Senin, 31 Maret 2014

Belajar dari Tim Besar


"Kita harus segera  lupakan kekalahan ini, dan fokus pada pertandingan selanjutnya"

Ungkapan ini sering sekali diucapkan oleh para pelatih atau manager klub professional setelah mengalami kekalahan. Tim-tim besar seperti Arsenal, Real Madrid, Manchester United dll pernah merasakan sakitnya dikalahkan telak di depan pendukungnya dengan  Skor 0-3, 0-5 atau 0-6. Luar biasanya kemudian mereka dapat bangkit dari keterpurukan.

"orang hebat bukanlah orang yang tak pernah jatuh, akan tetapi mereka yang selalu bangun ketika mereka jatuh"

Begitu juga jika kita lihat para aktor atau aktris yang terlibat berbagai masalah. Perceraian, Perselingkuhan, Kekerasan, Penipuan, Narkoba, Korupsi sekalipun. Dalam cara pandang yang lain bisa jadi mereka lebih dekat dengan Tuhan dengan keyakinan mereka. Mereka terus berusaha keras mengangkat wajah-wajah malu berusaha tuk bangkit.

Tak ada guna menyesali kesalahan dan hanya bisa diam dan tak melakukan perbaikan apa-apa. Permintaan agar didoakan  dikuatkan dalam menghadap masalah juga tak jarang kita dengar keluar dari mulut-mulut mereka. Ketidakbijakan kita jika memvonis mereka  telah habis dan hancur sehancur hancurnya yang tak pantas lagi berdoa pada Tuhan. Tuhan Yang Maha Pengasih kemudian membuktikan kasih sayangnya, dengan membangkitkan mereka kembai dari keterpurukan.

Demikian rumitnya permasalahan dengan melibatkan banyak pihak dana yang pastinya tidak sedikit untuk membayar jasa pengacara. Pro dan kontra, yang membenci dan para fans yang mencinta. Mereka terus maju berusaha memperbaiki nama baik dan hubungan dengan pihak-pihak lain. Bukankah memperbaiki hubungan adalah bagian dari hablumminannas dalam  Islam?

Jika demikian, semangat ini perlu kita tiru. Semangat mengakui kesalahan, memaafkan, memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. 

Tidak ada komentar: