Selasa, 11 Maret 2014

pahami bahasa tulis yuk!

   Selain bahasa lisan bahasa tulis juga dapat kita maksimalkan untuk berkomunikasi. Blog ini salah  satu contohnya. Karena terlalu sibuknya kita dengan banyak urusan masing-masing, sehingga sulit bertemu untuk berkomunikasi langsung. Padahal untuk saling memahami satu sama lain idealnya dua pihak harus bertemu. Andai tak ada lagi waktu dan kesempatan bertemu, maka  bahasa tulis  mengambil perannya. 
   Bahasa tulis memang tidak mudah dipahami. Perlu ada proses pemahaman kembali dari pembaca terhadap teks yang ditulis oleh seorang penulis. Akibatnya jika tidak melalui proses membaca dan berpikir yang benar, seorang pembaca pastilah akan salah memahami maksud dari sang penulis. 
   Begitu banyak ragam dan cara berpikir menuangkan ide kreatif dari seorang penulis. Menjadi penting kemudian pembaca memahami cara berpikir sang penulis.
   Belum lagi pembaca yang belum dapat membedakan fiksi atau nonfiksi. Biasanya cerpen ditulis secara fiksi sehingga ceritanya mempunyai konflik dan memancing emosi pembaca. Tulisan/cerita yang lebih memancing emosi pastilah lebih seru dibanding membaca cerita yang datar saja dari awal sampai akhir. Jika pembaca memahami cerpen adalah nonfiksi (kejadian sebenarnya) pastilah akan timbul negatif thingking pada penulis.

Lahirnya Cerpen
Sekali lagi, cerpen dapat lahir dari inspirasi seseorang dari secuil cerita di kehidupan nyatanya. Sekali lagi secuil bukan seluruhnya. Adapun yang menyempurnakan dan membuatnya seru adalah kreatifitas sang penulis dalam mengembangkan cerita dari awal, konflik dan ending.tobecontinued


Tidak ada komentar: