Senin, 30 September 2013

WC

   OH WC

 Hampir semua orang pernah merasakan sakitnya menahan buang air besar. Tak heran jika ada beberapa pembicara menyamakannya sebagai ikhlas ketika orang sudah bisa melepas segala sesuatu sebagaimana ia melepas tinjanya. Pastinya ia akan membuangnya dengan riang gembira karena dengan menahannya adalah penderitaan.
    Jika demikian, memfasilitasi orang ingin buang hajat adalah suatu ibadah yang indah. Terlebih di tempat yang sulit ditemukan WC umum. Bayangkan betapa tersiksanya seseorang yang tengah sakit perut ingin membuang hajat, tapi ia tidak kunjung menemukan. Ia berlari menuju masjid, di majid pintu WC pun terkunci. Puluhan meter ia terengah-engah menuju Musholla, di Musholla ternyata tidak ditemukan WC.       Masih menahan sakit perutnya ia menuju Pos Satpam. Dengan tidak rela satpampun berbohong bahwa di posnya tidak ada WC, padahal gemericik air jelas terdengar dari keran di dalamnya. Begitu juga jelas terlihat beton septictenk yang terkubur di sampingnya. Hampir tidak mungkin meminta izin menumpang buang hajat di rumah warga terlebih di kota. Padahal saat itu siapapun rela membayar puluhan ribu rupiah jika ia punya.
"Masyaallah!"

WC&Musholla Taman Kota Monas
Masih tentang WC. Baru dua hari yang lalu berkunjung ke Taman Kota Monas Jakarta Pusat. Taman yang sudah diurus oleh Suku Dinas Pertamanan DKI Jakarta dengan segala fasilitasnya. Seharusnya dari tahun ketahun mengalami perkembangan, entah dari pelayanan atau fasilitas yang di sediakan. Bayangkan, Taman Kota yang merepresentasikan Indonesia, karena Jakarta adalah miniatur Indonesia. Pasti ada sekian milyar untuk mengurusi taman dan fasilitasnya pertahun. Terakhir yang kujumpai adalah, Musholla yang belum mengalami renovasi sejak minimal satu dekade. Luasnya tidak lebih dari 36meter2. Lebih dari dua bohlam besar yang berada di depanya pecah sejak lama sehingga suasana sangat gelap seperti di bumi perkemahan Cibubur. Ini sangat tidak layak menjadi representasi Taman Indonesia di tengah-tengah gemerlap kota Jakarta. Sekali lagi Jakarta. Kita doakan semoga Pak Jokowi dan jajarannya segera membereskan taman dan fasilitasnya sehingga pantas merepresentasikan taman kota Jakarta. Amin.

Back 2 the WC
    Dengan demikian anjurannya adalah, jika membangun masjid atau musholla, lengkapilah dengan WC, kalaupun harus ditarik biaya perawatan, ini akan lebih baik dan memudahkan jama'ah atau orang lain  yang tengah berada di sana dan kebetulan ingin buang hajat. Ini akan lebih baik dibanding masjid atau musholla tanpa WC atau pintu WCnya dikunci.
Semoga kita bisa membantu sesama.Amiin!
(luthfimulyadi,30September2013)

Tidak ada komentar: