Selasa, 07 Mei 2013

the vocalist


The Vocalist

“Pak Luthfi!,pak Luthfi!”, suara itu persis 2 meter di belakangku.
“woi, sape tuh?”, jawabku.
 Akupun memperlambat laju motor agar dapat melihat wajahnya lebih jelas.
“Subhanallah, Faisal ya!”,
 ia pun mensejajarkan motornya dengan motorku juga memperlambat lajunya
“Iya pak!”,
Ringan saja ia menjawab. Ia adalah salah seorang selebritis MTs.N1 pada masa penjajahan Jepang di Indonesia,hehehe. Pada masanya lah, sekitar tahun 2007-2008. Waktu itu ia dikenal dan disukai banyak kaum hawa karena kegantengan dan kemerduan suaranya. Beberapa kali ia perfom dengan gitar di hadapan para fansnya. Lagu andalannya adalah lagu yang dipopulerkan Repvblik Band waktu itu.
“Hoho kasih kuingin kau tahu, betapa….(begitulah kira-kira potongan liriknya)
Yang juga menarik dikomentari pada saat itu adalah, dari beberapa personil Repvblik di lagu itu hanya terdengar suara piano mengiringi suara vokalis. Pertanyaannya pantaskah disebut band jika Gitaris, Drummer,Bassist tidak berperan dalam mengiringi vokalis dalam menyanyikan sebuah lagu andalannya. Cukup kasihan aku melihatnya saat itu beberapa personil yang tadi disebutkan menganggur di sebuah video klip. Atau bisa juga kasihan padaku yang belum banyak mengerti musik,hehehe.
“Masyaallah, siape tuh yang belakang”,
tampak seorang gadis memeluk pinggangnya sambil tersenyum.
“harim pak,harim insyaallah!”,jawabnya mantap.
“sukses ya!”,
doaku padanya dan juga pada diriku. Pastinya kita semua sedang berjuang melawan nafsu
Entah kenapa aku malu jika bertemu terlalu lama dengan siswa/iku yang sedang  asik berpacaran. Laju motorpun kuperlambat dan kemudian berhenti. Kubiarkan ia mendahuluiku.



Lets discuss this
Seorang teman pernah berkata :
 “suatu masa dengan sebuah cerita yang telah lewat dan belum pernah kita rasakan ia akan menuntut penuntasannya”, bisa jadi ini benar adanya. Belum pernah kurasakan pacaran masa SMA, terlebih SMP. Apakah ini yang membuat aku iri pada mereka yang melakukannya sekarang?, lalu berlarut-larut memikirkan seharusnya mereka tidak lakukan hal ini, banyak hal yang bisa mereka lakukan selain hanya asik ma’syuk berduaan kapanpun dimanapun.
Masih dengan bangga aku membela “dengan kutinggalkan pacaran saat itu, bahasa Arab dan Inggris, organisasi, pengalaman bertualang  lebih banyak dan lebih  baik dari kalian, dan Alhamdulillah aku banyak merasakan manfaatnya sekarang ”
“Hey!, calm down, their future is not your”,
Ada benarnya juga kata-kata ini. Persetan dengan mereka yang tak mau ikuti aturan. (Hehehe, emosi neh ye!) Mari raih masa depan dengan orang-orang yang juga ingin meraih masa depan gemilangnya. Tapi kok individualistis banget ya?
“yes it is, but they are our brother & sister in Islam, aren’t they?
Bagaimanapun mereka adalah saudara kita. Astaghfirullhal’azhim. Ampuni atas kebanggaan ini Ya Allah. Terimakasih kau telah tunjukkan jalan yang memudahkan hamba-Mu untuk mengabdi.
Beda Tangerang tahun 1995, beda Ciamis tahu 1998, beda pula Aliyah di Jakarta tahun 2013. Terus kubanding-bandingkan catatan perjalanan studiku dengan mereka, para siswa-siswiku. Aku terus berpikir positif mereka punya jalan yang jauh berbeda dengan jalanku pastinya, pastinya. Toh Alhamdulillah, syukurku, masih ada dan terus akan bertambah minat generasi  yang melanjutkan pendidikan di Pesantren. Semoga kekhawatiran ini berbuah pahala.
واليخش الذين لوتركوا من خلفهم ذرية ضعافا...
Satu hal lagi yang dapat membantu kita membentuk generasi rabbani adalah usaha kita   yang maksimal dalam merangkul mereka sama-sama mempelajari  Islam yang Kaffah Islam yang indah. Dengan penjelasan yang logis dan usaha  menjernihkan hati dan pikiran dengan segenap kekuatan dan kesabaran Insyaallah merekapun akan senang hati menjadi siswa/I yang baik.
Sebelum menyerah pada pikiran kawin-kawin dan kawin yang disebabkan oleh banyak media destruktif pornografis , bagaimana jika kita mengenakan mereka pada komunitas-komunitas yang semakin banyak bermunculan. Pikirku ini sangat posistif dalam rangka mencounter pikiran-pikiran negatif, “kawin,kawin dan kawin” Memang sangat sulit mengalihkan pikiran yang sudah terlanjur kenal yang enak,hehehe. Tapi demi masa depan yang lebih cerah kenapa enggak?

Nyok kenalan sama  komunitas2 ini :
1.       Pecinta Bus (bus mania)
2.       Pecinta Kereta Api
3.       Traveling
4.       Pecinta Alam
5.       Pendaki gunung
6.       Pecinta Nabi
7.       Karate
8.       Taekwondo
9.       Kungfu
10.   Silat
11.   Pramuka
12.   PMR
13.   Paskibra
14.   Futsal
15.   Sepak bola
16.   Teater
17.   Puisi
18.   Perpustakaan
19.   Fotografi
20.   Sepeda
21.   Mancing mania
22.   Melukis
23.   Menari
24.   Marawis
25.   Hadhrah
26.   Karang taruna
27.   Volly
28.   Basket
29.   Tenis meja
30.   Drumband
31.   Dan masih banyak lagi. Cari aja di google kalo kurang!,hehehe
Tak kenal maka tak sayang. Karena lo pade belum kenal dan menutup mata dari komunitas-komunitas di atas itulah sebabnya  lo bisa tersiksa sama “kepengen nyang ntu” dan gak dapet2. Jangan terus diikutin bro. Mending lo coba berani tuk kenal sama komunitas-komunitas sehat jiwa dan pikiran kaya yang gue sebut di atas. Di jamin komunitas-komunitas di atas bisa ngasih lo lebih buanyak dibanding hanya kebutuhan selangkangan. Pastikan lo capek secapek capeknya dengan kegiatan-kegiatan di atas, sehingga pikiran-pikiran sekitar selangkangan minimal berkurang.
 Sebanyak-banyaknya lo ikutin tuh kegiatan. Bahkan kalo lo beruntung lo bisa go nasional or internasional. Lewat Pramuka minimal lo bisa keliling Indonesia.mantep toh!
Masyaallah, kok jadi fulgar gini ya. Gak apa-apa dah.
                Terlepas dari usia mereka adalah usia (SMA -17th)yang sudah diperbolehkan melakukan perkawinan menurut UU perkawinan Indonesia pastinya melalui prosedur yang telah ditentukan, maka penyuluhan harus lebih giat lagi diadakan. Bisa jadi penyuluhan-penyuluhan yang seharusnya dilaksanakan gagal karena banyak koruptor yang menggondol dananya. Kalo begitu banyaknya yang benci koruptor kenapa sih belum ada yang nembak langsung kepalanya?, kan selesai tuh.  Semua ini demi melahirkan generasi rabbani yang soleh dan solehah. Betapa perkawinanan yang tidak diinginkan atau tidak direstui akan melahirkan  generasi yang lemah terlebih kawin di luar nikah. Adalah suatu yang tidak diinginkan menghadapi anak atau cucu sendiri sebagai musuh sebagai mana halnya Nabi Nuh as. Tetapi jika harus demikian mari kita hadapi dengan bijak selalu mengharap pertolongan dari Allah Yang Maha Segalanya. Mari ikhlaskan mereka yang terjerumus adalah taqdir-Nya yang buruk sesuai pilihan mereka.
Kalo ada yang suka nanya,
“mending mana pura-pura baik apa jahat?”, “jawabannya “mending gak pura-pura”
 “mending mana mantan ustadz apa mantan penjahat?”, jawabnya “mending ustadz seterusnya sampe husnul khatimah.hehehe…amin
Maha Suci Allah yang menciptakan jalan kehidupan manusia yang serba misterius. Kita tak pernah tahu akan seperti apa masa depan kita. Bagaimana jika mereka Allah swt beri kesempatan untuk bermaksiat lalu taubat, sadar dan bangkit menjadi hamba-Nya yang luar biasa solehnya bermanfaat bagi banyak makhluk-Nya. Bagi banyak makhluk-Nya bukan hanya manusia. Dicintai Allah swt dan banyak makhluk-Nya, dan mendapat Husnul Khatimah. Subhanallah.
Doa kita pada-Nya :
يا الله بها
يا الله بها
يا الله بحسن الخاتمة
(Luthfi mulyadi,05Mei2013)

Tidak ada komentar: