Jumat, 16 Januari 2015

Ayo, Bawa Simbol Agama!


   Tulisan ini sama sekali bukan tuk memprovokasi antar pemeluk agama, melainkan belajar semangat totalitas dengan melibatkan simbol agama dari salah satu klub ternama dunia.

   Ketika ada sekelompok orang yang mengatakan :
" Jangan bawa simbol-simbol agama ke dalam urusan dunia (profan), mari kita lihat  tanda salib di jersey terbaru klub sepak bola Eropa (AC MILAN).

  Merujuk kesuksesan AC MILAN di era keemasannya di tahun 90-an, Milan kembali meluncurkan jersey dengan lambang salib yang lebih besar dari sebelumnya yang  berdampingan dengan garis-garis merah. Harapannya Milan kembali berjaya seperti era 90-an.

  Nah, kalau saja ada yang memperjuangkan kejayaan tim sepakbola yang duniawi (profan)  dengan  suatu simbol agama saja dapat diterima, maka adalah sangat lumrah jika majlis taklim, ormas menggunakan simbol agama dan semangat agama dengan dasar yang kuat.
  Jangan dong kemudian kita sebagai muslim yang justru anti dengan simbol-simbol agamanya sendiri, meski memang masih banyak oknum-oknum yang berlaku anarkis. Pasti ada alasan yang tepat mengapa mereka berlaku demikian.Pemberitaan miring sering juga dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Mari pelajari lebih banyak tentang mereka dalam AD/ART-nya.

  Dalam kata lain juga, para milanisti yang muslim baiknya berpikir ulang menggunakan jersey terbaru klub ini. Masa sih enggak risih bawa-bawa salib ke mana-mana sementara dia seorang muslim?. Kalo lagi main sepak bola/futsal atau nonton bareng Milan sih masih mending. Kalo lagi rapat Maulid atau kegiatan lainnya kayaknya kurang pantas. 

  Syukur-syukur mendalami  makna dasar  simbol salib tersebut dan mempelajari simbol bulan bintang dan simbol-simbol Islam lainnya yang ada dalam jersey Poursmouth salah satu klub di liga Inggris.


Dalam beberapa referensi disebutkan bahwa salib menunjukkan identitas, kebanggaan, visi dan misi mereka. Jika kita bangga gunakan salib gimana dong ceritanya?

So, tetap dukung Milan dan berpikir ulang gunakan jersey terbarunya. Nyok, belajar terus tentang sejarah Islam.

Tidak ada komentar: