Lidahmu apakabar?
Sebelum mati ingin kubakar
Sebab kau tak takar
Hidup itu tawar menawar
Apakabar otak lancang?
Sebelum mati ingin kucincang
Tak perlulah tantang menantang
Bukan tentang kalah dan menang
Apa kabar bibir yang molek
Sebekum mati ingin kurobek
Matamu harusnya melek
Kita bukan wayang golek
Lidahmu masih di sini
Lidah sakti pemberani
Ingin kuiris-iris puaskan hati
Sepuas hatimu membenci
Di sini hati gusar
Lidahmu masih lapar
Biar aku terlempar
Di terminal terdampar
Cantinya bus melintas
Langit biru tanpa batas
Debu jalan terhempas
Kuadukan Pada-Nya bebas
Bus cantik kuingin sandar
Dalam pelukmu sadar
Obati hatiku yang memar
Sebab ludah lidah yang kasar
Pada jarak jauh
Pada-Nya terus kukayuh
Agar kaki tak layuh
Semangat terus kuunduh
Kemenanganmu nikmatilah
Kuakui aku kalah
Perlahan kususun tanpa lelah
Balas dendam tanpa celah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar