Rabu, 15 Oktober 2014

Strategi Tukar Soal

  Strategi tukar soal cukup berhasil diterapkan setidaknya sejak 1dasawarsa terakhir oleh siswa/i kita. Pengawasan yang sangat longgar oleh guru-guru menambah tinggi prosentase keberhasilan mencontek dengan strategi ini.

  Proses pengolahan nilai yang dinilai amburadul seharusnya dapat dibenahi bersama-sama, sehingga tidak ada menjadi alasan :

"Toh pada akhirnya olah nilai amburadul dan menghasilkan nilai sampah",

  yang disadari atau tidak mengenyampingkan proses pendidikan kejujuran.Sebagaimana jika Kepala Sekolah melakukan korupsi, kitapun berhenti mengajarkan kejujuran dan penegakan hukum.

  Nah, mari kita ingat kembali, bahwa pendidikan kejujuran di level SMP masih sangat bergantung pada pembiasaan.Tak dapat dipungkiri proses pembiasaan menempati porsi yang sangat besar guna membentuk karakter yang baik.

  Jadi, jika kita biarkan anak-anak mencontek, artinya kita ajarkan mereka kebebasan tanpa batas, kita ajarkan mereka ketidakjujuran, kita ajarkan ketidakpedulian, kita ajarkan mereka ketidakpercayaa diri, kita ajarkan mereka ketergantungan/mengemis, kita tuntut hasil bukan prosesnya.

Disini penulis menawarkan "STS VS TNPS"

  "STS" Strategi Tukar Soal VS Tulis Nama Pada Soal. Salah satu cara mengontrol mereka agar tidak begitu mudahnya menukar soal dan jawaban yang ada di dalamnya.

  Caranya,(1). cukup tulis inisial nama siswa/i di pojok soal jika perlu kita sendiri yang menulisnya.

(2).Cek soal, jika ada siswa/i yang terlihat menukarnya/dicurigai menukarnya.

(3).Tukar kembali soal sesuai nama pemiliknya.

Sederhanakan?, Semoga bermanfaat.Amin

Tidak ada komentar: