Selasa, 30 April 2019

Nbbl3078mdpl

Nbbl3078mdpl,22-24Desember2018

Reza, Farizi, Fahmi, Armada, Fadhli,Tegar, Pikar, Acay, Farhan  Al-Mu'iz, semua alumni MTsn1 Jakarta tahun 2018.


Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil'alamin. 8 bulan tak jumpaimu Bloggku. Hari ini kumulai kembali menuliskan catatan pendakianku bersama para siswa kebanggaan. 

Pahala berlipat ganda pastinya Allah berikan padamu sobatku yang luar biasa  dengan segala dedikasimu di dunia pendidikan, membuka kembali akses internet di ruang guru. Kusebut namamu dengan bangga Bapak Lahmudin S.Kom. Sahabat sekaligus motivator buatku. Tks sobat.

Hari ini terasa bebas lepas membiarkan jari-jari ini menekan tuts laptop yang juga rindu tuk dicumbu. Ya, 8 bulan adalah waktu yang cukup lama tuk merindu. Waktu yang lama tuk membiarkan puluhan cerita tak tertuliskan. 8bulan cukup singkat tuk merubah seseorang hamba menjadi lebih bersyukur dan terus bersyukur. Semoga seterusnya.Aamiin. Allahu Akbar!
                                            
                                                 ***

Setelah beberapa kali technical meeting,tibalah waktunya tuk otw Ciremai 3078mdpl. Jelas harus sabar menunggu mereka lebih matang dan siap tuk pendakian ini. Reza, Farizi, Fahmi, Armada,Fadhli,Tegar,Pikar, Acay, Farhan  Al-Mu'iz, semua alumni MTsn1 Jakarta tahun 2018. Mereka luar biasa kompaknya melanjutkan  kakak kelas mereka alumni 2016. Alhamdulillah.

                                                  ***

Setia Negara Pukul Tiga

Malam panjang menemani obrolan menunggu keberangkatan bus Setia Negara di luar terminal pasar Minggu. Setia Negara dengan gambar kuda  didominasi warna Kuning Hitam kontras sekali. Bus ini  katanya mempunyai pelayanan terbaik melayani trayek Jakarta Kuningan Jawa Barat. Bus dengan AC ini dijadualkan berangkat pukul 03.00 wib pagi. 

Berbeda dengan bus lainnya seperti Luragung yang kebanyakan non AC. Bus dengan pelayanan terbaik ternyata juga menaikkan penumpang di luar batas seat yang disediakan. Crew menyiapkan kursi-kursi plastik untuk mengisi bagian tengah bus. 

Penumpang yang siap berdiri pun ada juga. Mantab. Hal ini membuat akses keluar masuk bus bagi penumpang yang duduk menjadi sangat sulit. Padahal mck ketika di rest area adalah suatu kebutuhan. Semoga ke depan mereka mengedepankan kenyamanan. Aamiin.

Setelah menunggu lama dengan banyak cerita, tukang sayur terminal, toilet terminal, kencing di kali, dan cerita para janda, bus pun berangkat meninggalkan Jakarta. Entah kenapa anak-anak begitu antusias bercerita tentang janda. Ahay... Semoga hanya cerita. Semoga.

                                                   ***

Masuk kota Kuningan menuju Cirendang hujan deras. Khawatir segera menyelimuti hati dan pikiran. Siapapun tidak ingin mendaki hujan-hujanan. Kebelet pipis segera juga menyerang. Tak jauh lagi sebenarnya kita turun, tapi macet tak dapat dihindari. 

Setengah jam tersiksa menahan kebelet pipis, akhirnya bus pun berhenti. Segera kuintruksikan anak-anak tuk menurunkan carrier dari bagasi. Ini emergency. Aku harus segera turun terlebih dahulu mencari toilet. Toilet tak kutemukan, bongkaran rumah kosongpun jadi. Alhamdulillah akhirnya berhasil pipis dengan sukses.

                                                    ***
  Pukul 11.00 wib, setelah melengkapi logistik yang dirasa kurang, kitapun meluncur menuju basecamp Palutungan dengan angkot pilihan. Setelah registrasi kembali kita repacking. Qada' salat Subuh, Salat Zuhur+Asar. Berdoa dan memulai pendakian pukul 14.00wib. Bismillahirrahmanirrahim

Lampaui Pintu Gerbang Palutungan berfoto-foto. Cigowong, Kuta. Sampai di Paggunyangan Badak pukul 17.00. Di pos Cigowong kita cukup lama beristirahat. Beberapa pendaki tertangkap mendaki tanpa simaksi dan terpaksa kembali turun.

 Aku memutuskan camp di Paggunyangan Badak karena kondisi pasukan yang terlampau letih. Kita akan lanjutkan lagi besok pagi. Sore itu indah sekali setelah hujan. Mega merah sedikit terlihat menembus pohon-pohon tinggi lebat di Paggunyangan Badak. Subhanallah.

Ba'da maghrib biasanya suhu di gunung mendadak turun drastis. Tidak saat itu. Paggunyangan Badak terasa cukup hangat sekitar 20derajat celcius. Tanpa jaket kita cukup nyaman berkegiatan di sini. Hanya ada sekitar 7tenda yang berdiri di sekeliling kami. Pendaki lain menargetkan camp di pos yang lebih tinggi.

Ba'da isya hujan mulai turun hingga jelang subuh. Rencana kita summit attack pukul 03.00 gagal karena hujan belum juga reda. Safety first. Kita mulai summit attack pukul 07.00. Lampaui Arban2050mdpl, Assoy 2200mdpl, Pasanggrahan 2450mdpl, Sahyang Ropoh2650mdpl pukul 12.00 wib, Triangulasi13.00., Gua Walet 2950mdpl 14.30, 

Melawan Ego di 2950mdpl 

2teman kita tertatih berjuang keras mencapai gua walet. Sebelumnya mereka sangat kepayahan dehidrasi terbakar terik matahari siang itu. Bang Luthfi (BL) sempat bingung karena keduanya seperti tak mampu lagi meneruskan pendakian. 

Dengan segala cara Bang Luthfi membangkitkan mereka minimal bisa mencapai goa Walet. Alhamdulillah mereka yang tak lagi kuat kita beri kesempatan beristirahat di goa Walet. Pastinya di sana lebih aman jika tiba2 hujan deras turun bahkan jika terjadi badai.


OTW Puncak3078mdpl

Semua skenario Allah swt. Fadli yang sebelumnya  menyerah , kembali bangkit, Farhan dengan sangat berbesar hati mengalah menjaga temannya di gua Walet dan tidak berangkat ke puncak yang tinggal 150meter lagi. Subhanallah. Ini suatu pencapaian yang baik bagi satu tim pendakian. 

Demi keselamatan bersama, harus ada yang jujur ia tidak lagi kuat melanjutkan pendakian. Lebih baik ia istirahat dan menyiapkan energi untuk turun gunung melalui jalur yang tidak kalah sulit menyeimbangkan beban badan dan barang bawaan.

Puncak Ciremai 3078mdpl pukul 15.00wib

Alhamdulillah kita berhasil mencapai puncak Ciremai. Masih ada tugas berat menanti setelah ini. Ya, turun dengan selamat sampai tiba di rumah. Tak lama kita pun berfoto di puncak. pukul 15.30 kita turun ke gua Walet menyusul 2teman yang masih mengumpulkan tenaga di sana. Semoga mereka cukup mengumpulkan tenaga di sana. 

Hujan es di bawah Gua Walet 2700mdpl

Pukul 15.50  kabut, gerimis mulai turun. Angin bertiup kencang. Tak lama hujan deras turun, meyusul butiran kecil es. Masyaallah jarang sekali ini aku temui di Ciremai. Kita segera menggunakan raincoat. Beberapa tidak siap dengan raincoat yang standar. Sol sepatu Reza copot menamb ah seru perjalanan turun kita dari goa Walet. Beberapa terpeleset.

 Gua Walet-Paggunyangan Badak16.00 - 20.00 wib

10 orang 4senter, I'm Sorry Gaiz. Turun malam diguyur hujan deras dan petir dari gua walet sampai Paggunyangan Badak mungkin biasa dilalui banyak pendaki, tidak dengan aku dan pasukan. 

Dingin, lapar, lemas, harap-harap cemas. Aku lebih memilih turun siang hari saat semua terlihat jelas agar segala resiko dapat diminimalisir. Alhamdulillah pukul 20.00 wib kita sampai di camp dengan basah kuyup kedinginan.

Frame Tenda Patah Ulah Tetangga

Innalillahi wa innailaihi Roji'un. Sesampainya kita di camp 1tenda kita hancur. Framenya patah dugaan kuat dilakukan pendaki yang mendirikan tenda persis di depan tenda kita. Flysheet kita pun sudah mereka acak2. 1tenda hancur kebanjiran karena flysheet yang dibuka. Dugaan kuat mereka menginjak frame saat menarik tali merubah flysheet tenda kita.

Malam itu emosi nyaris pecah jika tidak diredam. Jelas mereka tidak dapat memberi penjelasan yang memadai tentang kondisi tenda kami yang hancur. Setibanya kami di camp mereka terlihat bingung menjelaskan kesalahan mereka.

Hampir saja kita berkelahi gara-gara ini. Dalam kondisi basah kuyup, kedinginan kelaparan tenda kami tempat kami istirahat hancur.Jika saja benar tenda kami hancur karena derasnya arus air kami bisa terima dengan lapang dada. Faktanya mereka mengobrak-abrik flysheet kami.

 Segera barang-barang yang ada di dalam tenda loreng yang patah framenya di evakuasi ke tenda merah biru. Kapasitas 4 terpaksa diisi enam orang. Kami tidur nyaris telanjang karena pakaian kering basah karena tenda hancur.  

Lebih baik bertelanjang dada sekalian dari pada harus memakai kaos basah yang dapat beresiko hipotermia. Alhamdulillah beberapa kain sarung dan jaket tidak ikut basah, hingga dapat kupinjamkan ke anak-anak yang pakaian keringnya basah semua.

Disini kita belajar berkorban demi tim. Saling memberi yang kita punya. Ada yang tidur dengan selembar kain sarung tanpa celana. Ada yang pakai celana telanjang dada. Malam itu sangat panjang kami tidur sambil duduk bertumpukan menahan amarah ingin balas dendam. Ingin rasanya  kembali hancurkan tenda mereka yang telah menghancurkan tenda kami.

 Sekali lagi Farizi yang terkenal kalem menunjukkan emosinya ingin segera menyerang. Luar biasa mencekam malam itu kami menahan dendam. Hasrat Balas Dendam Anak Kapal. Alhamdulillah anak-anak berhasil menahan emosi yang sudah sampai ke ubun-ubun. Kami lalui malam itu tanpa balas dendam.

 Pagipun menjelang. Alhamdulillahilladzi Ahyaanaa Ba'da Maa Amaatanaaa Wa Ilaihinnusyuur. Indahnya skenario Allah swt. 2malam di Paggunyangan Badak semua selamat sehat sampai detik ini.

Cukup mengherankan terduga penghancur tenda kami tidak segera summit attack. Mereka menunggu kita rapih packing memastikan kita turun hingga pukul 10.00wib. Ini semakin menguatkan dugaan bahwa merekalah pelakunya. Mengapa mereka tidak segera summitattack di pagi hari?, padahal jarak dari Pagunyangan Badak ke puncak masih sangat jauh.

 Pukul 10.00 kita pun turun setelah berkemas. Lampaui Kuta. Sekali lagi berlama-lama makan gorengan di Cigowong. Lampaui gerbang Palutungan, sampai di basecamp pukul 15.00wib. 

Tiba di basecamp, Ayahnya Acay telah menunggu lama sejak siang. Acay akan segera di ajak berlibur ke kampungnya Ciamis. Kita berpisah dengan Acay di basecamp. 

Tks Acay dan ayah yang telah mensuport kegiatan ini. Tks semua yang telah saling bantu demi suksesnya tujuan kita kembali lagi ke rumah masing-masing dengan selamat. 

Alhamdulillahirabbil'aalamiin.Nbbl3078mdpl sukses.