“Ngomong mulu…!”
“Ngomong mulu, gak aus ape?”
Komentar seorang siswa yang tak mau
ditegur saat kerjasama pada ujian akhir semester. Anggota kelas pun tertawa
lewat komandonya. Menertawai guru bisa jadi suatu yang membanggakan bagi
anak-anak bermasalah berkaca pada contoh-contoh salah yang banyak terjadi di
lingkungan.
Gurupun berpikir keras bagaimana ia dapat membalas
siswanya tersebut. Gelak tawa masih terdengar di kelas tersebut. Segera guru
tersebut melontarkan pertanyaan.
“Kamu ketawa aja, gak aus ape?”
Menirukan pertanyaan siswa
tersebut. Kelaspun kembali riuh dengan tawa teman-temannya. Kekalahan sementara
bagi sang provokator.
Beberapa kali guru masih menegur
beberapa siswa yang masih bandel bekerjasama dalam ujian tersebut. Tak lama
kembali sang provokator dengan jurus yang sama berkomentar.
“Ngomong mulu, gak aus ape?”
Sang guru pun menjawab dengan
tenang.
“Kamu gak liat saya minum?”
Sambil mengangkat cangkir yang dipegangnya.
Sang guru memperlihatkan cangkir bawaannya yang berisi teh manis. Sengaja ia
bawa agar energik saat mengawas.
Kelaspun kembali riuh dengan tawa para siswa/I menyusul
kekalahan kedua sang provokator.
Refleksi
Penting kiranya guru mempelajari
strategi menjawab pertanyaan menjatuhkan dari anak bermasalah sehingga tidak
disepelekan. Candaan menjatuhkan seperti ini didapat anak dari para seniornya
yang juga bermasalah. Jika guru menanggapinya dengan positif dengan dialog dan
jawaban yang logis serta sikap yang santun Insyaallah hal tersebut merupakan
media pembelajaran yang sangat baik demi perubahan sikap dan pola pikir siswa
tersebut. Semoga bermanfaat. Amin.
(luthfimulyadi,10Desember2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar