Mancing Mania,Berkah!
Luthfi Mulyadi
Inti nikmatnya mancing itu adalah saat “Strike, Fish on”. Ikan
bisa dibeli di pasar tapi tidak dengan sensasi strike yang harus tepat
antara peluang dan timing yang tepat. Mancing bisa jadi hobi yang mahal
atau murah sekalipun tergantung orang yang menjalaninya. Hobi mahal bagi para
hobiis ketika mengharuskannya membeli perlengkapan mancing yang membuatnya safety
dan comfortable ketika harus menaikkan ikan seberat 3kg bahkan 15kg atau
lebih. Berbeda jika menggunakan pada alat pancing tradisional, cukup
bermodalkan senar , kail pancing dan pemberat untuk menaikkan ikan yang sama
beratnya dengan disebutkan di atas. Berbeda jika menggunakan alat pancing
tradisional yang mengharuskan skill yang
lebih banyak dan spot yang potensial yang rata-rata cukup jauh dari ibu kota
bahkan di pedalaman sana.
Mancing murah meriah bisa berarti mancing dengan ikan target yang kecil.Sebut
saja memancing ikan Julung-julung, anak ikan Nila, ikan Sepat, ikan Betok dan
ikan-ikan kecil lainnya. Yang penting sensasi strike yang disesuaikan
dengan pendapatan kita perbulan. Jangan sampai lebih besar pasak daripada
tiang.Kita harus tahu diri untuk menyalurkan hobi kita. Kita harus berhitung
untung ruginya.Impian kita bisa jadi menikmati
strike ikan Kakap Putih (Barramundi) seberat 5 sampai 15kg.
Faktanya spot-spot potensial ikan tersebut berada di luar daerah yang butuh
ongkos menuju kesana.
Jujur Bang luthfi mempunyai impian untuk merasakan strike ikan –ikan
besar di laut atau di danau. Beberapa spot yang cukup jauh dari rumah telah Bang
luthfi datangi. Bang luthfi pastikan bukan merupakan hobiis sejati yang tidak
berani mengorbankan uang dan waktu demi mengejar ikan besar target di spot
potensial yang jauh. Toh faktanya ada juga hobiis yang sudah meluangkan waktu
dan membayar ongkos mahal menuju spot pulang dengan tangan hampa.
Spot Mancing Pantai Marunda
Berbekal informasi dari internet dan youtube Bang luthfi berencana menuju
kesana..Perjalanan kesana mencapai 40km
dari rumah di bilangan Mampang Jakarta Selatan. PP berarti 80 km. Bang luthfi berkhayal
akan mendapatkan ikan Kakap Putih minimal seberat 1kg disana Sementara ini
adalah spot terjauh yang tak mau lagi disambangi ,karena Bang luthfi pulang
dengan tangan hampa,”hehehe”
Pagi-pagi sekali ia berangkat dari rumah tanpa terlebih dahulu sarapan.
Power of Mancing Mania membuatnya luar biasa bersemangat.Melintasi Banjir Kanal
Timur Ujung Menteng terus mengarah ke Utara. Perlahan air berubah cokelat
setelah melewati bendungan. Air disana terlihat berbuih detergen bahkan beberapa
kali menghasilkan balon-balon kecil yang beterbangan tertiup angin.Semakin ke
Utara semakin jernih meski di sekitarnya masih banyak sampah plastik.
Sebelum spot yang dituju, terdapat penjual udang di pinggir jalan.
Harganya sekitar lima belas ribuan.Seharusnya para pemancing menyempatkan
membeli umpan di sini, karena on the spot tiada lagi penjual udang dan
umpan lainnya.
Mendekati pantai berbatu besar pemecah ombak air semakin jernih. “Masyaallah
jernihnya”. Ikan-ikan karang mulai terlihat berenang berkejar-kejaran. Pohon
Mangrove sudah banyak terlihat di pinggir pantai meski tak sebanyak dan selebat
hutan Mangrove di Pantai Indah Kapuk. Kapal-kapal nelayan terlihat terikat di
pinggir-pinggir pantai menari – nari di terjang ombak. Angin sepoi-sepoi
menerpa wajah terasa di dunia lain,”hehehe”. Dasar anak Mampang yang mainnya
kurang jauh.
Cukup lama Bang Luthfi mengamati, mempelajari dan menikmati spot tersebut
sebelum memulai kegiatan mancingnya. Dua joran mini di bawanya. Ia memulai Casting
(memancing dengan umpan tiruan dengan target ikan predator).
Ikan Kacang-kacangan (ikan Julung-julung dengan bentuk yang lebih besar)
terlihat berenang sangat cepat menghindari predator yang kemungkinan adalah
ikan Kakap Putih. Sang Predator bahkan sampai melompat di atas air memburu ikan
target.
Bang Luthfi tersenyum melihatnya. Ia mulai melempar umpannya kearah ikan
yang sedang berkejar-kejaran itu. Satu, dua,tiga empat sampai belasan kali
lemparan umpan tiada disambar oleh ikan target.”Fyuh”,Bang Luthfi lelah dan letih.
Akhirnya ia beharap pada lemparan akhir. Jika tidak juga disambar ia akan
istirahat bahkan pulang.Celaka umpan tiruannya tersangkut karang. Susah payah
ia mencoba melepaskannya.Akhirnya putus juga.Bang Luthfi kehilangan umpannya.
Pukul 13.00 wib panas semakin menyengat. Bang Luthfi menyerah. Ia
merapihkan perlengkapan mancingnya dan beranjak pulang. Macet yang luar biasa
di jalan menuju rumah membuat bang Luthfi sementara tobat mancing di spot
pantai. Pukul 22.00 barulah ia tiba di rumah dengan penuh keletihan setelah
beberapa kali beristirahat untuk solat Maghrib dan Isya.
(BangLuthfi,MIN5JKT,03Juni2024,12.51)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar