Skin Care VS Makan
Skincare bisa jadi sekarang menjadi kebutuhan
remaja putri.Kulit wajah kusam bahkan berjerawat adalah aib.Kampanye harus
tampil cantik dimanapun kapanpun hampir mendarah daging.
Celakanya jika orangtua remaja hanyalah buruh
cuci yang perbulan hanya menerima uang tak lebih dari enam ratus ribu
rupiah.Sementara kebutuhan remaja untuk gunakan skincare bisa jadi
melebihi honor buruh cuci perbulan.Celakanya lagi Skincare abal-abal terkenal
bisa merusak kulit wajah remaja.
Yang abal-abal saja harganya bisa jadi lebih
dari seratus ribu rupiah.Belum lagi cocok atau tidaknya dengan kulit
wajah.Skincare mahal saja belum tentu cocok,apalagi yang abal-abal.
Jelas suatu masalah besar buat kita yang
memang bukan anak-anak pejabat atau pengusaha.Lebih besar pasak daripada tiang
agaknya tak berlaku lagi.Nilai-nilai itu hilang digerus gaya hidup.Gaya hidup
siapa yang harus dicontoh?
Ya,gaya hidup ini pun meracuni santriwati dan
ustadzah di pesantren sekalipun.Menyedihkan.
Bagaimanapun beberapapertanyaan ini harus
kembali coba dijawab.
Apa urgensi tampil cantik?
Skincare
mengenyangkan kah?
cantikmenambah pintar kah?
Membantu membentuk karakter tangguh kah?
Membantu berprestasikah?
Matikah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar