Rabu, 07 Desember 2016

Cinta Sasa


Sudah lebih dari enam bulan Sasa ditinggal kekasih tercinta. Sepi dirasakannya kini. Berbeda sekali jika kak Hamdan ada di sisinya dulu. Hari-hari selalu indah berwarna warni kisah cinta mereka. Indah sekali melebihi indahnya pelangi. 

Lebih indah dari sekedar kasih sayang orangtua. Salah satu alasan mereka yang pacaran menurut ahli psikologi adalah tidak adanya sosok ayah yang menjadi panutannya. 

Ayah sebagai idolanya. Ayah yang dapat menghibur jika sedih. Ayah yang pandai memotivasi. Ayah yang dapat menemaninya bermain playstation. Ayah yang siap mendengar curahan hati seorang anak perempuannya yang beranjak remaja atau dewasa.

6 Bulan itu waktu yang lama buat remaja. Biasanya mereka merayakan anniversarry jadian  tiap bulan. Entah siapa yang memulai. Semoga ia yang memulai dan pengikutnya diampuni oleh Allah swt.Amin. 

Nah, Kak Hamdan adalah sosok yang romantis kala itu. Bukan rokok, makan, gratis ya, karena kak Hamdan tidak merokok. Ia juga suka memberi surprise buat Sasa. Pokoke lelaki idaman tiap wanita deh.

Waktu terasa lambat sekali berjalan.Di dalam renungannya menunggu sosok kak Hamdan, satu persatu muncul sosok lain yang mengisi kesepiannya. Tak lama ia pun nyaris merebut hatinya.

Sasa gundah kini. Tak ingin ia mengkhianati cintanya. Kak Hamdan. Di sisi lain kak Hamdan memang tengah mengejar impian-impiannya terjun di dunia entertain. 

Banyak casting-casting sebagai calon pemain sinetron atau  dunia tarik suara yang diikutinya.Ratusan orang bahkan ribuan mengantri untuk mendapat giliran untuk dinilai oleh juri. 

Kak Hamdan tidak mudah menyerah. Semua demi orang-orang yang dicintainya termasuk Sasa. Suatu saat nanti ia akan datang dengan kesuksesan dari kerja kerasnya. Dengan bangga ia akan langsung menghadap ortu Sarah untuk memintanya dinikahkan. 

Sebagai remaja, Sasa sulit sekali menerimanya. Sasa ingin hangout di Sevel, CFD bareng, jalan-jalan ke mall, nonton seperti pasangan-pasangan remaja lainnya.Ia ingin kak Hamdan ada di sisinya minimal seminggu sekali.

Kenyataannya sama sekali tak ada waktu untuk mereka bertemu.Sosok lain itu pun kian menggoda. Ia punya banyak waktu buat Sasa.

"Bukan hubungan seserius ini yang Sasa inginkan Kak!"

Demikian teriak Sasa jika kak Hamdan berkenan mendengarnya.
Teriakan spontanitas itu menurut psikolog adalah kenyataan yang tertanam di dalam benak seseorang yang meneriakkannya. Ternyata cinta Sasa...