Sabtu, 12 September 2015

Izza dan Mimpi Renang di Ciater




Pagi itu seperti biasa sulit dibangunkan meski telah duduk di kelas dua kini. Seringkali ayah terpaksa mengangkatnya ke kamar mandi. Tak jarangpula ia menangis marah karena terusik kelelapan tidurnya.

Di kamar mandi iapun memulai pembicaraan dengan ayahnya. Ayah biasa memaksa Izza tuk mandi dengan air dingin setiap hari (bukan air hangat). Tanpa menunggu lama ayah segera mengguyurkan air ke badan Izza meski menggigil kedinginan.

“ayah sih, aku kan lagi enak-enak mimpi berenang di Ciater?”

Keluhnya. Ayahnyapun segera menimpali senang dengan interaksi anaknya. Bagi ayah komunikasi seperti inilah yang banyak diharapkan. Lebih jauh ayah ingin mengembangkan proses berpikir anaknya lewat beberapa pertanyaan dalam dialog singkat.

“Emang kamu dah pernah ke sana?”

Izza tak langsung menjawab. Entah apa yang dipikirkannya. Bisa jadi lupa kapan ia pernah pergi ke sana.
“ke Ciater itu gak enak, apalagi sekarang musim kemarau,udara panas di mana-mana. Masa udah panas berenang air panas?”

Ayahnya segera mencounter rencana Izza minta di ajak ke sana. Ayah memang biasa mengcouter rencana-rencana kreatif anaknya karena keterbatasan dana.hehehe.

“nah,sekarang kan dingin yah, masih pagi,kok ayah mandiin Izza pake air dingin?”
“????????????????????????”

Di luar dugaan, Izza memancing ayahnya tuk bicara tentang cuaca panas dimana-mana,air panas Ciater,ketidaknyamanan mandi air panas saat udara panas dan endingnya menyerang ayah dengan pernyataannya sendiri.

“Subhanallah,Alhamdulillah. Semoga Izza jadi anak yang solehah, pandai dan pintar dengan argumentasi-argumentasi logisnya. Amin.