Kamis, 26 Mei 2016

Polisi Akhlaq?

Polisi, diakui ataupun tidak banyak membantu masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat. Polisi juga manusia yang sering hilaf. Meski ada juga oknum anggota Polisi yang tega berbuat jahat, sehingga kebencian tak dapat terelakkan sering ditujukan kepada tengah berusaha menjalani tugas dengan sebaik-baiknya.

Manusia punya kecenderungan memberontak pada aturan, memonopoli, menindas sesuai kepentingannya masing-masing. Oleh karena dibutuhkan figur Polisi yang mengatur kepentingan satu denga kepentingan yang lain agar dapat berjalan selaras, bukan saling menzalimi. Dibutuhkan figur Peran Polisi yang dilakukan  oleh siapapun dalam masyarakat.

Adapun Akhlaq, sesuai yang kita pelajari adalah sikap yang terbentuk setelah proses pembiasaan dalam jangka waktu yang cukup lama. Akhlaq terbagi menjadi akhlaq Mahmudah dan Madzmumah. Nah Akhlaq Madzmumah pada remaja inilah yang masih mungkin diarahkan dan dibentuk dengan pebiasaan menjadi Akhlaq Mahmudah.

Pertanyaannya, tugas siapa membentuk Akhlaq Mahmudah?

Jawabnya adalah tugas kita bersama sebagai muslim. Amr Ma'ruf Nahyi Munkar
 والتكن منكم أمّة  يدعون إلى الخير ويأمرون باالمعروف و ينهون عن المنكر
يا أيها الّذين أمنو قوا أنفسكم وأهليكم نارا

Dalam tulisan ini penulis ingin mengajak kawan-kawan untuk menghargai nasehat teguran dari siapapun dimanapun. Tidak sedikit teguran yang dirasa  menyakitkan/menyesakkan/pahit justru berbuah manis kelak. Sebaliknya tidak sedikit pula pujian dari orang yang kalian anggap sahabat justru berbuah pahit.

Polisi Akhlaq mungkin yang benci, tapi banyak yang tidak tahu bahwa sesungguhnya ia adalah Sang  pemberani yang terus maju demi kebaikan meski dibenci, ketika banyak yang takut katakan kebenaran.

Ia punya tuntutan memperbaiki kualitas diri/akhlaknya sendiri terlebih dahulu tuk dapat kepercayaan oleh yang lain, ketika di luar sana sepakat dan nyaman dengan akhlaq Madzmumah (buruk) atas nama perkembangan zaman.

Faktanya semakin sedikit orang yang memberanikan diri untuk memberi nasehat karena takut dibully atau ditnggalkan oleh teman-teman.

Semoga terus lahir pemberani yang tulus meski dibenci menjadi Polisi Akhlaq demi kebaikan kita bersama.Amin

Rabu, 25 Mei 2016

Kain Rifqy dan Kaos Reza (nbbl Gede 1-3April2016)

Alhamdulillah nbbl gede 1-3 April 2016 sukses. Semua kembali ke rumah masing-masing dengan selamat dengan bonus sunrise di puncak Gunung Gede 2958mdpl. 



Truk TNI pak Irwan sempat melampaui pertigaan Cibodas. Pak Lahmudin yang duduk di samping supir sempat terlelap tidur karena dinginnya suasana. Agaknya Pak Lahmudin belum sempat mengingatkan kembali bahwa kita akan naik via Cibodas. Alasannya truk TNI tak lagi diizinkan memasuki/mendekati pos pendakian Gunung Putri. Jalan yang rusak dan merebut rezeki supir angkot jadi alasan utama. Sangat masuk akal.

Para peserta berteriak meminta putar kembali ke Cibodas.Plang besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrago tampak sedang direnovasi. Berbeloklah truk menuju parkir truk Cibodas. Lagi lagi truk melampaui Base camp Mang Idi tempat seharusnya kita beristirahat menunggu pagi. Udara dingin segera menyergap ketika peserta turun dari truk. 

Di dalam truk bisa saja hangat karena penuh sesak peserta, berbeda lagi diluarnya. Angin dingin yang berhembus dari puncak Gunung menyapu lereng-lereng di bawahnya. MANTAB.

Peserta segera masuk agar dapat merasakan hangat di dalam basecamp. MCK lalu tidur. Idealnya demikian agar stamina prima esok pagi. Berbeda lagi dengan para pemula. Mereka masih saja bercanda dan mendengar musik menunggu pagi. 

Dalam rombongan kali ini,Ican dkk juga ikut di dalamnya memanfaatkan truk murah ke Cibodas guna refreshing ke air terjun dan camping di Mandalawangi. Bayangkan saja jika harus naik angkutan umum tuk mencapai Cibodas. Setidaknya harus 3kali menyambung angkutan umum. Rumah ke Kampung Rambutan, Kp.Rambutan pertigaan Cibodas,pertigaan Cibodas ke Basecamp dengan ongkos yang tidak murah.

Pagi menjelang. Pukul 04.00 sebelum subuh para peserta harus segera bangun. Repacking, mck dan salat subuh. Pukul 05.30 kita sudah bersiap di depan basecamp untuk doa bersama.

Subhanalla indahnya pagi ini. Gede Pangrango tampak gagah menyapa.Mega merah terlihat di arah barat laut menghiasi kawasan puncak Cisarua yang terlihat dari ketinggian Cibodas. Awan hampir menyelimuti puncak Pangrango. Tak lama sang mentari menghangati langkah kita yang mantap setelah berdoa pada Yang Kuasa. Ya Allah lindungi kami.

Ryan sebagai berland

Karena berland dkk mengundurkan diri, jadilah Ryan, Eef, Azka,dan Reza menggantikan mereka. Proses pergantiannya itulah yang harus diperitungkan. Yang bertampang muda dan imut-imut lah yang harus menggantikan mereka yang rata-rata berumur 12th.
Pada akhirnya 4anak berusia 12 tahun tergantikan dengan anak-anak SMK kelas 10. 

Semua perlu dipersiapkan secara matang, termasuk menghafal nama-nama palsu mereka agar lolos dari pemeriksaan pos1 Simaksi. Jika tidak,mungkin saja Ryan dkk pengganti Berland tidak diizinkan mendaki jika pemeriksaan dilaksanakan secara ketat. 

Syukur, pagi itu pemeriksaan terbilang sangat santai. Ryan dkk dapat ikut mendaki. Ican dkk pun mengiringi sampai Panyancangan, lalu kita berpisah. Aku percayakan Harry dan Ican tuk menjadi leader bagi teman-temannya di campingground, entah bagaimana caranya mereka safety tidur dengan hanya bermodal monodome lafuma dengan 10orang peserta. Luar biasa!

                                                                   ***                   
Kulkas 2pintu vs 35th

Sebagai pendaki berumur 35 tahun  aku tak malu mengakui aku tidak memiliki stamina yang prima dan perkasa untuk membawa beban.Seharusnya tahu diri demi menjaga kesehatan pribadi. Tidak sedikit memang usia di atas 35 tahun yang masih mendaki membawa carrier besar dan tinggi. 

Bedanya mereka memiliki fisik yang mumpuni dan biasa menkonsumsi nutrisi yang memadai. Jika perlu sewa porter tuk naik gunung. Demi menghemat budget dan terbelinya diapers dan susu bayi, maka aku sengaja tidak menyewanya. Sadar dengan pelayanan kepada pelanggan adalah salah satu kunci sukses, maka aku berusaha sebaik mungkin melayani mereka meski harus memanggul kulkas 2pintu demikian mereka menyebutnya.

Rawa Gayonggong-Panyancangan - Rawa Denok 1,2-Batu Kukus 1,2,3, air panas, cuaca cerah dan udara segar sekali, Alhamdulillahirabbil'alamin. Kicau burung, pohon-pohon raksasa nan hijau dan rimbun gemericik air mengobati penat kita.

Kabut dan hujan rintik mulai turun di pos Air panas. Istirahat,makan dan salat. Mohon pada Allah tetap dilindungi dan mendapat bonus puncak nan cerah. Alhamdulillah sebagian besar peserta melakukan salat. Di pos ini terlihat anak pak Lahmudin yang tengah menikmati berendam di air panas. Luar biasa sabarnya pak Lahmudin melayani anaknya. Menyuapi,menyiapkan pakaian anak perempuan yang banyak, sampai membawa kembali pakaian basah anaknya. Subhanallah.

Pukul 14.00 wib, kembali kita teruskan perjalanan. Jalur terjal menuju Kandang Batu dan Kandang Badak yang siap menyambut kita. Kembali sang pembawa kulkas berjalan sendiri berada di urutan paling buncit,hahay. Para peserta sudah jauh meninggalkannya. Terlihat banyak tenda yang berdiri di Kandang Batu. Lebih banyak lagi terlihat di jalur datar 200meter sebelum Kandang Badak.

Para pendaki tidak mau ambil resiko kehabisan lahan mendirikan tenda, hingga jauh sebelum Kandang Badak mereka sudah mendirikannya. Terlebih hari ini adalah hari kedua setelah pembukaan pendakian secara resmi oleh Badan Taman Nasional setelah ditutup selama 4bulan guna konservasi alam. Pasti sangat ramai pendaki di hari pertama dan kedua.

Ada kekhawatiran kita tidak akan mendapat ruang untuk mendirikan tenda. Agak gambling memaksakan ke Kandang Badak, namun peserta telah jauh meninggalkanku. Pukul 16.30 aku tiba di KB. Baru satu tenda yang terlihat berdiri. Tak sempat kita memilih lahan yang ideal. Hanya sisa-sisa lahan yang berada di jalur air. Udara semakin dingin karena kabut turun dan angin yang berhembus dari puncak.

Koordinasi pada tiap opentrip memang tidak cukup baik, karena masing-masing baru saling mengenal.Akhirnya 5tenda berdiri di sisa lahan miring 2menit sebelum hujan deras mengguyur, dan belum sempat kita membuat parit. 1 tenda tua berumur 10tahun terpaksa berdiri dengan frame yang patah.

Dan keseruan itupun berlangsung. 2 tenda terendam air karena didirikan di atas lahan jalur air. Aku dan peserta yang sudah rebah dengan posisi yang cukup nyaman untuk tidur tiba-tiba terendam air yang datang dari samping kanan termasuk tenda kecil yang dibawa Pak Lahmudin. Jadilah semua pakaian basah terendam air meski sudah dimasukkan ke dalam plastik.

Dalam kedinginan yang sangat manusia sering terlena tidak berbuat apa-apa karena malas. Saat itu seharusnya kita bersikap. Keluar dari tenda,titip sementara pakaian kering  dan barang lainnya di tenda tetangga,kuras air dari dalam tenda yang terendam,lalu pindahkan tenda ke lahan yang terdekat. Alhamdulillah,kita pun mendapatkannya, meski agak miring selanjutnya tenda tidak lagi terendam.

Sore jelang malam itu cukup gaduh dengan anak-anak pemula yang tendanya kebanjiran.Hahay..,untung mayoritas mereka cowok, kalo cewek pasti lebih ribet. Beberapa peserta mengungsi dari tenda tua ke tenda teman-temannya. Alhamdulillah mereka bisa saling menerima. Di sini kita belajar tidak egois kawan.

Pukul 19.00 kala dingin menyerang,Alhamdulilla peserta telah nyaman berada di pengungsian. Dua tenda di tinggalkan terendam air. Ya, tenda yang telah berusia 10tahun itu,hehehe. Sebenarnya kondisi tenda masih cukup terawat bagus. Masalahnya hanya pada frame yang patah. 

Tiada tempat lagi bagiku.Tak ada pilihan lain selain menempati tenda tua. Hehehe,kala muda dulu kau begitu kubangga-banggakan. Kubawa ke banyak puncak gunung.Tks tendaku. Tenda pemberian Bang Nico pada tahun 2003, karena anaknya ingin ikut naik gunung waktu itu. Sampai sekarang tenda ini masih dalam kondisi baik karena  kurawat. Flysheetnya sempat robek digigit tikus,lalu aku jahit dengan kain hitam dengan rapih.

Malam itu di tenda yang terendam aku berjuang dengan Pak Lahmudin agar nyaman beristirahat. Berjuang menahan dingin dengan kaos dan celana yang basah tak beda dengan pak Lahmudin. Malam terasa sangat panjang. Hampir tiap 15menit angin dingin  dari puncak menerpa tenda nyaris membekukan tubuh yang tak lagi muda ini.

Saat itu aku berpikir untuk tidak lagi meneruskan usaha ini, karena resiko yang cukup berat bagiku dan peserta jika tidak terlayani dengan baik. Namun sekarang otak ini terus berpikir bagaimana melayani peserta dengan baik belajar dari pendakian sebelumnya. Kondisi tidak normal memang sering terjadi di gunung.

Aku dan pak Lahmudin mencari pakaian kering dari tas Rifqi dan Reza. Alhamdulillah kutemukan kain hitam Rifqy dan kaos baru Reza. Minimal sampai matahari terbit, aku akan bertahan dengan kain sarung dan kaos pinjaman ini. Ya, aku memakai sarung dan kaos peserta, tanpa cd, sedangkan Pak Lahmudin yang juga kehabisan pakaian kering meminjam mukena pada Rafa. Tks ya Qy, Reza

Malam jelang pagi itu cukup mencekam. Pukul 04.30, peserta aku briefing tuk Summit Attack. Aku mempercayakan Royhan alumni MTs.N1 untuk memimpin karena ada peserta yang sakit yang harus aku terapi. Terlebih memakai pakaian basah menuju puncak adalah bunuh diri. Merelakan tidak Summit adalah pilihan cerdas pikirku. Aku bisa mempersiapkan makan bagi peserta kala mereka Summit. Setelah berdoa merekapun berangkat

Sunrise puncak 2958mdpl dan senyum para peserta

Alhamdulillah Allah memberi bonus buat peserta sunrise yang cantik dan puncak 2958mdpl yang kadang masih terlihat di foto DP atau profile facebook peserta nbbl. Alhamdulillah senang rasanya bisa membantu mereka mencapai 2958mdpl dan pulang ke rumah masing-masing dengan selamat
Alhamdulillahirabbil'alamin.

Peserta nbbl gede 1-3 april 2016

1. Pak Lahmudin
2. Rizka anak pak Lahmudin
3. Pak Luthfi
4. Royhan alumni MTs.N1 2009
5. Farhatussolehah alumni MTs.N1 2011
6. Rafa Baby alumni MTs.N1 2013
7. Rifqy SMKN Penerbangan
8. Hafiz Mubarok alumni MTs.N1 2015
9. Ryan Adam alumni MTs.N1 2015
10. Eef alumni MTs.N1 2015
11. Isya Ali alumni MTs.N1 2015
12. Lendra Wijaya
13. Alif Arrafi
14. Bilal
15.Reza fahlefi
16.Azka alumni MTs.N1 2015
17. empat lagi ane lupa ingetin dong!
18.
19.
20.

Selasa, 24 Mei 2016

badai di atas patak banteng

Bismillahirrahmanirrahim.

Agaknya memang harus ke Dieng tuk mengawali tulisan ini. Ya, NBBL Prau 13-16 Mei2016 yang syarat emosi memaksaku kembali menulis.

Hampir setahun setelah kesuksesan Ican dkk mencapai puncak Salak1 2211mdpl Agustus 2015 awal mereka duduk di kelas9.

Kali ini aku memboyong Prima Baresta 96,Farhandika 95,Wildan Iqbal 96, Harry Rizki 92, Ihsan Ghozali 95, Nizam 96, Arya Kemal 92, Novry Shendy 96, Sowabi Ihsan 95, Fadhil 94, Zidane Ndut 96, A Fauzi 92, Arroyyan 95, Anwar 95, Hasbie 94. 15 anak luarbiasa mencapai puncak Prau Dieng Wonosobo, sekaligus mengukir sejarah  siswa MTs.N1  yang mencapai Prau terbanyak dan peserta NBBL terbanyak dari kelas9. Alhamdulllahirabbil'alamin.

                                                               ***

Akhirnya UN pun selesai. Kamis 12 Mei 2016. Tiba aku di MTs.N1. Anak-anak kelas9 berkumpul di lapangan untuk mendengarkan pengarahan. Sekelompok anak terliat berdiri di sebelah Utara layaknya tersangka yang tengah diinterogasi oleh Polisi. Mereka tak lain adalah Ican dkk. Anak-anak yang aku antar ke gunung Prau esok sore.

Tak lengkap aku menyimak materi pengarahan oleh Pak Abu. Ada harapan dari beliau jika anak-anak ingin menjadi pecinta alam, baiknya saat SMA atau kuliah saja. Hati ini makin berdegup keras. Deras,sederas aliran darah yang menahan emosi. Tetap kita harus positif thingking.

Bismillahirrahmanirrahim. Ratusan pasang mata memandang ke arahku entah salut atau kesal. Sekali lagi kita harus positif thingking.

Tak lama Pak Amin pun memanggilku masuk ke ruangannya.Pak Amin segera membuka percakapan. Pak Abu, Pak Arief dan Ibu Azizah berada di sekitarku.
"Ibu Kamad minta rencana ini dibatalkan"
minta Kamad melalui Pak Amin.
Ternyata ada informan Komite yang melapor ke Kamad tentang hal ini.

"tiket seharga Rp.2.090.000 (dua juta sembilan puluh ribu rupiah) telah terbayar,basecamp dan konsumsi telah saya pesan", jawabku santai. Pak Amin mengangguk-angguk

"mungkin gak Kamad menggantinya?" tambahku. Mustahil.Yang aku tahu Kamad luarbiasa kikirnya. Lomba Rp 200.000,- / gratisan saja kita tidak diizinkan ikut. Dia memperhitungkan dana transport pendamping yang akan menemani anak-anak.

Pak Amin bingung.Hahaha...tawaku dalam hati
"baik Pak Luthfi, ini adalah kesempatan terakhir bapak bisa mengadakan kegiatan seperti ini. Tuk selanjutnya kami khususnya Kamad tidak akan mengizinkan siswa/i MTs.N1 tuk naik gunung".

Kamad mutlak mengharamkan kegiatan ini, tapi bersyukur Pak Amin cukup bijak mensikapinya. Siang itu kita diminta kembali membuat surat pernyataan kegiatan ini tidak mengatasnamakan MTs.N1.

Setelah 10menit tecnical meeting, akupun membagi tugas. Aku membuat surat dan perwakilan peserta bergerilya meminta tandatangan orangtua peserta. Salut buat Ican dan Hasbie yang menjemput surat saat aku sibuk urus pekerjaan rumah dan antar istri mengajar.

                                                                               ****
Hari bahagia itupun tiba. Jum'at 13 Mei 2016. Sementara Ican dkk masih bergerilya di luar sana sampai pukul 11.00 jelang salat Jum'at. Masalah kembali datang. Karena emosional Om Haries meminta kegiatan ini diundur, sementara anaknya sudah siap 100% untuk ikut. Hal ini dikarenakan Om yang khawatir anaknya tidak  dapat mengikuti/tidak lulus ujian masuk di MAN11 Senin 16 Mei 2016.Om menyesalkan sikap panitia yang kurang bijak. Jika mungkin aku jawab "justru itu adalah kebijakanku yang juga tak punya banyak waktu"

                                                                                 ****

Kembali ke PO. Sinar Jaya Mampang 13Mei2016, pukul 16.00 wib. Alhamdulillah semua sudah kumpul. Kita siap berangkat. Sebagai buslovers/busmania yang tak diakui keanggotaannya, aku sangat senang bisa naik armada bus yang bagus. Warna putih mewah,pelangi melekat di sisi kanan kiri,airsuspension dll. Alhamdulillahirabbil'alamin.

Ya,Cipali, Tol baru yang dapat menyingkat perjalanan menuju Brebes. Sebelum ada tol ini perjalanan ke arah Jawa Tengah begitu membosankan melewati panasnya pantura dan pasar tumpah yang seriing menghambat perjalanan. Berangkat pukul 18.00 wib. Tiba di Rest Area Khusus armada Sinar Jaya tak jauh dari tol keluar Cipali pukul 22.00. 

Wildan,Fauzi dkk pun segera membuka nasi bungkus yang dibekali ortu dari rumah. Kalo diminta bagian mana yang cukup berkesan, bagian ini cukup berkesan bagi penulis yang kebetulan gak sempet beli nasi bungkus,hehehe. Sambil nonton Persija berlaga, kami makan bersama di satu meja dengan cueknya. Gol pun  tercipta lewat heading pemain anyar Persija entah siapa namanya. Tanya aja sama Ican.

Satu bagian lagi yang berkesan nyaris terlewat adalah ketika Nizam dkk makan nasi bungkus di bagian belakang bus tepatnya tempat tidur kenek. Seakan bus milik teman2 nbll. Tertawa,bercanda,bernyanyi, berteriak, curhat dalam bus agaknya cukup mengobati angkatan 2016 yang tak kesampaian tour ke Jogja.

 Kembali ke Sinar Jaya. Sebut saja Sinjay. Betapa kita harus belajar dari suksesnya Sinar Jaya menjadi Perusahaan Otobus merajai perusahaan lainnya khususnya Jawa Tengah. Kata kuncinya adalah melayani. Sekali lagi melayani dengan pelayanan prima. Bus lain seperti Deddy Jaya yang nyaris bangkrut ditinggal pelanggan diakibatkan sering menaik turunkan penumpang di tempat yang tidak nyaman di tengah malam kala para penumpang sedang terlelap tidur.

Berbeda dengan Sinar Jaya. Perusahaan ini membuat tempat khusus untuk transit sehingga penumpang mudah menemukan bus yang dicari. Terlebih para kru yang ramah bertugas mengantar penumpang yang ingin pindah transit ke bus jurusan lain. Jadi tidak perlu khawatir ketinggalan bus atau harus kejar mengejar bus yang dipaksa untuk angkut tumpangan.Kok Jadi cerita Sinar Jaya ya?, Ya gitu dah, ane udah terlanjur cinta sama PO. Bus yang satu ini.Hahay.

Setelah istirahat terakhir di rumah makan Sinar Jaya, buspun kembali melaju meneruskan perjalanan menuju Wonosobo. Kembali kita menikmati nyamannya airsuspension Sinar Jaya dan terlelap tidur.
Pukul 05.00 wib buspun melintasi kota Wonosobo yang indah. Aku terbangun dan tertegun melihat gagahnya Sindoro Sumbing di samping kanan.

Sabtu, 14 Mei 2016,pukul 05.30 wib, nbbl dkk menginjakkan kaki di terminal Wonosobo. Alhamdulillahirabbil'alamin. Berburu waktu, kitapun langsung menaikkan carrier ke bus kecil menuju Patak  Banteng. Kata supir bus makan di Patak Banteng lebih murah dibanding di terminal. Terlebih jika kita ingin segera menikmati Sunrise dari gardu pandang Dieng sekarang waktunya.

Kitapun segera berangkat. Benar saja, pagi itu adalah terakhir kali kami melihat Gagahnya Sindoro Sumbing di sebelah timur, sementara kami menuju arah utara  bagi yang melihatnya. Aku segera minta teman-teman untuk hunting foto pemandangan yang indah saat itu.Sayangnya mereka sang pemula lebih memilih untuk santai bahkan tidur. 

Bagiku cuaca di gunung manapun sangat sulit ditebak. Pagi ini cerah, belum tentu esok hari akan sama. Terlebih bisa jadi kita tidak diberi cerah karena kita tidak minta hal itu lewat doa khusyu' dalam salat.  

"Allah Sang Pemilik ini semua kawan!"
,Semoga Allah swt mengampuni kita semua.Amin

Ya, ternyata pagi itu, adalah cuaca cerah terakhir yang dapat kita nikmati di Dieng. Batu karst  indah yang menyembul di bagian kanan bukit dan ladang. Awan yang memayungi Sindoro. Ketinggian 1800mdpl, rumah-rumah kecil di bawah sana. Senyum tulus penduduk desa.Adakah kau sempat memfotonya kawan?"

Sampai di BaseCamp seberang musholla tepi jalan. Langsung kita sarapan sesuai selera. Ayam kampung goreng,burung puyuh,soto ayam,teh manis panas, MAK NYUS. Repacking,bayar nasi bungkus, lengkapi logistik yang kurang,sortir pakaian yang tidak perlu, isi air 2 drigen. 
Pukul 09.00 wib Kitapun berangkat menuju tempat daftar simaksi.Menulis nama-nama peserta dan membayar simaksi.

Basecamp - Pos 1 Sikut Dewo kami capai dalam setengah jam
Pos 1  Sikut Dewo - Pos 2 Canggal Walangan setengah jam
Pos 2 Canggal Walangan - Pos 3 Cacingan satu jam
di tengah kelemahan sang leader, kali ini Nizam yang turun menghampiri untuk menggantikan kulkas 2pintu yang kubawa. Di sini kita belajar membantu.tks Nizam
Pos 3 Cacingan - Puncak Prau Sunrise Camp setengah jam

Pukul 12.30 wib sampailah kita di Puncak Prau Sunrise Camp. Spot paling bagus tuk hunting sunrise dibanding bukit teletubies. Sekali lagi jika targetnya adalah lautan awan dan Sindoro Sumbing. Semakin kita mengarah ke jalur pendakian Dieng, Sindoro Sumbing semakin kecil terlihat.

Hujan deras dan angin kencang segera menerpa silih berganti sampai pukul 14.30. Aku menyebutnya badai. Hujan deras disertai angin kencang. Mungkin orang sakti menyebutnya hujan rintik. Hal ini dapat membunuh jika tidak disikapi secara cepat tepat.

Membawa lebih dari 7anak pendaki pemula tidaklah mudah. Kordinasi dan kerjasama antar masih sangat lemah. 2jam itu kita berjuang  survival melawan dingin terpaan hujan dan angin. Pilihan yang sangat masuk akal adalah berteduh di shelter yang dikunci. Aku menyesalkan kenapa shelter harus dikunci, tidak seperti di gunung Slamet yang terbuka kapanpun jika dibutuhkan. Ini tentang nyawa manusia yang terancam. Anak-anak belum banyak paham tentang bagaimana menangani Hippotermia. 

 2jam siang ini bisa jadi cerita yang paling seru. Tenda hijau yang nyaris hanyut dibawa arus air dari puncak. Carrier, tenda,daypack,sepatu,nasi,lauk,logistik, kompor yang berserakan tak  sempat diamankan. Yang paling penting sekarang adalah mengamankan nyawa masiing-masing di samping shelter.

Sang Penjaga Carrier
Terimakasih Pak Bisri yang banyak membantu mengamankan carier dan barang-barang peserta nbbl. Lebih dari satu jam Pak Bisri dkk berteduh di samping shelter yang terkunci. Kalaupun ada kehilangan, itu adalah tanggungjawab tiap individu terhadap barang bawaan sendiri. Di sini kita belajar bertanggungjawab menjaga barang bawaan sendiri.

Ya, siang itu keadaan darurat dan para peserta cukup panik. Mendirikan tendapun mereka belum terlatih. Saat hujan itu hanya satu tenda kuning yang berdiri. Dua jam kemudian hujan sempat reda selama 10menit. Kita pun memaksimalkan kesempata itu. Alhamdulillah, akhirnya sebelum gelap semua tenda berdiri meski harus kembali menantang hujan jelang matahari tenggelam.Tks kerjasamanya kawan!

1tenda berdiri sendiri di puncak dijaga oleh Bang Royhan alumni MTs.N1 tahun 2009, karena tiada lagi lahan datar.

Ya, sejak sore itu sampai subuh hujan terus mengguyur kita. Masih ada harap Allah memberikan cerah di pukul 06.00, tapi Allah swt telah menakdirkan hari itu full hujan dan kabut. Allah menakdirkan kita selamat sejauh ini. Tidak ada yang sakit. Semua sehat.Alhamdulillah. Adakah yang mau menukar sunrise dengan kematian?, pasti jawabnya tidak.


belum tahu kualitas man 11/13/4?
Tuntutan Pak Amin thd akhlak terpuji Sang pendaki

Rabu, 04 Mei 2016

sang juara PUPK,dimana sang juara?

sampai pada
kembar 3 akan perform tari
anas dkk ragukan kemampuan
mungkin pramuka tak perfom tahun ini

klise,hanya tentang kesibukan pribadi
saat merpati putih terus berlatih
saat  libur panjang jelang UN
tunas kelapa terkubur cinta buta

klise
anak jaman
dengan bbm wa dan segala
tak saling sapa

salut tuk futsal
masih  miliki ambisi juara
semoga kalian juara
banggakan kita semua

sang juara
kemana sang juara PUPK
pengorbananmu kami butuhkan tuk bangkitkan
tunas kelapa yang nyaris berkarat

Ternyata Jamda yang diidam idamkan
tak banyak bermakna
seperti telah sepakat kita takkan bisa
luar biasa seperti mereka

seperti sepakat
takkan bisa tinggalkan dulu cinta
demi  prestasi cita
ya sudahlah, maaf jika terus paksa kalian tuk maju

karena prestasi  dan kebanggaan
perlu ditebus dengan harga yang mahal
ditebus dengan peluh letih latih
bukan sibuk katakan cinta

karena menjadi juara
bukanlah kebetulan
ialah waktu yang tepat dan kesiapan
setelah berlatih keras

ya sudahlah
terus berharap
generasi selajutnya
kan lebih baik
semoga


sudah sepakati saja?

sudah sepakati saja
haram tahu privasi remaja
haram diskusi cinta
cinta itu rasa

sudah sepakati saja
cinta tak kenal logika
cinta hak semua
cinta datang tak terduga

sudah sepakati saja
tak ada cerdas mencinta
karena cerdas domain logika
berbeda dengan rasa

sudah sepakati saja
cinta itu indah
hasrat gelora ikuti saja
usah campur agama

sudah sepakati saja
cium, peluk, raba
buat anak,remaja dewasa
tiada beda

tapi mari sepakati juga
cintapun kan ditanya kelak di sana
cinta dunia
atau cinta Ia Yang Esa









Selasa, 03 Mei 2016

dan kitapun...

dan kitapun sepakat
biar terbuka
toh itu proses
dan kita sepakat
biar lancang
juga proses
dan kita sepakat
biar bercumbu
sebuah proses
dan kita sepakat
biar mencontek
toh itu proses
dan kita sepakat
biar merokok depan madrasah
juga proses
proses baik
hasil baik
semoga




Minggu, 01 Mei 2016

hardiknas dan aadc

hardiknas dan aadc

tak ada kata cinta demikian ki hajar dewantara
hanya pelita,cahaya dan cita
tentang pengorbanan remaja
penundaan kesenangan demi cita

bukan cinta
terlebih cinta remaja
cinta belia dini usia
gerakan massal bercinta

pahami cerdasnya cinta
pahami cerdasnya rangga
kalau pun rangga dan cinta rasakan cinta
keduanya sibuk membaca dan berkarya


dan kita remaja yang bercinta
tak paham makna cinta
sibuk nyatakan cinta
sibukkan hasrat bergelora

jika cinta
jika rangga
jika kita
indahnya cinta