Sabtu, 22 Juni 2013

Gunung Gede2958mdpl 4beginer

    Ketinggian itu sangat ingin kucapai kala itu, meski belum tahu persis berapa ketinggiannya. Setelah nikmati musim hujan di camping ground Mandalawangi Cibodas bersama teman-teman kelas TH 2000 yang lain. Lagi niatku tuk kunjunginya terhalang cuaca buruk Desember2001. Tekadku di kesempatan yang akan datang aku akan kembali memperjuangkannya.  
  Tibalah musim pendakian baru sekitar Agustus 2002. Kuajak lebih dari 5orang teman-teman untuk menjajal ketinggian ini. 2958mdpl. Kupastikan akan indah sekali perjalanan kita kepada teman-teman Pesantren Darussalam khususnya, Ridwan, Afifi, Arif, Hasbi, Fahrul, Soleh, Maulana dll. Merekapun merespon positif ajakanku. Gembira hatiku akan segera capai ketinggian itu bersama teman-teman dekat.
  Sendiri kubooking pendakian tersebut dengan sepeda motor menuju Cibodas karena saking semangatnya.2minggu kupersiapkan pendakian tersebut. Satu persatu kawan-kawan mengundurkan diri mereka tanpa alasan yang jelas. Kecewa sekali perasaanku saat itu,  sampai akhirnya aku dan Maulana tetanggaku yang tersisa dan memutuskan tetap berangkat. Beruntung sekali saat itu aku berkenalan dengan anak-anak Pam Atas Cilandak, yang artinya aku dapat mengandalkan pengalaman mereka.
    Pada harinya, pada pendakian pertamaku aku membawa 3liter air dari rumah, tenda pramuka tanpa matras, dan tiangnya, kardus indomie sebagai ganti matras. Betapa berat langkah pertamaku sejak dari rumah. Tanpa pengalaman yang cukup, wajar memang jika seseorang membawa bawaan terlalu banyak saat pendakian.
    Teman-temanpun mengingatkan kala perjalanan sudah mencapai Kandang Badak. Ketika energi sudah banyak terkuras akibat membawa terlalu berat beban khususnya air selama lebih dari 4jam pendakian.  Akhirnya 2liter airpun kubuang demi meringankan beban. Terlebih rekan-rekan baruku ini adalah tipe pendaki yang senang sekali beradu stamina, beradu cepat sampai puncak.Luar biasa sekali mereka. Nyaris Maulana tetanggaku pingsan karena tidak kuat mengimbangi kecepatan mereka demikian juga denganku. Aku pun meminta mereka memperlambat langkahnya. Tapi itu hanya berlangsung sekitar 5menit. Aku dan Lana kembali harus mengejar mereka dengan sisa-sisa kekuatan.
    Tak buruk memang mempercepat langkah kala stamina kita mumpuni, buktinya kita dapat sampai di Surya Kencana pada sore harinya sekita pukul 17.00. Yang kutahu jarang sekali para pendaki terburu-buru seperti itu. Kebanyakan mereka akan camp di Kadang Badak atau di Puncak demi menikmati pendakian mereka. Bisa jadi karena mereka memang sudah sangat ingin sampai di Surya Kencana secepatnya. SK saat itu Agustus 2002, butir-butir embun di atas rumput membeku karena sangat dinginnya. Dan uniknya aku menjalani malam harinya hanya beralaskan kardus Indomie dan tikar tanpa sleepingbag dengan juga tenda pramuka.Mantap!
    Berturut turut setelah itu aku kembali menjumpai Surya Kencana dengan rekan Arkadia dalam pendakian massal 2003, Opik,Fikri,Pendi 2005, Muhajir,Nanda dkk2006,Pero Fikri,Agil2007,Slamet-Pendi Pangrango 2008,Opik 2009 via Selabintana,,Cyber2010. Alhamdulillahirabbil'alamin.

Tidak ada komentar: