Jumat, 26 Juli 2013

"ada pak guru,kabuuuuuuuur...!"

“Kabuuuuuuuuuur!”
Dan kalianpun sangat penting untuk mengenalku. Aku adalah siswa terimut di sekolah ini. Kakak-kakak kelas dan teman-teman perempuan yang cantik-cantik sering merangkul dan memegang pipiku tanpa merasa risih. Mereka sangat senang sekali dengan tubuhku yang kecil dan imut ini.
Sudahlah gak usah ngiri gitu. Ini memang rezeki anak-anak imut sepertiku. Tapi bahayanya meskipun tubuhku kecil dan imut seperti ini aku kan punya hasrat juga sebagai laki-laki sejati,hehehe.... Betapa tidak,  anak-anak sekarangkan banyak dipaksa berkebutuhan tua lewat film , iklan , musik dan pergaulan dengan konten rangsangan biologis.  So kalo keseringan dirangkul dan dipegang-pegang pipi nanti yang ada hasratku bergejolak dan tersiksalah aku menahannya. “Ampuuuuuuuuuuuuuuuuun!”
Dan inilah salah satu ceritaku.
Sejak pak guru memintaku menjadi tutor sebaya bagi teman-teman, pikiran jahatku lalu cepat berpikir. Apa alas an yang tepat yang harus kukatakan pada pak guru agar bisa tidak ikut tambahan materi tersebut. Alasannya ba’da Ramadhan pak guru mungkin tidak bisa mengajar dengan maksimal karena berbenturan dengan kuliah.
 “Dasar guru, gak tahu kondisi. Puasa-puasa gini kan enaknya nyantai-nyantai aja. Kalo beberapa guru gak masuk ya Alhamdulillah. Kan  kita bisa gunakan buat  ngobrol, curhat, bercanda sama cewek-cewek, dengerin musik, games dll hehehe….!,betuuuuuuuuuul?”
Pokoke masih banyak banget deh kegiatan-kegiatan lain, asal jangan belajar ataupun tadarus yang kurasa sering dilakoni. Betapa pintar merasanya aku. Sudah lama tertanam di otak-otak kita bahwa di bulan Ramadhan, kita gak akan bisa memaksimalkan banyak kegiatan belajar mengajar, apalagi menambahnya. Di luar Ramadhan aja kita belum bisa, apalagi Ramadhan, pokoke gak bisa.
So, kemungkinan akan kukatakan seperti ini pada pak guru,
“aku lagi tugas jaga zakat pak”,
”nanti aku ada rapat osis pak”,
”aku mau ta’ziyah pak”,
”aku dah nelpon mama pak,dikit lagi mamaku datang”
“aku ada acara pak”
“ada bukber pak”
“nenek saya sakit pak”
“ada casting pak”
Lantas segera saja aku kabur. Beres deh. Hanya orang gila yang akan ngejar-ngejar aku hanya untuk memberi materi tambahan.
Setelah salat zuhur, Pak gurupun masih memburuku dan kawan-kawan terpilih dari tiap kelas. Rencananya materi tambahan akan dilaksanakan di ruang multimedia. Sebenarnya jika aku berpikiran positif pasti aku akan dengan senang hati mengikutinya. Betapa tidak :
1.       Demi teman-teman di kelas karena aku adalah ketua kelas sekaligus anggota OSIS.
2.        Tanggungjawabku pada teman-teman.
3.        Menghargai guru karena beliaupun telah menghargai waktu kami.
4.       Maksimalkan fasilitas sekolah ruang ber-ac dan infocus. Betapa masih banyak sekolah-sekolah yang belum punya ruang multimedia. Pasti akan terasa jauh lebih nyaman dibanding kelas yang panas.
Tapi aku kan masih kecil. Umurku baru 12tahun. Tolong dimengerti dong jika aku menolak. “Pokoke gak mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!,kalo gak mau ya gak mau”
Pak guru masih mengintaiku. Kadang ia harus sedikit memaksa demi pendidikan. Kebaikan sering harus dipaksakan padaku karena sifatku yang suka membangkang.
“mabruuuuuuuuuuuuuuuk,mau kemana?”
“enggak pak”
Duh sial padahal tinggal selangkah lagi berhasil kabur keluar dari gerbang sekolah. Tanpa banyak penjelasan, langsung aku menuju ruang OSIS yang juga telah menungguku. Setidaknya aku tidak kabur dari rapat OSIS. Alibi yang hebat.
Pak gurupun terlihat cukup putus asa mengejarku. Padahal katanya jika potensiku dimaksimalkan, sebenarnya aku bisa menjadi anak pintar.
 Ia pun segera menuju ruang multimedia dengan berlari masih berharap dapat menangkapku. Ruang yang ia siapkan sendiri. Bayangkan ia harus berkejaran dengan waktu mengejar aku dkk. Saat para siswi salat jama’ah di musholla, para siswa yang lebih dulu mendapat giliran salat, sudah kabur secepat kilat meninggalkan kelas-kelas mereka padahal baru saja pak guru mengambil kunci  multimedia.
Dan tibalah waktunya. Setelah selesai rapat OSIS. Ketika pak guru dan tiga ekor siswinya  yang setia telah memulai pelajaran di multimedia. Saat inilah saat terbaik untuk kabuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuur. Tak peduli temanku yang mengingatkan aku bahwa pak guru menungguku di multimedia. Kalau pak guru saja bisa kuatasi, terlebih teman sebayaku. Gampanglah itu. Dan akupun berhasil kabur. Tinggal menyusun rencana kabur selanjutnya dari intaian pak guru besok. Hehehehe…hebatnya aku.
 (luthfimulyadi,26/07/13-09.30)



Tidak ada komentar: