Minggu, 02 Desember 2012

Masih terasa di Kampung Rambutan

Tulisan ini tidak akan panjang karena gw dah sakit perut. Mantap banget ayam bakar plus sambel ijo yang baru aja gw lahap. Bawaan mules jadi gak tenang nerusin tulisan ini. Otak gw  sedang berpikir keras dimana harus gw buang nih ampas.hehehe. Pokoke harus ada yang gw tulis tentang  Kampung Rambutan semalam. Baru 7 atu 8 jam berlalu. Terminal antar kota Kampung Rambutan yang tak pernah tidur. Kami tiba disana sekitar pukul 23.00. Walaupun sudah mandi di Cibodas, tetap saja panas yang gw rasain. Mungkin karena bus yang penuh sesak dengan penumpang penyebabnya. Kaos, celana, sepatu yang penuh lumpur dan pasir gunung membuat siapapun tidak nyaman berada di dekat gw. Cuapek bangeeeeeeeeeeet.Harus terus berusaha tuk sabar dengan kondisi ini. Kelopak mata ini terasa beraaaaaaaaat banget. Cepat dapat bus kopaja57,atau 105 atau memang harus carter angkot, mandi, makan, salat isya tidur  itu yang sering terpikirkan sejak turun gunung. Di tengah panasnya kota di malam hari dengan hujan yang mengguyur. loh kok malam-malam hujan masih saja panas?. Ya memang gitu kenyataannya. Bisa jadi karena kulit ini yang belum beradaptasi kembali dengan panasnya kota setelah dua hari berada di dinginnya gunung. Bismikallahumma Wabismika Amuuuuuuuut.

Tidak ada komentar: