Selasa, 29 April 2014

real madrid tadi pagi

   
 
Yang suka Real Madrid (RM) bisa jadi  juga suka Liverpool (LFC), AS Roma, AC MILAN, Arsenal, dan  gak suka Barcelona. Uniknya perasaan gak suka itu gak ada kaitannya dengan kejujuran mengakui kehebatan kerjasama tim atau individu. Orang yang suka Madrid, harus jujur dan mengakui kehebatan skill individu atau kerjasama tim seorang Lionel Messi. Di sini seorang harus berani jujur.   
   Sebaliknya yang suka Barcelona, bisa jadi juga suka Bayern Munchen karena pelatihnya Pep Guardiola menerapkan strategi yang sama tadi pagi dan kalah 0-4 dari Madrid. Pantaslah mereka tidak suka Madrid selain juga rivalitas mereka yang telah dimulai puluhan tahun yang lalu hingga sekarang.

   Seiring berjalannya waktu dan perkembangan pola pikir manusia, rivalitas yang dulunya sangat ekstrem hingga saling menyerang secara fisik. Perlahan pola-pola ekstrem tersebut dapat dikikis dengan logika,dan akal sehat. 

"Apakah Real Madrid , Barcelona atau tim yang lain membayar dukungan-dukungan kita terhadap mereka?"

   Jika tanpa keuntungan apapun, berseteru apalagi sampai memutuskan sillaturrahim adalah suatu yang haram, terlebih dapat mengancam jiwa seseorang.

   Perasaan suka gak suka tidak dapat  bisa dipaksakan pada setiap orang. Orang memiliki penilaian yang berbeda-beda pada tim kesayangannya. 

   So, pemain di lapangan yang terlibat benturan fisik aja bisa fair play, masa kita yang cuma nonton gak bisa. Meredam perseteruan di antara dua pihak bisa jadi merupakan pahala yang besar, karena Islam cinta damai.

Tidak ada komentar: