H Line
Resah, mengapa semua line berwarna merah disamakan,
Suami istri seharusnya H line berwarna hijau.
Garis
hijau itu terlihat tidak sebanyak garis merah yang berlimpah. Garis hijau di
atas kepala maksimal jumlahnya empat garis terlihat cerah. Ya, garis hijau
paling sedikit berjumlah satu.Tuhan membatasi garis hijau tersebut berjumlah
empat, Matsna,Tsulatsa Ruba’.Meski opini terkuat yang terbentuk di
masyarakat hanya satu garis hijau
saja.Tak heran di sekitar satu garis hijau muncul pula beberapa garis-garis
merah yang berpendar lemah tiada cerah.
Kau
tahu, adakah ajaran lain yang membatasi garis hijau ini selain Islam?, Kau tahu
sebelum Islam membatasi jumlah istri yang boleh dimiliki, laki-laki jahiliyah
dulu bebas memiliki istri dalam jumlah yang sangat banyak meski tanpa
tanggungjawab yang baik sebagai kepala keluarga. Ajaran Islam datang membatasi
jumlah istri yang boleh dimiliki untuk
melindungi hak-hak kaum wanita. Celakanya banyak yang salah paham tentang Nabi
Muhammad saw. Beliau dituduh paedofil dan tukang kawin.
Para
haters akan ada sampai kapanpun. Hak dan batil akan bertempur sampai hari
kiamat. Saat ajaran Islam berusaha menjaga dan melindungi hak-hak wanita,
banyak juga kelompok yang lantang menolaknya. Bisa jadi memang ini adalah akibat
dari ulah oknum pelaku yang tidak bertanggungjawab dengan baik saat mereka
memiliki lebih dari satu istri. Sayang sekali.
Kau
tahu, para tukang ojek dan rakyat biasa yang terlihat ekonomi rendah yang
memiliki beberapa garis hijau. Beberapa ahli memang telah menegaskan, ada satu
syarat lagi,yaitu keberanian. Mereka lebih berani dibanding para orang kaya. Tak
sedikit para orang kaya memiliki satu garis hijau dan beberapa garis merah di
atas kepala.
Ratusan
tahun opini dibentuk menolak pesan Tuhan hingga begini jadinya. Kalaulah
bisa pesan Tuhan itu diterima, akan
sangat indah terlihat garis-garis hijau cerah itu mengalahkan garis-garis merah
yang bersinar lemah. Garis-garis itu tak harus bercampur. Garis-garis merah dan
hijau itu tak seharusnya berada di atas satu kepala.
Mul
selalu resah memikirkan masalah ini. Masalah yang menurutnya tak kunjung
selesai. Masalah yang menurut sebagian besar orang sudah tuntas terjawab dan
tak perlu lagi dipertanyakan. Baginya ini tetap masalah yang besar kaitannya denga
halal dan haram yang membuatnya tenang atau resah gelisah. Opini puluhan tahun
dibentuk oleh media bahwa konsep Monogami adalah keniscayaan.
Bahwa
pesan Tuhan sesungguhnya adalah monogami.
Sebaliknya poligami adalah bentuk ketidaksyukuran seorang laki-laki
terhadap istrinya, terlebih Tuhannya. Aneh, dalam ayat-Nya Tuhan memulai dengan
Matsna, Tsulatsa, Ruba’. Tuhan bahkan tidak menyebutkan Ihda (satu).
Artinya standar minimal dimulai dari Matsna (dua). Jika tidak, maka
mayoritas laki-laki tidak akan puas dan mencari pemuasan di luar.
Mul
sangat menyayangkan Teh Nunuh seorang istri dari seorang da’i terkenal
pada masanya menggugat suaminya. Ia lebih memilih cerai dibanding Islah (damai)
menerima takdir suaminya yang harus memiliki istri lagi. Lagi-lagi takdir
Tuhanpun dipahami berbeda. Jika ada praktek poligami, maka seharusnyalah
kembali kepada monogami. Agaknya mereka tidak tuntas memahami jawaban Dr.
Dzakir Naik tentang takdir perempuan yang diciptakan dengan jumlah yang jauh
lebih banyak dibanding laki-laki. Bisa jadi rasionya sekarang satu berbanding
sepuluh. Maka suatu saat jika memaksakan konsep monogami, aka nada perempuan
yang tidak mendapatkan pasangan.
“Kau
tahu Jek, seandainya dulu teh Nunuh menerima takdir suaminya, mungkin orang-orang
seperti kita punya pilihan argument yang cukup kuat. Secara Financial Kang Uu
sudah sangat berlimpah dan sangat layak
untuk menikah lagi. Kang Uu adalah teladan umat yang sangat-sangat mapan. Kang
Uu akan menghasilkan keturunan yang soleh dan solehah. Sayang,teh Nunuh
menggugatnya. Ini menjadi preseden buruk bagi masadepan poligami Indonesia “,
Mul kembali menarik nafas dan menghembuskannya dengan perasaan kecewa.
“Kau
mulai lagi bermain-main dengan hukum Mul. Siapalah kau. Ulama pun bukan. Apa
yang kau tahu tentang hukum. Sudahlah terima saja takdir ini. Kita yang
mempunyai kebutuhan biologis yang lebih memang harus menyalurkannya secara
rahasia. Main aman saja. Kau lihat selevel Kang Uu saja dibully seantero
raya,dianggap kufur nikmat. Bukankah lebih ringan jika kebutuhan kita
tersalurkan dan tak harus bertanggungjawab penuh?,”.
Lugas
Jek membalas presentasi Mul. Keduanya ditakdirkan memiliki kebutuhan lebih.
Berkali-kali mereka mencoba untuk meredamnya dengan menyibukkan dengan banyak
kegiatan,banyak berolahraga, banyak mengaji dan kegiatan outdoor lain,
kebutuhan itu tak terobati. “It is Not Apple to Apple”. Bagaimana
mencoba mengenyangkan perut dengan dengan hanya minum air putih yang katanya
air paling menyehatkan?”
Perbincangan
itu tiada ujungnya. Sambil meneguk entah kopi cangkir keberapa. Entah batang
rokok yang keberapa. Jelas kontraproduktif bagi seorang laki-laki. Jelas porsi
makan tiap orang berbeda banyaknya. Ada yang cukup satu piring, ada pula yang
kurang.
“Kau
tahu jek, aku juga semakin sering menonton film porno sejak cerai dari istri
keduaku. Tiada pernah film itu memuaskan hasrat. Justru semakin menjadi jadi. Saat
aku rutin mendapat kepuasan, barang-barang haram itu mampu aku jauhkan”. Poligami
head to head dengan film porno bukan rahasia umum.
Kembali
Mul menarik nafas panjang dan membuangnya kembali. Dahinya makin berkerut. Ia
serius sekali,padahal laki-laki di luar sana sudah menganggap jajan adalah
suatu yang lumrah.
Tiba-tiba
Syaikh Rahman muncul di depan mereka. Mereka tertegun setelah Syaikh Rahman
mengusap kedua mata mereka dengan membaca doa rahasia. Mereka dapat melihat
garis-garis hijau itu. Bukan lagi garis-garis merah. Mereka terheran-heran,termangu
lalu tersenyum bahagia. Teman-teman para tukang ojek yang selama ini mereka pikirkan
buruk dengan pola kehidupan mereka ternyata memiliki garis hijau di atas
kepalanya.Ya,teman-teman tukang ojek memiliki dua atau tiga garis hijau. Allahu
Akbar!.
Syaikh
Rahman tidak menjelasakan teori apapun. Beliau membiarkan kami berpikir dan merasa.
Kami dibiarkan terus berpikir terhadap fenomena yang semakin menjadi jadi di
sekitar. Garis-garis merah di kepala itu begitu banyak di kepala anak-anak
sekolah sekalipun. Tak mampulah kita berpikir sampai kesana bagaimana ini bisa
terjadi.Terlebih bagaimana solusinya.
Tak
kuasa kita memikirkan semua. Sebuah doa diingatkan oleh Syaikh Rahman dalam
menghadapi dunia yang semakin gila ini. Kita butuh ampunan Tuhan,kasih
sayang-Nya, pemeliharaan-Nya, bimbingan-Nya.
اللهم
اغفر لامّة سيّدنا محمّد
اللهمّ
ارحم امّة سيّدنا محمّد
اللهم
اصلح امّة سيّدنا محمّد
اللهمّ
استر أمة سيّدنا محمّد
اللهمّ
اجبر أمّة سيّدنا محمّد
اللهمّ
عاف أمّة سيّدنا محمّد
اللهمّ
اغفر لامّة سيّدنا محمّد مغفرة عامة يا ربّ العالمين
اللهمّ
ارحم لامّة سيّدنا محمّد رحمة عامة يا ربّ العالمين
اللهمّ
فرّج لامّة سيّدنا محمّد فرجا عاجلا يا ربّ العالمين
(H Line,,Luthfi Mulyadi,17Agustus2025)
Luthfi
Mulyadi. Penulis adalah guru mapel
Al-Qur’an Hadits MIN5 Jakarta Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar