Rabu, 04 Maret 2020

Kupasrahkan Kau Berbuat Itu


Seperti terhipnotis, dengan mudahnya ak menuruti kata-katanya.Mulai ia memanggilku mesra, memintaku duduk di pangkuannya. Saat itu aku hanya mengenakan celana pendek tipis dan kaos.

Ia memintaku memejamkan mata sambil tangannya menutupi mataku sambil berucap "ada kejutan untukmu, surprise untukmu sayang"

Segera aku tidur terlentang pasrah di pangkuannya. Ia mulai mengangkat kaosku hingga perutku. Aku mulai merasakan geli di atas pusatku. Aku penasaran dan coba bangun. Ia memintaku untuk tetap terlentang dengan mata tertutup.

Pusatku kini makin terasa geli. Penasaran memaksaku bangun dan membuka mata. Aku sadar ada yang sedang dilakukan padaku. Aku paksa untuk bangun. Ia kembali memaksaku terlentang. Sekarang aku menangis ketakutan. Ada yang kurasakan pada pusatku.

Sekarang ibu membiarkan aku duduk dan melihat apa yang sedang terjadi. Seekor capung dipegang oleh ayahku. Tangisku berangsur terhenti karena ayah menunjukkan capung yang jarang aku temui di sekitar rumah.

Bentuk matanya lucu sekali. Dengan dua mata yang besar capung terlihat lucu. Ayah menjelaskan salah satu usaha untuk menghentikanku ngompol adalah mendorong capung menggigit pusatku. Kata ayah, aku harus segera berhenti ngompol, karena aku akan segera punya adik. Biar adik saja yang pakai diapersku.

Kini aku paham. Sebisa mungkin Ayah dan Ibu memberi pengalaman digigit capung senyaman mungkin agar aku tidak mengalami trauma. Aku memperhatikan lagi tubuh capung  yang lucu itu mulai matanya yang besar hingga ujung ekor yang menyerupai helikopter. Luar biasa Allah telah menciptakan makhluknya yang cantik.

Kata ayah, pembuatan beberapa jenis pesawat layang dan helikopter terinspirasi dari bentuk tubuh capung. Ayah merapihkan beberapa bagian sayap capung yang lusuh, agar ia bisa terbang melayang dengan baik. "Bismillahirrahmanirrahim, Hap" ayah melepaskan capung tersebut.

Bye bye capung, see you.Terimakasih ya.Semoga aku tidak ngompol lagi. Aamiin

Tidak ada komentar: