Rabu, 05 Maret 2014

mari selesaikan masalah

Bismillahirrahmanirrahim.
   Semua orang tanpa terkecuali, sekali lagi tanpa terkecuali  pasti pernah khilaf dan bersalah. Orang yang mengakui kesalahannya patut dihargai karena keberaniannya. Tidak sedikit orang yang berbuat salah tak mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada pihak-pihak terkait. Setidaknya ada dua cara yang  bisa dilakukan dalam penyelesaian masalah.

1. Penyelesaian secara kekeluargaan
2. Penyelesaian secara hukum


1. Penyelesaian Secara Kekeluargaan

   Begitu banyak penyelesaian masalah yang diselesaikan secara kekeluargaan. Cara ini sangat dianjurkan demi menjaga nama baik dari pihak masing-masing. 
Ketika dua pihak telah menganggap suatu masalah selesai, maka suatu keharusanlah menjaga nama baik keduanya sehingga kasus/masalah tak kembali terbuka dan menimbulkan masalah yang berkepanjangan. 
Disini adalah sangat penting memilih kawan diskusi ataupun curahan hati. Khawatir orang yang kita ajak diskusi justru memperkeruh suasana dengan membuka kembali masalah yang sebenarnya sudah selesai. 

   Jika  memang kasus /masalah kembali terbongkar karena orang-orang yang tak bertanggungjawab, mau tidak mau masalah tersebut kembali harus segera diselesaikan. 
Masalah untuk dihadapi dan diselesaikan. Dapat kembali kita katakan kepada forum bahwa masalah antara dua belah pihak telah selesai. 
Kasus ditutup. Kedua belah pihak sudah saling menerima dan memaafkan. Ketegasan dari pihak yang bermasalah sangatlah dibutuhkan, sehingga pihak lain tidak turut campur memperkeruh masalah tersebut.

   Dalam Islam penyelesaian secara kekeluargaan sangatlah dianjurkan. Menjaga terbukanya aib dari kedua belah pihak. Dalam Islam pula aib sebisa mungkin kita tutupi. 
Perlu kita ingat menutupi bukan berarti tidak menyelesaikannya dan bertanggung jawab. Dalam satu kasus pembunuhan bahkan, dalam masa Rasulullah pihak keluarga pernah memaafkan sang pembunuh karena ia mengakui dan siap bertanggungjawab. Subhanallah. Ini adalah implementasi sifat Allah swt Yang Maha Pengampun.Dalam terjemah bebas salah satu hadits :

"Allah telah menutupi perbuatan buruk kita pada malam hari, janganlah kita buka kembali di pagi hari!"

Dalam sebuah terjemah doa disebutkan :

"Ya Allah tutupilah aib-aibku!"

Jika nasi sudah menjadi bubur mari kita makan bersama-sama. Adalah mubadzir membuang bubur. Jika terlanjur aib tersebut diketahui banyak orang, mau tidak mau kita harus menghadapinya. Bisa jadi itu karena kesalahan kita sendiri tidak selektif memilih kawan bicara. Hadapi dengan tenang, sambil terus berdoa : 

"اللهمّ استر عيوبنا "
"Ya Allah Yang Maha Kuasa tutupilah aibku!"

   Allah swt lah Yang Maha Mulia Maha Terpuji Maha segala-galanya. Kita makhluknya yang selalu berbuat salah dan dosa tak luput dari khilaf siapapun orangnya.
   Yang juga penting adalah dukungan moral dari keluarga atau kawan-kawan yang seharusnya menjaga privacy kawan yang disayanginya. 
Adalah sangat bijak jika tidak kembali mengungkit-ungkit masalah yang sebenarnya telah selesai secara kekeluargaan. Bayangkan jika kita sendiri yang terlibat masalah tersebut. betapa tidak nyamannya hidup ini. 
  

2. Penyelesaian Secara Hukum

Hukum dalam hal ini undang-undang yang dibuat manusia pidana atau perdata tak lepas dari kepentingan manusia. Kita sering dengar hukum dapat diperjualbelikan di negeri ini.
Puluhan bahkan ratusan jutaan rupiah harus dibayarkan sehingga didapati ketetapan hukum melibatkan pengacara, polisi dll. Sebegitu rumit dan mahalnya konsekwensi penyelesaian hukum lewat jalur ini menjadikan pihak-pihak yang mempunyai masalah memilih jalur keluarga. 

   Live  goes on (hidup harus terus berjalan). Begitu banyak pekerjaan dan tanggungjawab kita sebagai manusia. Tak elok jika masalah terus berlarut-larut tanpa bisa kita selesaikan. Kita manusia yang dianugerahi otak yang luarbiasa pasti bisa menyelesaikannya.Pasti.
   Kita yang mungkin pernah dikecewakan/disakiti/dikhianati dan diperlakukan zalim lainnya, mari cari 1001alasan sehingga kita dapat memaafkan (Aa Gym). 
Setiap kita punya kelebihan dan kekurangan, mari temukan kelebihan-kelebihan mereka yang pernah menyakiti kita. Sulit bukan berarti tidak mungkin bukan?
Semoga Allah swt terus menolong kita menyelesaikan masalah-masalah.Amin





Tidak ada komentar: