Selasa, 26 Maret 2013

Harlem Shake & Me


Harlem Shake & Me

Dua minggu ini adalah minggunya Harlem Shake. Tarian yang semakin berkembang di Youtube itu kian menjamur sampai ke kelas-kelas Madrasah sekalipun. Dirasa ketinggalan zaman jika tidak ikut membuat dan juga menguploadnya di Youtube.
Awalnya
Harlem adalah salah satu nama jalan di Amerika. Sekitar tahun 1981 seorang pemuda mabuk menutupi kepalanya dengan helm atau kotak kemudian menari-nari.  Pastinya edisi awal dari pemuda mabuk yang menari itu  tidak sempat didokumentasikan,  sehingga kita tidak tahu persis bagaimana karakter tariannya seperti apa. Apakah melulu identik dengan orang yang sedang berhubungan sex atau hanya gerakan sembarang sebagaimana layaknya orang mabuk. Bicara tentang orang yang sedang mabuk ia bebas melakukan apa saja. Terlebih di Amerika Negara yang dikenal Liberal (bebas).
Di suatu artikel ditambahkan, bahwa Harlem Shake ini terinspirasi oleh tarian orang-orang suku primitif Ethiopia ataupun Afrika , sehingga tidak afdhol jika tidak dilakukan seliar mungkin dan bertelanjang seperti layaknya orang-orang primitif.
Yang berkembang kemudian
Semakin banyak Harlem Shake(selanjutnya ditulis HS) yang dibuat dan di Upload di Youtube membuat kita gerah. Terlebih pemerannya adalah  cewek-cewek cantik berbusana minim bahkan telanjang. (Hadeeeh, tambah pusing aje dah ni kepale). Pada akhirnya kita memang hanya bisa berdoa semoga masa ini cepat berlalu tanpa ada dampak negatif yang terlalu banyak. Masa ini juga pernah kita alami ketika sedang marak-maraknya Gangnam Style. Bedanya tidak begitu banyak yang menguploadnya di Youtube karena gerakannya dibatasi. Adapun HS gerakannya tidak dibatasi hanya seperti orang yang naik kuda dan memutar-mutar tali laso.
Sebelum Kita menyerah
Sebelum kita benar-benar menyerah mensikapi fenomena ini dan hanya bisa berdoa sebagai tanda lemahnya iman, kenapa tidak momen ini kita gunakan sebagai pembelajaran bagi semua pihak. Bagaimana jika kita adakan  diskusi-diskusi Budaya Indonesia Versus Budaya Barat. Santun VS Liar. Budaya Indonesia yang pastinya lebih kaya indah dan luhur kelebihannya dibanding HS yang banyak menggambarkan gerakan kucing kawin. Sebut saja Jaipong, Kecak, Reog Ponorogo, bahkan gerakan joget dangdut (angkat dua jempol). Antar budaya pastinya ingin saling mempengaruhi dan diakui eksistensinya. So, kalo gak ma uterus jadi bebek  yang Cuma bisa ikut-ikutan or looser mari mulai Upload video Jaipong, Kecak, Reog Ponorogo sebanyak banyaknya dalam rangka mengimbangi  HS yang sedang meraja lela. Atau boleh saja tetap dengan musik “HS –Colo Terrorica” tetapi gerakan-gerakannya adalah gerakan indah budaya kita yang tidak melulu pada pornografi. Jaipong, Kecak, Reog Ponorogo, bahkan gerakan joget dangdut (angkat dua jempol) dengan music HS?, Siapa Takut!. Lets Action!,Make It, Upload It!(Colo Terrorica!)

Sikap Kita
Sebagai muslim Allah swt telah  menetapkan batasan-batasan bertindak-tanduk bagi kita makhluk-Nya. Termasuk di dalamnya berekspresi.  Dengan seni hidup kita indah. Dengan agama kita terarah. Sehingga tanggung jawab kita juga adalah mensikapi  seni-seni yang tidak sejalan dengan ajaran Islam yang luhur. Secara Psikologis adalah kebutuhan tiap manusia untuk mengekspresikan perasaannya agar dilihat oleh yang lain. Hal itu dapat membuatnya lebih berharga atau merasa dihargai sebagai manusia makhluk sosial. Dalam kata lain siapapun ingin menjadi aktor atau aktris walau hanya 5menit. Usaha datang ke studio rekaman suatu program televise adalah salah satu usaha menjadi aktris atau aktor.  Tetapi sekali lagi, adalah tanggung jawab kita bersikap dengan sebaik-baiknya di kehidupan dunia ini karena dampaknya akan sangat luas bagi generasi mendatang terlebih di akhirat. Bissa,bissa dan pasti bissa. Jika tidak mau diatur oleh norma luhur Indonesia pilihannya untuk lebih bebas adalah pindah ke Negara-negara yang mengusung kebebasan sebebas-bebasnya. Wallahu A’lam Bishshowab.
(Luthfi mulyadi, 27 Maret 2013)

Tidak ada komentar: