Revolusi
mental vs lagu dusta
Jangan
bilang-bilang
Kita
berduaan
Jangan
bilang-bilang
Kita
berpacaran
Jangan
bilang-bilang nanti ketahuan
(dipopulerkan
oleh Saeful Jamil)
Kutipan
lagu di atas pasti salah karena penulis juga tidak hafal,hehehe. Pokoke lebih
kurang begitu dah.
Pagi
itu sebuah di sebuah markas polisi didatangi Inbox. Salahsatu program unggulan
yang mengexpose revolusi mental di sebuah instasi besar Negara di republik ini.
Show yell pun dimulai.
“jiwa
sejati itu, pikiran bersih/jernih,ucapan tindakan santun,mengayomi,tindak
tanduk yang menjadi contoh kebaikan…”
Indah
sekali karakter-karakter yang tedapat dalam
yel tersebut. Masalahnya bagaimana kemudian jika polisi seperti dibuat candaan
oleh para selebritis. Sepertinya mengurangi wibawa mereka, jika benar-benar menginginkan revolusi mental.
Polisi
memang harus mengayomi semua lapisan warga Negara Indonesia dalam
kebhinekaannya, tapi sepertinya tidak menjadi masalah jika joged komando tetap
menjadi acuan mereka dengan lagu-lagu yang kontennya tidak menjurus pada
pelanggaran norma social. Sebut saja poco-poco, senam polisi, bahkan
senam-senam dengan irama lagu-lagu daerah.
Kutipan
lagu di atas, kontennya jelas menjurus pada pelanggaran norma sosial. Dinyanyikan
oleh pejabat tinggi POLRI duet dengan
Saepul Jamil.Sekali lagi independensi polisi di uji ketika dihadapkan pada
keharusan membawakan lagu dan jogged yang kurang substansial sebagai
konsekwensi diliput oleh salah satu televisi swasta. Diekspose ok, dikerjain/dilecehkan
jangan. Sukses terus dan maju terus Polisi Republik Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar