Rabu, 06 Januari 2016

Jalan Panjang Menuju Kerinci 3805mdpl,23-29des2015

Bismillahirrahmanirrahim.

 Allah pasti mudahkan aku menuliskannya. Rencana ke Kerinci adalah rencana2 tahun lalu. Ubah impian menuju 3805 mdpl dari sebelumnya 3726mdpl. Harus aku akui bahwa aku bukanlah pendaki sejati yang menginginkan menapaki semua puncak gunung di bumi. Bukan hanya tentang keindahan,tapi tentang ketinggian. Jadilah aku memilih 3805 mdpl yang kuanggap mewakili gunung api tertinggi di Indonesia.


Download liputan kerinci trans7 pun aku lakoni guna lebih mengenal track Kerinci. save nomor homestay, Family Raya Ceria Jambi. Mustahil dapat tiket pesawat promo  saat liburan. Sampai saat itu, belum juga dapat teman tuk ringankan biaya travel bandara Padang ke kersikTuo. Pesawat vs bus pun jadi bahan pemikiran tiap malam tanpa akhir.

Berpuluh kali browsing,aku pun memutuskan untuk ikut rombongan sharecost bang Doel Tangerang. Alasan yang pasti adalah menghemat cost. Untuk sampai di Kersik Tuo, dengan  pesawat, landing di Bandara Internasional Minangkabau Padang, masih harus menyambungnya  lima jam perjalanan. Naik bus dari Jakarta turun di Jambi sepuluh jam perjalanan sampai di Kersik Tuo  desa terdekat untuk memulai pendakian. 

Kerinci akhirnya menjadi suatu impian guru honorer yang alhamdulillah tercapai. Tak mudah menggapai 3805 mdpl bagi guru berumur 34th. Sebaliknya cukup mudah bagi siapapun penggiat alam berumur yang aktif dalam setahun dapat mendaki 7gunung.

Setelah dua hari dua malam yang seakan tiada akhir, kamipun sampai di Kersik Tuo. Setelah lampaui Sungai Penuh,Bangko,Merangin,Musi Rawas,Lubuk Linggau, Suro Langun,Tebing Tinggi, Pagar Alam, Tanjung Enim,Lahat, Martapura, Lampung,Bakauheni Mantaaab!.



Pagi itu Sabtu, 26 Desember 2015, pukul 09.00, kami berangkat dari basecamp. Kami memulai pendakian pukul 09.30 wib. Setelah lampaui Pintu Rimba dan Bangku panjang yang katanya daerah lintasan harimau sumatera (tak ada yang boleh melewatinya malam hari  atau camp di antara pos1 dan 2). Tak lama  kami seger diguyur hujan sejak sampai shelter1. Pendakian makin berat karena pakaian kami yang basah dan track yang licin.

Jarak tempuh terjauh antara shelter 1-2. Sampai shelter2 pukul 17.30 wib. Track terberat bagiku adalah antara shelter 2-shelter3.

Paduan akar pohon tinggi,pohon membentuk terowongan yang tak boleh diambil gambarnya. seperti berjalan di gorong-gorong yang sewaktu waktu dapat di sapu oleh air bah dari puncak.


Guru honor 34 th vs atlet boxer 20 tahun

Pendakian kala itu, aku bersama dengan atlet AA Boxer yang cukup  terkenal. Aku mencuri start terlebih dahulu bersama Yanwar dkk. 

Pukul 03.00 aku sudah mulai jajaki track menuju Shelter III dari shelter II, ketinggian 3052mdpl. Harus percepat langkah karena pasti akan tersusul olehnya. Ada obsesi  ingin menjadi yang tercepat minimal 20 tercepat dari 30 peserta,hehehe.

Sekitar sepuluh menit kemudian muncullah sang atlet. Luar biasa staminanya. Segera saja ia menyusul dan melampauiku di sheterIII 
Shelter III waktu itu  menyedihkan kotornya.  Sayang sekali belum ada  aturan tertulis sampah dibawa turun kembali.

Allahu Akbar, letihnya tubuh ini. Pantas saja menyandang 3805mdpl,   jaraknya 2x jauhnya track Gunung Slamet dari batas vegetasi,dengan medan batu+pasir+kerikil sejauh 1,5km.

Aku masih di atas shelterIII, mengambil gambar di atas awan Sumatera dan sunrise. Waktu itu sekitar pukul 05.15 Subhanallah indahnya lautan awan di sini. Masih ada pos Batu Gantung, Tugu Yudha lalu puncak 3805mdpl. 

Di  medan pasir dan batu besar   yang panjang  inilah yang rawan. Layaknya track turun dari Pasar Bubrah di Merapi menuju Watu Gajah.Pendaki sering tersesat di sini terlebih jika berkabut.

 Tiba di Tugu Yudha pukul 07.00 wib. Sudah terang benderang di atas sini. Entah berapa kali aku beristirahat. Syukurlah Allah memberikan cerah yang cukup lama hari itu, Minggu 27 Desember 2015. Alhamdulillah.

Bau belerang semakin tercium, menyesakkan dada. Tak jarang kita merunduk menghindari angin yang membawanya. Beberapa pendaki mulai turun dan meminta temannya turun. 

Sebenarnya bahaya di atas sini datang bukan dari  (Wedus Gembel) awan panas seperti di Semeru, akan tetapi datang dari asap belerang yang beracun jika terhirup hidung sampai di paru-paru seperti di Kawah Putih Bandung atau di Kawah Ratu Gunung Salak.

Pukul 07.30 wib, Alhamdulillahirabbil'alamin, akupun dapat menginjakkan kaki di Puncak Gunung Kerinci 3805mdpl.


Semoga 6hari tinggalkan keluarga,  ada yang kudapat lebih dari sekedar mendaki gunung. Belajar open trip dari bang Doel. Semoga.Amin

Tidak ada komentar: