Selasa, 26 Agustus 2025

H Line

 

H Line

 

Resah, mengapa semua line berwarna merah disamakan,

Suami istri seharusnya H line berwarna hijau.

Garis hijau itu terlihat tidak sebanyak garis merah yang berlimpah. Garis hijau di atas kepala maksimal jumlahnya empat garis terlihat cerah. Ya, garis hijau paling sedikit berjumlah satu.Tuhan membatasi garis hijau tersebut berjumlah empat, Matsna,Tsulatsa Ruba’.Meski opini terkuat yang terbentuk di masyarakat hanya satu  garis hijau saja.Tak heran di sekitar satu garis hijau muncul pula beberapa garis-garis merah yang berpendar lemah tiada cerah.

Kau tahu, adakah ajaran lain yang membatasi garis hijau ini selain Islam?, Kau tahu sebelum Islam membatasi jumlah istri yang boleh dimiliki, laki-laki jahiliyah dulu bebas memiliki istri dalam jumlah yang sangat banyak meski tanpa tanggungjawab yang baik sebagai kepala keluarga. Ajaran Islam datang membatasi jumlah istri yang boleh dimiliki  untuk melindungi hak-hak kaum wanita. Celakanya banyak yang salah paham tentang Nabi Muhammad saw. Beliau dituduh paedofil dan tukang kawin.

Para haters akan ada sampai kapanpun. Hak dan batil akan bertempur sampai hari kiamat. Saat ajaran Islam berusaha menjaga dan melindungi hak-hak wanita, banyak juga kelompok yang lantang menolaknya. Bisa jadi memang ini adalah akibat dari ulah oknum pelaku yang tidak bertanggungjawab dengan baik saat mereka memiliki lebih dari satu istri. Sayang sekali.

Kau tahu, para tukang ojek dan rakyat biasa yang terlihat ekonomi rendah yang memiliki beberapa garis hijau. Beberapa ahli memang telah menegaskan, ada satu syarat lagi,yaitu keberanian. Mereka lebih berani dibanding para orang kaya. Tak sedikit para orang kaya memiliki satu garis hijau dan beberapa garis merah di atas kepala.

Ratusan tahun opini dibentuk menolak pesan Tuhan hingga begini jadinya. Kalaulah bisa  pesan Tuhan itu diterima, akan sangat indah terlihat garis-garis hijau cerah itu mengalahkan garis-garis merah yang bersinar lemah. Garis-garis itu tak harus bercampur. Garis-garis merah dan hijau itu tak seharusnya berada di atas satu kepala.

Mul selalu resah memikirkan masalah ini. Masalah yang menurutnya tak kunjung selesai. Masalah yang menurut sebagian besar orang sudah tuntas terjawab dan tak perlu lagi dipertanyakan. Baginya ini tetap masalah yang besar kaitannya denga halal dan haram yang membuatnya tenang atau resah gelisah. Opini puluhan tahun dibentuk oleh media bahwa konsep Monogami adalah keniscayaan.

Bahwa pesan Tuhan sesungguhnya adalah monogami.  Sebaliknya poligami adalah bentuk ketidaksyukuran seorang laki-laki terhadap istrinya, terlebih Tuhannya. Aneh, dalam ayat-Nya Tuhan memulai dengan Matsna, Tsulatsa, Ruba’. Tuhan bahkan tidak menyebutkan Ihda (satu). Artinya standar minimal dimulai dari Matsna (dua). Jika tidak, maka mayoritas laki-laki tidak akan puas dan mencari pemuasan di luar.

 

 

Mul sangat menyayangkan Teh Nunuh seorang istri dari seorang da’i terkenal pada masanya menggugat suaminya. Ia lebih memilih cerai dibanding Islah (damai) menerima takdir suaminya yang harus memiliki istri lagi. Lagi-lagi takdir Tuhanpun dipahami berbeda. Jika ada praktek poligami, maka seharusnyalah kembali kepada monogami. Agaknya mereka tidak tuntas memahami jawaban Dr. Dzakir Naik tentang takdir perempuan yang diciptakan dengan jumlah yang jauh lebih banyak dibanding laki-laki. Bisa jadi rasionya sekarang satu berbanding sepuluh. Maka suatu saat jika memaksakan konsep monogami, aka nada perempuan yang tidak mendapatkan pasangan.

“Kau tahu Jek, seandainya dulu teh Nunuh menerima takdir suaminya, mungkin orang-orang seperti kita punya pilihan argument yang cukup kuat. Secara Financial Kang Uu sudah sangat  berlimpah dan sangat layak untuk menikah lagi. Kang Uu adalah teladan umat yang sangat-sangat mapan. Kang Uu akan menghasilkan keturunan yang soleh dan solehah. Sayang,teh Nunuh menggugatnya. Ini menjadi preseden buruk bagi masadepan poligami Indonesia “, Mul kembali menarik nafas dan menghembuskannya dengan perasaan kecewa.

“Kau mulai lagi bermain-main dengan hukum Mul. Siapalah kau. Ulama pun bukan. Apa yang kau tahu tentang hukum. Sudahlah terima saja takdir ini. Kita yang mempunyai kebutuhan biologis yang lebih memang harus menyalurkannya secara rahasia. Main aman saja. Kau lihat selevel Kang Uu saja dibully seantero raya,dianggap kufur nikmat. Bukankah lebih ringan jika kebutuhan kita tersalurkan dan tak harus bertanggungjawab penuh?,”.

Lugas Jek membalas presentasi Mul. Keduanya ditakdirkan memiliki kebutuhan lebih. Berkali-kali mereka mencoba untuk meredamnya dengan menyibukkan dengan banyak kegiatan,banyak berolahraga, banyak mengaji dan kegiatan outdoor lain, kebutuhan itu tak terobati. “It is Not Apple to Apple”. Bagaimana mencoba mengenyangkan perut dengan dengan hanya minum air putih yang katanya air paling menyehatkan?”

Perbincangan itu tiada ujungnya. Sambil meneguk entah kopi cangkir keberapa. Entah batang rokok yang keberapa. Jelas kontraproduktif bagi seorang laki-laki. Jelas porsi makan tiap orang berbeda banyaknya. Ada yang cukup satu piring, ada pula yang kurang.

“Kau tahu jek, aku juga semakin sering menonton film porno sejak cerai dari istri keduaku. Tiada pernah film itu memuaskan hasrat. Justru semakin menjadi jadi. Saat aku rutin mendapat kepuasan, barang-barang haram itu mampu aku jauhkan”. Poligami head to head dengan film porno bukan rahasia umum.

Kembali Mul menarik nafas panjang dan membuangnya kembali. Dahinya makin berkerut. Ia serius sekali,padahal laki-laki di luar sana sudah menganggap jajan adalah suatu yang lumrah.

Tiba-tiba Syaikh Rahman muncul di depan mereka. Mereka tertegun setelah Syaikh Rahman mengusap kedua mata mereka dengan membaca doa rahasia. Mereka dapat melihat garis-garis hijau itu. Bukan lagi garis-garis merah. Mereka terheran-heran,termangu lalu tersenyum bahagia. Teman-teman para tukang ojek yang selama ini mereka pikirkan buruk dengan pola kehidupan mereka ternyata memiliki garis hijau di atas kepalanya.Ya,teman-teman tukang ojek memiliki dua atau tiga garis hijau. Allahu Akbar!.

 

 

Syaikh Rahman tidak menjelasakan teori apapun. Beliau membiarkan kami berpikir dan merasa. Kami dibiarkan terus berpikir terhadap fenomena yang semakin menjadi jadi di sekitar. Garis-garis merah di kepala itu begitu banyak di kepala anak-anak sekolah sekalipun. Tak mampulah kita berpikir sampai kesana bagaimana ini bisa terjadi.Terlebih bagaimana solusinya.

Tak kuasa kita memikirkan semua. Sebuah doa diingatkan oleh Syaikh Rahman dalam menghadapi dunia yang semakin gila ini. Kita butuh ampunan Tuhan,kasih sayang-Nya, pemeliharaan-Nya, bimbingan-Nya.

اللهم اغفر لامّة سيّدنا محمّد

اللهمّ ارحم امّة سيّدنا محمّد

اللهم اصلح امّة سيّدنا محمّد

اللهمّ استر أمة سيّدنا محمّد

اللهمّ اجبر أمّة سيّدنا محمّد

اللهمّ عاف أمّة سيّدنا محمّد

اللهمّ اغفر لامّة سيّدنا محمّد مغفرة عامة يا ربّ العالمين

اللهمّ ارحم لامّة سيّدنا محمّد رحمة عامة يا ربّ العالمين

اللهمّ فرّج لامّة سيّدنا محمّد فرجا عاجلا يا ربّ العالمين

 (H Line,,Luthfi Mulyadi,17Agustus2025)

 

Luthfi Mulyadi. Penulis  adalah guru mapel Al-Qur’an Hadits MIN5 Jakarta Utara.

 

 

 

Tidak ada komentar: