Rabu, 25 Mei 2016

Kain Rifqy dan Kaos Reza (nbbl Gede 1-3April2016)

Alhamdulillah nbbl gede 1-3 April 2016 sukses. Semua kembali ke rumah masing-masing dengan selamat dengan bonus sunrise di puncak Gunung Gede 2958mdpl. 



Truk TNI pak Irwan sempat melampaui pertigaan Cibodas. Pak Lahmudin yang duduk di samping supir sempat terlelap tidur karena dinginnya suasana. Agaknya Pak Lahmudin belum sempat mengingatkan kembali bahwa kita akan naik via Cibodas. Alasannya truk TNI tak lagi diizinkan memasuki/mendekati pos pendakian Gunung Putri. Jalan yang rusak dan merebut rezeki supir angkot jadi alasan utama. Sangat masuk akal.

Para peserta berteriak meminta putar kembali ke Cibodas.Plang besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrago tampak sedang direnovasi. Berbeloklah truk menuju parkir truk Cibodas. Lagi lagi truk melampaui Base camp Mang Idi tempat seharusnya kita beristirahat menunggu pagi. Udara dingin segera menyergap ketika peserta turun dari truk. 

Di dalam truk bisa saja hangat karena penuh sesak peserta, berbeda lagi diluarnya. Angin dingin yang berhembus dari puncak Gunung menyapu lereng-lereng di bawahnya. MANTAB.

Peserta segera masuk agar dapat merasakan hangat di dalam basecamp. MCK lalu tidur. Idealnya demikian agar stamina prima esok pagi. Berbeda lagi dengan para pemula. Mereka masih saja bercanda dan mendengar musik menunggu pagi. 

Dalam rombongan kali ini,Ican dkk juga ikut di dalamnya memanfaatkan truk murah ke Cibodas guna refreshing ke air terjun dan camping di Mandalawangi. Bayangkan saja jika harus naik angkutan umum tuk mencapai Cibodas. Setidaknya harus 3kali menyambung angkutan umum. Rumah ke Kampung Rambutan, Kp.Rambutan pertigaan Cibodas,pertigaan Cibodas ke Basecamp dengan ongkos yang tidak murah.

Pagi menjelang. Pukul 04.00 sebelum subuh para peserta harus segera bangun. Repacking, mck dan salat subuh. Pukul 05.30 kita sudah bersiap di depan basecamp untuk doa bersama.

Subhanalla indahnya pagi ini. Gede Pangrango tampak gagah menyapa.Mega merah terlihat di arah barat laut menghiasi kawasan puncak Cisarua yang terlihat dari ketinggian Cibodas. Awan hampir menyelimuti puncak Pangrango. Tak lama sang mentari menghangati langkah kita yang mantap setelah berdoa pada Yang Kuasa. Ya Allah lindungi kami.

Ryan sebagai berland

Karena berland dkk mengundurkan diri, jadilah Ryan, Eef, Azka,dan Reza menggantikan mereka. Proses pergantiannya itulah yang harus diperitungkan. Yang bertampang muda dan imut-imut lah yang harus menggantikan mereka yang rata-rata berumur 12th.
Pada akhirnya 4anak berusia 12 tahun tergantikan dengan anak-anak SMK kelas 10. 

Semua perlu dipersiapkan secara matang, termasuk menghafal nama-nama palsu mereka agar lolos dari pemeriksaan pos1 Simaksi. Jika tidak,mungkin saja Ryan dkk pengganti Berland tidak diizinkan mendaki jika pemeriksaan dilaksanakan secara ketat. 

Syukur, pagi itu pemeriksaan terbilang sangat santai. Ryan dkk dapat ikut mendaki. Ican dkk pun mengiringi sampai Panyancangan, lalu kita berpisah. Aku percayakan Harry dan Ican tuk menjadi leader bagi teman-temannya di campingground, entah bagaimana caranya mereka safety tidur dengan hanya bermodal monodome lafuma dengan 10orang peserta. Luar biasa!

                                                                   ***                   
Kulkas 2pintu vs 35th

Sebagai pendaki berumur 35 tahun  aku tak malu mengakui aku tidak memiliki stamina yang prima dan perkasa untuk membawa beban.Seharusnya tahu diri demi menjaga kesehatan pribadi. Tidak sedikit memang usia di atas 35 tahun yang masih mendaki membawa carrier besar dan tinggi. 

Bedanya mereka memiliki fisik yang mumpuni dan biasa menkonsumsi nutrisi yang memadai. Jika perlu sewa porter tuk naik gunung. Demi menghemat budget dan terbelinya diapers dan susu bayi, maka aku sengaja tidak menyewanya. Sadar dengan pelayanan kepada pelanggan adalah salah satu kunci sukses, maka aku berusaha sebaik mungkin melayani mereka meski harus memanggul kulkas 2pintu demikian mereka menyebutnya.

Rawa Gayonggong-Panyancangan - Rawa Denok 1,2-Batu Kukus 1,2,3, air panas, cuaca cerah dan udara segar sekali, Alhamdulillahirabbil'alamin. Kicau burung, pohon-pohon raksasa nan hijau dan rimbun gemericik air mengobati penat kita.

Kabut dan hujan rintik mulai turun di pos Air panas. Istirahat,makan dan salat. Mohon pada Allah tetap dilindungi dan mendapat bonus puncak nan cerah. Alhamdulillah sebagian besar peserta melakukan salat. Di pos ini terlihat anak pak Lahmudin yang tengah menikmati berendam di air panas. Luar biasa sabarnya pak Lahmudin melayani anaknya. Menyuapi,menyiapkan pakaian anak perempuan yang banyak, sampai membawa kembali pakaian basah anaknya. Subhanallah.

Pukul 14.00 wib, kembali kita teruskan perjalanan. Jalur terjal menuju Kandang Batu dan Kandang Badak yang siap menyambut kita. Kembali sang pembawa kulkas berjalan sendiri berada di urutan paling buncit,hahay. Para peserta sudah jauh meninggalkannya. Terlihat banyak tenda yang berdiri di Kandang Batu. Lebih banyak lagi terlihat di jalur datar 200meter sebelum Kandang Badak.

Para pendaki tidak mau ambil resiko kehabisan lahan mendirikan tenda, hingga jauh sebelum Kandang Badak mereka sudah mendirikannya. Terlebih hari ini adalah hari kedua setelah pembukaan pendakian secara resmi oleh Badan Taman Nasional setelah ditutup selama 4bulan guna konservasi alam. Pasti sangat ramai pendaki di hari pertama dan kedua.

Ada kekhawatiran kita tidak akan mendapat ruang untuk mendirikan tenda. Agak gambling memaksakan ke Kandang Badak, namun peserta telah jauh meninggalkanku. Pukul 16.30 aku tiba di KB. Baru satu tenda yang terlihat berdiri. Tak sempat kita memilih lahan yang ideal. Hanya sisa-sisa lahan yang berada di jalur air. Udara semakin dingin karena kabut turun dan angin yang berhembus dari puncak.

Koordinasi pada tiap opentrip memang tidak cukup baik, karena masing-masing baru saling mengenal.Akhirnya 5tenda berdiri di sisa lahan miring 2menit sebelum hujan deras mengguyur, dan belum sempat kita membuat parit. 1 tenda tua berumur 10tahun terpaksa berdiri dengan frame yang patah.

Dan keseruan itupun berlangsung. 2 tenda terendam air karena didirikan di atas lahan jalur air. Aku dan peserta yang sudah rebah dengan posisi yang cukup nyaman untuk tidur tiba-tiba terendam air yang datang dari samping kanan termasuk tenda kecil yang dibawa Pak Lahmudin. Jadilah semua pakaian basah terendam air meski sudah dimasukkan ke dalam plastik.

Dalam kedinginan yang sangat manusia sering terlena tidak berbuat apa-apa karena malas. Saat itu seharusnya kita bersikap. Keluar dari tenda,titip sementara pakaian kering  dan barang lainnya di tenda tetangga,kuras air dari dalam tenda yang terendam,lalu pindahkan tenda ke lahan yang terdekat. Alhamdulillah,kita pun mendapatkannya, meski agak miring selanjutnya tenda tidak lagi terendam.

Sore jelang malam itu cukup gaduh dengan anak-anak pemula yang tendanya kebanjiran.Hahay..,untung mayoritas mereka cowok, kalo cewek pasti lebih ribet. Beberapa peserta mengungsi dari tenda tua ke tenda teman-temannya. Alhamdulillah mereka bisa saling menerima. Di sini kita belajar tidak egois kawan.

Pukul 19.00 kala dingin menyerang,Alhamdulilla peserta telah nyaman berada di pengungsian. Dua tenda di tinggalkan terendam air. Ya, tenda yang telah berusia 10tahun itu,hehehe. Sebenarnya kondisi tenda masih cukup terawat bagus. Masalahnya hanya pada frame yang patah. 

Tiada tempat lagi bagiku.Tak ada pilihan lain selain menempati tenda tua. Hehehe,kala muda dulu kau begitu kubangga-banggakan. Kubawa ke banyak puncak gunung.Tks tendaku. Tenda pemberian Bang Nico pada tahun 2003, karena anaknya ingin ikut naik gunung waktu itu. Sampai sekarang tenda ini masih dalam kondisi baik karena  kurawat. Flysheetnya sempat robek digigit tikus,lalu aku jahit dengan kain hitam dengan rapih.

Malam itu di tenda yang terendam aku berjuang dengan Pak Lahmudin agar nyaman beristirahat. Berjuang menahan dingin dengan kaos dan celana yang basah tak beda dengan pak Lahmudin. Malam terasa sangat panjang. Hampir tiap 15menit angin dingin  dari puncak menerpa tenda nyaris membekukan tubuh yang tak lagi muda ini.

Saat itu aku berpikir untuk tidak lagi meneruskan usaha ini, karena resiko yang cukup berat bagiku dan peserta jika tidak terlayani dengan baik. Namun sekarang otak ini terus berpikir bagaimana melayani peserta dengan baik belajar dari pendakian sebelumnya. Kondisi tidak normal memang sering terjadi di gunung.

Aku dan pak Lahmudin mencari pakaian kering dari tas Rifqi dan Reza. Alhamdulillah kutemukan kain hitam Rifqy dan kaos baru Reza. Minimal sampai matahari terbit, aku akan bertahan dengan kain sarung dan kaos pinjaman ini. Ya, aku memakai sarung dan kaos peserta, tanpa cd, sedangkan Pak Lahmudin yang juga kehabisan pakaian kering meminjam mukena pada Rafa. Tks ya Qy, Reza

Malam jelang pagi itu cukup mencekam. Pukul 04.30, peserta aku briefing tuk Summit Attack. Aku mempercayakan Royhan alumni MTs.N1 untuk memimpin karena ada peserta yang sakit yang harus aku terapi. Terlebih memakai pakaian basah menuju puncak adalah bunuh diri. Merelakan tidak Summit adalah pilihan cerdas pikirku. Aku bisa mempersiapkan makan bagi peserta kala mereka Summit. Setelah berdoa merekapun berangkat

Sunrise puncak 2958mdpl dan senyum para peserta

Alhamdulillah Allah memberi bonus buat peserta sunrise yang cantik dan puncak 2958mdpl yang kadang masih terlihat di foto DP atau profile facebook peserta nbbl. Alhamdulillah senang rasanya bisa membantu mereka mencapai 2958mdpl dan pulang ke rumah masing-masing dengan selamat
Alhamdulillahirabbil'alamin.

Peserta nbbl gede 1-3 april 2016

1. Pak Lahmudin
2. Rizka anak pak Lahmudin
3. Pak Luthfi
4. Royhan alumni MTs.N1 2009
5. Farhatussolehah alumni MTs.N1 2011
6. Rafa Baby alumni MTs.N1 2013
7. Rifqy SMKN Penerbangan
8. Hafiz Mubarok alumni MTs.N1 2015
9. Ryan Adam alumni MTs.N1 2015
10. Eef alumni MTs.N1 2015
11. Isya Ali alumni MTs.N1 2015
12. Lendra Wijaya
13. Alif Arrafi
14. Bilal
15.Reza fahlefi
16.Azka alumni MTs.N1 2015
17. empat lagi ane lupa ingetin dong!
18.
19.
20.

Tidak ada komentar: