Rabu, 05 Desember 2012

jika aku siswa/i MTs.N1


Jika Aku  Siswa/I MTs.N1

Jika aku  siswa/I MTs.N1
            Aku berusaha konsentrasi ketika Guru menjelaskan dengan penuh perhatian
Kerena aku tahu kewajiban menghormati Guru atau siapapun yang bicara di hadapan kita.   Aku dapat rasakan betapa sakitnya jika aku bicara di depan orang lain dan mereka tidak mendengarkan dan memberikan perhatian kepadaku
Jika aku siswa/I MTs.N1
            Aku tidak akan membawa HP ke sekolah. Karena kusadar konsentrasiku akan terganggu karenanya bukan karena takut oleh seseorang. Adalah kebohongan besar jika aku tak terganggu karena HP yang penuh dengan lagu-lagu yang buatku cengeng dan malas .Penuh dengan sms-sms pengumbar nafsu syahwat yang keruhkan mata hati dan pikiranku.
            Kalaupun aku membawa HP, akan kunonaktifkan saat belajar. Karena aku sadar, aku hanya bisa belajar di sekolah. Seharusnya aku jujur di luar sana sepulang sekolah, kerjaku hanya bermain memuaskan mauku. Jika demikian waktu belajar di sekolah adalah andalanku. Aku harus berusaha semaksimal mungkin memanfaatkannya untuk konsentrasi belajar.bukan mengganggunya dengan ulah-ulah negatifku.
Jika aku siswa MTs.1
            Aku berusaha membagi waktu dengan baik. Waktu belajar, Keluarga, bermain. Kusadarkan diriku untuk tak berlama-lama di warnet atau via HP. Sibuk ber-Face Book atau hanya Game Online. Aku akan berlatih untuk memanfaatkan Teknologi sebijaksana yang kubisa. Tak hanya Face Book dan Game Online aku coba Surfing untuk menambah wawasanku.
            Begitu banyak tema sesuai minat kita di Google. KIR, PASKIBRA, PRAMUKA, MARAWIS , HADHROH, FUTSAL, KEPRIBADIAN ANGGOTA OSIS IDEAL, ISLAM BICARA TENTANG PACARAN dll. Aku merasa senang dan bangga jika otakku penuh dengan wawasan sebaliknya malu jika otakku kosong dan banyak berulah. Aku tak mau menjadi “TONG KOSONG NYARING BUNYINYA”.
Jika aku siswa/I MTs.N1
            Aku berusaha untuk menunda waktu bersenang-senang dengan pacaran. Sudah banyak korban yang kuketahui terlena karena mengikuti nafsu syahwatnya. Sebelumnya mereka adalah anak-anak yang baik dan pintar. Sangat disayangkan mereka tidak mampu melawan nafsu. Banyak dari kita yang hatinya sakit dan jauh dari Allah swt. Betapa tidak kita lupa siapa diri kita sendiri. Lupa bagaimana menjadi anak-anak  dengan akhlak yang baik. Nasehat dari guru-guru tak mampu bertahan di pikiran dan hati kita. Kita tidak mempunyai kekuatan untuk melawan nafsu, itu artinya “Hati Kita Sakit”. Aku ingat cara mengobatinya yaitu (1). Perbanyak  Membaca Al-Qur’an dengan artinya dengan khusyu’, (2). Salat Malam (minta pada Allah, jadikan kami anak-anak yang soleh), (3). Perbanyak Puasa (tuk kendalikan nafsu syahwat), (4). Perpanjang Dzikir (dengan khusyu’, ikutkan hati berdzikir pada-NYa), (5). Berteman dengan orang-orang soleh (jangan malu jika dikatakan sebagai orang yang “Sok Alim”.”Sok Alim” jelas-jelas lebih baik daripada “Sok Bego”

                                                                                                (luthfi mulyadi, 11/11/10)

Tidak ada komentar: