Patilasan1018mdpl
NBBL kali ini terasa sangat special.Tahun 2017
BL(Bang Luthfi) memang berhasil mengajak Melly Leader Of Ratoe Jaroe
menginjakkan kaki di gunung gede 2958mdpl. Angkatan 2021, 2022, 2023 abisaen
dari NBBL. Barulah angkatan 2024 ikut serta dalam NBBL Salak7 1917mdpl.
Spesialnya lagi,tak sedikit aktifis OSIS yang
ikut serta dalam kegiatan ini.Tanpa ragu kutuliskan nama-nama anak-anak soleh
kebanggaanku.Alfahri Shauma ketua OSIS MTsN1 Jakarta, Ilham Dwi Faiz BD
Crew,Syam Aldin dan Resky Pasus MTsN1, Hilmi Nur Sya'bani aktifis silat Merpati
Putih, M Alwi Adzami aktifis Basketball, Alif Alfarisi dan Panji aktifis Hadrah
dan futsal MTsN1.
***
H-2 BL masih berpikir tentang satu nama
spesial.Tak lengkap jika ada Panji tak ada Alif Alfarisi.Qadarullah Alif
diizinkan untuk ikut kegiatan ini.Takdir yang berbeda didapatkan oleh Revand
yang sangat ingin ikut tetapi tidak dapat izin orangtua.
Jum'at,18Agustus2023, Meeting point
Stasiun Duren Kalibata.Pukul 19.40 BL sudah tiba disana.Ternyata Hilmi pun
sudah datang sebelum BL.Menyusul kawan-kawan lainnya datang kemudian.Pukul
21.00 kami berangkat menuju stasiun Bogor naik Comuterline.
BL memberi arahan sebelum berangkat. Ia
membagi tiga kelompok kecil agar dapat masuk pintu (Comuterline) CL
tanpa terlalu berdesakan. Alwi yang kurang cepat dan kehilangan momen, tak dapat
masuk CL.Ia tertinggal di stasiun Duren Klibata. Ada sesi saling pandang,
memanggil dan lambai tangan antara Alwi dan
Panji."Panjiiiiiii"-"Alwi"
So sweet.Hahahaha.
CL pun meninggalkan Alwi sendiri di stasiun
Duren Kalibata.Ilham yang berdiri dekat BL di CL melaporkan Alwi
tertinggal.Dengan tenang BL merespons "ya sudahlah, it is not big deal".Ini
bagian dari keseruan trip.Bagaimana Alwi kemudian harus berpikir dapat menyusul
teman-temannya ke Bogor.
***
Comuterline
tiba di Bogor. Alhamdulillah, cuaca sangat bersahabat tanpa hujan meski awan
menutupi indahnya jutaan bintang di atas sana. Bayangan Gunung Salak yang biasa
terlihat juga tertutup awan.Pukul 22.00 Alwi tiba.Terdengar riuh teman-teman
menyambut dan menertawakannya.Dasar Alwi.
***
Angkot dipesan menuju Basecamp(BC)
Siliwangi Adventure di jalan Jagakarsa Calobak Bogor. BC yang belum tertata
dengan rapih dan nyaman.Jarak BC dan pintu rimba cukup jauh. Sekitar 4km.
Layaknya BC Kerinci di Sumatera yang harus melewati kebun teh ratusan hektar,namun
di sini melewati ladang singkong,pisang dan lain-lain.
Rumah Abah dijadikan Basecamp para pendaki
oleh Siliwangi Adventure mungkin sejak 5tahun yang lalu merujuk pada keterangan
google dan intagram.
Sangat positif membuka ruang bagi masyarakat
setempat mengembangkan usaha wisata alam seperti ini. Salut buat para pemuda volunteer
yang telah merapihkan jalur dan rambu pendakian menuju Puncak Prabu Salak2
2180mdpl beserta keterangan tiap pos.
Beberapa pertanyaanku mengenai penamaan jalur
dan nama tiap pos yang unik seperti haji solomod dan satria beuheung awi belum terjawab tuntas oleh Abah dengan alasan
perlu waktu yang panjang untuk menjelaskannya.
Bertanya pada mbah google pun belum
terjawab.Sumpah aku butuh informasi itu untuk memperkaya knowledge
sebagai guide spesialis gunung salak,hehehe.
***
Malam itu cukup dingin di basecamp Abah,
padahal ketinggian masih di bawah 750mdpl. Nyaman sekali sepertinya menggelar
matras dan masuk dalam sleepingbag.Malam itu beberapa kali aku harus
mondar-mandir ke toilet yang kurang nyaman.Penerangan yang kurang serta lantai
yang tidak bersih.
***
Singkatnya, kami memulai pendakian mulai pukul
07.00 wib. Kami tiba di puncak Fajar Kencana pukul 12.00 dengan penuh
perjuangan. Satu jam beristirahat di puncak7 gunung Salak. Kami tidak
meneruskan pendakian karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Persediaan air yang kurang dan fisik yang
mulai melemah. Sesuai rencana awal.Hanya tek-tok.Kami tidak menyiapkan tenda
untuk bermalam. Memaksakan turun malam adalah ide buruk yang diyakini oleh BL
tidak safety.
Kita mulai turun gunung pukul 13.30 wib. BL,
Alif Alfarisi dan Resky adalah rombongan terakhir. Jam sudah menunjukkan pukul
16.30 wib. Kami masih belum mencapai Pos Lapak Pakis. Hati mulai khawatir,
Resky memang sangat butuh support. Energinya telah habis. Berkali-kali
harus istirahat, makan dan minum seadanya. Langkahnya limbung meski ia terus
berusaha sekuat tenaga.Jauh sekali faktanya jalur pendakian ini.
Rombongan lain berkejaran dengan waktu
berlomba secepat mungkin mencapai pintu rimba pos lapor. BL pasrah kami
terpisah. Khawatir mereka tersesat di keremangan hutan lebat.BL pasrah
sepenuhnya berdoa demi keselamatan bersama.
Rombongan terakhir pukul 17.30 mencapai pos
Patilasan 1018mdpl.Alhamdulillah Alif ditakdirkan mendampingi BL mengawal
Resky. Nyaris saja Alif berniat mengejar teman-teman yang lain jauh di bawah
sana.BL tegas melarangnya.
Sumpah disini gelap.Sinar matahari telah
sempurna tenggelam.Ya, di Patilasan makam keramat. Salut buat Alif yang banyak
pengalaman berziarah ke makan para habaib dan waliyullah. Ia
terlihat tenang di keremangan sore jelang malam itu.
BL dan Alif segera membuka sepatu dan
mengambil air wudhu. BL yang kebelet terpaksa buang air kecil tak jauh dari
sumber air.Maafkan. Kami telat melaksanakan solat Zuhur dan Asar. Resky perlu
banyak waktu untuk mengembalikan energinya di saat BL dan Alif salat.Sumpah
deg-degan berada di sini. Berjuang tenang di samping makam tertutup kain putih
“Kiblatnye kemane pak?”,Alif spontan bertanya
BL pun tampak ragu.Alif mempunyai pendapat
yang berbeda.BL langsung melihat posisi makam. Secara syariat Islam, jenazah
harus dikuburkan terbaring menghadap kiblat. Artinya kita harus searah dengan
jenazah yang menghadap kiblat. Ada-ada saja Alif, dalam kondisi terburu-buru
masih mempermasalahkan arah kiblat. Padahal فأين ما تولّوا فثمّ وجه الله
Kemanapun kamu menghadap disanalah Allah
berada.Qadarullah, review bab tatacara menguburkan jenazah,hehehe.
Banyak kekhawatiran.Khawatir dari balik kain
putih itu muncul……Tidaaaaak.Allah pasti melindungi hamba-Nya yang mempunyai
niat yang baik.
Alhamdulillah Resky baik-baik saja menunggu
kami solat.Maghrib tiba. Idealnya kami lanjut salat disana, namun kami tidak
ingin membuat petugas di pos dan kawan-kawan di bawah sana bertambah panik menunggu
kami yang tak kunjung sampai.
***
Bismillahirrahmanirrahim. Headlamp sudah dipastikan terpasang benar. Dibantu
senter kecil Alif kami turun dari Patilasan. Alif sempat menengok kembali
kearah Patilasan.Sosok berjubah putih menggunakan sorban putih tersenyum manis
seakan melepas kepergian kami.
Gelap di lorong awi.Gelap sekali disini.Meski
tangga cukup rapih dengan batu yang disusun, tetap saja langkah kami berat
seakan ada yang menggelantunginya. Pohon-pohon bambu besar di samping kanan dan
kiri menjuntai membentuk terowongan.
Sosok hitam itu mulai muncul. Beberapa yang
putih lompat dari dahan ke dahan lainnya.BL meminta Alif dan Resky menambah
volume suara solawat dari mulut masing-masing.Baca keras.Perintah BL.
“Alif, Resky, konsentrasi ke depan, jangan
senter yang lain!”Dasar Alif sang pemberani ia malah menyisir pandangannya ke
segala arah seakan ada yang ia ingin lihat. Kelebihan anak itu memang sering
bersolawat.Allah swt pasti tolong ia bahkan kami fadhilah dari solawat
itu. Ia tampak tenang dan menikmati track terakhir yang menegangkan menuju
pintu rimba.
Aturannya memang kami harus keluar dari hutan
sebelum maghrib. Faktanya kami masih disini.
Power of Panic membuat kita setengah berlari meski kaki
terantuk batu-batu yang disusun sebagai tangga.Ya, ini Dejavu 2009 turun
dari Salak2 via Curug Nangka. Bedanya saat itu BL bertemu si putih dan meong
hitam yang mengaum melompat, melintas pohon di depannya.
Alhamdulillah Allah Maha Pemberi Keselamatan. Akhirnya kami
sampai di pintu rimba pos lapor.Melihat headlamp dari kejauhan Panji dkk
melempar Tanya :”Pak Luthfi bukan?”
BL sengaja menunda jawaban. Sekali lagi mereka
bertanya.”Pak Luthfi bukan?”
“Iyaaaa” jawab singkat BL
“Alhamdulillaaaaah”, sambut mereka gembira,
kompak sekali seperti hamdalah mengakhiri pengajian.
BL menghampiri anak-anak kesayangannya sambil
mengusap kepala mereka satu persatu memastikan mereka baik-baik saja. Ekspresi wajah Resky yang tadinya begitu ketakutan dan
lemah,berangsur berubah senang karena bertemu teman-tema yang lain. Alhamdulillah.
Tiba-tiba Alif berteriak kesakitan di pojok
sana.BL segera menghampirinya. BL terus membaca solawat dan mulai membalurkan
minyak pada kaki Alif. Tak lupa BL meminta teman-teman yang lain membantu
membacakan solawat.BL yakin fadhilah solawat akan memudahkan banyak hal
dengan penuh keyakinan pastinya.Alhamdulillah, tak lama kaki alif tidak keram
lagi.
اللهمّ صلّ وسلّم على سيّدنا محمّد وعلى أل سيّدنا محمّد
Ayo kita perbanyak solawat.Semoga kita
di akhirat kelak memperoleh syafa’at.Aamiin.
(BR,20//08/2023)
Fahry Shauma
Tujuan kita dari
awal memang ingin tektok puncak salak 7, namun apa boleh buat jika ada hal yang
terjadi diluar kendali kita. Di setengah perjalanan menuju puncak 2, teman kita
ada yang kelelahan sampai kondisi tubuhnya lemas. Tapi kita kuatkan untuk dapat
sampai ke puncak 7 atau yang biasa disebut puncak Fajar Kencana. Akhirnya
dengan semangat dan kegigihan kita untuk mencapai target dan tujuan, sampailah
kita pada puncak salak 7.
Di puncak salak
7, kita sudah merasa sangat lapar. Roti tinggal sedikit, tidak mungkin jika
dihabiskan diatas, turun kita mau makan apa jika kelaparan?.
Sebenarnya ada energen dan popmie tinggal di seduh saja sebenarnya, tapi
persediaan air kita tinggal 2 botol Aqua besar saja untuk kami ber-8 orang itupun
tidak terisi penuh. Sumber air hanya ada di pos 1 (Patilasan) dan di pintu
rimba.
Mempertimbangkan
hal itu, akhirnya di puncak kita hanya makan sedikit roti dan popmie yang tidak
diseduh. Kita pasti tidak mungkin untuk mengejar puncak 2, treknya masih
panjang, lebih curam, dan banyakkk webbingnya, itu yang saya lihat dari
tiktok.
Untuk mencapai
puncak Fajar Kencana ini saya sudah sangat bersyukur sekali, karena banyak
sekali pengalaman dan pelajaran yang kudapatkan.
Perjuangan meraih
puncak, melawan rasa sakit, melawan ragu, memberanikan diri terhadap fobia
ketinggian semuanya mengantarkan saya pada sebuah kesimpulan, bahwa
sesungguhnya kesuksesan dan kemenangan itu hanya dimiliki oleh orang yang
pantang menyerah.
Menjadikan rasa
takut sebagai boostingan semangat untuk bergerak. Menjadikan keraguan
sebagai keyakinan untuk terus mencoba dan terus bergerak. Rasa takut, keraguan,
rintangan, dan halangan ialah ujian untuk menguji kesungguhan kita, untuk
melihat seberapa besar keinginan kita pada target maupun tujuan.
Lihat saja
bagaimana melewati trek curam yang tak ada habis-habisnya. Kegigihan, kita
harus gigih kalau ingin mencapai target dan tujuan kita. Setelah berhasil
mencapai target dan tujuan, pastinya kita akan terkejut bagaimana kita bisa
melakukan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang kita anggap mustahil untuk kita
capai.
***
M Alwi Hazami
Gw belajar dari
pengalaman ini, bahwa kita gak boleh egois, tujuan kita emang puncak 7 dan 2,
tapi dikarenakan ada temen kita yang sudah kelelahan dan persediaan logistik
sudah habis, akhirnya kita putuskan hanya untuk puncak Fajar Kencana saja lalu
memutuskan untuk turun.
Banyak kenangan
yang tidak akan gw lupain sih, misal kek gw ketinggalan kereta, malah masuk
gerbong cewek, Fahry mandi lumpur, Hilmi panik, Alif terbang, susu milo, ayam
gw dimakan kucing ampe gak jadi makan, bang bule, gw juga kangen banget ama anjing
moli disana.
***
Faturrahmanpanji
Seseorang pernah berkata ,
Naik gunung tidak
menyelesaikan masalah apapun ,tapi setidaknya naik gunung bisa membuatmu merasa
segala masalah yang kau hadapi tidak ada artinya di bandingkan keagungan alam
semesta, sekarang saya mengerti maksudnya.
***
IlhamDwiFaiz
“Ada yang menahan
haus agar temannya bisa minum,ada yang rela membawa beban lebih berat agar
temannya bisa melangkah lebih ringan,perjalanan bukan kemana tujuan anda, tapi
dengan siapa anda menuju kesana”.
***
Hilmiinursya'bani
Puncak gunung bisa jadi adalah tujuan, tapi
kebersamaan selama pendakian adalah perjalanan yang tak ternilai harganya. Mendaki
gunung adalah kisah nyata tentang pengorbanan dan kebersamaan. Saat kita
berbagi langkah demi langkah, kita juga berbagi impian dan kegigihan.
***
Alif Alfarisi
Kalau dari awal punya sugesti negative, jangan
harap bisa turun dengan aman. Bersama kalian aku menolak menyesal, bersama
kalian aku menolak lupa, bersama kalian aku perkecil egoku, bersama kalian aku
nikmati langkah demi langkah, kata demi kata, waktu demi waktu, bersama kalian
kebahagiaan tumbuh, menyelimuti diriku, menutup mataku akan dunia yang dulu aku
lihat
***
Muhammad Resky
Mau ngucapin makasih banyak ke Pak Luthfi dan
temen-temen gw yang udah support supaya gw kuat sampe atas dan bisa turun
dengan selamat. Jujur bakal kangen sama candaan-candaan di basecamp dan Moli
yang udah setia nemenin perjalanan. Mungkin pemandangan dari puncak gunung
adalah hal yang sangat diinginkan bagi para pendaki, tetapi kebersamaan yang
dilalui bersama akan menjadi pengalaman terindah.See you Gunung Salak.
***