“Lebih Baik Nakal Jujur Daripada Alim
Tapi Munafik?”
1.
Baik, lebih baik, terbaik. Jika dikatan lebih baik
maka ada pembanding dan yang dibandingkan.
2.
Nakal, suatu prilaku yang menyalahi norma kesopanan. Nakal
dibedakan dalam banyak konteks tergantung penggunanya menilai seseorang. Mulai
dari berkata kasar, memecahkan kaca rumah orang dengan bola tending sengaja/tidak
sengaja,naik pohon yang tinggi lalu mengambil rambutan tetangga,provokasi di
pinggir jalan, mabuk, judi,mesum,zina dll.
Artinya nakal jika demikian
bermacam-macam tingkatnya sesuai dengan akibat yang ditimbulkannya.
3.
Jujur, antonim dari bohong-bicara sebenarnya, tidak
korupsi dan arti lainnya. Yang pasti jujur adalah karakter ideal yang harus diupayakan keberadaannya di
tiap individu.
4.
Alim, berakar dari kata عَلِمَ – يَعْلَمُ – عَاِلمٌ, yang
berarti orang yang mengetahui.
5.
Setidaknya ada 3 Ciri munafik
:
a. Berkata dusta
b. Tidak menepati janji
c. Berkhianat
Ketiganya adalah karakter yang buruk yang harus
diupayakan hilang dari tiap individu.
6. Nakal Jujur, dapat dipahami perbuatan yang menyalahi norma kesopanan
kemudian dia jujur mengakui perbuatannya dan bertanggung jawab. Dalam arti lain
nakal secara terang-terangan.
Nakal terang-terangan jika dampaknya sangat minim
terhadap orang lain bisa jadi banyak juga yang dapat menerima. Seperti tidak
sengaja memecahkan kaca rumah orang lain karena bermain bola, atau bernyanyi
dengan keras di jalan raya mengundang perhatian banyak orang. Orang akan katakan
“biasa, anak muda”.
Berbeda lagi
jika membahayakan orang lain, seperti provokatif di jalan yang dapat
membahayakan pejalan kaki, orang tua, anak-anak, perempuan dll. Yang seperti
ini jelas harus ditertibkan karena jelas melanggar peraturan sesuai uu
ketertiban umum, termasuk mabuk, judi, gaul bebas dan penyalahgunaan narkoba.
Nakal jujur yang merugikan banyak pihak sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam satu makna hadits disebutkan, "Allah swt akan menutupi perbuatan maksiatmu dimalam hari, janganlah kau ceritakan kembali di siang hari!".
Arti lain, nakal jujur jika dikaitkan dengan makna hadits di atas adalah : "sikap congkak/sombong seorang hamba menantang larangan Allah swt.
"Masyaallah berani banget ya, menantang Sang Maha Kuasa secara terang-terangan. Semoga kita tidak sampai demikian. Amin.
Nakal jujur yang merugikan banyak pihak sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam satu makna hadits disebutkan, "Allah swt akan menutupi perbuatan maksiatmu dimalam hari, janganlah kau ceritakan kembali di siang hari!".
Arti lain, nakal jujur jika dikaitkan dengan makna hadits di atas adalah : "sikap congkak/sombong seorang hamba menantang larangan Allah swt.
"Masyaallah berani banget ya, menantang Sang Maha Kuasa secara terang-terangan. Semoga kita tidak sampai demikian. Amin.
7. Alim tetapi munafik, dapat berarti orang yang tahu tetapi ia berdusta,tidak
menepati janji atau khianat. Di dunia nyata memang banyak kita temukan.
Orang-orang pintar-para pejabat berdusta, tidak menepati janjinya, dan korup
khianati rakyatnya. Dua kata ini tidak layak disandingkan. Yang satu bermakna
positif yang lain negatif. Jika perilakunya negative tepatlah kita sebut
munafik saja, tanpa kata alim di depannya.
8. Arti yang salah juga tidak jarang kita dengar “alim tetapi munafik”
adalah sebutan buat orang yang berusaha taat, sopan dan santun.
Agaknya sangat
tidak tepat jika kita katakan mereka muna=munafik. Mereka tahu, tetapi mereka
tidak seburuk yang kita pikirkan. Mereka tidak dusta, mereka sering menepati
janji, mereka juga sangat setia dan tidak berkhianat. Pantaskah kita sebut
munafik?
9. Mari kita bedakan memilih taat ≠
muna/munafik. Jadi tepatkah jika ada yang katakan : “Ah, so muna lo!”, ke
seseorang yang memang berusaha taat. Ia telah memilih menjadi anak yang taat. Adapun
yang mencerca lebih memilih nakal. So hidup itu pilihan kawan. Jika memilih
nakal, baiknya tidak perlu mencerca pemilih lain yang memilih taat.
10.
Muna=Munafik bermakna dusta. Bisa jadi
sang pencerca memaknai “muna” dengan membohongi diri. Yang memilih taat
membohongi dirinya dengan menolak pacaran, misalkan, padahal pacaran begitu
enaknya.
Dalam hal ini pemilih taat bukan membohongi diri bahwa bergaul dengan
perempuan tidaklah wuenak, tetapi ia memilih perempuan halal yang digaulinya
sesuai aturan Allah swt.
Sekali lagi siapapun setuju bahwa menggauli perempuan
wuenak tenan, tetapi kita sebagai muslim terikat dengan aturan Allah swt.
11.
“So Stop say : Jangan Sok Muna lo!”, karena tidak ada yang mengingkari bahwa menggauli
perempuan wuenak tenan terlebih yang halal.
jadi tagline yang tepat kiranya :
"lebih baik jujur dan alim daripada munafik"
12.
Semoga kita terus bisa bangkit
membenahi diri meski dalam keadaan terpuruk,bersalah,nista sekalipun. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar