“Enakan gak salat”
Hari menjelang sore. Sudah lebih dari 6jam mereka berada di sekolah.
Wajah-wajah kusut menghiasi ruangan OSIS. Mereka berenam belum dapat pulang,
padahal sebagian mereka mempunyai rencana untuk nonton bareng.
Maklumlah BPH
OSIS adalah yang paling diandalkan diantara anggota-anggota lainnya. Meski ada
BPH yang berhasil kabur, mereka tertahan di ruang yang membosankan itu menunggu
para mustahik yang belum kunjung datang padahal waktu tersisa sepuluh menit
lagi.
“salat dulu
yuk, belum salat nih”
“dimana”
“di sini aja”
“gak enak ah,
enakan di musholla”
“enakan di
masjid lagi”
“enakan gak
salat,hehehe,…. ups ada bapak”
Pak guru pun hanya tersenyum mendengarnya. Ia sadar bahwa enaknya
(nikmatnya salat) bukanlah suatu yang mudah dilakukan oleh orang dewasa
sekalipun, terlebih anak-anak.Perlu usaha dan latihan yang keras untuk bisa
menikmati salat. Di usianya yang berkepala 3 ia bahkan baru beberapa kali saja
merasakan nikmatnya salat.
Terancang di kepalanya rencana berdiskusi dengan anak tersebut tentang
nikmatnya salat yang harus dilatih sejak kecil, jika waktu luang.
“Kalo bisa
menikmati salat sejak kecil, kenapa harus menunggu tua?”
Salat dengan segala keutamaannya pasti akan membentuk insan kamil
(manusia sempurna) yang akan mengubah masa depan bangsa dan Negara ini menjadi
lebih baik. “Setuju?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar