Jumat, 19 Juli 2013

Jhon Weku

Jhon Weku & Usaha Pemberantasan Penyakit Masyarakat
Sebenarnya sejak seminggu yang lalu mau komentari tentang Om Jhon, tapi  baru kesampean sekarang dah. Ya, dua minggu yang lalu aku mendengar dan menyaksikan langsung nama keren ini ramai disebut sebut di media. Polisi kerahkan kemampuan untuk bisa menangkapnya. Bayangkan PSK-PSK kelas kakap yang amboi-amboi pastinya berhasil ditiduri, dikuras hartanya dan dibunuh. Dosa besar yang sempurna. Masyaallah, mantap!
Jujur sebenarnya aku salut pada Om Jhon sebagai mana salutnya aku pada hebatnya pergerakan jagoan bertopeng dalam film “V for Vendietta”
Kita dianjurkan untuk melihat segala sesuatu dengan pikiran yang jernih, betul gak?, sekarang mari kita berpikiran positif. Dengan kehadiran Om Jhon PSK-PSK kakap khususnya jadi lebih hati-hati cari pelanggan. Bisa jadi ini adalah solusi ekstrem untuk memberantas penyakit masyarakat yang kian meresahkan. Jikalau lahir Jhon Weku - Jhon Weku lainnya bisa jadi  pelacuran bisa sedikit dikurangi kalaupun tidak bisa sama sekali diberantas. “So siap-siap ya, dalam waktu dekat Om jhon bekerjasama dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan akan merekrut anggota-anggota baru tahun ajaran 2013-2014,”hehehe,ngaco lo!”
Yang lebih seru adalah ketika para backing-backing psk kelas kakap ini berhadapan dengan Om Jhon dkk. Para backing pastinya dengan sekuat tenaga akan memburu Om Jhon. Kalaulah kisah ini bisa dituliskan skenarionya dan difilmkan pasti akan lebih seru lagi, entah apa nanti judulnya.
Khawatir dengan penawaran tarif tinggi, mudah-mudahan para psk tidak  pada banting harga, tar sama juga judulnya melacur. Om Jhon dalam banyak dealnya dengan psk selalu berani membayar mahal. Maksudnya karena hati-hatinya  dan tidak mau memasang tarif tinggi akhirnya para psk  pun berpikir sepertinya masih banyak usaha yang jauh lebih menguntungkan selain jual diri. Toh jual diripun keuntungannya tidak seberapa. Beralihlah mereka ke usaha yang lain. Amiin.
“Aku ada saran neh  Om Jhon, gimana biar dosanya gak gede-gede banget, agendanya kegiatan dikurangin lah. Kalau bisa jangan sampe dibunuh. Meskipun dalam Islam pezina yang pernah nikah hukumnya adalah rajam. Gimana kalo kita bikin lupa ingatan aja, jadi gak akan bisa jadi saksi, atau disumpel aja itunya om pake semen, wah lebih ekstrem lagi kayaknya. Itu kalo Om Jhon setuju. Kalo enggak juga gak apa-apa. Lanjutkan perjuangan,hehehe. Sudah seharusnya  hukum itu memang membuat jera. Kalo Kementerian, dan pihak-pihak terkait belum bisa beresin penyakit masyarakat, maka Om adalah salah satu solusi yang revolusioner. Seharusnya banyak juga masyarakat yang berpikir positif yang berterima kasih sama Om.  
Itu aja dulu sharingnya ya!, semoga ada solusi yang lebih mantap dan revolusiner, amin
(Luthfimulyadi,19/07/13)



Tidak ada komentar: