Entah
Entah
apa yang kuharap dan kucari.Mungkin aku berbohong pada diri sendiri. Aku masuk
ruangan itu sering kali. Kau seakan tak peduli.Nampak serius sekali bekerja
depan laptop memandang sepi.Aku bersama adik dan kawan-kawan menanti.
Aku
memperhatikanmu dari titik ini.Bersama guru kesayangan di hati. Guru yang
membuatku nyaman belajar di sini. Aku mencuri pandangmu berkali.
Pandangan
kita bertemu sesekali.Aku tersipu malu,bergetar dada ini. Lemas badan dan kaki.
Jujur aku dan beberapa kawanku berfantasi.
Gerakmu,
suaramu,sikapmu dalam hayal menari-nari. Sungguh haram tuliskan ini. Melanggar
etika pendidikan terkini.Aib besar menanti. Entah kau tahu atau pura-pura tak
tahu rasa ini. Kau masih dingin dengan sikapmu sendiri.Menyapa tegas aku dan
kawan-kawanku beberapa kali.
Berkali-kali
tegaskan kau adalah guru kami.Kau tegaskan tentang etika antar kita
kembali.Mungkinkah kau juga berfantasi.Yakinku mampu luluhkan hati.
Hah,terlalu
ektrem berpegang pada referensi Aisyah RA yang mencinta Sang Nabi. Kita dan
mereka terlalu kejam memvonis diri sendiri. Haram mencintamu yang telah
beristri. Itu yang sudah lama kita yakini. Surat Annisa kontroversi monogami
mendominasi. Celaka di luar sana ribuan
zina di sana sini.Dasar lancang dan nekatnya aku menentang
tradisi.Maafkan aku berfantasi.
(BR,ruangASASb2,30/11/23,15.20)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar