Rabu, 12 Desember 2012

Gunung Slamet



Aku dan Puncak Gunung Slamet

Bismillahirrahmanirrahim.

          Kumulai kembali berlatih menulis. Semoga menjadi bacaan yang cukup menarik bagi yang membacanya.Terlebih menjadi inspirasi di usiaku yang berkepala 3.

          Jumat, 08 Juni 2012.Kulangkahkan kakiku menuju agen bus Sinar Jaya mampang.Istriku tersayang antarku kesana.Belum lagi sampai ke sana, kulihat bus di kejauhan telah menampakkan hidungnya.

   Segera ku turun dari motor mengejar bus yang pastinya siap meninggalkan mampang.



”Mas, masih bisa gak?”,

 Teriakku kepada sopir yang kini memandangku. Dengan tenang ia lambaikan tangannya tanda bus penuh. Tak mau kalah kembali ku kejar bus menyebrang jembatan. Pikirku tak apalah penuh yang penting aku tidak membuang waktu.

          Dan akhirnya buspun dengan pasti meninggalkanku. Angin mulai berhembus kencang. Petir dan guruh terlihat di sebelah barat.Hujan rintik-rintik mulai turun.Kucoba Tanya kembali ke a gen bus yang lain.

Nampaknya semua bus yang menuju ke Purwokerto dan sekitarnya memang telah berangkat semuanya.Khususnya yang lewat mampang.Aku tidak akan menyerah sampai sini.

   Sangat tidak lucu membatalkan rencana yang telah lama kurancang, bahkan kumasukkan ke dalam dreambookku.Meskipun saat ini kembali aku berangkat sendiri.Ya sendiri seperti ketika aku sampai di puncak Ciremai 2005.Ku yakin, powernya akan sama jika aku berangkat sendiri.meskipun.ya meskipun.

          Setelah ku Tanya kembali ke beberapa orang yang masih duduk2 di sekitar agen Sinar Jaya.Ada dua opsi bagiku.Menghampiri agen Dedy Jaya 500meter dari sini, atau segera berangkat ke Pulo Gadung terminal besar Jakarta yang memberangkatkan banyak bus tiap malamnya.

          Singkatnya sekarang aku menuju ke pulo gadung.Susuri jalan menuju terminal busway jurusan Halimun lanjut lalui Manggarai lanjut ke Pulo Gadung. 2jam berjejal-jejal di dalamnya.Terus coba tuk positif thingking.

   Ya ini akan menjadi bagian yang seru dari cerita ini.Hujan semakin deras menuju pulo gadung.Sesampainya disana tak tahan akupun harus segera ke toilet. Segera kutanya kembali petugas toilet bus mana yang siap menuju Purwokerto.

”Sinar Jaya jam segini dah berangkat semua”.
   Langsung ditunjuknya bus hijau putih 100meter jauh di sana yang siap tinggalkan terminal.Langsung kukejar Lorenaku di tengah hujan dan genangan air.Wow serunya kupikir cerita ini.Masih aku berdoa semoga kesempatan yang sulit kudapat ini akan mengantarkanku ke puncak gunung Slamet.

          Alhamdulillah dapat.70ribu harga yang cukup murah dibandng bus kea rah Tasik yang kupikir relative dekat.Innalillah setelah 1jamngetem di suatu tempat.Buspun mogok jelang masuk tol cakung.30menit tunggu ia dapat berjalan kembali.

   Jam telah menunjukkan pukul 22.00.Beberapa penumpang pun turun guna kerjabakti mendorongnya.Alhamdulillah akhirnya buspun melaju.2jam melaju sampai Palimanan, bus kembali mogok. Kala itu pukul 01.00.

"waduuuuuuuuuuuh.bisa kacau schedule neh",

 gumamku. Kita pun menunggu bus Lorena lain yang akan kita tumpangi kembali. Jadi negatif penilaianku terhadap Lorena. Tapi masih bersyukur aku masih ada sopir Lorena yang masih positif thingking yang mau angkut kita di tengah emosi penumpang yang berapi-api.

   Bus yang seharusnya hanya diisi 40 orang menjadi 60 orang.terpaksalah kita berdiri sampai rumah makan terdekat.syukurlah setelah makan, sebagian penumpang bersedia menunggu bus Lorena lain yang dikirim dari po.terdekat.Aku dengan legowo harus ikut walaupun harus lesehan di lantai bus.

          Pokoke aku harus sampai besok di Bobotsari.Pukul 06.00 kita baru sampai tol Kanci.
"waduuuh.lambatnya bus ini".

   Mungkin memang karena penumpang yang overload.Sehingga sopir tidak berani menginjak gas lebih.Jam 09.00 kitapun melewati jalan yang amblas.Lagi kita beristirahat.Aku pun terus mencoba positif thingking.Jam 11 sampailah kita dibobotsari.

          Kupikir scheduleku kacau.Akupun menerima tawaran tukang ojek  untuk antarku ke Bambangan.30ribu kupikir harga yang cukup pantas untuk perjalanan 30menit mendaki ke kaki gunung Slamet.Aku berharap cemas apakah akau akan dapat rekan yang juga akan mendaki siang itu atau tidak.

  Setelah daftar, akupun memesan makan, ambil air dan salat. Aku mendengar aka nada poter yang akan antarku mendaki.Akupun berpikir mudah-mudahan aku bias menawar harga.

Karena tidak masuk akal poter gratisan tidak dibayar.Ternyata poter tersebut akan mengantar leader dari Jakarta. Alhamdulillah.tidak perlu bayar.hehehehe.

          Bismillahirrahmanirrahim. Kumulai mendaki lewati plang besar pendakian Bambangan lewati jalan menurun lewati ladang. Baru 15menit akupun menyerah, tidak dapat mengikuti pergerakan mereka yang powerfull.

Sampai pos 1 aku ditemani teman-teman yang hanya ingin camp di pos1Gembirung.Nasehat mereka hati2, dan baiknya tidak camp di Samaranthu pos4.

          Bismillahirrahmanirrahim. Hanya Allah pelindungku.aku harus berusaha keras untuk sampai ke puncak.Sendiri.Ya sendiri lagi lewati belantara.Kupenuhi 3jamku sendiri dengan takbir dan salawat.

          Dengan butiran2 peluh Sampailah aku di pos3 pondok cemara.waktu telah menunjukkan 17.15.Memang targetku hanya sampai limit tersebut.Selain fisik yang tidak memungkinkan, aku tidak mau ambil resiko camp atau melintasi Samaranthu yang terkenal angker.

Sendiri. Ya sendiri di tengah belantara dingin yang mulai temaram. Tuang minyak tanah, nyalakan lampu badai, dirikan tenda siapkan kompor,gelar matras bereskan tenda. 

   Aku berkejaran dengan waktu dan tubuhku  yang mulai lemah. Semakin lama semakin dingin di luar sini. Aku harus segera masuk dan selimuti tubuhku. Setelah teguk sedkit air dingin, akupun tayamum kemudian salat maghrib. 

Makan craker.Di luar aku telah memasak air panas untuk menghangatkan tubuh.ku sedu kalsium dan akupun terlelap di dinginnya malam di Pondok cemara.

          Alhamdulillah, 4jam berlalu aku tidak merasa diganggu oleh siapapun di pos ini.jam menunjukkan pukul 22.00. Masih di suasana malam yang sepi dan dingin. Masih lama sekali sampai nanti pagi. Sangat bosan rasanya di dalam sini sendirian. 

Entah rencana apalagi yang dirancang oleh otakku kini. Akupun kembali menyedu susu jahe dan makan kraker. 

   Tak lama kudengar orang bersahut-sahutan menuju pos3.semakin jelas mereka adalah rombongan pendaki malam.mereka akan beristirahat sebentar di sini.

   Dengan cepat otakku member instruksi untuk menyiapkan sleepingbag, makanan,minum,senter dan camera.Ya kita akan berangkat bersama mereka setidaknya lewati Samaranthu. Di atas itu kata banyak orang sudah aman. 


Celakanya mereka tidak lama mereka istirahat disini. Banyak item yang harus kupersiapkan  membuatku kembali tertinggal. Sambil memakai sepatu di tengah dingin hutan, aku berteriak 

   “tunggu,tunggu, tungguin woi”- “ok, kita tunggu”

   Alhamdulillah mereka masih berada 50meter di atasku. Segera aku berlari menghampiri mereka tinggalkan tenda di pos3. Kitapun berkenalan. Tak lupa kuucap terima kasih karena mau menunggguku.mereka berjumlah 9orang. Fisik mereka luar biasa. 


                Mendaki di malam hari sebenarnya sangat menguras tenaga. Aku bisa mengimbangi mereka karena aku telah terlebih dahulu 4jam bersitirahat. Kupikir aku rombongon terakhir. 


Syukurlah masih ada kalian yang akan temaniku ke atas.Pos 4 Samaranthu dan Pos  5 gubug pun terlampaui. Mereka memutuskan untuk camp di bawah pos5. Dari sini puncak Sindoro Sumbing telah terlihat.

          Subhanalllah walhamdulillah wala ilaha illallah walllahu akbar.sempurnaaaaaaaaaaaaa. Kerinduanku nikmati malam yang sama seperti pendakianku ke Semeru 2003. Indahnya malam ini dengan guyuran sinar bulan purnama. Nyaris aku menangis sujud syukurku padanya. 

Aku sangat ingin berbagi keindahan ini dengan yang lain. Khususnya istri dan anakku. Semoga ini bisa terulang kembali.15 menit kuhabiskan pandangi indahnya pemandangan malam dari sini.

          Pikirku lebih cepat lebih baik. Energiku masih full. Kulanjutkan kembali lampaui pos6 sampai ke pos7 sendiri.Ya sendiri. 

Di pos7 telah tampak9tenda besar rombongan dari Jakarta.Alhamdulillah akhirnya sampai juga di sini. Segera aku periksa gubug apakah masih ada tempat untukku.Alhamdulillah masih ada tempat untuk 3orang lagi segera aku masuk. 

                Sebenarnya masih ada hasratku untuk nikmati indahnya malam di luar, tapi fisikku harus prima menuju puncak besok.Waktu menunjukkan pukul 01.00, masih ada 2jam lagi sampai jam3. Biasanya rombongan akan summitattack pada jam 3pagi.Kunikmati lagi istirahatku yang nyaman dengan sleepingbag baruku di pos7.Alhamdulillah nyamannya istirahat di sini.

          Di sebelahku terdengar orang-orang bersiap menuju puncak.ya, jam3pagi. Segera kulipat sleepingbagku. Amankan perlengkapan yang tidak perlu dibawa. Mengurangi beban menuju puncak. Alhamdulillah segarnya pagi ini. Ya lagi-lagi kukatakan 


“pendakian yang sempurna”

          Setelah membuat api unggun Tak lama kita pun segera bergerak menuju puncak 2pos terlampaui begitu cepat. Sampailah kita di batas vegetasi. Jam4.kita lanjutkan lagi pendakian.Tracknya cukup mirip dengan Merapi dan Semeru.Bedanya krikil dan batu2nya lebih besar dan berwarna merah.

    Azanpun terdengar mengalun di kejauhan. Alhamdulillah indahnya subuh di sini. Akupun menikmati semilir angin dan lantunan azan yang terdengar sayup-sayup terbawa angin gunung. 


Jam 5 akupun tunaikan salat subuh. Masih sekitar400meter lagi mendaki batu2 dan kerikil merah tuk sampai puncak gunung Slamet.    Jam 05.30 akupun sampai di puncak. Akupun tak lupa sujud syukur mengingat tidak mudah untuk sampai sini.

Masih cukup gelap disini.Aku termasuk rombongan pertama yang mencapai puncak.Terlihat di belakang batu besar ada orang yang sedang khusyu’ berdzikir usai salat.Subhanallah luar biasa dzikirnya kepada Allah.

          Jam 6 suasana puncak yang tadinya gelap sudah mulai terang. Semakin banyak yang mengambil gambar.semakin banyak yang sampai puncak.1jam kunikmati Susana puncak. 

Jam7aku turun kembali lampaui batas vegetasi, Samhayang Ketebon, Rangkah, pos 7,ambil perlengkapaku di gubug. Lampauai pos6 aku adalah orang pertama turun dari sini. Lampauai  pos lima akupun pamit kepada mereka yang antarku ke pos ini.


”Terima kasih semua ya”.

          Waktu  menunjukkan jam 08.00. Lampaui Samaranthu sampai di Pondok Cemara jam08.30.Tak terasa dari kemarin aku sedidkit minum dan hanya makan craker.Tubuhku mulai terasa lelah. Segera bongkar tenda, rapihkan semua dan packing.

    Tak lama beberapa orang terlihat turun gunung melewatiku. Beberapa orang salut dan mengatakan

 “edan” 

karena aku mendaki sendiri.45menit aku habiskan packing di pos3 dan beberapa rombongan pedaki barupun mulai terlihat naik pukul09.15.

          Kunikmati kembali krakerku dan segera tinggalkan pos3. Pikirku misi telah selesai.Segera pulang temui istri dan anakku yang super glidik. Dari pos3 ke pos 2 dan 1 terasa sangat lama. 
   
   Lagi2 sendiri. Naik sendiri turun pun sendiri. Bedanya mulai bertemu dengan para pendaki yang baru akan naik. Pos2 terlampaui, nyaris tersesat aku setelah pos ini.

 Alhamdulillah Allah Maha Pemberi petunjuk.Sampailah aku di pos1 Gembirung.jam12.30. Lalu dengan susah payah tertatih di pertengahan antara pos1 dan pos pemuda Bambangan, jauh sebelum ladang ku ganti sepatuku yang menyiksa dengan sandal. Jam13.30,- sampailah aku di warung.

 Pesan mie dengan tiga telur yang belum sempat aku masak di atas. Alhamdulillah nikmatnya. Mandi dan ganti baju style pulang ke Jakarta.

 Ojekpun antarkanku lagi sampai terminal Bobotsari.jam15.30 beli tiket emudian salat ashar. Nikmati rujak Bobotsari.Bus Sinar Jayapun melaju menuju Jakarta jam17.00.alhamdulillahirobbil ‘alamin
                                                                             Luthfi mulyadi12.12.12

Tidak ada komentar: