Rabu, 27 November 2019

Miss Kirana


Kucoba memahami tempatku berlabuh
Terdampar di keruhnya satu sisi dunia
Hadir di muka bumi tak tersaji indah
Kuingin rasakan cinta
Lusuh lalu tercipta mendekap diriku
Hanya usung sahaja, Kudamba KIRANA
Ratapan mulai usang, nur yang kumohon
Kuingin rasakan cinta
...
KIRANA jamah aku jamahlah riduku
Hanya wangi terurai yang dapat kucumbu
...
Manis seperti mereka
Tulus seperti adanya
Suci seperti dirimu
Ingin rasakan cintamu

(Dewa19, Kirana1997)

SMA 1 Ciamis Jawa Barat1997.Tiap lagu ada masanya. Lagu masa SMAku  dulu ya Kirana karya Dewa19. Ah, seakan ditakdirkan lagu itu diciptakan oleh Mas Ahmad Dhani mendampingi ceritaku dengan  Miss Kirana. Tks ya mas.Ahay...

Guru baruku ini begitu memesona. Selain fasih sekali ia berbicara  bahasa Inggris dan Arab. Beliau  juga lulusan sekolah ini. Setelah lulus kuliah di UNJ beliau diminta untuk mengajar di almamaternya.

Miss Kirana kami biasa memanggilnya. Putih cantik tinggi semampai. Ah, bagaikan mimpi jika mengikuti pelajarannya. Tambah tak konsen jika ia tersenyum. Ditambah lesung dipipi dan kacamata menyempurnakan cantiknya. Masyaallah. Indahnya ciptaanmu Ya Allah.

Jika boleh  jujur, inginku minta maaf sering menghayalkanmu miss. Bukan aku saja miss. Teman-teman yang lain juga sering menceritakan pesonamu yang kian memikat. Jelas kau menghipnotis kami sebagai laki-laki sejati.

 Seminggu satu kali aku dkk mendapat materi conversation di lab bahasa selama 2jam. Aku dan kawan-kawan sangat menikmati proses belajar. Every single word. Sampai-sampai aku lupa apa yang miss sampaikan. Duh,curhatku semakin panjang.

Sampai saat nenek moyangku. Eh bukan. Sampai saat pertemuan selanjutnya lusa. Kami sering merencanakan agar proses lusa akan berjalan saaaaangat sangat indah. 2jam itu waktu yang sangat singkat. Biasanya rencana tidak berjalan lancar lagi-lagi kami terhipnotis pesonamu.

Sampai tiba harinya di lab bahasa. Biasanya kami memulai dengan membaca vocabulary. Tiba-tiba saja aku yang ditunjuk untuk memimpin bacaan teman-teman.

"Yadi, help me to read vocabularies please!"

"What?,execuse me?,pardon?"

Tidak biasanya Miss Kirana menunjukku. Biasanya temanku Gilang dan Prass yang memiliki fluently  dan suara yang keras yang ditunjuk. Keberanian mereka memperaktekkan conversation pun jauh di atas rata-rata. What's matter with you miss?, you give some attention to me dont you?", Kegeeran dalam hati tanpa berani kuungkapkan.

 Kebingungan segera menyergapku. Apa yang harus kubaca?, Bagaimana membacanya?, Hilang semua konsentrasi. Aku gemetar dibuatnya. Benar-benar gemetar. Whats matter with me?. Aku tergagap dibuatnya di depan teman-teman. Aku malu. Masih tidak percaya dengan penunjukkan Miss Kirana padaku. Kuberanikan bertanya. 

"Me?,  a a a are you serious?"

"yes, you.Im serious ask you to read vocabularies. Would you read it for me?"

Oh my god. Aku masih gemetar dan mematung dibuatnya. Aku belum bisa membaca apapun. Suaraku seakan hilang. Huruf-huruf di buku terlihat samar. Sekian lama menunggu, dengan bijak Miss Kirana menunjuk Gilang untuk membaca. Ia tahu aku begitu tegang saat ini apapun alasannya.

 Ketegangan itupun beraangsur hilang. Tinggal gemetar yang tersisa sampai pelajaran Miss Kirana selesai. Alhamdulillah, akhirnya pelajaran selesai. Terasa lemas sekali setelah itu. Teman-teman mengejekku lebay, padahal inilah yang benar-benar aku rasakan.

Sore itu  sepulang sekolah Miss Kirana berboncengan dengan seseorang laki-laki. Entah siapa laki-laki itu. Kami melongo melihatnya. Obrolanpun segera memanas. Mereka pun segera melintas. Miss Kirana pun tersenyum sedikit malu berpapasan dengan kami.

"Eh, Miss Kirana, sape tuh miss" sapa Gilang

"Eh Gilang, Aku duluan ya!"
 tanpa menjawab pertanyaan Gilang

Setelah mereka menjauh Prass  baru berani menambahkankan

"eh siapa tuh, gile maen bonceng aje. Guru gue tuh kang!"

Naluri laki-laki sejati mulai mengendus ada yang tidak beres. Diskusi dilajutkan di warung kopi.

"Kita harus membuat perhitungan sama Akang itu. Enak aje, tanpa permisi guru kite diboncengin"
"Udeh, kite kempesin aje ban motornye, selesai"
"Lu, yang tanggung jawab ye Yad!"
"Siaaap"

***

Seminggu berlalu tiba lagi saatnya kami masuk lab bahasa untuk mendapat materi conversation. Anak-anak laki kurang antusias sejak papasan minggu lalu.  Selesai materi Miss Kirana mengeluarkan kertas putih terbungkus rapih. Ya, kertas undangan pernikahannya.

"Doain saya ya, Insyaallah minggu depan saya  akan menikah.Pastikan kalian datang ya!"

"What?, Innalilahi wainnailaihi roji'un!" 
serempak anak laki-laki menyambutnya
"Kok gitu sih?" 
agak kecewa mendengar respon kami

"Oh, iya miss maaf kami bercanda", 
padahal kami serius

"Ya udeh, sekali lagi saya minta doa dan kedatangan kalian di acara akad dan resepsinya ya"

"oh,insyaallah miss"
 terpaksa sekali kami menjawabnya.

Tak lama  bel berbunyi. Calon suami Miss Kirana terlihat sedang asyik menunggu di warung kopi cukup jauh dari parkiran. Saatnya beraksi. Ya minimal tes fisik dorong motor sampai tukang tambal ban terdekat. Jaraknya lumayan jauh sekitar 2km. Cukup sadis ya.

Kami mengintai dari kejauhan. Terlihat Miss Kirana agak kecewa harus menunggu calonnya untuk mengisi angin ban. Akhirnya mereka pun jalan berdua.Ampun deh rencana nyiksa malah mereka makin mesra. Nasib-nasib.

Hari yang diidam idamkan pun tiba. Seminggu Miss Kirana menunggu dengan penuh harap. Seminggu kami berdoa yang tidak baik padanya. Astaghfirullah. 

Akad berjalan dengan lancar. Kami tidak menghadirinya. Para siswi tanpa masalah menghadirinya sejak pagi. Kami masih tertahan di warung kopi, bimbang akan hadir atau kah tidak. Jelas masih berat bagi kami tuk merestuinya. Miss Kirana yang kami cintai akan dimiliki seseorang. Malu harus mengakui kesalahan kami membuat ban kempes.

Menit-menit akhir kamipun harus kuat hati menemui Miss Kirana dan suaminya.Tak lupa kami minta maaf karena pernah membuat kempes ban motor suaminya.

"Oh, ternyata kalian" 
gelak tawa pun  segera pecah.

"maafin ya Miss"
"Iya,iya"

Hari itu hari terakhir kami melihat Miss Kirana guru kami yang cantik. Beliau pindah ke Jogja untuk mendampingi suaminya berkarir di sana. Goodbye Miss Kirana. We Still love You, ahay







Tidak ada komentar: