Selasa, 10 Desember 2013

"ngomong mulu,gak aus ape?"

“Ngomong mulu…!”

“Ngomong mulu, gak aus ape?”
Komentar seorang siswa yang tak mau ditegur saat kerjasama pada ujian akhir semester. Anggota kelas pun tertawa lewat komandonya. Menertawai guru bisa jadi suatu yang membanggakan bagi anak-anak bermasalah berkaca pada contoh-contoh salah yang banyak terjadi di lingkungan.
Gurupun  berpikir keras bagaimana ia dapat membalas siswanya tersebut. Gelak tawa masih terdengar di kelas tersebut. Segera guru tersebut melontarkan pertanyaan.
“Kamu ketawa aja, gak aus ape?”
Menirukan pertanyaan siswa tersebut. Kelaspun kembali riuh dengan tawa teman-temannya. Kekalahan sementara bagi sang provokator.
Beberapa kali guru masih menegur beberapa siswa yang masih bandel bekerjasama dalam ujian tersebut. Tak lama kembali sang provokator dengan jurus yang sama berkomentar.
“Ngomong mulu, gak aus ape?”
Sang guru pun menjawab dengan tenang.
“Kamu gak liat saya minum?”
Sambil mengangkat cangkir yang dipegangnya. Sang guru memperlihatkan cangkir bawaannya yang berisi teh manis. Sengaja ia bawa agar energik saat mengawas.
Kelaspun kembali riuh dengan tawa para siswa/I menyusul kekalahan kedua sang provokator.
Refleksi   
Penting kiranya guru mempelajari strategi menjawab pertanyaan menjatuhkan dari anak bermasalah sehingga tidak disepelekan. Candaan menjatuhkan seperti ini didapat anak dari para seniornya yang juga bermasalah. Jika guru menanggapinya dengan positif dengan dialog dan jawaban yang logis serta sikap yang santun Insyaallah hal tersebut merupakan media pembelajaran yang sangat baik demi perubahan sikap dan pola pikir siswa tersebut. Semoga bermanfaat. Amin.

(luthfimulyadi,10Desember2013)

Tidak ada komentar: