Kamis, 24 Juli 2014

PORORO VS GGS

   PORORO VS GGS
   

   Tak canggung aku bernyanyi dan menari bersama izzaku tercinta saat menontonnya. Ya pororo & friends. Aku menyebutnya Pororo & friends untuk ia, Pocoyo balita cerdas, Hello Kitty, dan Masha & the bear. 


   Lagu yang easy listening, ceria dan penuh dengan makna.Pororo adalah sosok penguin yang sangat alami. Bersama Pobby beruang, Lupy berang-berang,Crong bayi dinosaurus pembuat ulah, Edy sang jenius yang sering membuat temuan-temuan yang hebat.

   Dengan semakin banyaknya tayangan yang destruktif (merusak), semakin banyak pula remaja yang disihir menjadi dewasa (berkebutuhan dewasa). 


   Sebut saja GGS (gila-gila serigala) dengan lagu "mencintaimu" Utopia sebagai soundtracknya. Lengkap sekali pelajaran bagaimana pacaran dilakukan. Melulu pada sex orientation. Rangsangan-rangsangan agar remaja meniru persis seperti para aktor di GGS. Sehingga yang tidak meniru dianggap tidak normal dan tidak gaul


   Akibatnya juga adalah anak-anak yang justru normal tak nyaman dengan perlakuan anak-anak yang tak normal akibat gigitan GGS & friends. 

   Anak-anak normal akan sangat seru membicarakan jalan cerita penuh makna film anak-anak, membicarakan bagaimana persahabatan yang bermakna yang dapat menghantarkan mereka meraih kesuksesan, membicarakan buku-buku bacaan yang berkualitas yang mencerahkan.

   Berbeda dengan anak-anak tak normal (aku menyebutnya - berkebutuhan dewasa) yang kerap bicara tentang putus, nyambung, selingkuh, PHP,sange, musang,mojok,lima jari,dan istilah2 rusak lainnya.

   Tak jarang  mereka (berkebutuhan dewasa)menertawakan/mengejek kesukaan anak-anak normal yang membaca,menonton film anak-anak yang memang seharusnya berhak ditonton. 

Siapa yang sebenarnya gak normal?

Who really u are?

   Tak usah ragu menjawab bahwa yang gak normal adalah mereka yang berubah menjadi tak santun (mengerikan seperti srigala-srigala yang siap mengintai buruannya jika melihat perempuan) akibat dari tontonan destrukstif film2, pergaulan-pergaulan rusak di banyak warnet dengan diskusi-diskusi mesum. 

   Jika orang-orang dewasa bisa menikmati Pororo&Friends karena tidak terganggu otaknya dan hatinya , mungkin tidak dengan anak-anak bekebutuhan dewasa yang hanya bisa menikmati adegan-adegan/cerita-cerita dewasa.

Trus siapa yang rugi?

   Ya, jelas semua rugi, khususnya mereka anak berkebutuhan dewasa yang merasa tak rugi karena otak dan hatinya telah penuh dengan dosa adegan-adegan dewasa.
   Kita rugi karena tak nyaman bicara dengan mereka yang terus menjurus kesana, merasa terancam jadi korban perkosaan jika terus berada di dekatnya, atau bisa jadi tanpa terasa berubah menjadi seperti mereka.

   Pada akhirnya, maju terus buat anak-anak normal dengan impian-impian indahmu yang kau dapat dari Pororo&Friends.Segera bertobat bagi anak-anak berkebutuhan dewasa.Semoga bermanfaat.amin



Tidak ada komentar: