The Vocalist
“Pak Luthfi!,pak Luthfi!”, suara
itu persis 2 meter di belakangku.
“woi, sape tuh?”, jawabku.
Akupun memperlambat laju motor agar dapat
melihat wajahnya lebih jelas.
“Subhanallah, Faisal ya!”,
ia pun mensejajarkan motornya dengan motorku juga
memperlambat lajunya
“Iya pak!”,
Ringan saja ia
menjawab. Ia adalah salah seorang selebritis MTs.N1 pada masa penjajahan Jepang
di Indonesia,hehehe. Pada masanya lah, sekitar tahun 2007-2008. Waktu itu ia
dikenal dan disukai banyak kaum hawa karena kegantengan dan kemerduan suaranya.
Beberapa kali ia perfom dengan gitar di hadapan para fansnya. Lagu andalannya
adalah lagu yang dipopulerkan Repvblik Band waktu itu.
“Hoho kasih
kuingin kau tahu, betapa….(begitulah kira-kira potongan liriknya)
Yang juga
menarik dikomentari pada saat itu adalah, dari beberapa personil Repvblik di
lagu itu hanya terdengar suara piano mengiringi suara vokalis. Pertanyaannya
pantaskah disebut band jika Gitaris, Drummer,Bassist tidak berperan dalam
mengiringi vokalis dalam menyanyikan sebuah lagu andalannya. Cukup kasihan aku
melihatnya saat itu beberapa personil yang tadi disebutkan menganggur di sebuah
video klip. Atau bisa juga kasihan padaku yang belum banyak mengerti
musik,hehehe.
“Masyaallah, siape tuh yang
belakang”,
tampak seorang gadis memeluk
pinggangnya sambil tersenyum.
“harim pak,harim
insyaallah!”,jawabnya mantap.
“sukses ya!”,
doaku padanya dan juga pada
diriku. Pastinya kita semua sedang berjuang melawan nafsu
Entah kenapa aku
malu jika bertemu terlalu lama dengan siswa/iku yang sedang asik berpacaran. Laju motorpun kuperlambat
dan kemudian berhenti. Kubiarkan ia mendahuluiku.
Lets discuss this
Seorang teman pernah berkata :
“suatu masa dengan sebuah cerita yang telah
lewat dan belum pernah kita rasakan ia akan menuntut penuntasannya”, bisa jadi
ini benar adanya. Belum pernah kurasakan pacaran masa SMA, terlebih SMP. Apakah
ini yang membuat aku iri pada mereka yang melakukannya sekarang?, lalu
berlarut-larut memikirkan seharusnya mereka tidak lakukan hal ini, banyak hal
yang bisa mereka lakukan selain hanya asik ma’syuk berduaan kapanpun dimanapun.
Masih dengan
bangga aku membela “dengan kutinggalkan pacaran saat itu, bahasa Arab dan
Inggris, organisasi, pengalaman bertualang
lebih banyak dan lebih baik dari
kalian, dan Alhamdulillah aku banyak merasakan manfaatnya sekarang ”
“Hey!, calm
down, their future is not your”,
Ada benarnya
juga kata-kata ini. Persetan dengan mereka yang tak mau ikuti aturan. (Hehehe,
emosi neh ye!) Mari raih masa depan dengan orang-orang yang juga ingin meraih
masa depan gemilangnya. Tapi kok individualistis banget ya?
“yes it is,
but they are our brother & sister in Islam, aren’t they?
Bagaimanapun
mereka adalah saudara kita. Astaghfirullhal’azhim. Ampuni atas kebanggaan ini
Ya Allah. Terimakasih kau telah tunjukkan jalan yang memudahkan hamba-Mu untuk
mengabdi.
Beda Tangerang tahun 1995, beda
Ciamis tahu 1998, beda pula Aliyah di Jakarta tahun 2013. Terus
kubanding-bandingkan catatan perjalanan studiku dengan mereka, para
siswa-siswiku. Aku terus berpikir positif mereka punya jalan yang jauh berbeda
dengan jalanku pastinya, pastinya. Toh Alhamdulillah, syukurku, masih ada dan
terus akan bertambah minat generasi yang
melanjutkan pendidikan di Pesantren. Semoga kekhawatiran ini berbuah pahala.
واليخش الذين لوتركوا من خلفهم ذرية ضعافا...
Satu hal lagi
yang dapat membantu kita membentuk generasi rabbani adalah usaha kita yang
maksimal dalam merangkul mereka sama-sama mempelajari Islam yang Kaffah Islam yang indah. Dengan
penjelasan yang logis dan usaha
menjernihkan hati dan pikiran dengan segenap kekuatan dan kesabaran
Insyaallah merekapun akan senang hati menjadi siswa/I yang baik.
Sebelum menyerah
pada pikiran kawin-kawin dan kawin yang disebabkan oleh banyak media destruktif
pornografis , bagaimana jika kita mengenakan mereka pada
komunitas-komunitas yang semakin banyak bermunculan. Pikirku ini sangat
posistif dalam rangka mencounter pikiran-pikiran negatif, “kawin,kawin dan
kawin” Memang sangat sulit mengalihkan pikiran yang sudah terlanjur kenal yang
enak,hehehe. Tapi demi masa depan yang lebih cerah kenapa enggak?
Nyok kenalan
sama komunitas2 ini :
1.
Pecinta Bus (bus mania)
2.
Pecinta Kereta Api
3.
Traveling
4.
Pecinta Alam
5.
Pendaki gunung
6.
Pecinta Nabi
7.
Karate
8.
Taekwondo
9.
Kungfu
10.
Silat
11.
Pramuka
12.
PMR
13.
Paskibra
14.
Futsal
15.
Sepak bola
16.
Teater
17.
Puisi
18.
Perpustakaan
19.
Fotografi
20.
Sepeda
21.
Mancing mania
22.
Melukis
23.
Menari
24.
Marawis
25.
Hadhrah
26.
Karang taruna
27.
Volly
28.
Basket
29.
Tenis meja
30.
Drumband
31.
Dan masih banyak lagi. Cari
aja di google kalo kurang!,hehehe
Tak kenal maka
tak sayang. Karena lo pade belum kenal dan menutup mata dari
komunitas-komunitas di atas itulah sebabnya lo bisa tersiksa sama “kepengen nyang ntu” dan
gak dapet2. Jangan terus diikutin bro. Mending lo coba berani tuk kenal sama
komunitas-komunitas sehat jiwa dan pikiran kaya yang gue sebut di atas. Di
jamin komunitas-komunitas di atas bisa ngasih lo lebih buanyak dibanding hanya kebutuhan
selangkangan. Pastikan lo capek secapek capeknya dengan kegiatan-kegiatan di
atas, sehingga pikiran-pikiran sekitar selangkangan minimal berkurang.
Sebanyak-banyaknya lo ikutin tuh kegiatan.
Bahkan kalo lo beruntung lo bisa go nasional or internasional. Lewat Pramuka
minimal lo bisa keliling Indonesia.mantep toh!
Masyaallah, kok jadi fulgar gini
ya. Gak apa-apa dah.
Terlepas
dari usia mereka adalah usia (SMA -17th)yang sudah diperbolehkan
melakukan perkawinan menurut UU perkawinan Indonesia pastinya melalui prosedur
yang telah ditentukan, maka penyuluhan harus lebih giat lagi diadakan. Bisa
jadi penyuluhan-penyuluhan yang seharusnya dilaksanakan gagal karena banyak
koruptor yang menggondol dananya. Kalo begitu banyaknya yang benci koruptor
kenapa sih belum ada yang nembak langsung kepalanya?, kan selesai tuh. Semua ini demi melahirkan generasi rabbani
yang soleh dan solehah. Betapa perkawinanan yang tidak diinginkan atau tidak
direstui akan melahirkan generasi yang
lemah terlebih kawin di luar nikah. Adalah suatu yang tidak diinginkan
menghadapi anak atau cucu sendiri sebagai musuh sebagai mana halnya Nabi Nuh
as. Tetapi jika harus demikian mari kita hadapi dengan bijak selalu mengharap
pertolongan dari Allah Yang Maha Segalanya. Mari ikhlaskan mereka yang
terjerumus adalah taqdir-Nya yang buruk sesuai pilihan mereka.
Kalo ada yang suka nanya,
“mending mana pura-pura baik apa
jahat?”, “jawabannya “mending gak pura-pura”
“mending mana mantan ustadz apa mantan
penjahat?”, jawabnya “mending ustadz seterusnya sampe husnul
khatimah.hehehe…amin
Maha Suci Allah
yang menciptakan jalan kehidupan manusia yang serba misterius. Kita tak pernah
tahu akan seperti apa masa depan kita. Bagaimana jika mereka Allah swt beri
kesempatan untuk bermaksiat lalu taubat, sadar dan bangkit menjadi hamba-Nya
yang luar biasa solehnya bermanfaat bagi banyak makhluk-Nya. Bagi banyak
makhluk-Nya bukan hanya manusia. Dicintai Allah swt dan banyak makhluk-Nya, dan
mendapat Husnul Khatimah. Subhanallah.
Doa kita pada-Nya :
يا الله بها
يا الله بها
يا الله بحسن الخاتمة
(Luthfi mulyadi,05Mei2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar