Sabtu, 24 November 2012

contoh narasi drama


Maju Tak Gentar
Masa Perjuangan Merebut Kemerdekaan


Allahu Akbar X3
            Saudaraku, Dengan Takbir Para Pahlawan Kita Tak gentar berjuang merebut tanah ini dari para penjajah.bukan dengan lagu manja, dan bukan dengan lagu cinta
            Harta dan nyawa telah mereka berikan demi merdekanya Indonesia, Demi kita anak cucunya, Wallahi demi Allah, Mereka berjuang untuk kita wahai saudaraku , Demi kita, demi kita Anak cucunya
            Saudaraku, kenalkah kita Para Pahlawan yang telah berkorban harta, jiwa demi kita
Masih adakah mereka di ingatan kita?
Saudaraku masih adakah mereka didalam dada kita?
            Maafkan kami Tuanku Imam Bonjol, Maafkan kami Sultan Hasanuddin, Maafkan kami Cut Nyak Dien , Maafkan kami Jenderal Soedirman, Bung Tomo, Bung Karno, Bung Hatta Maafkan kami wahai para pahlawan
Kami telah melupakanmu
Tidak  ada lagi namamu di dalam ingatanku
Tidak ada lagi namamu di dalam dadaku
Tidak ada lagi namamu di dalam buku catatanku
            Saudaraku inikah sikap kita terhadap mereka yang tulus mencintai kita…?
            Inikah sikap kita terhadap mereka yang menyayangi kita …?
Saudaraku, mari kita berjanji, untuk tidak gentar terus mengingat mereka
Tak gentar terus menyimpan nama mereka di dalam hati kita
Tak gentar terus belajar-belajar dan belajar, baca-baca dan baca sejarah mereka
Sehingga kita mampu mewarisi sifat dan sikap mereka
Sehingga kita mampu menjadi bangsa yang besar
Dengan Takbir bukan dengan lagu cinta
Allahu Akbar 3X

Perlengkapan : kebaya, kain sarung, peci, kaos putih, bendera merah putih, bambu





Hari Merdeka
Masa Membangun Mental Anak Bangsa

Astaghfirullahal ‘azhim 3X
Ternyata kita belum paham arti kemerdekaan
Ternyata kita belum mengerti arti pengorbanan ribuan mereka yang mati antara Karawang –Bekasi
Pengorbanan ribuan mereka di seluruh pelosok negeri ini
Saudaraku, tak dapatkah kita merasakan sakitnya dicambuk ratusan kali di atas aspal yang panas
Saudaraku, tak dapatkah kita merasakan rintihan mereka ketika dihujam berkali-kali dengan  sangkur
Saudaraku, tak dapatkah kita merasakan teriakan sakit dari mulut-mulut mereka ketika ditusuk  berkali-kali dengan bayonet
Saudaraku, tak dapatkah kita merasakan teriakan sakit dari mulut-mulut mereka ketika mereka dibariskan ditendang dipukul serta di brendel dengan senjata mesin
Saudaraku, tak dapatkah kita merasakan rintihan nenek kita dan saudara-saudara perempuan kita dulu ketika diperkosa dengan paksa oleh para penjajah
Astaghfirullahalazhim 3X,
Bung, Kemerdekaan kita telah diproklamirkan 62 tahun yang lalu
Masih sibukkah kita meracuni diri sendiri
Masih belum pahamkah  kita bagaimana menghargai diri kita sendiri
Masih sibukkah Kita merusak mental masyarakat dan alam sekitar kita 
Astaghfirullahalazhim 3X
Dimana semangat dan kerja keras itu
Dimana Kekeluargaan itu
Dimana Keramahan itu
Dimana Cinta kasih kita
Dimana…..Dimana



Perlengkapan : kebaya, kain sarung, peci, kaos putih, bendera merah putih, bambu





Bangun Pemudi Pemuda
Ajakan Mengisi Kemerdekaan dengan Prestasi & Karya

Saudaraku sebangsa setanah air, Proklamasi telah diproklamirkan 62 tahun yang lalu
Mari kita mengisi kemerdekaan ini dengan Prestasi dan karya nyata
Saudaraku, mari kita tinggalkan kemalasan, lepaskan diri dari belenggu kesia-siaan
Mari kita berbuat suatu yang berarti bagi bangsa dan Negara serta diri kita khususnya
Berbuatlah semampumu, buat hidupmu berarti setiap harinya
Sekarang bukan waktunya lagi berfoya-foya, Hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti
Mari menabung untuk kehidupan kita di masa depan
Ayah ajarkan  aku mengaji, agar aku kenal dan dekat kepada Allah swt,
agar aku menjadi hambanya yang baik dunia dan akhirat
Ayah ajarkan aku shalat subuh jama’ah,
agar aku diberikan rizki yang banyak dan halal oleh-Nya
Ayah, ajari putramu bekerja keras, karena aku adalah atap negeri ini
Aku tak mau generasiku menjadi pesuruh di negerinya sendiri
Ibu, ajari putrimu bersikap dan menjaga diriku,
karena wanita adalah tiang Negara ini
Ibu, bangun pondasiku dengan akhlak karimah,
karena aku tak mau kelak  generasiku runtuh
Jika generasiku hancur,
bagaimana aku nanti mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan
Abangku, jangan ajarkan aku bermain kartu, karena aku tak mau menjadi penjudi kelak
(1.) Perlengkapan : Botol Bir, Botol jamu, raket, Bola, White board, Spidol, Anting (tindik palsu), Kertas, alat tulis, jilbab, peci, sajadah, mukena,
(2.) Karakter : Penjudi, Pemabuk, Drugs dengan tindik, Ustadz, Bapak, Anak, Ibu, Kakak, Abang, Perempuan tidak berjilbab
 
Abangku ,ajarkan aku bermain bola,
agar aku dapat menggantikan Bambang Pamungkas Kelak
Abangku ajarkan aku bermain bulutangkis,
Agar aku dapat menggantikan Taufik Hidayat kelak
Kakakku ajarkan aku berbahasa tegas  bijak dan santun,
Agar aku dihargai di mata dunia kelak
Kakakku, ajarkan aku kebersihan, agar kelak senantiasa sehatku
Tetanggaku, ajarkan aku tuk membuang sampah pada tempatnya,
Agar kelak tak lagi banjir kotaku
Merdeka Negeriku, Merdeka bangsaku, Merdeka 3X, Allahu Akbar


Maju Tak Gentar
Masa Perjuangan Merebut Kemerdekaan


Allahu Akbar X3
            Saudaraku, Dengan Takbir Para Pahlawan Kita Tak gentar berjuang merebut tanah ini dari para penjajah.bukan dengan lagu manja, dan bukan dengan lagu cinta
            Harta dan nyawa telah mereka berikan demi merdekanya Indonesia, Demi kita anak cucunya, demi Allah, Mereka berjuang untuk kita wahai saudaraku , Demi kita, demi kita Anak cucunya
                        Maafkan kami Tuanku Imam Bonjol, Maafkan kami Sultan Hasanuddin, Maafkan kami Cut Nyak Dien , Maafkan kami Jenderal Soedirman, Bung Tomo, Bung Karno, Bung Hatta Maafkan kami wahai para pahlawan
Kami telah melupakanmu
Tidak  ada lagi namamu di dalam ingatanku
Tidak ada lagi namamu di dalam dadaku
Tidak ada lagi namamu di dalam buku catatanku
            Saudaraku, mari kita berjanji, untuk tidak gentar terus mengingat mereka
Tak gentar terus menyimpan nama mereka di dalam hati kita
Tak gentar terus belajar-belajar dan belajar, baca-baca dan baca sejarah mereka
Sehingga kita mampu mewarisi sifat dan sikap mereka
Sehingga kita mampu menjadi bangsa yang besar
Dengan Takbir bukan dengan lagu cinta
Allahu Akbar 3X

Perlengkapan : kebaya, kain sarung, peci, kaos putih, bendera merah putih, bambu










Hari Merdeka
Masa Membangun Mental Anak Bangsa

Astaghfirullahal ‘azhim 3X
Ternyata kita belum paham arti kemerdekaan
Ternyata kita belum mengerti arti pengorbanan ribuan mereka yang mati antara Karawang –Bekasi
Pengorbanan ribuan mereka di seluruh pelosok negeri ini
Saudaraku, tak dapatkah kita merasakan sakitnya dicambuk ratusan kali di atas aspal yang panas
Saudaraku, tak dapatkah kita merasakan rintihan mereka ketika dihujam berkali-kali dengan  sangkur
Saudaraku, tak dapatkah kita merasakan teriakan sakit dari mulut-mulut mereka ketika mereka dibariskan ditendang dipukul serta di brendel dengan senjata mesin
Saudaraku, tak dapatkah kita merasakan rintihan nenek kita dan saudara-saudara perempuan kita dulu ketika diperkosa dengan paksa oleh para penjajah
Astaghfirullahalazhim 3X,
Bung, Kemerdekaan kita telah diproklamirkan 62 tahun yang lalu
Masih sibukkah kita meracuni diri sendiri
Masih belum pahamkah  kita bagaimana menghargai diri kita sendiri
Masih sibukkah Kita merusak mental masyarakat dan alam sekitar kita 
Astaghfirullahalazhim 3X
Wahai saudaraku, malam ini 31 Agustus 2007
Mari berjanji untuk meneruskan perjuangan mereka
Bekerja keras tuk benahi generasi penerus bangsa
Agar kita tidak malu berteriak dan mengaku sebagai bangsa yang merdeka
Merdeka Negeriku, Merdeka Bangsaku, Merdeka-merdeka, Allahu Akbar 3X



Perlengkapan : kebaya, kain sarung, peci, kaos putih, bendera merah putih, bambu







Bangun Pemudi Pemuda
Ajakan Mengisi Kemerdekaan dengan Prestasi & Karya

Saudaraku sebangsa setanah air, Proklamasi telah diproklamirkan 62 tahun yang lalu
Sudahkah kita mengisi kemerdekaan ini dengan Prestasi dan karya nyata
Saudaraku, mari kita tinggalkan kemalasan, lepaskan diri dari belenggu kesia-siaan
Mari kita berbuat suatu yang berarti bagi bangsa dan Negara serta diri kita khususnya
Berbuatlah semampumu, buat hidupmu berarti setiap harinya
Sekarang bukan waktunya lagi berfoya-foya, Hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti
Ayah ajarkan  aku mengaji, agar aku kenal dan dekat kepada Allah swt,
agar aku menjadi hambanya yang baik dunia dan akhirat
Ayah, ajari putramu bekerja keras, karena aku adalah atap negeri ini
Aku tak mau generasiku terus menerus menjadi pesuruh di negerinya sendiri
Ibu, ajari putrimu bersikap dan menjaga diriku,
karena wanita adalah tiang Negara ini
Ibu, bangun pondasiku dengan akhlak karimah,
karena aku tak mau kelak  generasiku runtuh
Jika generasiku hancur,
bagaimana aku nanti mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan
Abangku, jangan ajarkan aku bermain kartu, karena aku tak mau menjadi orang yang merugi kelak
Merdeka Negeriku, Merdeka bangsaku, Merdeka 3X, Allahu Akbar



















Sorak-Sorai Gembira
Ajakan Mendidik Generasi Penerus Bangsa

Saudaraku sebangsa setanah air, Negeri ini telah merdeka
Seharusnya kita terus bersorak-sorai gembira karena keunggulan kita di segala bidang
Jangan sampai kita terjajah lagi karena kebodohan kita sendiri
Jangan sampai kita terjajah karena kemalasan diri kita sendiri
Saudaraku, musuh kita sekarang adalah kemalasan dalam diri kita sendiri
Lawan kemalasan itu dengan kerja nyata
Saudaraku, tiap generasi punya tanggung jawab moral terhadap generasi selanjutnya
Bimbing, Latih mereka tuk menjadi generasi yang lebih baik dari diri kita 
ajarkan mereka berbahasa tegas  bijak dan santun,
Agar mereka dihargai di mata dunia kelak
Ajarkan mereka  kebersihan, agar kelak senantiasa sehat mereka
Latih mereka bermain sepak bola,
Agar mereka dapat menggantikan Bambang Pamungkas dkk Kelak
Latih mereka bermain bulutangkis,
Agar mereka dapat menggantikan Taufik Hidayat dkk kelak
Contohkan mereka tuk membuang sampah pada tempatnya,
Agar kelak tak lagi banjir kota kita
Agar kita dapat terus bersorak-sorai gembira karena keunggulan kita
merdeka negeriku, merdeka bangsaku, Allahu Akbar


(Luthfi Mulyadi 2004)











Tidak ada komentar: