Kamis, 20 Juni 2024

Menulis Untuk Menulis

 

Menulis Untuk Menulis

 

Tak peduli apapun siapapun

Aku menulis untuk menulis

Tak peduli ada tidak pembaca

Sadar kita bahwa hidayah

adalah hak Tuhan Alam Semesta

Tugas kita hanya menulis, tentang siapa yang akan membaca terserah hidayah Allah Maha Kuasa

Tiada mampu kita yang lemah

memaksa manusia membaca bahkan mencinta

Aku menulis untuk menulis

Otak, rasa dan tangan ini telah sepakat membentuk kata

membentuk kalimat dan paragraf mewakilkan suara jiwa

Tak peduli buku ini laku atau tidak terjual di sana

Aku akan tetap menulis suka cita

Era buku cetak memang sudah berlalu

digantikan digital segala

Namun buku tulisan kita tak pernah kadaluarsa

Sekali lagi biarkan saja

Jika Takdir indah anak cucu akan bangga membacanya

Ya,semoga menjadi inspirasi yang mengalirkan pahala

Bagi kita semua di alam kubur kelak terhindar siksa

Bahkan penciptaan seekor nyamuk saja begitu bermakna

Terlebih kita yang mampu memaknai hidup dan berniat menginspirasi sesama

Semoga

(luthfimulyadi,ruangguru,18/10/23,16.27)-(MemperingatiBulanBahasaOktober2023)

Kita Yang Lupa

 

Kita Yang Lupa

 

Jika kita lupa

 izinkan aku ingatkan

Sungguh kita adalah santri kebanggaan

Jika solat lima waktu kita tegakkan

Jika solat tahajjud kita rutinkan sebagai kebutuhan

Jika kita mampu bertutur kata yang sopan

Jika kita selalu patuh dan taat pada peraturan

Jika kita bukanlah pelaku pembullyan

Jika kita dapat membuat orang lain

nyaman dari gangguan

Jika kita dapat menikmati pengajian dan pembelajaran

Jika kita sadar  bahwa belajar adalah kebutuhan

Jika tidak mengajak yang lain pada kemaksiatan

Jika kita menghargai perbedaan

Jika kita tidak memprovokasi untuk penentangan

Jika kita bisa selektif

gunakan handphone demi kemajuan

Bukan malah  kehilangan haluan

Terombang ambing

ombak overconnecting melumpuhkan

Lupa bahwa kita manusia berhati nurani,berakal pikiran

Izinkan aku ingatkan

Kita adalah para santri harapan

Kita yang akan meneruskan perjuangan

Membentuk generasi Al-Qur'an

Bukan generasi pembenci keteraturan dan Tuhan

Kawan,izinkan aku ingatkan

Kita adalah para santri harapan

Yang dengan menjadikan

Al-Qur'an dan hadits sebagai pedoman

Akhlak Mulia adalah suatu keniscayaan

Buka suatu yang memalukan

Kawan,izinkan aku ingatkan

Bahwa hidup adalah perjuangan

Iblis bersumpah akan terus

menggoda dengan segala kenikmatan

Untuk kita menemaninya di neraka kemudian

Kawan,izinkan aku ingatkan

Mari berdoa agar kita diselamatkan

Dari Api neraka yang sangat mengerikan

(luthfimulyadi, ruang guru,

18/10/23,15.40)-(Memperingati Hari Santri dan bulan Bahasa Oktober2023)

***

 

Kita Juga Santri

 

Kita Juga Santri

 

Kita yang memilih sekolah disini

Bukan di pesantren karena alasan ekonomi

Kita yang sekolah disini

tegaskan bahwa

kita juga santri

Buktikan kita bisa

melawan kemalasan diri sendiri

Buktikan kita mampu selalu semangat mengaji

Buktikan kita mampu selalu patuh pada orang tua

dan para guru di sekolah ini

Kawan-kawan,sadarilah.sesungguhnya kita juga santri

Buktikan kita mampu memperbaiki niat hati

Kita sama dalam visi misi mengabdi

untuk meraih ridho Ilahi

Kawan-kawan,mari sadari

sesungguhnya kita adalah santri

Takdir kita bersekolah disini

Meskipun faktanya ayah ibu berikan instruksi

Kawan-kawan,mari sadari,

bahwa sesungguhnya kita adalah santri

Alquran dan sunnah wajib kita imani dan pedomani

Mari sucikan kotor dan dengki di hati

Mari perbaiki akhlak diri

Agar ilmu-ilmu dari Allah yang suci

Dapat masuk dan tertanam kuat kedalam relung hati

Kawan-kawan,mari sadari

Sesungguhnya kita semua adalah santri

Kita semua satu visi misi dengan para kyai

Yang telah berkorban harta dan jiwa demi negeri ini

Mereka yang telah mengabdi

sepenuh hati demi kemerdekaan RI

Tugas kita kini melanjutkan perjuangan para kyai

Kawan-kawan,mari sadari

sesungguhnya kita semua adalah santri

Stop katakan terpaksa sekolah disini

Mari terima takdir demi meraih tiket surgawi

Ya,bahkan tiada satupun daun yang gugur ke bumi

Tanpa izin dan takdir dari Allahu Rabbi

Mari pekikkan takbir meninggi

Lawan kemalasan dan segala intruksi iblis

yang selalu mendominasi

Bahwa tiada kesuksesan tanpa jerih payah yang hakiki

Allahu Akbar,Kami bangga menjadi santri

Mengabdi pada negeri dalam rangka meraih ridho Ilahi

(luthfimulyadi,ruangguru,18/10/23,14.00-

dalam rangka memperingati hari santri dan bulan bahasa Oktober2023)

***

Ekskul Buat Apa?

 

Ekskul Buat Apa?

 

Ekskul adalah kegiatan ekstrakurikuler di luar Intrakulikuler yang dilaksanakan dominan di dalam kelas dengan tagihan yang telah ditentukan oleh kurikulum.

Ekskul ditawarkan pada siswa/i dalam rangka menjaring bakat dan minat siswa untuk lebih berkembang di luar KBM.Jika siswa/i bukan bintang kelas,bisa jadi mereka adalah bintang lapangan.Prinsip ini mengacu pada 8kecerdasan yang dimiliki tiap manusia yang dapat terus kita kembangkan.

Apakah tiap anak mampu berprestasi?

Ya,tiap anak Insyaallah mampu berprestasi sesuai bakat dan minat mereka.Namun,agaknya kita harus menyamakan devinisi prestasi.Faktanya tidak setiap dan semua anak mampu mendapat trophy dan medali.Apakah mereka yang tidak mampu meraih trophy tidak berprestasi?

Disini sebagai guru,pelatih,orangtua dan para orang dewasa yang punya kewajiban ikut serta mendidik generasi selanjutnya haruslah bijak.

Faktanya,selain mengejar prestasi, ekskul juga berperan sebagai wadah silaturrahmi,ekspresi dan rekreasi.Banyak anak yang bosan dengan rutinitas di rumah menjadikan sekolah atau perkumpulan ekskul sebagai ajang silaturrahim,diskusi,ekspresi. Curhat adalah bagian dari ekspresi.Jika anak-anak belum mampu terbuka pada guru BK atau orangtua,bisa jadi mereka nyaman bercerita pada pelatih ekskulnya. Semua ini manusiawi.Terlebih jika sekolah ingin membuat nyaman siswa/i yang belum mampu angkat trophy.

Achievement adalah hak setiap semua manusia tanpa mensyaratkan prestasi.Penulis meyakini,siswa/i yang tidak berkata kasar,yang tidak mencoret dinding,yang tidak membully temannya,tidak menyakiti dirinya dan oranglain,membantu orangtua,guru dan banyak orang,aktif di majelis ta'lim,tidak bunuh diri,yang bekata santun pada sesama dan prilaku positif lainnya dalam rangka membangun jiwa dan raga adalah prestasi.

(LuthfiMulyadi,RuangGuru,12/09/23,12.17)

Rabu, 19 Juni 2024

Kita Tak Biasa

 

Kita Tak Biasa

 

Kita yang tak biasa

ucapkan selamat

Tak biasa hargai sesama

Sumpah bukan gila hormat

Beberapa kegiatan

tiada foto dimuat

Santai saja,aku tlah terbiasa tanpa sapa,

 tanpa ucapan selamat

Sumpah tiada lagi berharap pada makhluk penuh cacat

Namun kita adalah

benteng rapuh

terakhir bagi umat

Sumpah sekali lagi

bukan gila hormat

Tugas kita membentuk karakter mulia nan kuat

Bagaimana generasi tangguh dalam lingkungan

dendam kesumat

Pasti ada pengaruhnya jika mereka

melihat kita yang tiada erat

Kasihan input bagus namun tak  diproses secara cermat

Kita benteng terakhir

nan rapuh semoga tobat

Agar semua selamat dunia akhirat

(BR,ruangguru,04/09/23,08.58)

Bayar Lagi?

 

Bayar Lagi?

 

Bayar lagi,bayar lagi.Duit mulu sih!.Bang Rese (BR) bersungut merespons anaknya yang tiap hari meminta uang.Betul memang kewajiban ia sebagai orangtua memfasilitasi kebutuhan anaknya.Sandang,

pangan,papan,jajan dan lain2.Tapi gak gini juga,pikirnya.Lebih besar pasak daripada tiang.

"Ayah sudah ngomelnya?",tanya izzi anaknya yang daritadi dikomplain tentang anggaran kegiatan dan jajan.Izzi minta banyak ikut kegiatan.Futsal,Silat,

Paskibra,Pramuka.

"Sudah"jawab BR singkat.Capek juga dia ngomel panjang lebar yang ujungnya memang tidak ada solusi.

"Ayah berpikir gak bagaimana proses guru-guru aku belajar.Berapa lama mereka belajar?,Apa saja yang tlah dikorbankan untuk menguasai ilmu dan banyak keterampilan?,Berapa besar biaya yang tlah dikeluarkan oleh orangtua pada saat itu untuk membiayai anak-anaknya di pesantren?,Para pemburu gratisan tidak akan paham yah,banyak orantua yang hanya bisa menuntut hak dengan mengabaikan kewajiban. Syarat mendapat ilmu itu ada 6 yah,Cerdas otak,Antusias,Sabar,Modal,Patuh pada instruksi guru, dan panjang masanya/tidak instan.

BR terdiam,berpikir dan merenungkan kata-kata dari anaknya.

Izzi melanjutkan kalimatnya."Pendidikan itu mahal yah,lebih mahal lagi konsekwensi manusia2 yang tidak terdidik yang akan jadi sampah masyarakat".

BR menganggukkan kepalanya,tanda paham.

"Jadi,jika kita harus membayar biaya pendidikan,itu adalah hal yang lumrah menghargai-(respect) memanusiakan manusia yang telah bekerjakeras berproses hingga ia dapat menyampaikan dan mengajarkan lagi keterampilan yang telah ia kuasai"Izzi menutup kalimatnya lalu memeluk,mencium tangan ayahnya.

"terimakasih ayah" Senyumnya terkembang tanda senang dapat memberi pencerahan pada ayahnya.

(BR,albayyinah,27/08/23,13.28)

Atas Nama Prestasi

 

Atas Nama Prestasi

Trophy tinggi itu prestasi

Medali itu prestasi

Golden tiket masuk sekolah negeri

Sayangnya lomba kementerian jarang sekali

Tiada rutin setahun sekali

Aneh,para profesional

pemangku kebijakan dengan gaji tinggi

Tak mampu kordinasi

Kemanakah   anggaran itu lari?

Jika demikian jangan salahkan

kita produksi trophy dan medali sendiri

Meski tidak diakui

Terampil menulis itu bukan prestasi

Bersikap sopan santun itu bagaimana dihargai?

Apakah sebuah prestasi?

Bagaimana raih prestasi jika waktu latihan dibatasi?

Atlet profesional latihan minimal 3jam sehari

Ah,basa basi

Tiada yang instan seperti Indomie

Mulai dulu dari level bawah lalu beranjak meninggi

Menulis narasi saat berbagi

Melawan ego membantu kawan di gunung tinggi

Setia menemani kawan dalam

hutan gelap mencekam sepi

Berbagi minum saat haus menguasai

Berbagi beban saat kawan tak mampu melangkah lagi

Mampu menikmati kegiatan suatu ekskul sepenuh hati

Meraih bahagia tanpa korupsi

Mensyukuri nikmat sehat dari Ilahi

Biarkan kami menikmati funfutsal

dan kegiatan lain tanpa dibebani trophy fiksi

Mengalihkan rencana jahat hati

Suatu kebermaknaan yang kau tak pahami

Pendidikan bukan suatu kompetisi

Masa peka tiap manusia berbeda-beda sesuai kondisi

Demikian makna luas prestasi yang tak kau sadari

Menyentuh indahnya afeksi

Sekedar mengingatkan yang katanya ingin berikan achivement pada setiap siswa/i

(BR,26/08/23,18.21)

Patilasan 1018mdpl

 

Patilasan1018mdpl

 

NBBL kali ini terasa sangat special.Tahun 2017 BL(Bang Luthfi) memang berhasil mengajak Melly Leader Of Ratoe Jaroe menginjakkan kaki di gunung gede 2958mdpl. Angkatan 2021, 2022, 2023 abisaen dari NBBL. Barulah angkatan 2024 ikut serta dalam NBBL Salak7 1917mdpl.

Spesialnya lagi,tak sedikit aktifis OSIS yang ikut serta dalam kegiatan ini.Tanpa ragu kutuliskan nama-nama anak-anak soleh kebanggaanku.Alfahri Shauma ketua OSIS MTsN1 Jakarta, Ilham Dwi Faiz BD Crew,Syam Aldin dan Resky Pasus MTsN1, Hilmi Nur Sya'bani aktifis silat Merpati Putih, M Alwi Adzami aktifis Basketball, Alif Alfarisi dan Panji aktifis Hadrah dan futsal MTsN1.

***

 

H-2 BL masih berpikir tentang satu nama spesial.Tak lengkap jika ada Panji tak ada Alif Alfarisi.Qadarullah Alif diizinkan untuk ikut kegiatan ini.Takdir yang berbeda didapatkan oleh Revand yang sangat ingin ikut tetapi tidak dapat izin orangtua.

Jum'at,18Agustus2023, Meeting point Stasiun Duren Kalibata.Pukul 19.40 BL sudah tiba disana.Ternyata Hilmi pun sudah datang sebelum BL.Menyusul kawan-kawan lainnya datang kemudian.Pukul 21.00 kami berangkat menuju stasiun Bogor naik Comuterline.

BL memberi arahan sebelum berangkat. Ia membagi tiga kelompok kecil agar dapat masuk pintu (Comuterline) CL tanpa terlalu berdesakan. Alwi yang kurang cepat dan kehilangan momen, tak dapat masuk CL.Ia tertinggal di stasiun Duren Klibata. Ada sesi saling pandang, memanggil dan lambai tangan antara Alwi dan Panji."Panjiiiiiii"-"Alwi"

So sweet.Hahahaha.

CL pun meninggalkan Alwi sendiri di stasiun Duren Kalibata.Ilham yang berdiri dekat BL di CL melaporkan Alwi tertinggal.Dengan tenang BL merespons "ya sudahlah, it is not big deal".Ini bagian dari keseruan trip.Bagaimana Alwi kemudian harus berpikir dapat menyusul teman-temannya ke Bogor.

***

Comuterline tiba di Bogor. Alhamdulillah, cuaca sangat bersahabat tanpa hujan meski awan menutupi indahnya jutaan bintang di atas sana. Bayangan Gunung Salak yang biasa terlihat juga tertutup awan.Pukul 22.00 Alwi tiba.Terdengar riuh teman-teman menyambut dan menertawakannya.Dasar Alwi.

***

Angkot dipesan menuju Basecamp(BC) Siliwangi Adventure di jalan Jagakarsa Calobak Bogor. BC yang belum tertata dengan rapih dan nyaman.Jarak BC dan pintu rimba cukup jauh. Sekitar 4km. Layaknya BC Kerinci di Sumatera yang harus melewati kebun teh ratusan hektar,namun di sini melewati ladang singkong,pisang dan lain-lain.

Rumah Abah dijadikan Basecamp para pendaki oleh Siliwangi Adventure mungkin sejak 5tahun yang lalu merujuk pada keterangan google dan intagram.

Sangat positif membuka ruang bagi masyarakat setempat mengembangkan usaha wisata alam seperti ini. Salut buat para pemuda volunteer yang telah merapihkan jalur dan rambu pendakian menuju Puncak Prabu Salak2 2180mdpl beserta keterangan tiap pos.

Beberapa pertanyaanku mengenai penamaan jalur dan nama tiap pos yang unik seperti haji solomod dan satria beuheung awi  belum terjawab tuntas oleh Abah dengan alasan perlu waktu yang panjang untuk menjelaskannya.

Bertanya pada mbah google pun belum terjawab.Sumpah aku butuh informasi itu untuk memperkaya knowledge sebagai guide spesialis gunung salak,hehehe.

***

Malam itu cukup dingin di basecamp Abah, padahal ketinggian masih di bawah 750mdpl. Nyaman sekali sepertinya menggelar matras dan masuk dalam sleepingbag.Malam itu beberapa kali aku harus mondar-mandir ke toilet yang kurang nyaman.Penerangan yang kurang serta lantai yang tidak bersih.

***

Singkatnya, kami memulai pendakian mulai pukul 07.00 wib. Kami tiba di puncak Fajar Kencana pukul 12.00 dengan penuh perjuangan. Satu jam beristirahat di puncak7 gunung Salak. Kami tidak meneruskan pendakian karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Persediaan air yang kurang dan fisik yang mulai melemah. Sesuai rencana awal.Hanya tek-tok.Kami tidak menyiapkan tenda untuk bermalam. Memaksakan turun malam adalah ide buruk yang diyakini oleh BL tidak safety.

Kita mulai turun gunung pukul 13.30 wib. BL, Alif Alfarisi dan Resky adalah rombongan terakhir. Jam sudah menunjukkan pukul 16.30 wib. Kami masih belum mencapai Pos Lapak Pakis. Hati mulai khawatir, Resky memang sangat butuh support. Energinya telah habis. Berkali-kali harus istirahat, makan dan minum seadanya. Langkahnya limbung meski ia terus berusaha sekuat tenaga.Jauh sekali faktanya jalur pendakian ini.

Rombongan lain berkejaran dengan waktu berlomba secepat mungkin mencapai pintu rimba pos lapor. BL pasrah kami terpisah. Khawatir mereka tersesat di keremangan hutan lebat.BL pasrah sepenuhnya berdoa demi keselamatan bersama.

Rombongan terakhir pukul 17.30 mencapai pos Patilasan 1018mdpl.Alhamdulillah Alif ditakdirkan mendampingi BL mengawal Resky. Nyaris saja Alif berniat mengejar teman-teman yang lain jauh di bawah sana.BL tegas melarangnya.

Sumpah disini gelap.Sinar matahari telah sempurna tenggelam.Ya, di Patilasan makam keramat. Salut buat Alif yang banyak pengalaman berziarah ke makan para habaib dan waliyullah. Ia terlihat tenang di keremangan sore jelang malam itu.

BL dan Alif segera membuka sepatu dan mengambil air wudhu. BL yang kebelet terpaksa buang air kecil tak jauh dari sumber air.Maafkan. Kami telat melaksanakan solat Zuhur dan Asar. Resky perlu banyak waktu untuk mengembalikan energinya di saat BL dan Alif salat.Sumpah deg-degan berada di sini. Berjuang tenang di samping makam tertutup kain putih

“Kiblatnye kemane pak?”,Alif spontan bertanya

BL pun tampak ragu.Alif mempunyai pendapat yang berbeda.BL langsung melihat posisi makam. Secara syariat Islam, jenazah harus dikuburkan terbaring menghadap kiblat. Artinya kita harus searah dengan jenazah yang menghadap kiblat. Ada-ada saja Alif, dalam kondisi terburu-buru masih mempermasalahkan arah kiblat. Padahal فأين ما تولّوا فثمّ وجه الله

Kemanapun kamu menghadap disanalah Allah berada.Qadarullah, review bab tatacara menguburkan jenazah,hehehe.

Banyak kekhawatiran.Khawatir dari balik kain putih itu muncul……Tidaaaaak.Allah pasti melindungi hamba-Nya yang mempunyai niat yang baik.

Alhamdulillah Resky baik-baik saja menunggu kami solat.Maghrib tiba. Idealnya kami lanjut salat disana, namun kami tidak ingin membuat petugas di pos dan kawan-kawan di bawah sana bertambah panik menunggu kami yang tak kunjung sampai.

***

Bismillahirrahmanirrahim. Headlamp sudah dipastikan terpasang benar. Dibantu senter kecil Alif kami turun dari Patilasan. Alif sempat menengok kembali kearah Patilasan.Sosok berjubah putih menggunakan sorban putih tersenyum manis seakan melepas kepergian kami.

Gelap di lorong awi.Gelap sekali disini.Meski tangga cukup rapih dengan batu yang disusun, tetap saja langkah kami berat seakan ada yang menggelantunginya. Pohon-pohon bambu besar di samping kanan dan kiri menjuntai membentuk terowongan.

Sosok hitam itu mulai muncul. Beberapa yang putih lompat dari dahan ke dahan lainnya.BL meminta Alif dan Resky menambah volume suara solawat dari mulut masing-masing.Baca keras.Perintah BL.

“Alif, Resky, konsentrasi ke depan, jangan senter yang lain!”Dasar Alif sang pemberani ia malah menyisir pandangannya ke segala arah seakan ada yang ia ingin lihat. Kelebihan anak itu memang sering bersolawat.Allah swt pasti tolong ia bahkan kami fadhilah dari solawat itu. Ia tampak tenang dan menikmati track terakhir yang menegangkan menuju pintu rimba.

Aturannya memang kami harus keluar dari hutan sebelum maghrib. Faktanya kami masih disini.

Power of Panic membuat kita setengah berlari meski kaki terantuk batu-batu yang disusun sebagai tangga.Ya, ini Dejavu 2009 turun dari Salak2 via Curug Nangka. Bedanya saat itu BL bertemu si putih dan meong hitam yang mengaum melompat, melintas pohon di depannya.

Alhamdulillah Allah Maha Pemberi Keselamatan. Akhirnya kami sampai di pintu rimba pos lapor.Melihat headlamp dari kejauhan Panji dkk melempar Tanya :”Pak Luthfi bukan?”

BL sengaja menunda jawaban. Sekali lagi mereka bertanya.”Pak Luthfi bukan?”

“Iyaaaa” jawab singkat BL

“Alhamdulillaaaaah”, sambut mereka gembira, kompak sekali seperti hamdalah mengakhiri pengajian.

BL menghampiri anak-anak kesayangannya sambil mengusap kepala mereka satu persatu memastikan mereka baik-baik saja. Ekspresi  wajah Resky yang tadinya begitu ketakutan dan lemah,berangsur berubah senang karena bertemu teman-tema yang lain. Alhamdulillah.

Tiba-tiba Alif berteriak kesakitan di pojok sana.BL segera menghampirinya. BL terus membaca solawat dan mulai membalurkan minyak pada kaki Alif. Tak lupa BL meminta teman-teman yang lain membantu membacakan solawat.BL yakin fadhilah solawat akan memudahkan banyak hal dengan penuh keyakinan pastinya.Alhamdulillah, tak lama kaki alif tidak keram lagi.

اللهمّ صلّ   وسلّم على سيّدنا محمّد وعلى أل سيّدنا محمّد

Ayo kita perbanyak solawat.Semoga kita di akhirat kelak memperoleh syafa’at.Aamiin.

(BR,20//08/2023)

Fahry Shauma

Tujuan kita dari awal memang ingin tektok puncak salak 7, namun apa boleh buat jika ada hal yang terjadi diluar kendali kita. Di setengah perjalanan menuju puncak 2, teman kita ada yang kelelahan sampai kondisi tubuhnya lemas. Tapi kita kuatkan untuk dapat sampai ke puncak 7 atau yang biasa disebut puncak Fajar Kencana. Akhirnya dengan semangat dan kegigihan kita untuk mencapai target dan tujuan, sampailah kita pada puncak salak 7.

 

Di puncak salak 7, kita sudah merasa sangat lapar. Roti tinggal sedikit, tidak mungkin jika dihabiskan diatas, turun kita mau makan apa jika kelaparan?.

 Sebenarnya ada energen dan  popmie tinggal di seduh saja sebenarnya, tapi persediaan air kita tinggal 2 botol Aqua besar saja untuk kami ber-8 orang itupun tidak terisi penuh. Sumber air hanya ada di pos 1 (Patilasan) dan di pintu rimba.

Mempertimbangkan hal itu, akhirnya di puncak kita hanya makan sedikit roti dan popmie yang tidak diseduh. Kita pasti tidak mungkin untuk mengejar puncak 2, treknya masih panjang, lebih curam, dan banyakkk webbingnya, itu yang saya lihat dari tiktok.

 

Untuk mencapai puncak Fajar Kencana ini saya sudah sangat bersyukur sekali, karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang kudapatkan.

Perjuangan meraih puncak, melawan rasa sakit, melawan ragu, memberanikan diri terhadap fobia ketinggian semuanya mengantarkan saya pada sebuah kesimpulan, bahwa sesungguhnya kesuksesan dan kemenangan itu hanya dimiliki oleh orang yang pantang menyerah.

 

Menjadikan rasa takut sebagai boostingan semangat untuk bergerak. Menjadikan keraguan sebagai keyakinan untuk terus mencoba dan terus bergerak. Rasa takut, keraguan, rintangan, dan halangan ialah ujian untuk menguji kesungguhan kita, untuk melihat seberapa besar keinginan kita pada target maupun tujuan.

 

Lihat saja bagaimana melewati trek curam yang tak ada habis-habisnya. Kegigihan, kita harus gigih kalau ingin mencapai target dan tujuan kita. Setelah berhasil mencapai target dan tujuan, pastinya kita akan terkejut bagaimana kita bisa melakukan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang kita anggap mustahil untuk kita capai.

***

M Alwi Hazami

Gw belajar dari pengalaman ini, bahwa kita gak boleh egois, tujuan kita emang puncak 7 dan 2, tapi dikarenakan ada temen kita yang sudah kelelahan dan persediaan logistik sudah habis, akhirnya kita putuskan hanya untuk puncak Fajar Kencana saja lalu memutuskan untuk turun.

Banyak kenangan yang tidak akan gw lupain sih, misal kek gw ketinggalan kereta, malah masuk gerbong cewek, Fahry mandi lumpur, Hilmi panik, Alif terbang, susu milo, ayam gw dimakan kucing ampe gak jadi makan, bang bule, gw juga kangen banget ama anjing moli disana.

***

 

 

 Faturrahmanpanji

 Seseorang pernah berkata ,

Naik gunung tidak menyelesaikan masalah apapun ,tapi setidaknya naik gunung bisa membuatmu merasa segala masalah yang kau hadapi tidak ada artinya di bandingkan keagungan alam semesta, sekarang saya mengerti maksudnya.

***

 

 

 

 

 

 IlhamDwiFaiz

“Ada yang menahan haus agar temannya bisa minum,ada yang rela membawa beban lebih berat agar temannya bisa melangkah lebih ringan,perjalanan bukan kemana tujuan anda, tapi dengan siapa anda menuju kesana”.

***

Hilmiinursya'bani

 Puncak gunung bisa jadi adalah tujuan, tapi kebersamaan selama pendakian adalah perjalanan yang tak ternilai harganya. Mendaki gunung adalah kisah nyata tentang pengorbanan dan kebersamaan. Saat kita berbagi langkah demi langkah, kita juga berbagi impian dan kegigihan.

***

Alif Alfarisi

Kalau dari awal punya sugesti negative, jangan harap bisa turun dengan aman. Bersama kalian aku menolak menyesal, bersama kalian aku menolak lupa, bersama kalian aku perkecil egoku, bersama kalian aku nikmati langkah demi langkah, kata demi kata, waktu demi waktu, bersama kalian kebahagiaan tumbuh, menyelimuti diriku, menutup mataku akan dunia yang dulu aku lihat

***

Muhammad Resky

Mau ngucapin makasih banyak ke Pak Luthfi dan temen-temen gw yang udah support supaya gw kuat sampe atas dan bisa turun dengan selamat. Jujur bakal kangen sama candaan-candaan di basecamp dan Moli yang udah setia nemenin perjalanan. Mungkin pemandangan dari puncak gunung adalah hal yang sangat diinginkan bagi para pendaki, tetapi kebersamaan yang dilalui bersama akan menjadi pengalaman terindah.See you Gunung Salak.

***

Indahnya Menulis

 

Indahnya Menulis

Kamu menulis lalu aku baca

Tulisanmu buat aku berpikir

lalu mendiagnosa  

bahkan merasa

Diagnosa dan rasa stimulus asa cipta karya

stimulus manusia paripurna

memanusiakan manusia

Menggugah kesadaran ikut merasa para korban dusta

Simpati dan empati penuh cinta

Lalu seterusnya dan seterusnya

saling menginspirasi sesama

(BR,setugintung,06/08/23,12.30)

Atas Dasar Apa?

 

Atas Dasar Apa?

Manusia makan atas dasar apa atau kenapa?

Manusia minum atas dasar apa atau kenapa?

Manusia menikah atas dasar apa atau kenapa?

Pertanyaan dan jawaban

bagi poin 1&2 bahkan tiga haruskah berbeda?

Sungguh atas dasar yang sama

Sungguh semua sangat berdasar

pada Alquran dan Sunnahnya

Tidak bernafsu saat makan minum

layaknya orang sakit tiada rasa

Makan minum dan semua

Itulah bedanya antara malaikat dan manusia

Jikalah menikah atas dasar nafsu jadi tersangka

Kita manusia yang seperti apa?

Porsi tiap manusia   jelas berbeda

Entah statemen di luar nalar

seorang ustadz master filsafat siapa nyana

(BR,situgintung,06/08/23,11.46)