Minggu, 02 Juni 2024

Mancing Mania Berkah

 

Mancing Mania,Berkah!

Luthfi Mulyadi

 

Inti nikmatnya mancing itu adalah saat “Strike, Fish on”. Ikan bisa dibeli di pasar tapi tidak dengan sensasi strike yang harus tepat antara peluang dan timing yang tepat. Mancing bisa jadi hobi yang mahal atau murah sekalipun tergantung orang yang menjalaninya. Hobi mahal bagi para hobiis ketika mengharuskannya membeli perlengkapan mancing yang membuatnya safety dan comfortable ketika harus menaikkan ikan seberat 3kg bahkan 15kg atau lebih. Berbeda jika menggunakan pada alat pancing tradisional, cukup bermodalkan senar , kail pancing dan pemberat untuk menaikkan ikan yang sama beratnya dengan disebutkan di atas. Berbeda jika menggunakan alat pancing tradisional yang mengharuskan  skill yang lebih banyak dan spot yang potensial yang rata-rata cukup jauh dari ibu kota bahkan di pedalaman sana.

Mancing murah meriah bisa berarti mancing dengan ikan target yang kecil.Sebut saja memancing ikan Julung-julung, anak ikan Nila, ikan Sepat, ikan Betok dan ikan-ikan kecil lainnya. Yang penting sensasi strike yang disesuaikan dengan pendapatan kita perbulan. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.Kita harus tahu diri untuk menyalurkan hobi kita. Kita harus berhitung untung ruginya.Impian kita bisa jadi menikmati  strike ikan Kakap Putih (Barramundi) seberat 5 sampai 15kg. Faktanya spot-spot potensial ikan tersebut berada di luar daerah yang butuh ongkos menuju kesana.

Jujur Bang luthfi mempunyai impian untuk merasakan strike ikan –ikan besar di laut atau di danau. Beberapa spot yang cukup jauh dari rumah telah Bang luthfi datangi. Bang luthfi pastikan bukan merupakan hobiis sejati yang tidak berani mengorbankan uang dan waktu demi mengejar ikan besar target di spot potensial yang jauh. Toh faktanya ada juga hobiis yang sudah meluangkan waktu dan membayar ongkos mahal menuju spot pulang dengan tangan hampa.

Spot Mancing Pantai Marunda

Berbekal informasi dari internet dan youtube Bang luthfi berencana menuju kesana..Perjalanan kesana  mencapai 40km dari rumah di bilangan Mampang Jakarta Selatan. PP berarti 80 km. Bang luthfi berkhayal akan mendapatkan ikan Kakap Putih minimal seberat 1kg disana Sementara ini adalah spot terjauh yang tak mau lagi disambangi ,karena Bang luthfi pulang dengan tangan hampa,”hehehe” 

Pagi-pagi sekali ia berangkat dari rumah tanpa terlebih dahulu sarapan. Power of Mancing Mania membuatnya luar biasa bersemangat.Melintasi Banjir Kanal Timur Ujung Menteng terus mengarah ke Utara. Perlahan air berubah cokelat setelah melewati bendungan. Air disana terlihat berbuih detergen bahkan beberapa kali menghasilkan balon-balon kecil yang beterbangan tertiup angin.Semakin ke Utara semakin jernih meski di sekitarnya masih banyak sampah plastik.

Sebelum spot yang dituju, terdapat penjual udang di pinggir jalan. Harganya sekitar lima belas ribuan.Seharusnya para pemancing menyempatkan membeli  umpan di sini, karena on  the spot tiada lagi penjual udang dan umpan lainnya.

Mendekati pantai berbatu besar pemecah ombak air semakin jernih. “Masyaallah jernihnya”. Ikan-ikan karang mulai terlihat berenang berkejar-kejaran. Pohon Mangrove sudah banyak terlihat di pinggir pantai meski tak sebanyak dan selebat hutan Mangrove di Pantai Indah Kapuk. Kapal-kapal nelayan terlihat terikat di pinggir-pinggir pantai menari – nari di terjang ombak. Angin sepoi-sepoi menerpa wajah terasa di dunia lain,”hehehe”. Dasar anak Mampang yang mainnya kurang jauh.

Cukup lama Bang Luthfi mengamati, mempelajari dan menikmati spot tersebut sebelum memulai kegiatan mancingnya. Dua joran mini di bawanya. Ia memulai Casting (memancing dengan umpan tiruan dengan target ikan predator).

Ikan Kacang-kacangan (ikan Julung-julung dengan bentuk yang lebih besar) terlihat berenang sangat cepat menghindari predator yang kemungkinan adalah ikan Kakap Putih. Sang Predator bahkan sampai melompat di atas air memburu ikan target.

Bang Luthfi tersenyum melihatnya. Ia mulai melempar umpannya kearah ikan yang sedang berkejar-kejaran itu. Satu, dua,tiga empat sampai belasan kali lemparan umpan tiada disambar oleh ikan target.”Fyuh”,Bang Luthfi lelah dan letih. Akhirnya ia beharap pada lemparan akhir. Jika tidak juga disambar ia akan istirahat bahkan pulang.Celaka umpan tiruannya tersangkut karang. Susah payah ia mencoba melepaskannya.Akhirnya putus juga.Bang Luthfi kehilangan umpannya.

Pukul 13.00 wib panas semakin menyengat. Bang Luthfi menyerah. Ia merapihkan perlengkapan mancingnya dan beranjak pulang. Macet yang luar biasa di jalan menuju rumah membuat bang Luthfi sementara tobat mancing di spot pantai. Pukul 22.00 barulah ia tiba di rumah dengan penuh keletihan setelah beberapa kali beristirahat untuk solat Maghrib dan Isya.

(BangLuthfi,MIN5JKT,03Juni2024,12.51)

Tidak ada komentar: