lebih cepat”
“Tapi, kenapa Cuma kita yang dipermasalahkan?”
“karena sementara ini kamu yang terbukti melakukannya. Coba kamu lihat Polisi, apakah semua orang mampu ia tilang?, kan enggak karena kemampuannya terbatas,meski banyak yang melanggar”
“Ok, sekarang kita mulai lagi, maksud kamu kaku apa dalam komen?. ”susulku
“kaku itu malu-malu pak”
“bagus, kalo gini kan enak, artinya kamu bisa kerja sama dengan baik. Lawan dari kaku apa?” tanyaku kembali.
“gak kaku pak”
“jadi kalo kaku malu-malu, gak kaku….?”
“gak malu pak”
“malu suatu yang positif gak dalam pacaran?”, mereka terlihat silang pendapat. Yang sudah terbiasa bergaul bebas menganggap malu adalah suatu yang negative. Seharusnya pacaran gak usah kaku sehingga bisa seperti orang dewasa, gak kaku rangkul, peluk, cium dll.
“Ok, saya luruskan, kaku/malu adalah suatu yang posistif dalam pacaran,itu tanda adanya iman dalam diri/hati  kita. Tidak kaku berarti tidak malu menandakan tidak adanya iman”, mereka tampak tidak sepaham denganku.biarlah yang penting aku sudah meluruskan, semoga Allah segera memberi mereka hidayah.
“Nah, paham kan sekarang?”
“Paham pak”,masih terlihat aneh dengan penjelasanku. Wajar karena pendidikan yang didapat di lingkungan rumah khususnya televise tidak demikian.
“Pak, cepetan dong, kita mau ngaji nih”kembali mereka merengek
“sebenarnya kita disini ngaji ipeh”
“ngobrol kok ngaji pak?”
“nanti kita sambung lagi deh, kamu belum paham tentang yang ini”
kuputuskan mengakhiri pembicaraan khawatir mereka terlalu bosan
(luthfimulyadi,15/11/13 – 08.00)