Senin, 23 Oktober 2017

Untuk Kumala

Lebih dari 2foto diupload oleh Kumala. Foto betapa mesranya mereka. Pasangan baru yang dipertemukan di perguruan silat Macan Putih. Aku biasa memanggilnya Mala. Deretan foto terbaru  bersama cowok lain berseragam putih lengkap dengan sabuk kuning baru yang ia kenakan. Yang paling membuatku sakit hati adalah tentang captionnya di IG.

Dalam captionnya, ia bilang :
"Pengalaman terbaikku bersamamu, seakan berada di keluarga sendiri"
Ihsan begitu membuatnya terbuai melayang di atas awan bersama Macan Putih. Entah apa yang ada di pikirannya.  

Aku dan Mala pernah bersama di OSIS, Pramuka bahkan di atas gunung selama 2hari benar-benar berada di atas awan tempat indah dimana Edelweiss tumbuh. Aku mengajakmu ke sini dengan penuh perjuangan.


Kita pernah terlibat diskusi penting merencanakan suatu kegiatan. Pernah basah-basahan dalam suatu games dan lomba di bawah guyuran hujan mengangkat trophy hasil kerja keras kita. 

Kau pernah curhat padaku Mal. Begitu polos dan semangatnya dirimu saat itu. Alismu yang tebal selalu ada dalam ingatanku. Jika kau tau, akulah orang yang rekomendasikan kau jadi anggota OSIS. Aku sudah jatuh cinta saat pandangan pertama masa Orientasi Siswa saat itu.

 Mal, kau pernah cerita tentang impianmu meneruskan study ke Hadhramaut. Akupun mempertanyakan tentang kegiatan Macan Putih. Adakah ia menunjang studymu nanti?. Jika kau bisa jelaskan secara logis bagaimana Macan Putih bisa antar kau kesana, tenanglah hatiku. Karena nyaman belum cukup menunjangmu capai impian-impianmu. Keluar dari zona nyamanlah solusi yang pernah kubaca.

Tentang impianmu, aku sarankan kau untuk ikut kursus Bahasa Arab jika benar Hadhramaut adalah impianmu. Kau tinggalkan Pramuka dimana kita bisa bersama kembali mendiskusikan impian-impian kita. Semakin serius di Macan Putih pilihanmu dan cintamu. Mal, Doaku semoga Macan Putih bisa mewujudkan impian-impianmu apapun caranya. Aamiin.




Senin, 16 Oktober 2017

Izinkan Tuk Sebuah Coretan

Aku yang bisa
Kagumi dirinya
Di sampingmu tentangnya
Yang memesona

 Aku yang bimbang ber asa
 Kubur rasa
 Sadar menua
 Syukur harusnya

Aku yang kembali menulis
Nyaris 
Mengemis
Sok romantis

 Aku yang tiba2
Bergelora
Tatap mata
Ah, sudahi saja

Aku kembali
Setelah sembunyi
Dari sunyi
Menepi

Izinkan
Rasakan
Nyaman
Sebuah coretan

Kamis, 12 Oktober 2017

Misteri Kawah Pulosari


Pulosari, 16-17September2017


Berbeda peserta berbeda cerita. Sepertinya kalimat itu yang tepat sekali untuk menggambarkan nbbl Pulosari kali ini.16-17 September2017. Ya, berbeda sekali dengan sebelumnya.

Setelah prepare, doa dan peregangan kamipun menapaki tangga-tangga awal yang tersusun dari tanah merah menuju pos pendaftaran. Bang Luthfi, Pak Lahmudin, Kaila Sabrina, Awlia dan Ulfah 76, Farhan Aziz dan Ammar 72, Amir dan Amad dari Rumah Singgah Yatim Al-Bayyinah.Bismillahirrahmanirrahim.

Terik matahari membakar tapak kaki,ahay kaya lagu iwan fals aja bang. Ya, siang itu sinar matahari sedang terik-teriknya. Panas layaknya musim kemarau. Kami berharap segera turun hujan guna menyejukkan suasana. Syukurlah tak lama awan menggelantung memayungi kami. Alhamdulillah.

 1jam perjalanan.Belum lagi sampai Curug Putri Ulfah minta turun karena capek. Bang Luthfi dibuat bingung olehnya. Diawal bang Luthfi sudah menanyakan tentang kesehatan dan kesiapannya mendaki gunung. Jawabannya mantap. Ia siap. Kenyataannya di perjalanan yang masih cukup jauh dari tujuan ia hampir menyerah. Maklumlah biasanya Ulfah hiking di emol.Hehehe...

Setelah diajak bicara oleh bang Luthfi tentang tidak mungkinnya ia turun. Ulfahpun paham dan bangkit kembali. Siap melanjutkan perjalanan. Ya, tuk sampai ke tempat yang indah memang butuh perjuangan. Demikian salah satu ucapan bang Luthfi.

Curug Putri 750mdpl

Sesampainya di Curug Putri kami agak heran. Sungai yang biasanya mengalirkan air cukup deras dengan ribuan liter debit air terlihat kering. Syukurlah di Curug utama dan di beberapa titik masih mengalirkan air yang cukup untuk membasahi kepala dan membawa bekal menuju kawah dan puncak.

 OTW Kawah Pulosari

Track makin terjal menuju kawah. Dari awal bang Luthfi memang sering memberikan waktu untuk istirahat. Yang penting semua sehat dan sanggup melanjutkan pendakian tak peduli berapa kali kita harus berhenti. 

Yang terpenting jangan pernah berhenti berusaha dan kuatkan niat untuk meraih apa yang sebenarnya kita inginkan, tak peduli seberapa lama kita dapat mencapainya. Sekali lagi bang Luthfi mengingatkan dan menguatkan tim.

2jam perjalanan dari Curug Putri mendung menggelayut. Kabut mulai menutupi beberapa bagian puncak gunung. Semakin tinggi kita mendaki. Semakin dalam memasuki hutan. Semakin diuji mental para peserta. Buat peserta yang baru naik gunung hal ini cukup mencekam dan menakutkan.Tiba-tiba Ulfah menangis disusul sesak nafas.

"Astahfirullahal'azhiim, ul kamu bilang ke saya gak sakit asma kan?", bang Luthfi hampir panik
"Iya, pak,gak tau,tiba-tiba aja kaya gini" kali ini mental bang Luthfi yang diuji. Bang Luthfi anti membawa peserta yang punya penyakit asma. Asma itu mematikan.

"Stop,break!"teriak bang Luthfi. Peserta lain segera berhenti meski tak langsung terlihat karena lebatnya hutan. Jarak mereka dari bang Luthfi sekitar 5meter lebih tinggi. Track yang sempit berakar membuat bang Luthfi kesulitan mensikapi Ulfah. 

Sejak awal bang Luthfi sudah menyiapkan mental hal ini akan terjadi. Ulfah dan Awlia peserta yang memiliki tubuh yang cukup gemuk yang mungkin mudah mengalami keletihan. Hebatnya mereka mempunyai niat dan usaha yang kuat. Tidak menyerah dengan kondisi apapun itu. Mereka ingin membuktikan mereka bisa. Mereka ingin melampaui dirinya. Luar biasa. Bang Luthfi salut sama mereka.

Awlia setia menemani temannya dibarisan paling belakang. Setelah diminta tuk tenang, berpikir positif, Istighfar, salawat sekali lagi Ulfah bangkit. Subhanallah. Teman-teman di atas pun turut memberi support buat Ulfah. 

Ya, di titik ini memang biasa pendaki mulai merasa down. Ketika tujuan belum juga sampai, padahal pendakian sudah sangat lama terasa. Ketika letih meradang dan dingin mengundang. Peserta yang tidak kuat kontan akan panik dengan kondisi demikian.

Kawah Pulosari 1000mdpl

Alhamdulillah. Akhirnya kitapun sampai di kawah Pulosari sebelum maghrib. Lokasi camping yang diidam-idamkan pendaki. Senyum sumringah langsung terlihat di wajah2 peserta. Adapula yang bengong termasuk Ulfah, seakan tidak percaya ia bisa mencapai tempat ini. Subhanallah indahnya.

Dirikan tenda,ganti baju,masak,makan lalu istirahat. Itu agenda penting selanjutnya sesuai prosedur pendakian yang baik. Bangun kembali pukul 22.00 tuk salat Isya+Maghrib. 

Dasar anak-anak, saking senangnya mereka masih saja bercanda dalam tenda. Alhamdulillah akhirnya mereka tidur juga karena kecapean. Tidur yang berkualitas sangat penting agar fisik prima kembali saat summit attack yang semakin berat.

Pukul 22.00 wib, Bang Luthfi bangunkan anak-anak untuk salat Isya+Maghrib  berjama'ah. Disusul dzikir arwah sesuai scehdule kegiatan. Ini adalah salah satu kelebihan trip bang Luthfi yang menyertakan sisi spiritual demi lebih dekat Sang Pencipta. Secara, Allah swt yang menciptakan segala keindahan di dunia ini termasuk gunung ini.

Khusyu' sekali salat+dzikir di tempat yang sunyi nan dingin ini. Pantas saja Rasulullah mendaki Jabal Nur untuk bertahannuts di goa Hiro. Mencari damai. Jika Rasulullah saw saja mendaki gunung , kita pun mendaki. 

Semoga menjadi amal saleh yang memberatkan timbangan amal kita nanti.Aamiin.

 Agenda selanjutnya, kembali istirahat setelah snack malam.

Summit Attack 1346mdpl, Minggu, 17 September 2017

Pukul 04.00 kita bangun. Hampir saja kesiangan. Bang Luthfi memutuskan salat subuh terlebih dahulu baru summit attack. Alasannya  : 1. jalur sempit terjal berakar licin berbahaya sekali dilalui saat gelap.2. Ketiadaan lapak nyaman tuk salat subuh di track menuju puncak yang minim sekali lahan datar.3. Puncak tidak jauh lagi.maksimal ditempuh 2jam.

2jam perjalanan menuju puncak + istirahat beberapa kali, akhirnya kami tiba di 1346mdpl. Ya, kami semua termasuk Ulfah. Sekali lagi, trip kali ini terasa special karena menyertakan Amir dan Amad dari Rumah Singgah Yatim Al-Bayyinah. Semoga membahagiakan mereka, membuat nbbl tambah sukses. Aamiin.

Alhamdulillah. Trip ini sukses kembali mengantarkan tim selamat sampai ke rumah masing-masing.
Semoga berkesan dan bermanfaat bagi semua.Aamiin


Misteri Kawah Pulosari

Tahun ini luar biasa. 3siswiku diberi kemampuan untuk berinteraksi dengan makhluk2 ghaib. Aku termasuk orang yang percaya dengan kelebihan mereka. Aku senang sekali bisa mendengar cerita-cerita mereka yang cukup menarik. Tentang tangan buntung,kepala buntung di jalan menuju kantin atau di lab IPA yang ditendang2 oleh Sasha. tentang kursi kunilanak toilet lt1.

Kali ini tentang arwah di kawah Pulosari yang diceritakan Sabrina. Arwah bernama Aufa yang mengikuti Sabrina sampai rumahnya di gang masjid. Kata Sabrina, Aufa meninggal secara tragis karena didorong oleh pacarnya dari atas track menuju puncak yang sangat curam oleh kekasihnya. Ya, track pertama dari kawah menuju puncak yang sangat curam didominasi oleh akar dan batu2 besar setinggi 10meter.

Kala itu tahun 2011.Tangan dan kaki patah, darah segar keluar dari hidung dan telinga. Kepala membentur batu besar, membuat pendarahan itu. Aufa masih hidup saat dievakuasi. Sayangnya ia tak bertahan lama. Segera ia menghembuskan nafas terakhir. Jadilah ia penunggu kawah Pulosari.

Mungkin ada benarnya istilah gunung adalah tempat jin buang anak karena jauh sekali dari keramaian. Bisa jadi maksudnya adalah manusia-manusia jahat yang dibisikkan oleh jin2 jahat pula untuk menghabisi manusia lain. Tugas kita adalah mengkondisikan gunung sebagai tempat kondusif untuk tafakkur alam mendekati Sang Pencipta Alam.

Menutupinya dengan skenario seakan itu adalah kecelakaan. Hingga kasus ditutup, tidak diteruskan oleh pihak kepolisian. Tak heran beberapa kasus dalam beberapa film bisa diungkap lewat bantuan arwah. Ternyata masuk akal.Wow, kali ini real terjadi pada siswiku.

Aufa menunggu lama untuk kesempatan ini. Kesempatan ikut orang yang punya kemampuan untuk membawa dan membimbingnya. Sabrina adalah orang yang ditunggu-tunggu. Sejak bertemu Sabrina saat dzikir dan arwah, Aufa sudah sangat tertarik. Di musholla kecil itu Sabrina membimbing Aufa membaca syahadat. Aufa punya keinginan belajar islam lebih banyak lagi. 

Cerita ini tidak boleh membuat kita jadi penakut. Justru  ini harus menambah iman kita pada Allah swt dan makhluk2 ghaib ciptaannya. Aamiin