Selasa, 04 Maret 2014

"Cepu?,Why Not?"

"Neng kok cepu bangga sih neng?"

Komentar seorang di salah satu sosial media. Jika demikian pemahaman sang komentator (seorang yang berkomentar) "Cepu" adalah suatu yang buruk/negatif.
"Cepu" sering ditampilkan dalam banyak sinetron adalah "tidak gaul, jadul, kutu buku, berkacamata tebal atau orang yang religius. 

Dalam arti lain menurut seorang sumber yang sering menggunakan kata tersebut,"cepu"adalah "orang yang suka mengadukan/menginformasikan kepada pihak tertentu tindakan-tindakan negatif yang dilakukan oleh seseorang atau suatu kelompok.

Kedua arti "cepu"  tersebut adalah karakter yang baik. Seorang yang istiqomah (teguh pendirian) tidak mudah ikut-ikutan hal yang negatif yang justru banyak menjerumuskan dan yang kedua adalah sang pemberani. 

Kebalikan dari kata tersebut justru adalah "tidak istiqomah, mudah ikut2an seperti bebek, penakut karena beraninya keroyokan yang justru dianggap gaul dan keren.
 Pemutar balikan makna sudah berlangsung lama demi meracuni pikiran-pikiran generasi muda Islam. Yang benar disalahkan yang salah dibenarkan. Ditanamkan di dalam pikiran kita, anak yang keren adalah anak yang berani gaul bebas, pamer aurat minuman keras, balap liar dan hal destruktif lainnya. Sebaliknya  menjadi anak soleh berkarakter teguh pendirian dan pemberani melawan kezaliman adalah "Cepu".

"So,Salut buat para Cepu"

Tidak ada komentar: