Rabu, 05 Desember 2012

cerdas jatuh cinta


Harus Bisa Jatuh Cinta Secara Pintar

            Kendati sulit karena masa aktif seksualnya cukup panjang sekitar 16 tahun, seorang gadis tetap bisa mempertahankan virginitasnya. Bagaimana caranya?, Berikut wawancara dengan Zoya Jusung M.Psi, spesialis Psikologi Klinis dari Universitas Indonesia yang juga Ketua Kajian Perilaku Seksual (KP2S)

Secara psikologis, apa alasan perempuan melepaskan keperawanannya?
Karena cinta. Walaupun terdengar klise, masih banyak perempuan mau melakukan hubungan seksual demi cinta. Sementara pria mengatakan demi cinta mendapatkan seks.
            Saat jatuh cinta, ada hormon PEA yang memicu adrenalin untuk membentuk endorphin, sehingga seseorang mampu melakukan banyak hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Karena itu kita harus bisa jatuh cinta secara pintar, tidak cinta buta. Kita harus menjaga kecerdasan emosi. Kalau Aware, kita jadi bisa lebih hati-hati saat jatuh cinta.

Seberapa sulit mempertahankan keperawanan saat ini?
Situasinya seperti ini : Perempuan rata-rata menstruasi – artinya sudah bisa hamil – pada usia sembilan tahun dan [rata-rata] menikah umur 25 tahun. Ada rentang waktu 16 tahun. Sementara laki-laki, pertama kali mimpi basah – artinya sudah bisa menghamili – pada umur 12 tahun, dan rata-rata menikah umur 30 tahun, atau ada rentang waktu 18 tahun.
Usia aktif mereka 16-18 tahun. Mereka tahu, mereka nggak mau melakukan hubungan seks sebelum nikah. Mereka nggak mau bikin dosa. Mereka mau be a normative person. Tapi tidak semudah itu. Masa SMP adalah masa rawan : Kematangan biologis mereka belum seimbang dengan kematangan mental, baik soal tanggung jawab maupun resiko. Setelah pacaran dengan orang yang disukai, ciuman, susah untuk menahan  keinginan melakukan hubungan seks.

Mengapa sulit mempertahankan keperawanan pada rentang waktu itu?
            Setiap dua jam, laki-laki memproduksi sperma. Artinya tiap dua jam dia mudah terangsang. Karena reproduksi spermanya, laki-laki mudah terangsang secara visual kepada orang yang dia suka. Sperma bersifat aktif, itulah sebabnya laki-laki bersifat agresif dibanding perempuan.
            Tapi perempuan juga harus tahu bahwa ovulasi (terlepasnya sel telur dari indung telur yang biasanya terjadi pada hari ketiga hingga hari ke-17 sesudah haid,red), dia lebih terangsang. Bedanya, perempuan punya kemampuan berfantasi seksual lebih banyak. Perempuan bisa membayangkan seseorang yang akan dinikahinya, bagaimana kehidupan rumah tangga mereka nanti dan sebagainya. Ini yang dinamakan platonic love. Tapi karena ovarium menunggu dibuahi, maka perempuan lebih pasif.
            Kondisi sosiobiologis itulah yang menjadi alasan  perempuan menunggu, sementara laki-laki mengejar. Perempuan sudah bisa terpuaskan secara emosi lewat fantasi seksual, sementara  laki-laki harus lewat fisik. Inilah yang harus diberitahu kepada perempuan untuk mempertahankan virginitasnya.
            Tapi, perempuan punya kemampuan mempertahankan virginitasnya kan?
Relatif lebih bisa, tapi bukan berarti mudah. Susah lho 16 tahun mempertahankan virginitas. Orang dulu lebih gampang. Stasiun TV Cuma satu. Sekarang ini generasi MTV. Ada begitu banyak TV, radio, majalah, dan sebagainya yang mereka konsumsi. sementara orang tuanya risih ngomongin seks. Akhirnya mereka mencari jawaban lewat VCD porno. Begitu lama menahan dan nggak tau gimana cara ngomongin, sakit kepala kan?
Banyak orang berkata, daripada bingung mikirin seks, alihkan saja ke hal lain. tapi tetap saja meski dialihkan ke buku atau olahraga, its still there. Karena itu biologis.

Apa Solusinya ?
            Pengelolaan kognitif harus seimbang dengan dorongan biologis dan pengalaman mental. Banyak anak SMP yang pertama kali menstruasi atau mimpi basah, orang tuanya bilang “hati-hati lo udah bisa bikin dosa!”. Pikir anaknya, kenapa dosa?, What did I do?, Emang salah kalau haid atau mimpi basah?
Seharusnya, orang tua menjelaskan hati-hati ya Nak, tiap dua jam kamu kaya begini (menghasilkan sperma, red). Penjelasan seperti itu akan membuat anak paham atas apa yang terjadi pada tubuhnya.
Kepada anak perempuan bagaimana menekankan pentingnya mempertahankan keperawanannya?
            Kita harus bisa memberi alasan-alasan yang lebih logis. Saat memberi pendidikan seks, secara kognitif kita mesti beri alasan kenapa perempuan mempertahankan virginitas. Virginitas adalah pilihan saya : saya tetap perawan karena saya mencintai diri sendiri. karena dia akan dihargai orang sebagaimana kita menghargai diri sendiri.mg06
(Republika, Ahad 02 September 2007)

Tidak ada komentar: