Bang
Rese’ dan Mbak Sexy
Sore itu bang
Rese’ sedang makan siomay di pinggir
taman bermain. Sejuk sekali udara di sana. Maklum lah ruang hijau di Jakarta
sebagai sarana pelepas penat semakin langka.
Tiba-tiba
datanglah seorang perempuan muda sexy dengan kaos ketat dan celana pendek ketat
pula hendak membeli siomay. Bang Rese’ emang bukan mantan napi yang suka
narkoba dan suka mabok. Masalahnya bang
Rese’ adalah mantan playboy cap kapak yang gampang bgt suka sama cewek sexy,hahay.
Sebagai mantan
playboy cap kapak bang Rese’ merubah bahasa tubuhnya. Perut yang buncit ditarik
kedlama dengan menahan nafas sehingga terlihat kempis. Pandangan mata yang
katanya dulu seperti mata elang Nicholas Saputra mulai dilayangkan.
Iapun mulai
mencuri-curi pandang ke perempuan tersebut. Satpam di pos sampai menghampiri
ingin juga menggoda. Berpura-pura ia bersiul-siul lalu dialihkan ke atas pohon
sehingga terlihat sedang bersiul pada burung.
“goes ya mbak?,
dah sampe mana?”
Kalimat itu
tidak kunjung terucap dari mulut bang Rese’, entah apa yang menahannya.
“bego loh,
kenapa gak minta nomor pin-nya?”
segera terdengar percakapan dengan temannya sambil mengeluarkan smartphone yang harganya tidak kurang dari 4jutaan.
“Hahay…”
Bang Rese’
lemas membandingkan handphonenya yang seharga 300ribuan dengan hp mbak sexy. Om
om berperut buncit meski penampilan tak menarik tapi duitnyapun buncit, tidak
dengan bang Rese’,perut buncit kere lagi,hehehe. Semakin tak pede ia tuk
menggoda mbak sexy.
Teringat anak
istri, akhirnya ia pun bersyukur
“Alhamdulillah,
untung gue kagak punya banyak duit, kalo punya,hahay…., na’udzubillah dah”