Rabu, 19 Juni 2024

Patilasan 1018mdpl

 

Patilasan1018mdpl

 

NBBL kali ini terasa sangat special.Tahun 2017 BL(Bang Luthfi) memang berhasil mengajak Melly Leader Of Ratoe Jaroe menginjakkan kaki di gunung gede 2958mdpl. Angkatan 2021, 2022, 2023 abisaen dari NBBL. Barulah angkatan 2024 ikut serta dalam NBBL Salak7 1917mdpl.

Spesialnya lagi,tak sedikit aktifis OSIS yang ikut serta dalam kegiatan ini.Tanpa ragu kutuliskan nama-nama anak-anak soleh kebanggaanku.Alfahri Shauma ketua OSIS MTsN1 Jakarta, Ilham Dwi Faiz BD Crew,Syam Aldin dan Resky Pasus MTsN1, Hilmi Nur Sya'bani aktifis silat Merpati Putih, M Alwi Adzami aktifis Basketball, Alif Alfarisi dan Panji aktifis Hadrah dan futsal MTsN1.

***

 

H-2 BL masih berpikir tentang satu nama spesial.Tak lengkap jika ada Panji tak ada Alif Alfarisi.Qadarullah Alif diizinkan untuk ikut kegiatan ini.Takdir yang berbeda didapatkan oleh Revand yang sangat ingin ikut tetapi tidak dapat izin orangtua.

Jum'at,18Agustus2023, Meeting point Stasiun Duren Kalibata.Pukul 19.40 BL sudah tiba disana.Ternyata Hilmi pun sudah datang sebelum BL.Menyusul kawan-kawan lainnya datang kemudian.Pukul 21.00 kami berangkat menuju stasiun Bogor naik Comuterline.

BL memberi arahan sebelum berangkat. Ia membagi tiga kelompok kecil agar dapat masuk pintu (Comuterline) CL tanpa terlalu berdesakan. Alwi yang kurang cepat dan kehilangan momen, tak dapat masuk CL.Ia tertinggal di stasiun Duren Klibata. Ada sesi saling pandang, memanggil dan lambai tangan antara Alwi dan Panji."Panjiiiiiii"-"Alwi"

So sweet.Hahahaha.

CL pun meninggalkan Alwi sendiri di stasiun Duren Kalibata.Ilham yang berdiri dekat BL di CL melaporkan Alwi tertinggal.Dengan tenang BL merespons "ya sudahlah, it is not big deal".Ini bagian dari keseruan trip.Bagaimana Alwi kemudian harus berpikir dapat menyusul teman-temannya ke Bogor.

***

Comuterline tiba di Bogor. Alhamdulillah, cuaca sangat bersahabat tanpa hujan meski awan menutupi indahnya jutaan bintang di atas sana. Bayangan Gunung Salak yang biasa terlihat juga tertutup awan.Pukul 22.00 Alwi tiba.Terdengar riuh teman-teman menyambut dan menertawakannya.Dasar Alwi.

***

Angkot dipesan menuju Basecamp(BC) Siliwangi Adventure di jalan Jagakarsa Calobak Bogor. BC yang belum tertata dengan rapih dan nyaman.Jarak BC dan pintu rimba cukup jauh. Sekitar 4km. Layaknya BC Kerinci di Sumatera yang harus melewati kebun teh ratusan hektar,namun di sini melewati ladang singkong,pisang dan lain-lain.

Rumah Abah dijadikan Basecamp para pendaki oleh Siliwangi Adventure mungkin sejak 5tahun yang lalu merujuk pada keterangan google dan intagram.

Sangat positif membuka ruang bagi masyarakat setempat mengembangkan usaha wisata alam seperti ini. Salut buat para pemuda volunteer yang telah merapihkan jalur dan rambu pendakian menuju Puncak Prabu Salak2 2180mdpl beserta keterangan tiap pos.

Beberapa pertanyaanku mengenai penamaan jalur dan nama tiap pos yang unik seperti haji solomod dan satria beuheung awi  belum terjawab tuntas oleh Abah dengan alasan perlu waktu yang panjang untuk menjelaskannya.

Bertanya pada mbah google pun belum terjawab.Sumpah aku butuh informasi itu untuk memperkaya knowledge sebagai guide spesialis gunung salak,hehehe.

***

Malam itu cukup dingin di basecamp Abah, padahal ketinggian masih di bawah 750mdpl. Nyaman sekali sepertinya menggelar matras dan masuk dalam sleepingbag.Malam itu beberapa kali aku harus mondar-mandir ke toilet yang kurang nyaman.Penerangan yang kurang serta lantai yang tidak bersih.

***

Singkatnya, kami memulai pendakian mulai pukul 07.00 wib. Kami tiba di puncak Fajar Kencana pukul 12.00 dengan penuh perjuangan. Satu jam beristirahat di puncak7 gunung Salak. Kami tidak meneruskan pendakian karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Persediaan air yang kurang dan fisik yang mulai melemah. Sesuai rencana awal.Hanya tek-tok.Kami tidak menyiapkan tenda untuk bermalam. Memaksakan turun malam adalah ide buruk yang diyakini oleh BL tidak safety.

Kita mulai turun gunung pukul 13.30 wib. BL, Alif Alfarisi dan Resky adalah rombongan terakhir. Jam sudah menunjukkan pukul 16.30 wib. Kami masih belum mencapai Pos Lapak Pakis. Hati mulai khawatir, Resky memang sangat butuh support. Energinya telah habis. Berkali-kali harus istirahat, makan dan minum seadanya. Langkahnya limbung meski ia terus berusaha sekuat tenaga.Jauh sekali faktanya jalur pendakian ini.

Rombongan lain berkejaran dengan waktu berlomba secepat mungkin mencapai pintu rimba pos lapor. BL pasrah kami terpisah. Khawatir mereka tersesat di keremangan hutan lebat.BL pasrah sepenuhnya berdoa demi keselamatan bersama.

Rombongan terakhir pukul 17.30 mencapai pos Patilasan 1018mdpl.Alhamdulillah Alif ditakdirkan mendampingi BL mengawal Resky. Nyaris saja Alif berniat mengejar teman-teman yang lain jauh di bawah sana.BL tegas melarangnya.

Sumpah disini gelap.Sinar matahari telah sempurna tenggelam.Ya, di Patilasan makam keramat. Salut buat Alif yang banyak pengalaman berziarah ke makan para habaib dan waliyullah. Ia terlihat tenang di keremangan sore jelang malam itu.

BL dan Alif segera membuka sepatu dan mengambil air wudhu. BL yang kebelet terpaksa buang air kecil tak jauh dari sumber air.Maafkan. Kami telat melaksanakan solat Zuhur dan Asar. Resky perlu banyak waktu untuk mengembalikan energinya di saat BL dan Alif salat.Sumpah deg-degan berada di sini. Berjuang tenang di samping makam tertutup kain putih

“Kiblatnye kemane pak?”,Alif spontan bertanya

BL pun tampak ragu.Alif mempunyai pendapat yang berbeda.BL langsung melihat posisi makam. Secara syariat Islam, jenazah harus dikuburkan terbaring menghadap kiblat. Artinya kita harus searah dengan jenazah yang menghadap kiblat. Ada-ada saja Alif, dalam kondisi terburu-buru masih mempermasalahkan arah kiblat. Padahal فأين ما تولّوا فثمّ وجه الله

Kemanapun kamu menghadap disanalah Allah berada.Qadarullah, review bab tatacara menguburkan jenazah,hehehe.

Banyak kekhawatiran.Khawatir dari balik kain putih itu muncul……Tidaaaaak.Allah pasti melindungi hamba-Nya yang mempunyai niat yang baik.

Alhamdulillah Resky baik-baik saja menunggu kami solat.Maghrib tiba. Idealnya kami lanjut salat disana, namun kami tidak ingin membuat petugas di pos dan kawan-kawan di bawah sana bertambah panik menunggu kami yang tak kunjung sampai.

***

Bismillahirrahmanirrahim. Headlamp sudah dipastikan terpasang benar. Dibantu senter kecil Alif kami turun dari Patilasan. Alif sempat menengok kembali kearah Patilasan.Sosok berjubah putih menggunakan sorban putih tersenyum manis seakan melepas kepergian kami.

Gelap di lorong awi.Gelap sekali disini.Meski tangga cukup rapih dengan batu yang disusun, tetap saja langkah kami berat seakan ada yang menggelantunginya. Pohon-pohon bambu besar di samping kanan dan kiri menjuntai membentuk terowongan.

Sosok hitam itu mulai muncul. Beberapa yang putih lompat dari dahan ke dahan lainnya.BL meminta Alif dan Resky menambah volume suara solawat dari mulut masing-masing.Baca keras.Perintah BL.

“Alif, Resky, konsentrasi ke depan, jangan senter yang lain!”Dasar Alif sang pemberani ia malah menyisir pandangannya ke segala arah seakan ada yang ia ingin lihat. Kelebihan anak itu memang sering bersolawat.Allah swt pasti tolong ia bahkan kami fadhilah dari solawat itu. Ia tampak tenang dan menikmati track terakhir yang menegangkan menuju pintu rimba.

Aturannya memang kami harus keluar dari hutan sebelum maghrib. Faktanya kami masih disini.

Power of Panic membuat kita setengah berlari meski kaki terantuk batu-batu yang disusun sebagai tangga.Ya, ini Dejavu 2009 turun dari Salak2 via Curug Nangka. Bedanya saat itu BL bertemu si putih dan meong hitam yang mengaum melompat, melintas pohon di depannya.

Alhamdulillah Allah Maha Pemberi Keselamatan. Akhirnya kami sampai di pintu rimba pos lapor.Melihat headlamp dari kejauhan Panji dkk melempar Tanya :”Pak Luthfi bukan?”

BL sengaja menunda jawaban. Sekali lagi mereka bertanya.”Pak Luthfi bukan?”

“Iyaaaa” jawab singkat BL

“Alhamdulillaaaaah”, sambut mereka gembira, kompak sekali seperti hamdalah mengakhiri pengajian.

BL menghampiri anak-anak kesayangannya sambil mengusap kepala mereka satu persatu memastikan mereka baik-baik saja. Ekspresi  wajah Resky yang tadinya begitu ketakutan dan lemah,berangsur berubah senang karena bertemu teman-tema yang lain. Alhamdulillah.

Tiba-tiba Alif berteriak kesakitan di pojok sana.BL segera menghampirinya. BL terus membaca solawat dan mulai membalurkan minyak pada kaki Alif. Tak lupa BL meminta teman-teman yang lain membantu membacakan solawat.BL yakin fadhilah solawat akan memudahkan banyak hal dengan penuh keyakinan pastinya.Alhamdulillah, tak lama kaki alif tidak keram lagi.

اللهمّ صلّ   وسلّم على سيّدنا محمّد وعلى أل سيّدنا محمّد

Ayo kita perbanyak solawat.Semoga kita di akhirat kelak memperoleh syafa’at.Aamiin.

(BR,20//08/2023)

Fahry Shauma

Tujuan kita dari awal memang ingin tektok puncak salak 7, namun apa boleh buat jika ada hal yang terjadi diluar kendali kita. Di setengah perjalanan menuju puncak 2, teman kita ada yang kelelahan sampai kondisi tubuhnya lemas. Tapi kita kuatkan untuk dapat sampai ke puncak 7 atau yang biasa disebut puncak Fajar Kencana. Akhirnya dengan semangat dan kegigihan kita untuk mencapai target dan tujuan, sampailah kita pada puncak salak 7.

 

Di puncak salak 7, kita sudah merasa sangat lapar. Roti tinggal sedikit, tidak mungkin jika dihabiskan diatas, turun kita mau makan apa jika kelaparan?.

 Sebenarnya ada energen dan  popmie tinggal di seduh saja sebenarnya, tapi persediaan air kita tinggal 2 botol Aqua besar saja untuk kami ber-8 orang itupun tidak terisi penuh. Sumber air hanya ada di pos 1 (Patilasan) dan di pintu rimba.

Mempertimbangkan hal itu, akhirnya di puncak kita hanya makan sedikit roti dan popmie yang tidak diseduh. Kita pasti tidak mungkin untuk mengejar puncak 2, treknya masih panjang, lebih curam, dan banyakkk webbingnya, itu yang saya lihat dari tiktok.

 

Untuk mencapai puncak Fajar Kencana ini saya sudah sangat bersyukur sekali, karena banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang kudapatkan.

Perjuangan meraih puncak, melawan rasa sakit, melawan ragu, memberanikan diri terhadap fobia ketinggian semuanya mengantarkan saya pada sebuah kesimpulan, bahwa sesungguhnya kesuksesan dan kemenangan itu hanya dimiliki oleh orang yang pantang menyerah.

 

Menjadikan rasa takut sebagai boostingan semangat untuk bergerak. Menjadikan keraguan sebagai keyakinan untuk terus mencoba dan terus bergerak. Rasa takut, keraguan, rintangan, dan halangan ialah ujian untuk menguji kesungguhan kita, untuk melihat seberapa besar keinginan kita pada target maupun tujuan.

 

Lihat saja bagaimana melewati trek curam yang tak ada habis-habisnya. Kegigihan, kita harus gigih kalau ingin mencapai target dan tujuan kita. Setelah berhasil mencapai target dan tujuan, pastinya kita akan terkejut bagaimana kita bisa melakukan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang kita anggap mustahil untuk kita capai.

***

M Alwi Hazami

Gw belajar dari pengalaman ini, bahwa kita gak boleh egois, tujuan kita emang puncak 7 dan 2, tapi dikarenakan ada temen kita yang sudah kelelahan dan persediaan logistik sudah habis, akhirnya kita putuskan hanya untuk puncak Fajar Kencana saja lalu memutuskan untuk turun.

Banyak kenangan yang tidak akan gw lupain sih, misal kek gw ketinggalan kereta, malah masuk gerbong cewek, Fahry mandi lumpur, Hilmi panik, Alif terbang, susu milo, ayam gw dimakan kucing ampe gak jadi makan, bang bule, gw juga kangen banget ama anjing moli disana.

***

 

 

 Faturrahmanpanji

 Seseorang pernah berkata ,

Naik gunung tidak menyelesaikan masalah apapun ,tapi setidaknya naik gunung bisa membuatmu merasa segala masalah yang kau hadapi tidak ada artinya di bandingkan keagungan alam semesta, sekarang saya mengerti maksudnya.

***

 

 

 

 

 

 IlhamDwiFaiz

“Ada yang menahan haus agar temannya bisa minum,ada yang rela membawa beban lebih berat agar temannya bisa melangkah lebih ringan,perjalanan bukan kemana tujuan anda, tapi dengan siapa anda menuju kesana”.

***

Hilmiinursya'bani

 Puncak gunung bisa jadi adalah tujuan, tapi kebersamaan selama pendakian adalah perjalanan yang tak ternilai harganya. Mendaki gunung adalah kisah nyata tentang pengorbanan dan kebersamaan. Saat kita berbagi langkah demi langkah, kita juga berbagi impian dan kegigihan.

***

Alif Alfarisi

Kalau dari awal punya sugesti negative, jangan harap bisa turun dengan aman. Bersama kalian aku menolak menyesal, bersama kalian aku menolak lupa, bersama kalian aku perkecil egoku, bersama kalian aku nikmati langkah demi langkah, kata demi kata, waktu demi waktu, bersama kalian kebahagiaan tumbuh, menyelimuti diriku, menutup mataku akan dunia yang dulu aku lihat

***

Muhammad Resky

Mau ngucapin makasih banyak ke Pak Luthfi dan temen-temen gw yang udah support supaya gw kuat sampe atas dan bisa turun dengan selamat. Jujur bakal kangen sama candaan-candaan di basecamp dan Moli yang udah setia nemenin perjalanan. Mungkin pemandangan dari puncak gunung adalah hal yang sangat diinginkan bagi para pendaki, tetapi kebersamaan yang dilalui bersama akan menjadi pengalaman terindah.See you Gunung Salak.

***

Tidak ada komentar: