Menuju damai
II
Anakku, kau belum berjuang
Kau tidak tertatih
Kau tidak sekarat
Kau sempurna seperti kami
Kau adalah anak dari orang besar
Ayah ibu, aku benar-benar telah
berjuang
Benar-benar tertatih
Benar-benar sekarat
Nafsu jiwa membuncah tutupi
matahati
Kemalasan adalah sisa keringat
perjuanganku
Lagu adalah bayang ketertatihan,
kesekaratanku
Pembantahan adalah kegelapan hatiku
Hari-hari adalah kehampaanku
Tidak anakku
Kau belum
benar-benar berjuang
Bagaimana mampu
melangkah dengan kemalasanmu
Bagaimana mampu
bertahan hanya dengan lagumu
Ayah ibu
Kuberanikan melangkah walau tanpa
kaki besi
Kan kutemukan besi-besi di
sepanjang jalan
Kuatkan kakiku
Damai usir bayang gelap hariku
Obati luka hatiku
Kukanterus berjuang
Tuk jadi hebat sepertimu
Bila tidak
Kuharap kau masih menerimaku
(Luthfi Mulyadi, senin,21agustus 2006,10.45.wib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar