Rabu, 08 Februari 2017

Aku atau Rahma?

Bismillahirrahmanirrahim.

Ya, kau milikku sekarang. Setidaknya untuk 2minggu ke depan hingga Rahma kembali memberimu kesan indah. Trending topic akan menjadi milik kita. Di antara para guru, diantara teman, teman civitas sekolah. Alhamdulillahirabbil'alamin.

Aku pastikan ini adalah hal terindah tentang kita. Sang juara 1 dan 2  lomba bahasa Arab tingkat kota. Tiap kali ada kesempatan lomba, Kak pembina meminta kita all out  tuk raih juara, karena kemenangan  bukanlah suatu kebetulan. Kemenangan adalah hasil jerih payah pengorbanan. Kemenangan adalah  saat bertemunya kesempatan dan kesiapan sang juara.

Aku tak sabar menanti hari Senin datang. Kembali bertemu dengannya. Bagaimanapun perasaan ini tidak dapat dipungkiri dan dipendam dalam-dalam. Biar dia mengalir indah seperti aliran sungai yang mengalir ke laut bertemu dengan cintanya. Mengalun indah seperti lagu yang membuat kita kembali semangat menjalani hari-hari.

Kini giliranku rasakan kesan itu menikmati cerita cinta. Sebelumnya Rahma telah mendapatkan kesempatan dekat dengannya di lomba-lomba yang lain. Sering aku menahan rasa itu, memendamnya dalam lantai terbawah. Sayangnya tidak dengan Rahma.

Aku tidak menunjukkan bahwa aku suka padanya. Tidak pernah. Celakanya aku pernah bercerita pada Rahma tentang perasaanku padanya. Ya, tentang Farhan. Berbeda sekali dengan Rahma yang sering menunjukkan kemesraannya. Menurutku sih, Farhan tidak nyaman dengan sikapnya. Jika benar, sekali lagi aku punya kelebihan darinya.

Hah, kadang sulit sekali menjalani ini.Bayangkan saja kami suka pada laki-laki yang sama dan kami menjadi anggota aktif di organisasi yang sama. Kadang aku berpikir, kapan ia akan lebih menghargai perasaanku sebagai sahabat.

Sejak di kelas VIII, kami memutuskan untuk aktif di Pramuka. Kami juga terpilih menjadi anggota OSIS, bersama Farhan yang tampan  pastinya.

Kami masih sama-sama memendam rasa itu. Kami masing-masing belum tahu  perasaan yang sama. Silih berganti kesempatan kami tuk dekat dengannya. Sampai pada kak Pembina mengajak kami survey lokasi camping di Camping Ground Sukamantri kaki gunung Salak.

Subhanallah indahnya saat itu. Keluar dari kawasan kota Bogor, kita mendekati kawasan hutan gunung Salak yang lebat. Tidak banyak rumah berdiri di sana. Ya, layaknya cagar alam yang dilindungi. Kami semakin jauh masuk ke dalam  kawasan hutan. Jalan berbatu tak beraturan. 

Batu-batu yang besar membuat kami khawatir kendaraan yang kami tumpangi tak mampu melaju melaluinya. Beberapa mobil terbukti terhenti akibat batu-batu besar itu. Beberapa mobil terperosok ke semak belukar akibat slip batu yang licin.

Pukul 17.00wib keadaan mulai temaram. Gelap menghampiri. Udara bertambah dingin. Hujan masih mengguyur. Jalan berbatu semakin licin dilalui. Suara penghuni hutan mulai terdengar. Kak pembina meminta kami untuk berdzikir dan bersalawat  semampunya. Alhamdulillah, 10 menit kemudian kami sampai di camping ground.

Setelah membayar retribusi, kak Pembina meminta kami hunting lokasi camp yang strategis dan nyaman dekat dari toilet. 5menit kemudian dengan sigapnya kak pembina dibantu Arif dan siganteng Farhan mendirikan tenda.

 Malam menjelang, selesai salat maghrib dan isya, kami makan malam. angin dingin kembali datang dari jauhnya puncak gunung Salak di atas kami.Lampu-lampu kota Bogor cantik terlihat dari tempat kami istirahat. Subhanallah indahnya. 

Malam itu kami saling bercerita tentang perkembangan Pramuka dari hari ke hari. Visi, Misi dan lain sebagainya. Kami merasa sangat dekat sekali dengan kak Pembina serta kawan-kawan saat itu.Inilah mengapa camping begitu penting bagi Pramuka. 

Alam adalah media yang sangat baik untuk membentuk karakter seseorang, termasuk media yang sangat baik untuk berlatih banyak keterampilan. Ketika tingkat kebosanan dan stres hidup di kota dengan segala macam kesemrawutannya, hutan, gunung dan laut adalah solusinya. Subhanallah.

Selesai bercerita tentang Pramuka, kami beralih ke soal lain. Sosok-sosok unik di sekolah pun tak luput dari pembicaraan kami. Ya,  sosok seorang MG dan Ibe yang punya kepercayaan diri yag tinggi sangat patut ditiru.hehehe...

Ingin sekali aku meminta teman-teman untuk menuliskan pengalaman seru kita waktu di sekolah sebagaimana saran kak Pembina. Sayang, teman-teman hanya sekedar berwacana menanggapinya.

Malam semakin larut. Kami belum juga memejamkan mata, padahal sebenarnya letih juga badan ini. Keseruan ini yang membuat kami kuat beraktifitas meski lelah. 

Dance Love Cup Love Dance 

Satu hal yang terjadi malam itu yang belum  dirasakan  oleh Rahma. Aku dan Farhan bernyanyi sambil memainkan gelas plastik. Kita punya hobi yang sama. Kak Pembina pun sangat suka pada suaraku. Katanya, aku sudah layak ikut x-factor. Hah, ada-ada saja kak Pembina memujiku. Saat itu aku tak peduli Farhan merasakannya atau tidak. 

Yang pasti aku senang sekali bisa bernyanyi dan bermain bersama dalam satu tenda. Oh, so sweet.

Malam itu seakan milik kita berdua.Meski hanya bermain dan bernyanyi. Cinta tak mesti memiliki. Cinta tak mesti bersambut. Entah apa yang dirasakan Farhan. Aku tak peduli.  Entah apa yang dirasakan Rahma. Jealous kah padaku yang dekat sekali pada Farhan. Aku tak bermaksud sama sekali membuatnya cemburu. Terlebih saat itu mereka belum jadian.

Beberapa bulan kemudian mereka pun jadian. Jujur aku sangat cemburu. Jelang lomba mereka terlihat romantis sekali. Hebatnya, meski demikian terlihat romantis kita bisa bersikap professional. Hubungan/perasaan  rumit ini tidak membuat kami bermusuhan. Ini adalah suatu yang biasa terjadi, sebagaimana diajarkan oleh kak Pembina. Kita buktikan kita bisa memboyong cukup banyak trophy. Alhamdulillah.

Moment lomba telah usai. Gegap  gempita Euforia telah usai. Banyak yang berubah setelah 3bulan berlalu. Kami dikondisikan untuk konsentrasi Tryout UN dll. Di tengah kesibukan ini justru Farhan jadi milikku. Ku pikir cinta tak meski bersambut dan berakad sebagaimana nikah. Cinta tak mesti jadian.

Di  tengah kesibukan yang membuat hubungan Farhan dan Rahma sedikit renggang, aku dan Farhan justru semakin dekat karena di utus lomba. Kebahagiaan bertambah, ketika kami berhasil menembus babak selajutnya ke level yang lebih bergengsi. Yes. We are the champion. Yes we are the new secret admire couple.

Mungkin seminggu atau selamanya.  Aku atau Rahma yang terpilih jadi pendampingnya adalah suatu misteri besar, atau aku dan Rahma yang sama sekali tidak terpilih.Yang pasti entah aku atau Rahma harus siap menerima taqdir baik atau buruk-Nya. Demikian kak Pembina menambahkan.





Tidak ada komentar: