Selasa, 30 Juli 2019

deru debu merbabu

NBBL Merbabu3142mdpl


Beberapa mungkin hanya basa-basi tuk wujudkan pendakian ke Merbabu, tetapi tidak dengan  Wildan, Fahmi, Bilal, Rifqy, Bina, Adit, Alfarizki, dan Khadavi. Awalnya mereka request ke Lawu. Karena budget yang belum cukup, maka beralih ke Merbabu. Bang Luthfi memberi pandangan yang realistis kaitannya dengan agendanya yang padat. Setelah NBBL Prau, seminggu kemudian disusul NBBL Merbabu dan ditutup single test drive Jogja lewat jalur selatan.

Rencana awal NBBL Merbabu diberangkatkan tanggal 5-8Juli2019. Pemberangkatan dimajukan Selasa-Jum'at 02-05Juli2019 karena Bang Luthfi harus menjaga pamannya yang sedang dirawat di rumah sakit. Bang Luthfi (BL) berterimakasih sekali para jama'ah dapat menerima perubahan jadual ini sehingga BL dapat menjalankan tugasnya. Alhamdulillahirabbil'alamin.

Tunggal Dara Mampang pukul 12.15 wib

Jama'ah telah hadir sejak pukul 10.30wib. Perinsipnya memang lebih baik menunggu dibanding ditunggu dengan penuh keterburuan.PO Tunggal Dara, Sinar Jaya dan bus lainnya memang hanya memiliki waktu yang sangat sedikit berhenti di SPBU Mampang. Pasalnya tempat parkir yang biasa digunakan ditutup. Tidak ada pilihan lain selain menaikkan penumpang dengan ketergesaan di SPBU Mampang.

Macam-macam cerita sejak awal berangkat untuk mendaki.  Ibu Tini penjual tiket PO Maju lancar yang kurang ramah mengawali cerita ini. Para jama'ah kebetulan duduk di samping tempat pembelian tiket PO Maju Lancar tempat Ibu Tini. Segera saja Ibu Tini memasang muka sangar. Ia kecewa penumpang  Tunggal Dara  duduk sekitar warungnya. Pasalnya kami tidak membeli tiket TD di warung miliknya.

Ia bilang ini tempat parkir yang diperuntukkan Maju Lancar. Tunggal Dara tidak berhak parkir di sini. Kita semua hanya bisa mengangguk-angguk di depan Ibu Tini. Bang Luthfi berusaha mengalihkan pembicaraan menanyakan harga tiket ML. Suatu saat BL berencana membeli tiket lewat Ibu Tini. Sayang sekali Ibu Tini tetap bersikap tidak ramah.

Azan Zuhur berkumandang. Jam menunjukkan pukul 12.00wib. Segera kita bergantian salat zuhur+asar. Tak lama TD tiba. TD tidak parkir di tempat ML.Segera Jama'ah bergerak mendekati lalu memasukkan carrier ke dalam bagasi. Awalnya agak deg2an bagasi telah terisi penuh karena bus TD berangkat dari Ciputat. Alhamdulillah semua carrier masuk ke dalam bagasi.

Dapat bagasi. Nyamannya TD dengan toilet, AC , snack, service makan dan selimut. Salah satu alasan BL memilih TD sebagai akses ke Boyolali adalah dekat dari tempatnya tinggal. Bisa saja ia memilih bus dari kampung Rambutan yang relatif lebih murah, akan tetapi berhemat energi dan waktu perlu juga diperhitungkan.

TD antarkan kita sampai di Boyolali pukul 21.30 wib. Agak setengah percaya aku sampai di sini begitu cepatnya.Berbeda sekali dengan Nbbl Merbabu sebelumnya. Beberapa PO seperti Langsung Jaya yang masih menempuh pantura tidak mungkin sampai secepat ini. Bahkan dulu sebelum ada tol transjawa di tahun 2011 BL pernah berangkat pukul 13.00 dari Jakarta, tiba di Boyolali pukul 04.00wib. Saat itu jalur fenomenal Alas Roban pastinya menjadi langganan.

Para sopir mobil bak langsung menawarkan  jasa antar ke basecamp sesaat kami sampai terminal. Dengan tenang Bang Luthfi tidak beranjak sejengkalpun dari tempat ia turun dari bus. Dengan tenang BL menjawab tawaran para sopir tersebut. BL mengajarkan tuk tetap tenang tidak tergesa sesampainya kita di terminal manapun. 

Kita punya hak untuk istirahat dan memilih transportasi apapun yang kita inginkan termasuk ojek jika hanya seorang diri. Ini bagian dari manajemen perjalanan. Tak jarang traveller yang kurang pengalaman langsung menerima tawaran para sopir ataupun tukang ojek.

Udara dingin khas Boyolali langsung menyapa membuat perut keroncongan. Nasi goreng terminal Boyolali dengan porsi besar langsung kami pesan.1porsi bisa untuk 2orang. Kopi dan sebatang rokok menyusul kemudian. Masyaallah, Alhamdulilillah nikmatnya.

Jam masih menunjukkan pukul 23.30. Kami segera menunaikan salat Isya+Maghrib yang sempat tertinggal. Alas kardus kami jadikan alas. Alhamdulillah suhu udara sejuk kisaran 20derajat celcius membuat kami sangat nyaman tidur pulas di depan musholla. 

Suhu udara yang sangat bersahabat meski penduduk terlihat berkain sarung.Musholla dikunci agar kebersihannya tetap terjaga. Masyaallah nikmatnya tidur di udara sejuk depan Musholla terminal Boyolali.

Beberapa rombongan terlihat berangkat lebih awal ke basecamp. Sekali lagi BL mengajarkan manajemen perjalanan yang baik. BL lebih memilih menunggu subuh agar

 1. Dapat  tidur dengan nyenyak di suhu udara yang bersahabat sekitar 20 derajat celcius. Bandingkan  dengan suhu udara di basecamp dengan kisaran rata2 16derajat celcius. (recovery yang maksimal bisa kita dapatkan di suhu yang bersahabat. Tubuh tidak akan cepat drop jika kita menjaga suhu udara dan panas tubuh)

 2. Dapat salat subuh dengan nyaman di musholla (special menjadi imam di terminal Boyolali)

 3. Alhamdulillah masih sempat tahajjud. jelang subuh .Allahu Akbar

 4. Menikmati pemandangan pagi menuju basecamp.Bandingkan jika berangkat ke basecamp malam hari, kita tidak akan bisa menikmati pemandangan gambaran utuh gunung yang akan kita daki merbabu. Pagi hari kita bisa lebih awal menikmati pemandangan gunung Lawu di arah timur.Merbabu di barat laut dan Merapi di barat daya.Allahu Akbar.

Setelah menunaikan salat subuh, kami pun naik mobil pick up meluncur ke pasar cepogo. 300k harga yang layak antarkan kita lewati  tanjakan dan kelokan  ektrem menuju basecamp dengan beberapa konsekwensinya. Aroma kotoran ayam menyengat sepanjang jalan terminal ke Cepogo padahal Boyolali terkenal dengan sapi. Buktinya banyak patung sapi perah ditemukan di beberapa sudut desa.

Sampai di pasar Cepogo, kami belanja sayur asem, nugget dll melengkapi logistik. Sunrise belum tinggi beranjak. Kami pun menjemput sunrise di patung Petruk. Satu lokasi layaknya gardu pandang menuju Dieng Plateu. 

Mesin mobil terus menderu berjuang menahlukkan tanjakan dan tikungan terjal menuju Selo. Tak terbayang jika mesin mobil sampai mogok karena tak kuat melalui tanjakan yang ekstrem.Cukup sulit pastinya meminta bantuan karena jauh dari bengkel.

Tanjakan bertambah ektrem saat masuk gapura  desa. Kemiringannya bisa mencapai 45derajat. Kita yang tak terbiasa melalui jalan tersebut dibuat geleng-geleng kepala karena kemiringannya. 

100meter sebelum  gapura satu titik slah satu carrier jatuh di pertigaan.Dengan sigap salah seorang jama'ah segera turun dan mengambilnya, meski bukan carriernya yang jatuh. Masyaallah. Perjalanan baru dimulai, Alhamdulillah kita sudah bisa saling membantu. Senyum sumringah segera berkembang di wajah BL.

Setelah membayar retribusi desa,  kami menuju basecamp. Sarapan di basecamp menikmati hangatnya mentari pukul 07.00 ditemani fredy mercury. Sortir barang bawaaan.Isi 2 dirigen 3liter. Kami registrasi di Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang kian cantik membenahi diri demi kenyamanan pengunjung.

Pukul 08.30 pendaftaran dibuka. Antrean panjang pendaftar entri data kembali menguji kesabaran..Entri data selesai pukul 10.00 lanjut briefing oleh volunteer. Tisue basah dilarang naik. Suhu ekstrem di atas sana mewajibkan pendaki membekali diri dengan  sleepingbag. Alhamdulillah suhu sangat bersahabat di atas sana sekitar 15derajat celcius. Suhu terendah di malam hari baru mencapai 10derajat celcius.

Kembali kami berdoa sebelum memulai tracking.Musim kemarau membuat gunung manapun berdebu terlebih Merbabu. Jadilah jalur merbabu berkabut coklat saat para pendaki berpapasan naik dan turun. 

Ketebalan debu bisa mencapai  15cm di tiap track yang terjal. Buatku wajib gunakan masker ataupun buff untuk menghindari debu masuk ke hidung. Menggunakan kacamata juga sangat dianjurkan guna menghindari debu masuk mata.

Lampaui pos Dok Malang, Simpang Macan, Pos2 dan sampai di pos3 Batu Tulis. Kami salat asar+zuhur+makan di sini sekitar  pukul 16.00wib. BL menanyakan kesiapan jama'ah untuk melanjutkan tracking ataupun mendirikan tenda di pos3. Jama'ah sepakat melanjutkan tracking ke sabana1.

Tracking menuju sabana1 semakin ektrem pastinya. Tebalnya debu membuat jalur cukup licin. Luar biasa perjuangan  Reza dkk menuju sabana1 hingga merangkak. Terpeleset dan gagal meraih pegangan adalah hal yang biasa terlihat di jalur ini. 

Ekspresi Reza yang lucu membuat jama'ah terus bersemangat meneruskan tracking. Bisa jadi Reza punya banyak fans cewek di sekolah karena humorisnya,hehehe. Beberapa pendaki terlihat melepas alas kaki dengan alasan lebih nyaman dan mengurangi licin.

Alhamdulillah pukul 17.30 jama'ah NBBL sampai di sabana1. Gelap dan dingin mulai menyergap. Beberapa jama'ah bingung dalam kondisi seperti itu dan memilih diam menahan dingin. Maklum pemula. 

Suhu udara terus turun pada pukul 18.00 karena matahari menjauh dan tenggelam. BL mengenal ini sebagai transisi suhu udara siang jelang malam hari. Seharusnya kita terus beraktifitas meski hanya menggerakkan badan, menggosok telapak tangan mengurangi dingin.

Tenda loreng berdiri, disusul tenda merah biru lalu tenda monodome hijau dan biru. Jama'ah segera masuk tanpa pilih-pilih tenda. Seperti biasa BL adalah orang terakhir yang masuk tenda. Ia memastikan tenda para jama'ah safety. Memastikan pasak dan flysheet terpasang dengan baik antisi pasi angin kencang dan hujan yang mungkin saja datang.

BL kembali menanyakan kesehatan jama'ah jelang malam panjang yang bisa saja membekukan segala. BL meminta jama'ah tuk makan sebelum tidur. Khususnya yang merasakan sakit kepala BL memberinya obat berharap kondisinya segera membaik esok hari.

Penurunan  suhu udara terus berlangsung. Saat ini biasa para pendaki beradaptasi dengan cepat dengan suhu udara. Biasanya setelah makan dan tidur minimal selama 2jam kondisi tubuh berangsur lebih segar. 

Wildan melapor jaket dan sleepingbagnya   basah terguyur air drigen.BL segera meminta jaket dan SB tersebut tidak dipakai. Untungnya kondisi  Wildan cukup fit untuk melawan dinginnya malam di sabana1.

Pukul 22.00 wib BL bangun. Jutaan bintang menyambut dengan mesra. Menemani hamba yang tengah memuja cantik ciptaan Sang Pencipta. Beberapa bintang jatuh terlihat di beberapa titik. Masyaallah. Lampu-lampu terlihat jauh di kota Jogjakarta di sebelah barat Daya. 

BL mulai memasak sambil menikmati semua keindahan itu. Memasak sayur asam untuk dimakan esok hari. Beberapa jama'ah juga bangun karena lapar. Masak air panas untuk sedu Energen, Milo dll prioritas hangatkan badan. Semua wajib minum air hangat meski sedikit. Jama'ah yang masih lapar boleh masak mie setelah itu.

Pukul 00.00 jama'ah kembali tidur. BL mengingatkan untuk memasang alarm untuk bangun pada pukul 03.00wib. Beberapa memutuskan untuk tidak summit karena kondisi yang tidak fit. Salut bagi jama'ah yang bisa melawan ego dan memprioritaskan keselamatan (safety first). 

Naik gunung tidak selalu tentang puncak.Bagaimanapun nyawa seorang manusia teramat berharga. "Saya sudah sangat  senang bisa sampai tempat sabana1 dengan selamat bang, tinggal selanjutnya berusaha keras menjaga diri ini selamat sampai rumah". Masyaallah indahnya pernyataan Reza dkk kaitannya dengan summit attack. Dengan penuh kesadaran ia berkata seperti itu.

Pukul 03.00 beberapa jama'ah yang berencana summitattack dibangunkan oleh BL.Tiba-tiba saja ada pendaki yang minta bantuan temannya sakit. Salah satu temannya bahkan bercerita ia sempat terlihat kesurupan. 

BL langsung saja meminta teman-temannya juga ikut membantu dalam proses penyembuhan. 100xistighfar dan 100xsalawat serta doa sayyidul istighfar mohon pada Allah yang Maha Kuasa. Mudah2an dengan wasilah istighfar dan salawat bisa membantunya sembuh. 

Secara, bagaimana kita bisa ikut membantu kesembuhan teman kita jika kita masih punya banyak dosa dan jarang bersolawat.Proses tersebut insyaallah menjadi berkah buat semua yang memang jarang beristighfar dan bersalawat. Amiin.


Jam menunjukkan pukul 04.00wib. Jama'ah yang berencana  summit attack belum juga siap. Pendaki lain sudah mulai berangkat summit.BL lalu memutuskan menunggu subuh agar jama'ah bisa salat terlebih dahulu. Selepas subuh kitapun berangkat summit attack. BL Wildan, Davi dan Bilal.  Bismillahirrahmanirrahim.

Pukul 05.00wib kita mulai tracking. Lampaui sabana2 pukul 06.30. BAB di jalur antara sabana2 dan puncak itu sesuatu banget. Insyaallah terkenang sepanjang masa,hehehe.

Setelah urusan penting itu selesai kamipun melanjutkan perjuaangan menuju puncak Kenteng Songo 3142mdpl. Alhamdulillah pukul 07.30 kami tiba di puncak. Istirahat,makan dan foto-foto sampai pukul 08.00.

08.05 wib kami kembali turun ke camp di  Sabana1. Tidak sengaja kami memilih jalur turun di sisi barat daya puncak. Ya, jalur ya lebih maknyus dibanding jalur waktu naik. Wildan, Bilal dan Davi begitu menikmati jalur ini. Mereka tak sungkan-sungkan berselancar. Bahkan Wildan sempat berguling-guling. Untung saja kepalanya tidak membentur batu.

Lampaui Sabana2 kitapun tiba di Sabana1 pukul 09.30. Beres-beres, bongkar tenda, packing, masak, makan lalu opsih.Jama'ah siap bergerak turun gunung pukul 11.00wib. Lampaui pos3, pos2,simpang macan,dok malang. 

Alhamdulillah tiba kembali di basecamp pukul 15.00. Laporan ke Balai Taman Nasional Gunung Merbabu dan mengembalikan gelang orange pendaki. Gelang yang dilengkapi chips ini sangat penting bagi pendaki. 

Dengan gelang ini posisi pendaki dapat diketahui. Jika sampai ada laporan pendaki yang hilang petugas sar akan lebih mudah menemukannya. Ini salah satu kelebihan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang makin kece.

Setelah menyerahkan sampah dan laporan ke petugas kami segera mengambil barang-barang sortiran dibasecamp. Sambil menunggu giliran ke toilet tak lupa kami menikmati es sueger Merbabu. Masyaallah sueeeeeegeeerr bgt.Jeli, susu kental manis, alpukat dan melon..Muantab Manyuzzz. Alhamdulillah, semua jama'ah bisa menikmatinya

Mobil colt  bergambar  Tayo terlihat sudah siap antar kita menuju terminal Boyolali. Ikat carrier di atas kap mobil. Pukul 16.00 kita pun berangkat. Bismillahirrahmanirrahim.Pukul 16.30 kita sampai di terminal Boyolali. Sudah ramai sekali terminal dengan belasan bus ke berbagai jurusan khususnya ke Jakarta.

Sopir Tayo mengantarkan kita untuk membeli tiket murah menuju Jakarta. Langsung BL menanyakan kondisi bus tersebut. Nama bus sangat asing di telinga BL. Segera saja BL tolak. Sebisa mungkin kita berusaha mendapat bus terbaik. BL pernah trauma pernah naik bus dengan kondisi yang tidak prima.

BL terus berjuang  mencari tiket bus terbaik yang mungkin didapat. Tiap stand PO bus telah ditanyakan. Masih berharap ada sisa tiket.Sinar Jaya, Sudiro Tungga Jaya, Gajah Mungkur, Langsung Jaya, Rosalia Indah dll. Hasilnya nihil. Semua bus ke arah Jakarta telah full di booking.Sementara jama'ah masih istirahat. ketika bus2 dari solo telah sepenuhnya dibooking.

Alasan BL tidak memesan sejak awal adalah  : 
1.terlalu lama menunggu loket tiket bus buka di teminal yang buka pukul 08.00
2. kemungkinan besar tiba di terminal jelang maghrib saat mayoritas bus telah berangkat ke Jakarta pukul 16.00 (tiket hangus-mubazir)
3.jika sejak awal telah memesan tiket, kita akan terburu-buru dan tidak menikmati perjalanan turun yang masih harus ektra hati2.

BL hampir putus asa. Haruskah menginap semalam lagi di terminal dan berangkat besok sore. Azan maghrib berkumandang.Belum lagi kita sempat salat, ada tawaran bus terakhir ekonomi duduk lesehan.Alhamdulillah jama'ah bisa menerimanya dengan lapang dada demi sampai Jakarta besok pagi dan segera menjaga paman yang sakit.

BL menambahkan, suatu trip/perjalanan sewaktu waktu mengalami hambatan atau kesulitan. Di balik kesulitan itu pasti ada hikmahnya.BL juga  meminta jama'ah untuk menikmati semua proses dan cerita sejak berangkat hingga pulang. Karena bisa jadi cerita yang tidak nyaman itulah yang menarik

Benar saja ban bus sebelah kanan pecah di tol Salatiga-Semarang. Kami pun bekerjasama atur lalu lintas dengan headlamp agar crew yang mengganti ban tidak tertabrak oleh mobil atau bus yang melintas. Hujan gerimis menemani proses seru pada malam itu. Malam yang mengkhawatirkan hikmahnya penumpang ekstra berdzikir karena ban belakang terus bersentuhan dengan body bus yang bisa membuat pecahban di tempat lain.

Juma't 05juli 2019 pukul 10.00wib alhamdulillah jama'ah nbbl tiba dengan selamat di rumah masing. Semoga kegiatan ini penuh berkah bagi siapapun. Aamiin. Terimakasih atas kepercayaan jama'ah pada Bang Luthfi.