Senin, 20 November 2017

Gledag Enjoy Nbbl Pulosari


"Gledag Enjoy".Spontan kata itu keluar dari mulut Reza salah seorang jama'ah NBBL. Dua kata syarat makna penguatan bagi temannya yang terbentur tebing cadas Curug Putri menuju track awal Kawah Pulosari. Spontan para jama'ah pun terhibur dengan dua kata itu. 

Acay yang sempat terbentur pun segera tersenyum mendengar kata itu meski dua jarinya sempat tergores batu dan menyisakan bekas merah. Setelah kejadian itu para jama'ah pun kembali menikmati perjalanan.

Reza, Acay, Irfan, Alvin, Ridho, Zora, Nana, dan Naufaldi adalah jama'ah Nbbl Pulosari sekaligus aktifis sepeda fixy. Nbbl kali ini salah satunya bertujuan untuk mengukur seberapa solid mereka. 

Menarik untuk melihat kekompakan mereka di gunung. Alam adalah media yang tepat untuk mengenal karakteristik masing. Tiap NBBL aku tidak lupa menikmati keseruan bersama para jama'ah. Mereka adalah laboratorium penelitian yang memungkinkanku belajar lebih banyak. Mereka memiliki kelebihan masing-masing. Ya, tiap jama'ah punya kelebihannya masing-masing.

50 meter jelang kawah Pulosari hujan semakin deras. Sebenarnya kita sudah mulai diguyur hujan sejak di curug. Di titik ini kita bercanda. Acay mulai report membuat keseruan.
"gais, sepertinya kita nyasar di gunung Sumbing!", gelak tawa membahana.

 Sesampainya di kawah, kami langsung meneruskan perjalanan menuju puncak. Track cadas batu dan akar nan curam segera menjelang. 

Jama'ah Gledag Enjoy (gd) ingin berbeda dari jama'ah lain yang hanya camp di kawah. Mereka ingin merasakan sensasi yang lebih gelap, lebih dingin, lebih kencang anginnya. Targetnya adalah camp puncak 1346mdpl.

Ego mereka kembali diuji ketika tas tempat membawa air di seret-seret hingga kotor  oleh tanah. Saling melempar tanggung jawab mengangkat carrier. 

Technical meeting sebelumnya kita sudah sepakat untuk saling bantu dan bergantian. Kita berjuang bersama untuk tujuan yang sama. Kita satu tim. Alhamdulillah akhirnya setelah diskusi kita saling bisa menerima setelah diberi arahan oleh Bang Luthfi.

16.30wib. Semakin gelap diliputi kabut di belantara hutan Pulosari. Semakin dingin di guyur hujan. Track semakin licin.Semakin letih. Kecemasan mulai terlihat. Siapapun ingin segera berlindung di dalam tenda yang hangat. Untuk mencapai itu semua tidak mudah. Di sini kita belajar berjuang hingga titik peluh terakhir hingga sukses.

17.00wib Alhamdulillah jama'ah sampai di Puncak. Bang Luthfi tidak memaksakan untuk camp di titik tertinggi Pulosari. Ia memilih lahan terakhir selebar  5x7 meter  50 meter sebelum puncak. 

Buatnya ini adalah lokasi camp ideal satu-satunya di Pulosari. Masih ditutupi oleh pohon-pohon 7meter tingginya, hingga melindungi kita dari angin dan petir.

Lucunya lagi saat membangun tenda,beberapa  jama'ah mulai pilih-pilih teman yang akan menemaninya di tenda. Duh anak-anak. Ego mereka kembali di uji. Ada yang sigap membantu, ada juga yang bengong bingung hendak apa, sambil menahan dingin yang mulai menusuk.

17.30wib Alhamdulillah 2 tenda sudah berdiri. Bang Luthfi masih sibuk mendirikan satu tenda lagi untuknya. Reza terpanggil hatinya tuk membantu. Tks ya Za. Begini seharusnya tim.

18.00 tenda selesai berdiri. Bang Luthfi belum juga mau masuk tenda. Ia terlebih dahulu memastikan tenda-tenda terpasak dengan benar.

Bang Luthfi (BL) meminta anak-anak segera makan bekal nasi yang sudah diberikan. Celakanya hanya 1 bungkus nasi yang terbawa. Akhirnya 1bungkus itu untuk 9orang. Syukurnya lauk tidak ikut ketinggalan. "Hayo, ngaku siapa yang tinggal 8bungkus nasi di mobil?,hehehe"

Man Of the Match

Irfan adalah satu-satunya jama'ah dari kelas7. Kerennya ia sempat  ee' di puncak 2 Pulosari ketika beberapa teman menahan mules. Begini seharusnya. Bahaya menahan zat yang memang seharusnya keluar. Hal ini bisa menyebabkan penyakit.

Selain ee', pacet juga sempat mampir di jari tangannya. Darah yang terus mengalir membuatnya heran. Bagaimana darah terus keluar padahal sudah disumbat dengan plester?, Bagaimana pacet menusuk kulit tangannya tanpa terasa pun tak lepas dari pertanyaannya. 

Bekas terbentur akar di dada pun menghiasi pendakiannya. Irfan dikenal yang paling strong diantara para aktifis fixy. Otot betisnya yang besar dan berurat menunjukkan kekuatannya. 

Tak heran ia cukup diandalkan untuk mengangkat carrier yang cukup berat. Entah ini adalah pendakiannya yang pertama dan terakhir atau bukan.

Reza. Teman-teman memanggilnya Ezonk. Tak salah memang Reza dari awal meminjam carrier. Ia tidak ingin merepotkan siapapun. Idealnya tiap pendaki menggendong carrier yang dapat memuat banyak bawaan termasuk tenda. 

Tidak direkomendasikan membawa tas depan belakang yang menghalangi pandangan. Begitu juga menjinjing tenda atau apapun sehingga menyulitkan tangan berpegang pada dahan atau apapun yang bisa membantunya mendaki.

Reza dalam kesempatan ini sempat menendang batu di jalur pendakian. Dia merasa latihan futsalnya sudah cukup lama. Agaknya layak jika menguji kekuatan kakinya. Untung batunya gak kenapa-napa,hehehe.

Salut buat Reza dkk yang cukup merasa puas sampai puncak meski pemadangan tertutup awan dan kabut. Alhamdulillah. Level mereka cukup baik jika sudah bisa menyukuri hal ini. Yang terpenting adalah selamat kembali ke rumah masing2 sehat walafiyat.

Zora. Ia sangat suka pernak pernik tentara. Style layaknya hendak latihan perang. Udeh kaya wajib militer di korea. Namanya usaha. Semoga bantu Zora perjuangkan cita-cita. Sisi lainnya, sesuatu menyembul saat celananya  robek. Wow. Kontras.

Alvin asisten rajin. Tks ya vin.

Nana dalem satu2nya 2017 yang numpang tenar,hehehe

Faldi, masih aje. (mungkin bawaan milad)
Ridho (Marshmellow), paling banyak dokumentasikan saat camping.
Acay, gledag enjoy. Di perjalanan pulang Ia banyak cerita tentang rahasia sukses pengusaha bus Harianto. Impiannya juga ingin menjadi pengusaha otobus. Semoga tercapai ya cay. Aamiin

Silaturrahim ke kampung Ibunya Acay. Sayur sop ayam, ikan mas mujaer goreng, lalap, sambel maknyus. Pulang bawa kelapa muda+pisang. Gak tau kudu bilang apalagi. Nbbl gledag enjoy, berkah3x. Allahu Akbar.

فبأي الاء ربّكما تكذّبان
Tks ya Acay dan keluarga. Tks all!












Tidak ada komentar: