Kamis, 05 Maret 2015

Muke lo yang gak jelas!

"Nazif di kelas yang kotor"

  Untuk ke sekian kalinya pak guru mengatakan hal itu kepadanya. Berharap ia berpikir dan menjadi teladan bagi teman-temannya. Nazif adalah seorang anak yang cukup berpotensi jika ia terus gali potensinya. 

   Seorang anak ustadzah memang tidak menjamin ia juga menjadi anak yang soleh. Sayang sekali ia terkumpul di komunitas kelas yang sangat tidak mendukungnya minimal menjadi nazif yang benar-benar Nazif (bersih) sesuai namanya.

  Pak guru masih belum menyerah melihat Nazif dan teman-teman yang belum cekatan membersihkan kelas. Bayangkan saja, sampah ada di setiap kolong meja, lantai, bahkan jendela. Sebagai manusia sehat lahir batin pastilah tidak nyaman berlama-lama terlebih belajar di sana.

"What's really happens with you all kids?"

  Agaknya ada konspirasi pengotoran kelas demi membuang waktu KBM. Jika kelas kotor tak ada pilihan lain Pak guru sebagai pendidik pasti menyuruh anak-anak untuk membersihkannya. Dengan membersihkan kelas waktu KBM pastilah tersita. Ada apa sebenarnya dengan mereka anak-anak generasi harapan?,
Apakah mereka pikir karena mereka tidak membayar bulanan sehingga tidak merasa rugi jika tidak mendapat tambahan wawasan/ilmu tiap harinya?

  Ya, begitulah kualitas mental anak-anak yang sudah teracuni oleh teman-temannya. Menyedihkan. Tak malukah seorang siswa/i  MTs.N jika ditanya tentang sesuatu wawasan agama khususnya dan tidak dapat menjawab karena tidak tahu apa-apa?, 

  Ini semakin menunjukkan bahwa ia adalah salah satu anak titipan yang tak lulus ujian masuk MTs.N lewat uji akademis dan baca tulis Al-Qur'an. Tak malu karena memang tak punya malu.

  Jika anak yang lulus murni saja kualitasnya output dari MI-nya dapat menurun karena salah gaul dan salah proses, terlebih anak-anak titipan. Mereka bisa menjadi racun yang sangat ampuh untuk membunuh karakter anak-anak rajin untuk berkembang.

  Kembali ke Pak guru. Pak guru masih terus berusaha mendekati anak-anak dengan cara yang dianggapnya persuasif dengan candaan ringan memijit pundak anak-anak agar bekerja lebih cepat.

"Ngapain sih pak,Gak jelas bgt?"

  Dengan nada yang cukup tinggi Nazif berkata demikian kepada Pak guru. Nampaknya sudah cukup muak Ia dengan pendekatan pak guru yang sebenarnya cukup persuasif. Di lain kesempatan sebelumnya pak guru sempat menyampaikan bahwa

 "tamparan tidak menyelesaikan masalah, bukan zamannya lagi sanksi seperti itu, sebisa mungkin saya menghindari.Semua yang memiliki otak pasti paham instruksi dari guru, mari kita bekerjasama".

  Kejar-kejaran biasa terjadi di kelas ini. pak guru kian tak di hargai. Pak guru sampai berpikir, "kagak bayaran aja segini sombongnya, apalagi bayaran".

  Nazif kembali ke kursi, lalu meletakkan kepalanya di meja dengan santai.Nazif muak dengan pak guru sudah sepantasnya guru juga muak dengannya. Pak guru menghampiri,menarik telinganya lalu berteriak. 

"Muke lo yang gak jelas, semuanya bersihkan kelas!"

  Jawaban dari pernyataan Nazif bahwa pak guru tak jelas. Sudah sewajarnya pak guru marah.Dasar anak-anak yang sombong dan tak mau berpikir. Semoga Allah swt mengampuni dosa kita semua dan membantu kau menemukan hidayah.Amin

  Pak gurupun keluar seperti yang para oknum harapkan.Kebetulan azan Zuhur berkumandang. sambil menjawab azan ia berkata dalam hati "Ya, sudahlah, semoga esok akan lebih baik.Amin" 

Tidak ada komentar: