Benteng penjajah itu telah berdiri tegak
Berbulan ganggu jalan pribumi
Di Kawasan patra kuningan mencongkak
Berdampingan dengan air mata kami
Belasan hektar benteng terbesar
Ratusan pribumi kais rejeki
Sebagai Pekerja kasar
Ditunjuk dan ditunggangi
Kian jauh berlari
Kita tertatih merangkak
Tak mampu pun bermimpi
Patah retak tergeletak
Ragu adakah bagian kami?
Atau hanya selamanya pasrah ditindas
Kuyakin masih ada keberanian nurani
Terus bergolak kala dilindas
Benteng penjajah itu telah berdiri tegak
Berbulan ganggu jalan pribumi
Di Kawasan patra kuningan mencongkak
Berdampingan dengan air mata kami
Luthfimulyadi,21/10/2015-01.06wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar