Senin, 29 April 2013

Gunung Ciremai3078mdpl


Ciremai&Me

Add caption




Cerita ini hampir saja tak kutulis dalam kumpulan cerita lainnya. Lagi-lagi tentang pendakian gunung. Entah kenapa, semangatku mulai pudar untuk menuliskan cerita-cerita seperti ini. 

Tidak seperti tahun lalu. Sebelumnya ingin sekali aku membukukan semua puisi dan cerita-ceritaku. Sayang sekali jika tidak kutulis, walaupun hasilnya mungkin hanya dua paragraf. Hitung-hitung terus berlatih menulis. Kali ini tentang gunung tertinggi di Jawa Barat. Ciremai, dengan ketinggian mencapai 3078mdpl. Subhanallah.

Kesempatan pertama menjajal gunung ini terlaksana pada tahun 2004 bersama teman-teman Opik dari Politeknik Negeri UI. Subhanallah, luar biasanya berkumpul dengan anak-anak berotak encer seperti mereka. Nyaman sekali. Bahkan materi-materi humor mereka sangat berkualitas. Menunjukkan kualitas isi kepala mereka.

Setelah tunaikan salat ‘Ashar berjama’ah di masjid kampus, kamipun menuju jalan baru yang menghubungkan pasar Rebo dan terminal Kampung Rambutan. Tak perlu naik angkot. Jarak dari kampus kesana hanya sekitar 200meter. 

1jam menunggu, bus tak kunjung datang. Bus kea rah Cirebon, Kuningan dan sekitarnya memang sangat jarang lewat jalan ini. Kebanyakan bus-bus jurusan jalur selatan mendominasi. Akhirnya kitapun salat maghrib di musholla samping jalan.

Tak lama setelah kita salat maghrib buspun datang. Bus Dedy Jaya jurusan  Cirebon. Setelah tiga jam perjalanan  bus mogok di jalan tol. 1jam lebih kita menunggu perbaikannya. 

Cukup khawatir saat itu, karena keterlambatan  pasti akan mengganggu schedule. Aku masih terikat kontrak kerja dengan Media Track Sistem Informasi, dan hanya diberikan waktu 2hari untuk perjalanan ini. 

Sambil menunggu, kita pun menikmati suasana pinggir jalan tol. Waktu itu sekita pukul 21.00, jalan tol cukup sepi. Tidak terlalu banyak kendaraan yang melintas. Sekitar pukul 22.00, bus dapat melaju kembali. Alhamdulillah.

Pukul 01.00 kita tiba di Kuningan. Udara dingin pegunungan segera menyergap.Dari jalan utama, angkot antar kita sampai Linggarjati. Desa bersejarah ini adalah saksi sejarah perjanjian Linggarjati antara Belanda dan Indonesia. 

Sekarang museum telah dibangun di sini guna memperingati peristiwa tersebut .  Malam itu cerah sekali.  Sempurna dengan pancaran sinar bulan. Gunung Ciremai dengan ketinggiannya  seakan menyapa kita 

“selamat datang tamu-tamuku yang budiman, semoga kalian menikmati perjalanan menuju puncakku”. 

Subhanallah cantiknya. Ketinggiannya seakan tak terbatas hingga menembus langit.  Ibarat tembok beton yang sangat tinggi, khawatir kami tertimpa jika ia roboh.

 Pantas saja gunung ini menyandang predikat tertinggi di Jawa Barat, tak mampu lagi aku menggambarkan keindahan malam itu diselingi dengan tawa canda teman-teman. Bayangan-bayangan indah mendakinyapun telah terbersit di kepala kami. Pasti indah dan nyaman sekali berdiri di ketinggian itu. Subhanallah.

Malam itu kami tidak langsung mendaki, karena pos pendakian telah tutup. Kami harus bersabar menunggu hingga pagi hari. Jam menunjukkan pukul  03.00. Tak lama lagi subuh datang. Kamipun beristirahat di musholla seberang pos daftar pendakian. Menikmati  dan beradaptasi dengan dinginnya kaki gunung Ciremai sebelum kepuncaknya.

Pukul 07.30, agak siang pos pendaftaran dibuka. Itupun setelah kami susul ke rumah tempat tinggalnya. Jika tidak, entah kapan kami mulai mendaki.

 Perjalananpun dimulai. Bismillahirrahmanirrahim. Susuri jalan aspal penghabisan menuju sawah dan ladang. Subhanallah dari balik rimbunan pohon puncak gunung Ciremai mulai terlihat membuat kami terus menengadah terus menikmati cantiknya.

 Tak terasa kaki kami beberapa kali terantuk batu karena terpesona melihatnya. Subhanallah. Menuju penghabisan aspal menuju persawahan dan ladang yang lebih tinggi, kami melewati rumah-rumah warga dengan ternak sapi, kerbau dan kambingnya. 

Beberapa kali kami berpapasan dengan segerombolan kerbau dan sapi yang tidak terikat. Ada kekhawatiran jika mereka mengamuk dan tiba-tiba menyeruduk kami,hehehe.

Kami berjalan kea rah selatan menuju gunung Ciremai,sawah di sisi kanan terhampar luas hijau menyejukkan mata. Udara pagi pegunungan sungguh membuat kami ingin setiap hari berada di sini. 

Ladang jagung hiasi perjalanan kami menuju Cibunar. Pos pertama di ketinggian 750mdpl. Di sanalah pos terakhir jika tidak ingin repot mendapatkan air di pos Condang Amis. 2jam dari Cibunar sampailah Condang Amis. Di sini terdapat gubuk yang penghuninya menjual beberapa makanan bagi para pendaki. 

Dari sini juga menurut beberapa orang pendaki ada sumber air di sebelah timur menuruni semak belukar. Dari Condang Amis lampaui pos di atasnya kami sempat kebingungan menetukan jalur mana yang benar. 

Cukup rimbun. Beberapa orang juga telah membuka jalur baru dengan kemiringan yang ekstrem. Entah pertimbangan apa kami lalui jalur baru itu dan Alhamdulillah sampai di pos berikutnya. Lampaui Kuburan Kuda, Tanjakan Seruni, Tanjakan Asoy,Bapak Tere, Batu Lingga. Di sini aku khususnya merasakan keletihan yang luar biasa. Tak hentinya Opik menggodaku

“Massa alumni Semeru gak kuat,hehehehe…!”,

mendengar itu akupun memaksakan diri karena  gengsi. Tak kugubris, tapi ingin kubuktikan bahwa aku dengan rutinitas  abnormal – bekerja saat jam istirahat, pukul 03.00 – 11.00 di Media Track waktu itu masih kuat mencapai puncak Ciremai.

 Padahal bahaya sekali tindakan seperti ini.Hehehe, dasar darah muda. Di pos Bapak Tere kamipun sempat melihat Elang Jawa kebanggaan Jawa Barat. Burung gagah ini sebarannya sudah sangat memperihatinkan.  Data mencatat Elang ini tersisa di hutan Gunung Slamet, Salak, Ciremai, Gede dan Pangrango.

Kenapa Pos ini dinamakan Bapak Tere pun tak lepas dari diskusi renyah kami. Selanjutnya lampaui Sangga Buana 1, Sangga Buana2 dengan sisa-sisa tenaga yang nyaris habis. Khususnya terjadi padaku.

“Masyaallah, sumpah, capeknya luar biasa”bisikku.

Hampir tidak ada lagi kekuatan untuk berdiri apalagi berjalanan. Kupaksakan dan paksakan karena gengsi. Mata ingin sekali kupejamkan barang 10menit. Tapi teman-teman terus memaksaku melangkah.

“Ampuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuun”

bisikku karena tak kuat lagi berteriak. Hampir tiap  3menit aku tertidur dengan mudahnya. Seakan pendakian ini adalah mimpi indah.

“‘Woooiiiiiiiiii banguuuuuuuuuuuuuuuuuuuun”

teriak teman-teman. Teganya mereka padaku yang lemah ini,hehehe.

Pukul 17.20, sampailah kita di Pangasinan 2700mdpl. Pos tertinggi sebelum puncak Ciremai. Subhanallah cantik sekali pemandangan di sini. Garis pantai terlihat di sebelah utara. Api dari cerobong sebuah tambang minyak pun terlihat jelas menyala-nyala merah.

  Subhanallah. Suhu di sini lebih dingin dibanding di bawah pastinya. Perih rasanya mata dan kulit pipiku ditiup oleh angin di ketinggian ini.

“Brrrrrrrrrrrrrrrrr ddddinginnyaaaaaaaaaaa!, ALLAHU AKBAR!”,

Takbir guna melawan dingin. Menjelang malam kita harus berjuang melawan dinginnya Pangasinan. Cepat dirikan tenda, cepat masak mie, cepat makan dan istirahat. 

Sering  kali di ketinggian ini aku merasa berada di dunia lain karena tekanan udara yang  sangat kuat dan dingin.Tenda isi empat orang itupun terisi enam orang. Lebih banyak lebih hangat,hehehe. 

Alhamdulillah malam itu cukup cerah. Beberapa  teman mengambil  tempat di luar tenda untuk makan. Sangat tidak nyaman makan berdesak-desakan, meskipun juga  sangat dingin di luar sini. 

Subhanallah indahnya malam ini. Gugusan bintang berkelapkelip seakan dekat sekali di atas kepala kami. Tak jarang meteor-meteor hilir mudik di depan pandangan kami. Mirip sekali Meteor Garden F4,hehehe. Subhanallah. 

Jika kuat akan sangat indah nikmati malam ini tidur di luar tenda. Sayangnya kami belum memiliki perlengkapan pendakian yang memadai seperti sleepingbag. Bismikallahumma Ahya Wabismika Amuut.

Alhamdulillahilladzi Ahyaanaa Ba’da Maa Amaatanaa Wa Ilaihinnusyuur. 

Subhanallah. Segarnya udara pagi  hari ini. Terlihat enam tenda berdiri di Pangasinan tadi malam bersama kami. Pukul 05.30, mereka terlihat sigap sekali menapaki punggungan terakhir menuju puncak. 

Pagi itu aku tak lagi punya energi untuk menggapai puncak, padahal puncak sudah sangat dekat. Pikirku akan lebih baik hemat gunakan energi untuk turun dalam keadaan sangat lemah seperti ini. 

Paha, dengkul dan betisku serasa tanpa tulang yang menopangnya. Keadaan ini benar-benar mengerikan. Untuk turun saja sulit apalagi naik.  Aku tak ingin mengambil resiko. Saat ini aku harus mengakui bahwa staminakulah yang terlemah. 

Salutku pada teman-teman.  Sepertinya mereka masih banyak memiliki energi, tetapi demi solidaritas mereka tidak melanjutkan ke puncak. Subhanallah.

Repacking, masak, makan dan kitapun turun. Dengan penuh perjuangan aku berusaha menuruni satu persatu undakan, akar,batu, yang telah kulewati kemarin. 

Selamat tinggal Pangasinan, semoga kita dapat bersua kembali. Amiin. Tekadku akan kembali lagi ke sini dan menginjakkan kakiku di puncak Ciremai. Terus merasakan hal yang sama pada paha, lutut, betisku yang lemah. Tak jarang aku menjatuhkan diri di rerumputan karena tidak mampu lagi melangkah.

 Sangga Buana2, SanggaBuana1, Bapak Tere, Tanjakan Seruni, Kuburan Kuda, Condang Amis satu persatu terlewati. 
Pandanganku semakin gelap. Dan….”ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ”

“Woiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii bangun, gimana sih sarjana Semeru?,hehehe”

Lagi-lagi Opik menggodaku. Masih untung mereka tidak meninggalkanku sendirian tertidur di jalur pendakian. Dan lagi-lagi….”ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ”

“Fi, bangun fi, dikit lagi hujan, dikit lagi kita sampai di Cibunar kok”

Mereka bangunkanku untuk ke sekian kalinya.

“terimakasih teman-teman”, Bisikku dalam hati.

Sekitar pukul 16.00, kitapun sampai di Pos perizinan pendakian. Laporan, bersih-bersih, segera kami menuju ke Jakarta.

Kesempatan kedua

Alhamdulillah, setelah diterima oleh Pak Lukman Kepala MTs.N1 Jakarta sebagai tenaga pengajar di sana akupun resign dari Media Track. 

Tidak kuat lagi fisik ini terus mengejar rupiah di waktu yang tidak normal. Kembali teringat tekadku untuk kembali ke puncak tertinggi Jawa Barat Ciremai. 25 Desember 2005, setelah beberapa kali melakukan lari pagi demi meningkatkan stamina, aku merasa lebih siap menghadapi medan gunung Ciremai, mencapai puncaknya. 

Bismillahirrahmanirrahim. Pagi itu Opik antar aku menuju  tempat pemberhentian bus  Luragung mampang. Ia tidak ada jadual kuliah hari ini. Jarang sekali aku berangkat untuk mendaki gunung pada pagi hari. Biasanya aku berangkat sore hari menjelang malam.

“Sukses sob, sorry gue gak bisa nemenin lo!”

Kitapun berpelukan. Bersalaman erat saling menguatkan.

“Gak apa-apa, di sana pasti banyak pendaki  yang nemenin gue kok,hehehe”,

Terus  aku yakinkan diriku akan dapat teman di sana. Aku tidak boleh tergantung dengan siapapun. Settingnya mirip sekali dengan keberangkatanku ke gunung Slamet jauh sesudahnya. 

Pagi hari gerimis mengundang Luragung telah meninggalkan mampang. Dengan demikian aku harus menuju terminal Pulo Gadung. Insyaallah hingga malam hari terminal tersebut selalu memberangkatkan banyak bus menuju Cirebon dan sekitarnya. 

Luragungpun berangkat meninggalkan terminal sekitar pukul 10.00  wib Hujan menghiasi perjalananku hingga Cirebon. Jujur ada kekhawatiran rencanaku tidak akan berjalan lancar, tetapi tekadku tuk sampai puncak Ciremai tak tergoyahkan hanya oleh hujan.

Pukul  18.00 Luragung antarku sampai gerbang desa Linggarjati. Alhamdulillah. Sudah sesore ini hujan pula. Aku coba untuk terus tenang dan positif thingking. Sedikit berlari menghampiri pos ojek yang kosong untuk berteduh. 

Tidak ada lagi ojek. Tidak ada lagi angkot yang bisa antarku menuju pos pendaftaran. Gerimis terus mengguyur wilayah ini. Angin gunung menyapaku lembut. Berbeda sekali saat aku berkunjung untuk pertama kali. Ciremai terlihat jelas sekali dengan ketinggiannya seakan mengucap selamat datang. 

Sore hari menjelang malam dengan tak kulihat wajah cantik Ciremai yang menawan. Gunakan raincoat kumulai berjalan menuju pos pendaftaran 2km jauhnya. 

Bulukudukku mulai berdiri saat melewati pohon-pohon bambu kuning tinggi di samping kanan.

“gillaaaaaaaaa, lo emang gilaaaaa fi sendirian di tempat seperti ini”,

Bisikku memberanikan diri. Mulutku mulai komat-kamit membaca dzikir yang kubisa. Langkahpun terasa berat di sore hari menjelang malam itu. Setengah jam kemudian sampailah aku di pos pendaftaran. Alhamdulillah saat itu pos sedang dijaga oleh beberapa orang. 

“Assalamu’alaikum”, segera ku  sapa mereka tak mau buang waktuku.

“ Wa’alaikum salam  , sendiri kang?”,Tanya mereka

“iya neh kang, ada yang naik?

“lima orang dah naik dari tadi pagi kang”

“Alhamdulillah, setidaknya aku tidak sendiri di ratusan hektar luas gunung Ciremai”,bisikku

“Ok, terimakasih ya!”, segera kutinggalkan pos

Malam 19.00 wib, kuputuskan bermalam di warung kang Rewok sebelumCibunar 750mdpl. Terlalu riskan menembus lebatnya hutan Ciremai di kegelapan malam sendirian pula. Alhamdulillah sinyal cukup bagus di sini. 

Sms ke  teman-teman di Jakarta cukup mengusir sepiku yang tidur sendirian di bale kang Rewok. Suara jangkrik ladang jagung temaniku pula hingga fajar menjelang. Bismikallahumma Ahya Wa Bismika Amuut.

Kusortir kembali barang-barang yang akan memberatkanku menuju puncak Ciremai. Uniknya aku membawa tenda pramuka isi dua orang yang dibelikan ayah saat SD demi meringankan beban. 

Betapa yakinnya aku dapat melawan dingin Pangasinan di musim hujan akhir tahun ini dengan tenda pramuka. Tak lupa aku juga sangat berterimakasih pada orang yang telah memberiku jaket tebal orange yang telah antar aku ke banyak puncak gunung, khususnya Ciremai 2005. Juga sahabatku Harry Nurdi yang telah meminjamkan celananya.

“Masyaallah nekatnya”, kenangku saat ini.

Setelah siap semua termasuk mengisi penuh dirigenku akupun berdoa.

“Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma Ya Muyassir Yassir Wa Ya Musahhil Sahhil, Wa Ya Mudabbir Dabbir, Sahhil ‘Alayna Kulla ‘Asiiir, Bijahikal basyiir Annadziir, Allahumma Ya Daafi’al Bala Ya Allah Wa Yaa Daa’fial Bala Ya Rahman Wa Yaa Daafi’al Bala Ya Rahiim, Idfa’ ‘Annal Bala Wal Ghola Wal Waba, Amiin”

Lampaui Cibunar, ladang-ladang jagung dengan hiasan batu-batu vulkanik besar. Sampai aku di persimpangan membingungkan. Terlanjur kupilih jalur ladang pisang yang semakin membingungkan. 

Sangat malas aku kembali ke persimpangan tadi. Seharusnya memang aku memilih jalur kiri. Terus kutelusuri  dengan keraguan-keraguan. Satu sisi sangat menantang mencoba jalur yang biasa di gunakan beberapa petani pisang ini. Pikirku dimana ada ladang di sana ada jalan menuju hutan. 

Setelah 3jam berjalan dengan sedikit keraguan menembus alang-alang yang cukup rimbun, akupun bertemu sekelompok pendaki dari Tangerang. Sujud syukurku temukan mereka.

“Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, darimana bang?”, 

ekspresikan kebahagiaanku merekapun terheran-heran melihat ekspresiku yang sangat gembira seperti temukan kembali harapan hidup.

“dari Tangerang neh, abang darimana?”
“Mampang Jakarta Selatan”
“Sendirian aja bang?”
“Iya neh, temen-temen lagi pada sibuk”,

sering bingung menjawab pertanyaan seperti ini jika memang hanya berangkat sendiri. Terkesan individual dan tidak memiliki teman.

“Gila lo bang, sendirian ke sini, kalo gue mah gak berani”,

Tanggap mereka. Sering sekali tanggapannya seperti ini. Padahal bukan maksudku pergi sendirian. Usahaku sudah cukup maksimal untuk mengajak teman untuk menemaniku.

“sebenarnya gue juga takut, abis gimana, teman-teman lagi pada sibuk. Gue yakin aja bakal ketemu kalian di sini,ternyata benar kan, hehehe,….terimakasih ya, gue gabung pasukan lo padenih”

“santai aja bang, pokoke kita bareng-bareng dah”

Dan sejak itu kitapun memasuki hutan lebih dalam lagi bersama-sama. Lampaui  Condang Amis hujanpun mengiringi. Kuburan Kuda, Seruni, Asoy, Bapak Tere, Batu Lingga, hujan semakin deras. Kami memutuskan beristirahat sejenak. Jam menunjukkan pukul 15.00

“Gimana bang Fi, kayanya kita rehat camp disini neh, ada anggota kita yang gak kuat lanjut”

“kayanya gue lanjut Qy, tanggung, mending kita cam di Pangasinan aja. Di sini masih terlalu jauh dari puncak. Kalo emang temen camp di sini, gue minta izin duluan deh, gue pengen banget sampe puncak. Tahun kemaren gue dah coba tapi gak sampe, mudah-mudahan sekarang gue bisa sampe”

Merekapun berdiskusi. Hujan deras masih menguji kesungguhan kita mencapai puncak.

“OK bang Fi, kita ikut ke Pangasinan, tapi pelan-pelan ya!, licin neh”
“Ok, pastinya. Bismillahirrahmanirrahim, Allahu Akbar!”,

akupun bertakbir agar mendapat semangat dan energy baru. Perlahan pasti lampaui SanggaBuana1, Sanggabuana2, Pangasinan hujan terus mengguyur kami. Pukul 17.30 kita tiba di Pangasinan. 

Alhamdulillah, hujan pun  mulai reda. Alam memberi waktu untuk kami mendirikan tenda. Berkejaran dengan matahari terbenam dirikan tenda, nyalakan lampu badai, masak air panas. 

Agak sulit menemukan posisi yang tepat untuk mengikatkan tali rapiah di tanah ataupun pohon kecil yang tumbuh di Pangasinan. Maklum tenda pramuka. Beberapa teman geleng-geleng kepala melihatku dirikan tenda pramuka kecil. Masyaallah.

Untung sekali aku bertemu mereka. Malam itu kita makan dengan nasi hangat dan teri kacang kesukaanku. Subhanallah, nikmatnya maknyus!. Tak lama demi memprioritaskan kekuatan yang maksimal mencapai puncak esok pagi, kita langsung memejamkan mata tanpa menikmati malam hari di luar tenda. Bismikallahumma Ahya Wa Amuut!


“Hoam, Alhamdulillahilladzi Ahyanaa Ba’da Maa Amaatana Wailaihin Nusyuur”

Jam menunjukkan pukul 05.00 pagi. Alarm HP bangunkanku dari lelapnya  tidur setelah berjam-jam bergelut dengan medan menuju Pangasinan disertai hujan deras. 

Segera salat subuh. Mendung yang sejak  kemarin menutupi wilayah Kuningan dan sekitarnya membuat pagi ini terlihat masih gelap. Sedikit sekali berkas cahaya kuning kemerahan yang sering terlihat di pagi hari di ufuk timur menjelang sunrise saat itu. Bukan cuaca yang ideal untuk pendakian. Membuat kami malas melanjutkan perjuangan menuju puncak.

Segera bangunkan teman-teman dari Tangerang. Coky, Yudhi,Ucok dan aku pastinya yang siap melanjutkan pendakian menuju puncak. 2teman dari Tangerang memutuskan istirahat karena kelelahan. Tidak ada lagi yang lakukan summit attack pagi itu. Hanya kami berempat.

“Bismillahirahmanirrahim”,

kembali kami berdoa semoga diberi keselamatan dan kemudahan sampai di atas. Lampu-lampu senter sudah mulai di nyalakan. Dan kami pun mulai menuruni cerukan Pangasinan menuju jalur utama menuju puncak. 

Pohon-pohon cantigi  dan  Edelweis setinggi 2meter hiasi perjalanan kami menuju puncak. Bunganya sudah mulai mekar. Kupetik beberapa untuk kekasihku tersayang di Jakarta. 

Mendapatkan Edelweis Ciremai terasa sangat berarti mengingat perjalanan sampai titik ini tidaklah mudah. Terlebih staminaku yang tidak terlalu prima. Alhamdulillah. Aku sudah sampai sejauh ini. Di titik ini antara Pangasinan dan puncak Ciremai. 

Terlihat kembali garis pantai utara Cirebon meski samar-samar. Energiku pagi ini terasa bertambah dengan pemandangan indah yang disuguhkan oleh alam yang sempurna Ia ciptakan bagi kita makhluk-Nya. Subhanallah.

45 menit waktu yang cukup cepat bagi diriku mencapai puncak dari Pangasinan. Bisa jadi banyak pendaki dengan stamina yang prima hanya butuh waktu 15 bahkan 10 menit. 

Sujud syukurku telah diantarnya menuju puncak Ciremai 3078mdpl. Puncak tertinggi Jawa Barat. Semakin ke timur semakin lautan awan tertata dengan indahnya. Ciremai, dan Merapi.  Serasa sangat dekat sekali dengan awan saat itu. Mungkin karena bentuk gunung Ciremai yang strato (lancip) membuat awan mudah mendekat.
“ALLAHU AKBAR!”

Semakin terbuka pemandangan kea rah Timur dengan puncak gunung Slamet di Purbalingga, Sindoro, Sumbing di Wonosobo. Beberapa waduk terlihat dari sini. Subhanallah. 

Ada keinginan untuk memutari puncak Ciremai tetapi waktuku sangat terbatas. Esok hari aku sudah mulai bertugas di MTs.N1. Setidaknya membutuhkan 3jam bahkan lebih untuk memutari puncaknya yang puluhan hektar luasnya. Puncak gunung ini sangat mirip dengan puncak Gunung Gede di Sukabumi. bedanya  puncak gunung Gede hanya berupa setengah lingkaran tidak menyambung satu dengan lainnya.

Kurang dari 10 menit, puncak Ciremai segera tertutup kabut dan awan. Semakin gelap disini. Setelah mengambil cukup gambar kitapun segera turun ke Pangasinan. 

Sarapan, packing. Segera hujan mengguyur kita kembali. Alhamdulillah. Teringat betapa sulitnya mencapai titik demi titik, pos demi pos terlampaui dalam kondisi tubuh sangat letih dan hujan lebat. Sepertinya hanya semangatlah andalan kita. 

Sangga Buana2, SanggaBuana1, Bapak Tere,Batu Lingga, Seruni, Kuburan Kuda, Condang Amis, Leuweung Datar dan Cibunar semua terlampaui. Alhamdulillah, pukul 16.00 kita sampai Cibunar.

Kita berpisah di Cibunar. Aku masih harus mengambil barang-barangku yang kutitipkan di warung kang Rewok. Teman-teman dari Tangerang pamit pulang lebih dulu.

“terima kasih semuanya, kalo gak ada lo pade, gue gak bakal bisa sampai di puncak, calling-calling ya!, hati-hati!”

“OK, hati-hati juga bang!”

Subhanallah indahnya persahabatan yang terjalin di alam. Setahun kemudian kudengar dari Coky bahwa bang Ucok meninggaldunia karena Over Dosis. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji’uun. Allah Yang Maha Pengampun semoga mengampuni dosa-dosa kita
(luthfi mulyadi, 29 April 2013)

Rabu, 17 April 2013

menuju damaiII


Menuju damai II
Anakku, kau belum berjuang
Kau tidak tertatih
Kau tidak sekarat
Kau sempurna seperti kami
Kau adalah anak dari orang besar
Ayah ibu, aku benar-benar telah berjuang
Benar-benar tertatih
Benar-benar sekarat
Nafsu jiwa membuncah tutupi matahati
Kemalasan adalah sisa keringat perjuanganku
Lagu adalah bayang ketertatihan, kesekaratanku
Pembantahan adalah kegelapan hatiku
Hari-hari adalah kehampaanku
Tidak anakku
Kau belum benar-benar berjuang
Bagaimana mampu melangkah dengan kemalasanmu
Bagaimana mampu bertahan hanya dengan lagumu
Ayah ibu
Kuberanikan melangkah walau tanpa kaki besi
Kan kutemukan besi-besi di sepanjang jalan
Kuatkan kakiku
Damai usir bayang gelap hariku
Obati luka hatiku
Kukanterus berjuang
Tuk jadi hebat sepertimu
Bila tidak
Kuharap kau masih menerimaku
(Luthfi Mulyadi, senin,21agustus 2006,10.45.wib)

doa pengantin


Doa pengantin
Wahai Umar
Aku dirimu saat Jahiliyah
Kau bunuh saudara-saudaramu
Kuzalimi saudara-saudaraku
Wahai Khalid
Aku dirimu
Saat kau bantai Muhajirin dan Anshar di Uhud
Ya Rasul, tahannutsmu di Hira
Tahannutsku di Arcopodo
Tahannutsku di Sunan Cirebon 3078
Isra’mu ke Baitul Maqdis
Isra’ku ke Sangga Buana
Mi’rajmu ke Sidratil Muntaha
Mi’rajku ke Mahameru 3676
Gembalamu di bukit-bukit Mekah
Gembalaku di Suryakencana
Ya Allah, kuyakin ini jalan-MU
Meski bukan jalan mereka
Ikhwan yang sempurna dimata-Mu
Ya Allah, bila usai masa Jahiliyahku
Bimbing aku selalu Istiqamah di jalan-Mu
Husnul Khatimah akhirku
Bidadari Surga pendampingku
(Luthfi Mulyadi, 17 November 2006)

Selasa, 16 April 2013

bahan ajar luthfi



Sesuai dengan Permenag RI No. 2 Th. 2008
Tim Penyusun Modul


اللغة العربية
BAHASA ARAB
KURIKULUM 2008




KELAS VIII
MADRASAH TSANAWIYAH
 











MODUL
BAHASA ARAB
MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VIII

DisusunSebagaiTugasKelompok
Pada Mata KuliahPemantapandanPengembanganBahan Ajar
danPembelajaranBahasa Arab Berbaasis ICT

Dosen : Ahmad Royani, M.Hum

Penyusun:
1.                   Zaenuddin
2.                   Muchtar Sudibyo
3.                   Luthfi Mulyadi
4.                   Ubaidillah
5.                   Ai Muflihah
6.                   NoviRosyimen



PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG)
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Jl. Ir. H. JuanandaNo. 95 Ciputat 15412 Jakarta – Indonesia
 TAHUN 2013



Judul Buku                   : Bahasa Arab
Penyusun           : Muchtar Sudibyo
                             Zaenuddin
                             Luthfi Mulyadi
                             Ubaidillah
                             N. Ai Muflihah
                             Novi R


Reviewer : -
Tata Letak & Desain Cover : Muchtar Sudibyo
Hak cipta dan hak moral pada penulis
Hak penerbitan atau hak ekonomi pada Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama RI

Diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruhnya dari isi buku ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa seijin penulis agar ilmu tersebar luas tanpa batas.


Cetakan Ke-1, Belum diterbitkan

ISBN : PPG-2012











KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt yang menurunkan Al Qur’an dengan bahasa arab. Shalawat dan Salam semoga dilimpahkan kepada junjunan Agung Nabi Muhammad SAW yang paling fasih melafalkan huruf “Dhad”. Yang tutur katanya singkat padat penuh makna.
Alhamdulillah dengan izin dan karunia-Nya kami bisa menyelesaikan Tugas Pembuatan  modul Bahasa Arab untuk MTs. KelasVIIIyang  merupakantugas Mata KuliahPemantapandanpengembanganbahan Ajar danPembelajaranBahasa Arab Berbasis ICT.
Modul Pelajaran Bahasa Arab untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas VIII ini mengacu pada silabus Kurikulum Permenag RI No. 2 Th. 2008.
Adapun tujuan penyusunan buku modul ini adalah untuk mengembangkan kompetensi peserta didik dalam keterampilan bahasa arab yang terdiri dari : keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Disamping juga meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap bahasa arab.
Atas dasar tersebut kami mencoba menyusun modul dengan mengacu kepada aspek kompetensi keterampilan bahasa arab yang masing-masing tercangkup di dalamnya unsur bahasa itu sendiri : ashwat (bunyi), mufrodat (kosa kata) dan tarkib (tata bahasa) dan kompetensi komunikatif yang mengantarkan peserta didik mampu berbahasa sesuai dengan budaya dan gaya bahasa yang digunakan oleh orang arab.
Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak A. Royani, M. Hum. selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Pemantapan dan pengembangan bahan Ajar dan Pembelajaran Bahasa Arab  Berbasis ICT pada Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Kami mengharapkan agar buku ini mampu memberikan informasi yang dibutuhkan secara lengkap. Kami tentu menyadari, sebagai sebuah modul, buku ini masih membutuhkan penyempurnaan dan pendalaman lebih lanjut. Untuk itulah, masukan dan kritik konstruktif dari para pembaca sangat kami harapkan.
Semoga upaya yang telah dilakukan ini mampu menambah makna bagi peningkatan mutu pendidikan Islam di Indonesia, dan tercatat sebagai amal saleh di hadapan Allah swt. Akhirnya, hanya kepada-Nya kita semua memohon petunjuk dan pertolongan agar upaya-upaya kecil kita bernilai guna bagi pembangunan sumberdaya manusia secara nasional dan peningkatan mutu umat Islam di Indonesia. Amin
Wassalamu’alaikum wr. wb.


Jakarta, Januari 2013
Tim Penyusun Modul

Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Daftar Isi ................................................................................................................ v

MODUL I :
الســاعة
Pendahuluan ..........................................................................................................
Tujuan Pembelajaran ………………………………………………………………….
Paparan Wacana tentang Jam ………………………………………………………..
Kosa Kata Baru ………………………………………………………………………….
Rangkuman Pembahasan ……………………………………………………….

Kegiatan Belajar 1 : Keterampilan Menyimak  ( الاستماع ) ......................................
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 

Kegiatan Belajar 2: Keterampilan Berbicara ( الكلام )..........
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 

Kegiatan Belajar 3: Keterampilan Membaca ( القراءة ).......... 
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 

Kegiatan Belajar 4: Keterampilan Menulis ( الكتابة ).......... 
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 
Tes Formatif 1 ...................................................................
Daftar Pustaka ......................................................................................................
MODUL II :
النشاطات فى المدرسة
Pendahuluan ..........................................................................................................
TujuanPembelajaran ………………………………………………………………….
PaparanWacanatentangKegiatan  di Madrasah …………………..
Kosa Kata Baru ………………………………………………………………………….
RangkumanPembahasan ……………………………………………………….

Kegiatan Belajar 1 : Keterampilan Menyimak  ( الاستماع ) ......................................
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 

Kegiatan Belajar 2: Keterampilan Berbicara ( الكلام )..........
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 

Kegiatan Belajar 3: Keterampilan Membaca ( القراءة ).......... 
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 

Kegiatan Belajar 4: Keterampilan Menulis ( الكتابة ).......... 
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 
Tes Formatif 2 ...................................................................

Daftar Pustaka ......................................................................................................




MODUL III :
النشاطات فى البيت
Pendahuluan ..........................................................................................................
Tujuan Pembelajaran ………………………………………………………………….
Paparan Wacana tentang Kegiatan di Rumah …………………………..
Kosa Kata Baru ………………………………………………………………………….
Rangkuman Pembahasan ……………………………………………………….

Kegiatan Belajar 1 : Keterampilan Menyimak  ( الاستماع ) ......................................
SK/KD/Indikator
Latihan1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 

Kegiatan Belajar 2: Keterampilan Berbicara ( الكلام )..........
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 

Kegiatan Belajar 3: Keterampilan Membaca ( القراءة ).......... 
SK/KD/Indikator
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 

Kegiatan Belajar 4: Keterampilan Menulis ( الكتابة ).......... 
Latihan 1 ...........................
Latihan 2 ………………….
Latihan 3 ……………………
Rambu-rambu jawaban .................................................... 
Rangkuman ....................................................................... 
Tes Formatif 3 ...................................................................

Daftar Pustaka ......................................................................................................







GLOSARIUM
Glosarium Modul 1 ............................................................................................ 
Glosarium Modul 2 ............................................................................................ 
Glosarium Modul 3 ............................................................................................

KUNCI JAWABAN
Kunci Jawaban Modul 1 ........................................................................................
Kunci Jawaban Modul 2 ........................................................................................
Kunci Jawaban Modul 3 ........................................................................................
Tentang Penulis ............................................................................................
MODUL 1



الســـاعة






الـــــــعَـــــــــــرْضُ
انظر و استمع و أعد !
الحوار
الصورة
الأب : فِى أَىِّ سَاعَةٍ نَذْهَبُ إلى الْمَدْرَسَة ؟
أحمد : نَذْهَبُ فِى السَّاعَةِ السَّادِسَةِ وَالنِّصْفِ
بَعْدَ تَنَاوُلِ الفُطُوْرِ
أحمد : كَمِ السَّاعَةِ الآنَ ؟
الأب: السَّاعَةُ السَادِسَةُ
تَعَالَى نَتَاوَلُ الْفُطُوْرَ ، ثُمَّ نَذْهَبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ

خالد : كَمْ سَاعَةً يَسْتَغْرِقُ الذِّهَابُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ ؟
أحمد : يَسْتَغْرِقُ نِصْفُ سَاعَةٍ
خالد : بِالسَّيَّارَةِ ؟
أحمد : نَعَمْ ، بِالسَّيَّارَةِ . اَلْمَدْرَسَةُ بَعِيْدَةٌ قَلِيْلاً عَنِ الْبَيْتِ .


محمود : مَتَى تَذْهَبُ إِلَى الْمَدْرَسَة ؟
أحمد : أَذْهَبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ فِى السَّابِعَةِ
محمود : أَنَا أَعْمَلُ الْوَاجِبَ لَيْلاً قَبْلَ النَّوْمِ
أحمد : وَأَنَا أَنَامُ بَعْدَ الْمُذَاكَرَةِ فِى السَّاعَةِ الْحَادِيَةَ عَشَرَة لَيْلاً