Rabu, 17 April 2013

menuju damaiII


Menuju damai II
Anakku, kau belum berjuang
Kau tidak tertatih
Kau tidak sekarat
Kau sempurna seperti kami
Kau adalah anak dari orang besar
Ayah ibu, aku benar-benar telah berjuang
Benar-benar tertatih
Benar-benar sekarat
Nafsu jiwa membuncah tutupi matahati
Kemalasan adalah sisa keringat perjuanganku
Lagu adalah bayang ketertatihan, kesekaratanku
Pembantahan adalah kegelapan hatiku
Hari-hari adalah kehampaanku
Tidak anakku
Kau belum benar-benar berjuang
Bagaimana mampu melangkah dengan kemalasanmu
Bagaimana mampu bertahan hanya dengan lagumu
Ayah ibu
Kuberanikan melangkah walau tanpa kaki besi
Kan kutemukan besi-besi di sepanjang jalan
Kuatkan kakiku
Damai usir bayang gelap hariku
Obati luka hatiku
Kukanterus berjuang
Tuk jadi hebat sepertimu
Bila tidak
Kuharap kau masih menerimaku
(Luthfi Mulyadi, senin,21agustus 2006,10.45.wib)

Tidak ada komentar: